6 Kesalahan Iklan di Media Sosial yang Perlu Dihindari

Kesalahan Iklan di Media Sosial yang Perlu Dihindari
Kesalahan Iklan di Media Sosial yang Perlu Dihindari

Setiap marketing sebuah bisnis tidak akan puas hanya dengan melakukan satu strategi saja dalam menjual produk mereka. Banyak media yang juga mereka manfaatkan untuk mensukseskan strategi marketing. Media sosial salah satuya.

Menjadi media yang sangat dekat dengan masyarakat dan media yang mudah dijangkau oleh pelanggan kapanpun dan dimanapun, media sosial memberikan banyak kemudahan. Namun tidak lepas dari kesalahan iklan yang sering dilakukan oleh marketers. Lalu apa saja kesalahan yang harus dihindari agar strategi marketing berjalan dengan baik.

1. Tidak menetapkan tujuan yang jelas

Sebelum kamu melakukannya sesuatu untuk menciptakan iklan produk di media sosial. Cari tahu lebih dulu apa tujuan dari iklan yang akan kamu buat. Apakah ingin meningkatkan awareness atau fokus pada mendapatkan keuntungan dari produk yang ingin kamu jual?

Coba tetapkan tujuan dengan cara SMART(Specific, Measureable, Attainable, Realistic, Timely). Selain untuk meningkatkan penjualan, buatkan sasaran yang lebih luas lagi. Sulit untuk kita membuat iklan yang memikat saat kita tidak tahu tujuannya apa. Apalagi saat harus membuat konten yang nantinya akan diiklankan. Tentu saja harus sesuai dengan tujuan yang akan dijalankan.

2. Tidak menyesuaikan iklan dengan platform tertentu

Tidak semua iklan diciptakan sama. Setiap jaringan sosial memiliki kebutuhan dan spesifikasi yang berbeda untuk iklan yang ingin diblast. Kita bisa mengoptimalkan iklan dengan menyesuaikan dengan platform yang kita gunakan.

Cek Konten Lainnya:
10 Tantangan Ketika Mengelola SDM Bagi Pelaku UKM

Pikirkan lebih dulu platform apa yang akan digunakan dan jenis perangkat apa yang banyak digunakan.

Misalnya juga dengan memperhatikan spesifikasi iklan di beberapa platform ini:

  • Iklan Facebook

Ukuran gambar yang disarankan: 1.200 x 628 pixels

Judul: 25 karakter

Teks: 90 karakter

  • Iklan Instagram

Ukuran gambar yang disarankan: 1080 x 1080 pixels

Caption: teks saja, maksimal 2.200 karakter

Dukungan terbatas untuk format landscape

  • Iklan Twitter

Tweet: 116 karakter(24 karakter digunakan untuk tautan)

Hashtag: 21 karakter

Judul: 23 karakter

  • Iklan Snapchat

Panjang video: 2 – 10 detik

File maksimum: 32 GB

Canvas: 1080 by 1920 pixels

  • Iklan linkedIn

Tumbnail image size: 1200 x 627 pixels(1.91:1 ratio) displayed on mobile

Logo Perusahaan: rekomendasi ukuran 100 x 100 pixels

Primary CTA(below images): Maksimal 50 karakter termasuk spasi

3. Tidak memantau iklan yang sedang berjalan

Setelah membuat iklan, kita pun harus tahu sampai dimana iklan kita berpengaruh untuk pasar. Apakah iklan berhasil atau tidak? Apakah iklan bisa dilanjutkan atau tidak? Jika tidak memantau, kita bisa membuang banyak biaya untuk mengiklankan bisnis ataupun produk kita.

Saat melakukan monitoring iklan, buatlah keputusan dengan cepat. Apakah akan ada jeda atau tidak untuk iklan yang sedang berjalan. Ini penting untuk membuat iklan yang baru dan sesuai dengan kebutuhan pasar.

4. Tidak tahu cara mencapai target audiens

Membuat target audiens akan membuat kita mudah menentukan konten iklan yang akan diposting. Konten yang sesuai akan meningkatkan kemungkinan konversi terhadap penjualan. Bukankah ini yang memang harus dilakukan. Ciptakan strategi dengan informasi yang kita miliki tentang siapa audiens kita.

5. Tidak menerapkan postingan organik untuk mempromosikan iklan

Iklan berbayar untuk bisnis memang harus dilakukan. Tapi penting untuk kita menguji lebih dulu bagaimana konten bisa menarik audiens secara organik. Baru setelah itu dilakukan iklan secara berbayar.

Cek Konten Lainnya:
9 Skill Project Manager yang Wajib Dikuasai!

Karena beberapa konten yang tidak bisa engage dengan audiens, maka dari itu saran berikut bisa dicoba:

  • Uji target audiens untuk mencaritahu apakah mereka tertarik atau tidak dengan topik yang ada
  • Jangan menggunakannya untuk iklan berbayar

Intinya, jika iklan tidak berjalan dengan baik, kita bisa mencoba menargetkan kembali dan mengujikan sekali lagi sebelum benar-benar membuat kita kehabisan modal hanya untuk iklan.

6. Tidak merencanakan anggaran

Banyaknya jangkauan atau engage dari iklan berbayar memang membuat kita sering lupa, bahwa harus benar-benar ada anggaran khusus untuk iklan. Rencanakan berapa anggaran yang akan dikeluarkan untuk bisnis kamu.

Kita bisa membuat rencana anggaran dan mengelolanya dengan tips ini:

  • Buat spreadsheet untuk semua jenis campaign iklan di media sosial
  • Buat kolom untuk anggaran yang akan dialokasikan dan satu kolom untuk realisasi iklan
  • Pastikan untuk memperbarui spreadsheet secara konsisten untuk mendapatkan log iklan yang dilakukan

Nah, kesalahan-kesalahan di atas bisa digunakan untuk membantu kita memaksimalkan kinerja iklan media sosial kita. Selain menjalankan kampanye marketing di media sosial, media lain yang masih efektif digunakan adalah email.

Ya, email marketing masih menjadi media bisnis yang harus terus dikembangkan. Email marketing masih menjadi media yang bisa mendekatkan kita dengan pelanggan dan meningkatkan konversi penjualan produk secara online.

Beberapa tips tentang email marketing bisa kamu lihat di halaman ini. Jadi, jangan sampai kelewatan ya 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
referral
Read More
Apa itu Referral? Pengertian, Manfaat, Jenis & Cara Membuat
Saat sedang menggunakan suatu aplikasi, referral adalah istilah yang mungkin pernah kamu temui. Lalu sebetulnya, apa itu referral?…
website toko online gratis
Read More
9+ Website Toko Online Gratis untuk Jualan Online
Bagi pebisnis, penggunaan platform online penting dalam meningkatkan volume penjualan. Sebab, hampir semua target pasar telah memakai smartphone.…