8 Langkah Sukses Migrasi Hosting Tanpa Takut Kehilangan Traffic

8 Langkah Sukses Migrasi Hosting Tanpa Takut Kehilangan Traffic
8 Langkah Sukses Migrasi Hosting Tanpa Takut Kehilangan Traffic

Riset Dari Google menyatakan 70% website yang sudah support mobile masih membutuhkan waktu >5 detik untuk loading konten layout dan butuh >7 detik untuk memuat konten secara keseluruhan.

mobile page speed jagoan hosting
Dan google menemukan fakta ketika website memiliki loading speed mulai dari satu detik hingga 10 detik, kemungkinan bounce rate meningkat sampai 123%. Demikian juga dengan website yang memiliki image dan konten yang belum teroptimasi, kemungkinan konversi akan turun hingga 95%


 

Karena semakin lama user akan menginginkan website cepat, Sekaranglah saat yang tepat untuk menggunakan hosting yang bisa memenuhi performa website kamu.

Pastikan untuk menggunakan hosting dengan infrastruktur dan fitur paling update yang akan mendukung performa website kamu.

Nah, Jika kamu ingin memutuskan untuk memigrasikan website kamu, sebelum itu kamu harus mengetahui langkah-langkah migrasi hosting yang tepat, agar proses migrasi data bisa meningkatkan traffic pada website baru kamu.

Beberapa tips dari Jagoan hosting mungkin dapat membantu kamu untuk memastikan website kamu bisa sukses berpindah ke hosting baru tanpa takut kehilangan traffic.



1. Pertimbangkan untuk selalu membuat perencanaan sebelum melakukan migrasi hosting

Migrasi Hosting mungkin dapat berdampak pada peringkat pencarian google menurun, karena mesin pencarian Google perlu waktu untuk bisa memproses perubahan website dan memperbarui indeks dengan tepat. Migrasi Hosting yang dilakukan dengan rencana yang matang dapat meminimalkan fluktuasi traffic, dan bahkan Google bisa memperlakukan website di hosting baru kamu sebagai website yang up to date dan bisa menjadikan peringkat website kamu di posisi teratas.

Namun jika kamu tidak ingin kesulitan selama proses migrasi hosting kamu bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan tim support hosting profesional kami untuk membantu proses pemigrasian hosting kamu. Kami juga menawarkan diskon 20% saat perpindahan hosting ke jagoan hosting, selain itu kami juga memberikan layanan setup hosting secara gratis.
diskon migrasi hosting

Cek Konten Lainnya:
Inilah 10+ Kelebihan dan Kekurangan Shared Hosting

Jika kamu memperhatikan website kamu dari segi SEO berarti setelah proses pemigrasian kamu harus mengoptimalkan website kamu kembali dengan panduan SEO sebelum website kamu tayang.

 

2. Testing Website Terlebih Dahulu Di Sandbox

website testing

Jangan pernah melakukan migrasi website tanpa terlebih dahulu menguji semuanya di server pengujian. Verifikasi bahwa website kamu dapat berfungsi dengan benar di hosting baru kamu, dan lakukan semua pemeriksaan yang dilakukan secara internal sebelum go public. Dengan memastikan semua berjalan dengan benar kamu dapat meminimalisir kesalahan yang akan berdampak untuk website kamu.

 

3. Lakukan Proses Migrasi Pada Saat Traffic Website Kamu Rendah

Pastikan untuk melakukan migrasi pada saat jam-jam traffic website sedang sepi agar kamu tidak kehilangan banyak traffic yang seharusnya bertransaksi di website kamu.

 

4. Identifikasi Seluruh URLs Di Website

Pastikan juga kamu memiliki daftar lengkap dari URL di website lama kamu dan pastikan Link dapat berfungsi dengan normal untuk menghindari link error dan kesalahan dalam memuat website. Gunakan momen ini sebagai peluang untuk mengidentifikasi kesalahan crawling dan redirect yang ada di website lama kamu. Karena biasanya pada saat proses migrasi akan terjadi beberapa link error yang akan di redirect.

Kamu juga harus benar-benar menghapus atau mengganti link apa pun yang mengarah ke halaman 404 selama proses migrasi. Selain itu, sangat disarankan untuk memperbarui link apa pun yang mengarah ke halaman lama anda sehingga tidak terjadi link error pada saat kamu menghentikan layanan hosting kamu yang lama.

Cek Konten Lainnya:
Ini Perbedaan Web Server dan Web Hosting

 

5. Pastikan Google Analytics bisa berfungsi di website baru

Pasang Google Analytics di domain baru dan pastikan program analytics dapat mengolah data dengan baik sebelum kamu merilis website baru kamu ke publik. Dan penting untuk memperhatikan setiap perubahan traffic selama migrasi.

 

6. Benchmark analytics website setelah proses migrasi

google-analytics-benchmark-reports

Buat salinan data Google Analytics; Nantinya kamu akan membutuhkan informasi ini dalam mengidentifikasi penyebabnya jika ada traffic yang hilang setelah migrasi.

Jika ada lalu lintas yang hilang, ekspor data Analytics dari website baru dan bandingkan dengan data dari website kamu, sehingga kamu dapat mengidentifikasi secara akurat halaman mana yang kehilangan traffic.

Setelah migrasi, kamu perlu membandingkan dan menganalisa performa landing page kamu yang menghasilkan banyak traffic. Karena halaman-halaman ini berkontribusi paling banyak pada mesin pencarian, sehingga kerugian ini dapat diminimalisir dan tidak mempengaruhi performa keseluruhan website kamu.

 

Semua Link yang ada di situs baru harus mengarah ke situs baru juga, bukan situs lama.

Mungkin akan terdengar mudah, tetapi ketika melakukan prosesnya, kamu mungkin akan sedikit kesulitan mengidentifikasi semua url jika website kamu cukup kompleks.

Cara ideal untuk mengganti ulang URL link adalah dengan melakukan penggantian secara langsung melalui database website kamu. dengan cara ini kamu bisa mengubah url link tanpa perlu mengecek setiap halaman satu per satu.

 

8. Kelola dan kirim ulang Sitemap di Google Search Console

cara seo bekerja
Google Crawler

Simpan sitemap lama kamu di Google Search Console, dan crawling ulang sitemap untuk website baru kamu juga. Cara yang paling mudah digunakan adalah dengan request ulang Googlebot untuk crawling sitemap lama kamu dan menemukan url link baru website agar mempercepat proses crawling search engine.

Cek Konten Lainnya:
Apa itu Hosting? Jenis, Fungsi dan Cara Kerjanya

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Nginx vs Litespeed vs Apache
Read More
Nginx vs LiteSpeed vs Apache, Web Server Mana yang Terbaik?
Membahas server website, pasti Nginx vs Apache selalu menjadi pembicaraan utama. Karena kedua web server ini memiliki fitur…
control panel hosting
Read More
Apa itu Control Panel Hosting? Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya
Bagi pemilik website pasti sudah tidak asing lagi dengan control panel hosting. Pasalnya tools satu ini bisa memudahkan…