Sebelum kamu nantinya akan mendapatkan uraian lengkap mengenai apa factor penting dari memasarkan produk kamu, baik lewat website, blog, facebook ads, Instagram ads, Twitter Promote, dan yang lain sebagainya, mimin berharap kamu bisa duduk tenang dan menyiapkan diri karena content marketing strategy tidaklah sesederhana yang kamu biasa pikir.
Karena yang namanya content ternyata jauh lebih berpengaruh dari yang selama ini orang rasakan dan justru menyentuh lebih dalam ke faktor traffic. Bahkan sebuah riset menyatakan bahwa blog akan mendapatkan ikan berupa traffic, nyaris separuhnya dari konten. Sehingga jangan heran jika blog, website, dan jualan kamu akan mendapatkan judge dari netizen berdasarkan content. Itulah mengapa content marketing strategy akan sangat kamu butuhkan dalam menjual produk kamu.
Lewat salah satu blogger, penulis dan internet worker terbaik dunia yakni Neil Patel disebutkan bahwa selama ini netizen sudah cukup banyak berusaha menyebarkan isu produk mereka lewat yang namanya advertising berbayar. Sehingga umumnya para penjual tersebut akan langsung melakukan penetrasi ke dalam satu page dengan lebih jauh melalui paid ads. Sayangnya keberadaan dari taktik tersebut mendapatkan dua kendala.
Yang pertama, kalau kamu berusaha untuk mengesampingkan content marketing strategy dibandingkan dengan ads berbayar, maka otomatis kamu akan berhadapan dengan jutaan pemasar lainnya yang juga menggunakan fungsi ads berbayar untuk memasarkan produk mereka.
Maka jangan heran jika di page 1 Google banyak sekali terdapat artikel, blog dengan menggunakan keyword tertentu sudah nangkring manis dengan tulisan berwarna hijau. Sehijau warna duit dollar tersebut, yang artinya post tersebut adalah post yang berbayar. Betul, Sob. Kamu tak seistimewa itu sekalipun kamu sudah membayar post untuk diiklankan.
Yang kedua, kalau kamu menggunakan jasa paid ads, maka musuh utama kamu adalah para pengguna adblockers! Tak peduli secanggih apa kamu menggunakan jasa advertisement di Facebook, Instagram dan semacamnya, kalau calon konsumen kamu sudah menggunakan adblocker, ya sudah uang kamu hilang melayang.
Semacam kalau kamu hendak melamar anak wanita seseorang, kemudian sang pujaan hati langsung nampang depan muka kamu, menunjukkan cincin di jari manisnya pemberian orang lain. Mampus!
Lantas gimana dong kalau misalkan kamu ingin memasarkan produk kamu tanpa harus keluar duit dan kemudian justru dimentahkan oleh banyak orang karena mereka menggunakan adblocker ataupun kalah saingan dengan para pengusaha yang sudah jauh lebih tajir dan postnya sudah lebih tinggi?
Sederhana sekali, percayalah bahwa money is not everything even if money changes everything. Kalau kamu tak bisa menggunakan uang sebagai booster untuk mendongkrak kualitas dan meningkatkan traffic, ya sudah pergunakan kualitas konten!
Itulah mengapa content marketing strategy akan sangat baik dan bakalan bikin kamu terperangah karena pengaruhnya jauh lebih fundamental daripada sekedar diboost di Facebook ads, Instagram dan semacamnya.
Bedanya adalah bahwa content marketing strategy akan lebih longlast dibandingkan dengan advertising yang keberadaannya akan bersifat lebih temporary.
Perlu kamu ketahui bahwa yang namanya content tidak hanya berkisar di tulisan, atau video saja. Tapi yang namanya gambar, file berupa zip yang berisi tutorial atau bahkan hanya galeri itupun juga termasuk sebagai content. Jadi, kamu tak perlu terlalu bingung content apa yang harus menggunakan strategi khusus.
