Application Programming Interface atau API adalah suatu penghubung antara server dengan aplikasi. Bagi para developer, API memiliki peran penting dalam menyederhanakan sebuah program jadi lebih efektif dan cepat selesai. Lalu bagaimana cara kerja API? Dan apa saja contoh penerapannya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Apa itu API?
API adalah singkatan dari Application Programming Interface, yaitu sebuah software yang memungkinkan para developer untuk mengintegrasikan dan mengizinkan dua aplikasi yang berbeda secara bersamaan untuk saling terhubung satu sama lain.
Tujuan penggunaan API adalah untuk saling berbagi data antar aplikasi yang berbeda. Selain itu API juga bertujuan mempercepat proses pengembangan aplikasi dengan cara menyediakan sebuah fungsi terpisah sehingga para developer tidak perlu lagi membuat fitur yang serupa.
Istilah API sebetulnya tidak ada hubungannya dengan hal-hal yang berkaitan dengan web, karena istilah tersebut sudah ada sebelum web. Hal Ini semacam dikooptasi yang berarti “pemanggilan web service”.
Tapi secara tradisional, pengertian API adalah bukan seperti itu. Melainkan lebih berkaitan dengan fungsi-fungsi yang disediakan oleh sistem operasi.
Fungsi dari API
API memungkinkan aplikasi untuk mengakses dan menggunakan data atau layanan yang disediakan oleh aplikasi atau platform lain dengan cara yang terstandarisasi dan aman.
Berikut adalah beberapa fungsi utama dari API:
1. Memperluas fungsionalitas aplikasi
API memungkinkan aplikasi untuk memperluas fungsionalitasnya dengan mengakses dan menggunakan layanan atau data dari aplikasi atau platform lain. Sebagai contoh, sebuah aplikasi e-commerce dapat menggunakan API dari platform pembayaran online untuk memproses transaksi.
2. Mengintegrasikan aplikasi
API memungkinkan dua aplikasi yang berbeda untuk terhubung dan berkomunikasi. Hal ini memungkinkan aplikasi untuk saling berbagi data dan layanan, sehingga memungkinkan aplikasi untuk terintegrasi dan berinteraksi satu sama lain.
3. Menyediakan fleksibilitas
Dengan menggunakan API, pengembang dapat memisahkan logika bisnis dari antarmuka pengguna, sehingga memungkinkan pengembang untuk mengubah dan memperbarui bagian aplikasi tanpa memengaruhi bagian lain dari aplikasi.
4. Menyediakan akses terstandarisasi
API memungkinkan pengembang untuk menggunakan standar komunikasi yang telah ditetapkan untuk berinteraksi dengan aplikasi atau platform lain. Hal ini memungkinkan pengembang untuk mengakses dan menggunakan layanan atau data dengan cara yang konsisten dan dapat diprediksi.
5. Meningkatkan keamanan
API memungkinkan aplikasi untuk berkomunikasi dengan cara yang terstandarisasi dan terenkripsi, sehingga mengurangi risiko keamanan dan melindungi data sensitif dari akses yang tidak sah.
Jenis API
Berdasarkan hak aksesnya, terdapat empat jenis API, yaitu sebagai berikut.
1. Public API
Public API adalah API yang dapat diakses secara publik. API ini bersifat open source karena cangkupan penggunaannya sangat luas. Selain itu, jenis API publik paling mudah digunakan. Cukup dengan mendaftarkan saja maka kamu bisa mengakses data dan sumber informasinya. Salah satu contohnya adalah Google Maps API.
2. Private API
Jenis API kedua yaitu private API. Sesuai namanya, penggunaan API ini tidak terbuka secara umum dan cenderung terbatas. Pada umumnya API privat dibuat untuk kebutuhan internal dalam pengembangan aplikasi tertentu. Sebagai contoh API dari front end yang digunakan untuk mengakses data di back end dari sebuah website atau dalam pengembangan aplikasi mobile.
