Mengenal Bitcoin: Mata Uang Digital yang Terus Hits

Dalam beberapa hari belakangan, mata uang Bitcoin ramai diperbincangkan oleh netizen. Mengapa tidak? Setelah harganya sempat jatuh karena China melarang perdagangan Bitcoin, harga Bitcoin kini melambung lebih dari 480%. Harga Bitcoin saat artikel ini ditulis mencapai US$ 5.804,90 atau setara dengan Rp 78.023.660,90 (1 US$ = Rp 13.441,00).

Sebenarnya apa itu Bitcoin?

Bitcoin adalah sebuah uang elektronik yang di buat pada tahun 2009 oleh Satoshi Nakamoto. Nama tersebut juga dikaitkan dengan open source software yang dia rancang, dan juga menggunakan jaringan peer-ke-peer tanpa penyimpanan terpusat. Bitcoin menggunakan sebuah database yang didistribusikan dan menyebar ke node-node dari sebuah jaringan P2P ke jurnal transaksi, dan menggunakan kriptografi untuk menyediakan fungsi-fungsi keamanan dasar, seperti memastikan bahwa Bitcoin hanya dapat digunakan oleh orang yang memilikinya dan tidak pernah digunakan lebih dari satu kali.

Mata uang ini seperti halnya Rupiah atau Dollar, namun hanya tersedia di dunia digital. Bitcoin sebagai mata uang memiliki fitur sebagai berikut:

  1. Transfer instan secara peer to peer. Server penyimpanannya bersifat desentralisasi dan terdistribusi (dibagi ke berbagai server) yang dijalankan oleh setiap pengguna yang terhubung ke dalam jaringan.
  2. Transfer ke mana saja. Bitcoin bisa dikirimkan kemana saja dalam hitungan detik, kapanpun dan darimanapun yang Anda mau. Pengiriman uang dengan Bitcoin bisa terjadi hanya dengan modal sebuah smartphone dan koneksi internet.
  3. Biaya transfer sangat kecil. Biaya pengiriman pun bisa dihilangkan sampai gratis, namun untuk mempercepat transaksi, biasanya dompet Bitcoin Anda akan memotong biaya sekitar 500 – 3.000 rupiah, tidak peduli berapa jumlah uang yang dikirimkan.
  4. Transaksi bersifat irreversible, artinya sekali ditransfer tidak bisa dibatalkan. Bitcoin diberikan ke tangan orang lain, transaksi tidak dapat dibatalkan kecuali orang itu bersedia mengirimkan Bitcoinnya kembali.
  5. Transaksi Bitcoin bersifat pseudonymous. Semua transaksi yang pernah dilakukan sekaligus saldo Bitcoin yang dimiliki seseorang bisa kita lihat, namun kita tidak tahu siapa pemilik alamat Bitcoin tersebut bila si pemilik tidak memberitahukannya.
  6. Bitcoin tidak dikontrol oleh lembaga atau pemerintah apapun. Bitcoin yang menggunakan database Blockchain tidak dikontrol oleh suatu pihak, melainkan sangat terbuka untuk umum sehingga mustahil bagi seseorang untuk memalsukan transaksi di Blockchain.
  7. Jumlahnya terbatas. Suplai Bitcoin hanya akan ada 21 juta Bitcoin di seluruh dunia. Sistem penciptaan Bitcoin yang terus berkurang setiap 4 tahun sekali ini menyerupai sistem ekonomi berdasarkan deflasi dan dengan makin terbatasnya supply bitcoin, harga bitcoin cenderung naik.
Cek Konten Lainnya:
Punya Skill di Bidang Teknologi? Coba 5 Ide Bisnis Online Ini

Apakah sistem Bitcoin aman?

Pada kenyataannya sistem ini telah di-review oleh berbagai kalangan sebagai tanpa cacat. Setiap data transaksi tersimpan di semua peer di seluruh jaringan dan harus berurutan. Setiap transaksi baru akan diverifikasi oleh sejumlah peer baru dinyatakan valid. Kamu bisa mendapatkan Bitcoin dengan cara membeli dan mining. Untuk membeli Bitcoin dapat dilakukan di exchanger-exchanger seperti bitcoin.co.id (Indonesia), mtgox (US & Jepang), dan btcchina.com (China).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Read More
Inilah Do’s dan Dont’s dalam Menjalankan Email Marketing untuk Bisnis
Tahukah kamu, salah satu kegiatan marketing yang tidak boleh dilewatkan adalah menjalankan email marketing. Tentu saja karena kamu…
mengamankan data perusahaan
Read More
7 Cara Mengamankan Data Perusahaan (Data Loss Prevention)
Di era digital seperti saat ini, data menjadi aset yang sangat berharga bagi perusahaan. Data-data tersebut dapat berupa…