Lantas apa saja yang jadi titik berat yang sudah disebutkan? Menurut Neil Patel, content marketing bukanlah hanya melulu blog saja, tapi yang lebih jauh content marketing strategy adalah penerapan relationship antara kamu dengan pendatang yang ada di blog kamu lho.
Nantinya relationship itu sendiri harus terjalin dengan baik dengan menggunakan content marketing strategy, supaya mendapatkan improvisasi engagement yang baik serta meningkatkan kepercayaan dari pelanggan.
Lantas lebih jauh lagi apakah content marketing strategy bisa berpengaruh terhadap bisnis yang berskala kecil? Sayangnya, di internet tidak ada yang mustahil, karena sekecil apapun usaha kamu, sesedikit apapun skala jualan kamu nantinya membuat perubahan besar jikalau sekalipun hanya ada sedikit pengubahan pada konten kamu lho, Sobat.
Neil Patel bahkan secara gamblang menyebutkan bahwa 70 persen dari calon pelanggan akan jauh lebih terpengaruh oleh konten yang dikunjungi langsung oleh visitor daripada konten yang kebetulan lewat jadi sebuah ads. Terutama jika website kamu adalah website yang menargetkan audience dengan kesiapan materi dan finansial serta edukasi yang cukup tinggi, umumnya mereka tak akan terlalu peduli dengan ads kamu kalau jualan kamu nampang di page mereka. Bagi mereka, ads tak terlalu layak dibayar dengan menggunakan visit oleh calon konsumen dibandingkan dengan kualitas konten.
Yang lebih mencengangkan lagi, adalah bahwa 73 persen dari perusahaan yang memiliki website untuk berjualan di dunia telah memiliki seorang content manager secara khusus supaya kualitas konten bisa tetap terjaga. Nah, memang. Sebegitu pentingnya lah kualitas konten. Bisa dianggap bahwa yang namanya konten ini adalah seperti interior ruangan, sehingga kalau misalkan dipamerkan dan kualitasnya buruk ya untuk apa harus diiklankan, coba? Maka dari itu, content marketing strategy bakalan jadi elemen penting!
Nah, terlepas dari apakah nanti kamu akan menggunakan jasa content marketing/writer yang bersifat full time ataupun hanya outsource inilah 8 point penting mengapa kamu harus benar-benar berkonsentrasi untuk menjaga kualitas content marketing strategy.
ROI
Satu elemen penting dalam membuat sebuah konten adalah berhitung apakah konten kamu itu bisa menghasilkan satu output yang memuaskan. Ya kalau misalkan blog dan website kamu sedang dalam masa development dan berada di masa awal, kamu bisa bilang kalau Return of Investment belum terlalu penting. Yes betul memang faktanya brand harus dibangun lebih dahulu sebelum kamu berhak mendapatkan uang dari orang-orang.
Tapi ya yang namanya kamu harus berhasil menarik perhatian dari para pengunjung, maka ROI juga harus jadi patokan nantinya. Bukan berupa keuntungan, tapi ROI bisa diartikan sebagai seberapa worth konten kamu. Content marketing strategy nantinya akan berpengaruh terhadap seberapa usaha kamu dalam mengembangkan konten dan balik modal yang kamu bisa dapatkan.
Mari asumsikan bahwa Sobat Jagoan di sini semuanya baru saja memulai usaha dan baru saja memiliki website. Otomatis harus ada konten yang baik, jika kamu ingin berorientasi kepada content marketing strategy yang baik. Nah, berdasarkan pada ROI maka akan sangat tidak bijaksana kalau kamu langsung berusaha untuk memasang harga tinggi dan membayar seorang content writer secara sporadis hanya karena kamu merasa sudah punya uang dan modal yang cukup untuk dihabiskan.