3. Partner API
Partner API adalah API yang bisa diakses oleh mitra bisnis atau pihak tertentu yang telah memiliki izin penggunaan. Sama seperti public API, caranya cukup mendaftar kepada platform penyedia API, kemudian dapat mengakses data dan sumber informasinya.
4. Composite API
Dalam satu tempat terdapat gabungan beragam jenis data dari berbagai server dan hosting. Ini merupakan pengertian dari composite API. Pengguna bisa mengakses banyak data hanya dalam satu tempat saja. Tentunya, API ini sangat bermanfaat bagi pengguna untuk menghemat waktu.
Arsitektur API
Ada tiga macam arsitektur yang sering dipakai pada API, di antaranya adalah RPC, SOAP, dan REST. Berikut penjelasannya.
1. RPC
Pengertian RPC (Remote Procedure Call) merupakan teknologi yang ditujukan membuat komunikasi antara client side dan server side lebih sederhana sederhana.
RPC memiliki dua jenis, yaitu XML-RPC dan JSON-RPC. Perbedaan keduanya adalah terletak pada media perpindahan datanya. XML-RPC menggunakan media XML (Extensible Markup Language). Sedangkan JSON-RPC menggunakan format JSON (JavaScript Object Nation).
2. SOAP
Selanjutnya adalah SOAP (Simple Object Access Protocol), dimana bentuk data yang digunakan adalah XML. SOAP memungkinkan semua data disimpan dalam dokumen tertentu.
3. REST
Pengertian REST (Representational State Transfer) adalah salah satu jenis arsitektur API yang cukup populer. REST tidak membutuhkan coding panjang dalam proses pengembangannya. REST memiliki bentuk data berupa JSON, sehingga lebih ringan dan performa aplikasi menjadi lebih baik.
Fitur pada Web API
Banyak sekali fitur yang bisa kamu gunakan saat memanfaatkan Web API dalam mengembangkan aplikasi kamu. Software ini akan membantu para web developer dalam mempercepat development aplikasi. Adapun fitur yang tersedia pada web API adalah:
- Mendukung fungsi CRUD yang bekerja melalui HTTP protocol melalui method GET, POST, PUT dan DELETE.
- Memiliki response Accept Header dan HTTP status code.
- Mendukung banyak format teks, seperti JSON, XML atau format apapun yang kamu inginkan, akan tetapi kebanyakan digunakan ke dalam format JSON. Kamu juga bisa menggunakan MediaTypeFormatter untuk melakukan kustom.
- Mendukung fitur MVC seperti routing, controllers, action results, filter, model, IOC container, dan lain-lain.
- Dapat berjalan di Apache atau web server lainnya yang didukung sesuai bahasa pemrograman yang digunakan.
- Dukungan otomatis untuk OData. Oleh karena itu dengan menempatkan atribut [Queryable] baru pada metode pengontrol yang mengembalikan IQueryable, klien dapat menggunakan metode untuk komposisi query OData.
Baca juga: Web Scraping Adalah: Arti, Manfaat dan Caranya pada Web
Cara Kerja API
Jika di jabarkan, cara kerja API adalah sebagai berikut.
- Aplikasi mengakses sebuah API
Cara kerja API pertama kali adalah user membuka aplikasi. Kemudian, di waktu bersamaan aplikasi tersebut akan mengakses API. Sebagai contoh saat kamu menggunakan aplikasi KAI Access. Ketika kamu ingin memesan tiket kereta, maka aplikasi akan mengakses API kereta api yang sudah di hubungkan.
- API melakukan request ke server
Usai aplikasi bisa mengakses API, permintaan tersebut akan di teruskan ke server berkaitan dengan data. Jadi, API akan menginfokan bahwa KAI Access membutuhkan data kereta api untuk tanggal dan tujuan yang telah di sebutkan.