Tak salah sebenarnya jika kamu langsung mencoba untuk hire seorang penulis, tapi yang namanya ROI harus bisa dikira-kira. Akan lebih baik jika kamu menulisnya sendiri dahulu daripada langsung hire beberapa seorang content writer. Lantas selanjutnya, strategi yang baik adalah dengan cara melakukan blast email. Hal tersebut nyatanya menurut Neil Patel bisa meningkatkan traffic hingga 760 persen dibandingkan dengan langsung hire content writer, tapi website tidak dipromosikan dengan benar.
Promotion
Yap benar sekali, pemirsa. Promosi adalah salah satu content marketing strategy yang paling mudah untuk terlihat dan dilakukan oleh para pemilik website sehingga bisa jadi promosi justru malah jauh lebih cepat dipikirkan daripada mengisi konten.
Tipsnya agar promosimu bisa dikonversikan menjadi sales, website media kamu harus memiliki loadspeed cepat dan mudah diakses dari smartphone karena saat ini 80% traffic berasal dari smartphone.
Untuk itu, Pastikan kamu sudah menggunakan VPS X yang sudah diakselerasikan agar performa website bisa lebih cepat bahkan jika diakses dari smartphone. Karena VPS X memiliki spesifikasi terbaik di indonesia dan telah di bechmark dengan berbagai server hasilnya, VPS X dapat unggul di kelasnya.
Expose
Setelah sudah masuk fase promosi, ekspos adalah langkah selanjutnya. Mungkin sejumlah orang sudah sangat tertarik dengan produk kamu, maka yang harus kamu lakukan adalah tunjukkan bahwa produk kamu minimal sudah worth to show. Dengan cara apa? Ya dengan menunjukkan konten website kamu. Kalau kamu punya blog makanan, tunjukkan dengan menggunakan konten makanan yang berkualitas, artikel mengenai tips masakan yang bagus dan terpercaya, begitu seterusnya.
Yang paling disukai dari calon konsumen adalah update sesuatu yang terbaru dari website favoritnya (itupun jika website kamu sudah jadi website favoritnya ya). Bahkan Neil Patel menyebutkan satu segmen yang paling sering dishare adalah berupa berita. Mendominasi hingga kurang lebih 28 ribu share setiap bulannya berpaku pada Chart yang sudah dirilis oleh Fractl.
Artinya akan sangat penting sekali supaya kamu tak hanya sekedar membagikan info yang sudah basi dan semua orang tau. Tapi info yang baru setiap beberapa waktu sekali akan sangat berguna. Ekspos merupakan content marketing strategy yang bertujuan untuk membuat para calon pelanggan mengenal produk kamu secara lebih jauh lagi.
Trust
Dengan adanya satu produk yang ditulis product knowledge-nya, maka yang harus kamu raih dari calon pelanggan adalah kepercayaan. Hal tersebut bahkan wajib untuk didapatkan sebelum mereka membeli produk kamu lho, Sob. Mereka harus percaya sebelum beli, bukan sesudah beli produk kamu!
Versi Neil Patel adalah bahwa kamu harus nurture the leads and customers. Rawatlah konsumen kamu. Dengan cara apa? Dengan memberikan pengertian yang dalam mengenai produk, dan apa saja kelebihan serta kekurangannya. Setia sekalipun konsumen cerewet, terutama jika kamu sudah merasa waktunya untuk membuat FAQ, alias pertanyaan membosankan (oke, itu bahasa yang kurang keren dari Frequently Asked Questions)
Nah, bagaimana cara merawat konsumen lebih jauh lagi? Sederhana, dengan perkuat brand lewat content marketing strategy kamu!
Search yang Organik
Di sinilah titik dimana sebetulnya promosi lewat paid ads, Facebook, Instagram dan social media lainnya, bernilai NOL. Well, tidak nol sama sekali sih, tapi pengalaman mengatakan bahwa ads yang sudah dibayar lewat Facebook tidak akan terlalu berpengaruh pada penjualan kecuali peningkatan engagement. Tapi percayalah bahwa yang namanya engagement natural akan jauh lebih berguna daripada like yang berjumlah banyak tapi isinya nama-nama Facebook yang alay.
Bagaimana dong supaya content kamu bisa disearch oleh orang banyak dan kemudian mendapatkan traffic yang lebih organic daripada sekedar Facebook ads (yang tidak terlalu efektif)? Riset keyword! Paling mudahnya adalah dengan cara menggunakan fungsi Google Trend supaya kamu tahu scope mana yang bisa dimasuki. Jika kamu memiliki website berjualan sandal, maka kamu wajib cari berita, artikel atau apapun yang berhubungan dengan sandal terbaik di Google Trends. Hal ini juga berkaitan dengan SEO. Jadi tak peduli seberapa puitis kerjaan kamu di blog, tapi kalau tujuan kamu adalah berjualan dan kemudian tak sesuai dengan SEO, ya bakalan sia-sia. Kamu boleh saja puitis, tapi pastikan bahwa kamu sekaliber WS Rendra atau minimal mendekati sang komedian puitis, Wira Nagara.
Dengan cara itu maka ekspos yang lebih organic akan bisa kamu dapatkan. Bahkan bisa dibilang bahwa penggunaan metode yang seperti ini lebih berguna daripada menggunakan ads berbayar. Tapi sekali lagi, mimin tidak mau mencegah kamu untuk menggunakan facebook ads ya. Karena sejatinya Facebook Ads akan baru efektif jikalau kamu sudah mengembangkan content kamu dan barang kamu sudah laku banyak.
Perkuat Brand
Perkuat brand, dengan cara menonjolkan sisi kuat dari produk kamu. Pernah tahu mengapa iklan operator seperti Axis sangat mudah untuk dikenali anak-anak muda berusia 15 hingga 30 tahun dibandingkan Telkomsel yang lebih menyasar konsumen yang lebih mapan dan senior? Hal ini semuanya berhubungan dengan content marketing strategy mereka.
Sebagai contoh, Telkomsel akan lebih memilih untuk menyerahkan pengiklanan mereka kepada agency yang kemudian dibungkus dengan elegan, menunjukkan para pekerja kantoran, atau mungkin situasi kerja yang lebih dewasa, dan sejenisnya. Lebih professional dan lebih menyasar kepada calon konsumen yang mapan. Mengapa? Karena memang umumnya klien Telkomsel lebih ceruk kepada para professional.
Lantas, jangan heran jika para agency iklan kemudian membuat sebuah iklan yang jauh lebih slengean buat Axis daripada Telkomsel. Target pasar mereka adalah anak-anak muda yang amat menyenangi komedi, sehingga iklan terbaru mereka singkat, padat, jelas, bahkan terkesan tak memberi kesempatan para calon konsumen untuk berfikir saat mereka menyebutkan ‘AAAA, DDDD, CCCC, KKKK’. Sudah nonton belum? Itu adalah salah satu content marketing strategy yang brilian!
Lead Magnet
Lead magnet di sini bisa berarti bahwa content kamu akan bisa jadi orientasi bagi banyak orang supaya menggunakan content kamu sebagai pelajaran dan referensi. Itulah mengapa konten bisa jadi lead magnet yang sangat besar buat kamu untuk coba kamu perbaiki kualitasnya.
Content marketing strategy sebagai magnet dari lead, kabarnya menurut Neil Patel justru bisa meningkatkan kurang lebih mencapai 126 persen dari lead magnet daripada jika kamu tidak secara rutin melakkuan update content di website kamu. Lantas nantinya lead magnet tersebut juga bisa berpengaruh terhadap penjualan secara tidak langsung.
Segarkan, segarkan, segarkan!
Yap, langkah terakhir yang bisa kamu lakukan adalah tetap mengupdate isi dari blog kamu supaya tetap berganti tiap beberapa waktu sekali. Memang tak harus setiap hari sekali, tapi menurut Brian Dean, penggunaan update artikel sangatlah berguna supaya blog kamu tetap terlihat cantik, update dan orang punya alasan untuk tetap datang ke website kamu setiap hari.