- Server memberikan respon
Ketika menemukan data yang sesuai dengan permintaan user, server akan kembali menghubungi API. Data tersebut berupa informasi seperti ketersediaan tempat duduk, jam keberangkatan, dll.
- API menyampaikan respon ke aplikasi
Terakhir, API menyampaikan respon berupa data atau informasi kepada aplikasi. KAI Access mendapatkan informasi dari kereta api yang di pilih.
Contoh API
Berikut merupakan contoh API yang sering digunakan dalam pengembangan website dan aplikasi.
1. Google Maps API
Google Maps API membantu kita dalam menampilkan data berupa peta lokasi. Hal tersebut memungkinkan kita bisa mengakses berbagai tempat dengan cakupan wilayah luas. Selain menampilkan peta statis atau interaktif, Google Maps API juga memberikan petunjuk arah atau tempat menarik kepada pengguna.
2. Facebook API
Facebook juga menyediakan API sendiri. Sebagai platform media sosial, tentunya Facebook memiliki data akun pengguna, seperti postingan, pesan, waktu posting, hingga tempat. Semua fitur tersebut dapat kamu manfaatkan dengan baik untuk dapat di gunakan di website mu.
Mengapa Harus Menggunakan API?
Jika di lihat dari penjelasan di atas, pasti kamu sudah paham tentang apa saja kelebihan dan manfaat yang bisa kamu dapatkan saat menggunakannya dalam pengembangan aplikasi. Beberapa alasan mengapa harus memilih web API adalah:
- Bersifat open source.
- Saat kamu membutuhkan web service dan tidak perlu SOAP, maka ASP.NET Web API adalah solusi dan pilihan terbaik.
- Dapat di gunakan untuk membangun layanan HTTP sederhana, non-SOAP di atas WCF message pipeline.
- Konfigurasi yang mudah dan tidak seperti pada layanan WCF REST.
- Pembuatan service dengan API web cukup sederhana. Berbeda dengan layanan WCF REST, pembuatan service menjadi cukup sulit.
WCF vs Web Service
Mungkin kalian punya pertanyaan tentang apa sih perbedaan antara web API dan web service? Berikut adalah perbedaan di antara keduanya:
- Web service adalah fasilitas yang berfungsi untuk melakukan interaksi antara dua perangkat atau aplikasi melalui jaringan. sedangkan API adalah penghubung antara dua aplikasi yang berbeda untuk saling berkomunikasi.
- Ketahui jika tidak semua API di gunakan sebagai WCF, namun semua WCF menggunakan API.
- Pada web service, style yang di gunakan hanya tiga yaitu SOAP, REST, atau XML-RPC untuk berkomunikasi, sedangkan untuk API dapat menggunakan style apapun.
Kamu bisa melihat tabel perbandingannya di bawah ini :
Web API | WCF |
Hanya mendukung protokol HTTP | Mendukung HTTP, TCP, UDP dan protokol transport khusus. |
Peta kata kerja http ke metode | Menggunakan model pemrograman berbasis atribut. |
Menggunakan konsep routing dan pengontrol yang mirip dengan ASP.NET MVC. | Menggunakan kontrak Layanan, Operasi dan Data. |
Tidak mendukung messaging dan transaksi yang andal | Mendukung messaging dan Transaksi yang Andal. |
Web API dapat di konfigurasi menggunakan kelas HttpConfiguration tetapi tidak di web.config. | Menggunakan web.config dan atribut untuk mengkonfigurasi layanan. |
Ideal untuk membangun RESTful services | Mendukung RESTful services tetapi dengan keterbatasan. |
Itulah informasi mengenai API, interface yang mampu membuat berbagai aplikasi saling terhubung. Sebagai developer, Anda bisa mulai belajar menerapkannya saat melakukan pengembangan program agar fitur pada aplikasi jadi lebih kompleks dan efisien. Untuk tips menarik lainnya, kunjungi saja blog Jagoan Hosting dan temukan berbagai informasi terkini seputar development!