Apa itu OSI Layer? Fungsi, 7 Lapisan, & Cara Kerjanya

OSI Layer

Tahukah kamu apa itu OSI layer? OSI layer adalah salah satu hasil dari perkembangan teknologi yang mampu membuat aktivitas manusia menjadi lebih efisien. Contohnya yaitu pengiriman sebuah pesan melalui email. 

OSI layer adalah sistem yang berperan dalam pengiriman tersebut, sehingga pesan yang di kirim oleh A melalui perangkatnya akan sampai atau di terima oleh B di dalam perangkatnya juga. 

Nah, di kesempatan kali ini Jagoan Hosting mengajak kamu untuk membahas secara tuntas mengenai pengertian dan kepanjangan dari OSI, fungsi, model hingga cara kerjanya. Jangan sampai terlewatkan, ya! 

Pengertian OSI Layer

Jaringan komputer dari tahun ke tahun selalu mengalami perkembangan. Sehingga setiap user di seluruh penjuru dunia dapat melakukan komunikasi dengan cepat dan optimal. Saat ini, sudah ada standarisasi khusus yang mengatur penggunaan jaringan komputer, yaitu OSI Layer. 

Mungkin sebagian sudah ada yang tahu apa itu OSI Layer dan tidak menutup kemungkinan juga ada yang masih belum mengetahuinya. Bagi yang belum tahu, langsung saja Jagoan Hosting akan membahasnya untuk kamu! Check it out! 

Pada tahun 1970, terdapat sebuah organisasi yang berlokasi di Eropa bernama ISO atau International Organization for Standardization. Mereka mengembangkan sebuah model arsitektur jaringan bernama OSI Reference Model for Open Networking (Model Jaringan Terbuka OSI) yang terdiri dari 7 layer dengan fungsinya masing-masing. 

Kepanjangan dari OSI adalah Open System Interconnection yang memiliki arti sebagai model referensi dari sebuah kerangka yang bersifat konseptual. Namun, sekarang sudah berkembang dan menjadi sebuah standarisasi khusus yang berkaitan dengan koneksi komputer. 

Tujuan di buatnya OSI layer adalah sebagai rujukan agar produk atau software yang di buat dapat bersifat interpolate. Ini berarti user dapat bekerja sama dengan produk atau sistem tanpa perlu melakukan penanganan secara khusus.

Cek Konten Lainnya:
30 Template WordPress Gratis yang Recommended dan Terbaik

Fungsi OSI Layer

Dalam perjalanannya, para produsen komputer dan dan developer jaringan internet tidak menerapkan protokol model OSI layer dengan baku. Karena tidak semua proses butuh OSI layer dan dapat menggunakan protokol yang lebih sederhana. 

Namun konsepnya juga tidak bisa di tinggalkan begitu saja. Model prosedur ini masih banyak di gunakan terutama dalam melacak permasalahan yang mengakibatkan gagalnya fungsi jaringan. Sehingga, akan dapat segera diatasi dan komunikasi kembali normal.

OSI layer sendiri bekerja melewati tujuh lapisan yang berurutan. Apa sajakah urutannya? Simak poin selanjutnya Sob! Ketika seseorang tidak bisa mengakses internet dengan perangkatnya, ini karena ada masalah yang mungkin terjadi pada salah satu lapisannya. 

Fungsi dari konsep OSI layer adalah memudahkan proses pencarian titik awal permasalahan, sehingga meminimalkan waktu yang di perlukan untuk melacak masalah jaringan. Dengan begitu, masalah jaringan bisa diatasi dengan lebih mudah.

Baca juga: Mengenal IPV4: Jenis, Pembagian Kelas & Bedanya dengan IPV6

7 Lapisan OSI Layer

Lapisan OSI Layer

Berikut adalah tujuh model OSI layer yang di mana setiap lapisannya memiliki fungsi dan tugas masing-masing. 

1. Application Layer (Lapisan ke 7)

Application layer pada OSI adalah pusat terjadinya suatu interaksi antara user dengan aplikasi yang bekerja menggunakan fungsionalitas sebuah jaringan. Lapisan ini menjadi layer paling atas dari model OSI. Contoh beberapa protokol yang ada di layer application pada OSI adalah HTTP, FTP, SMTP, dan lain-lain. 

2. Presentation Layer (Lapisan ke 6)

Lapisan Presentation berfungsi untuk mengidentifikasi sintaks yang di pakai suatu host jaringan untuk berkomunikasi. Layer ini perlu memberi enkripsi serta deskripsi data yang nantinya akan di pakai dalam layer application.

Pada layer presentation, data akan ter-enkripsi dan dekripsi otomatis melalui sistem. Beberapa protokol yang berada pada layer ini adalah MIME, TLS, SSL, dan lainnya. 

Cek Konten Lainnya:
6 Cara Membuat Podcast di Spotify yang Mudah untuk Pemula

3. Session Layer (Lapisan ke 5)

Layer session memiliki fungsi untuk mengendalikan dialog maupun melakukan pengelolaan terhadap koneksi suatu komputer. Bahkan layer ini juga bisa melakukan pemutusan koneksi internet pada suatu komputer. Contoh protokol yang berada di layer ini adalah NFS, RTP, SMB, dan lainnya.

4. Transport Layer (Lapisan ke 4)

Mengapa di sebut transport layer? Sebab lapisan ini memiliki peran untuk menyalurkan bit. Ada beberapa fungsi spesifik dari layer ini, yaitu:

  • Memecahkan data yang akan dimasukkan ke dalam beberapa paket data
  • Melakukan transmisi data mulai dari session sampai ke network layer
  • Setiap paket yang ada akan diberikan penomoran oleh layer ini, sehingga mudah untuk menyusun ulang
  • Melakukan looping terhadap proses transmisi yang ada dalam paket data yang hilang

Dengan layer ini, data bisa disalurkan dari server menuju ke pengguna tanpa adanya gangguan.

5. Network Layer (Lapisan ke 3)

Layer network pada OSI ini bertugas untuk mendefinisikan alamat IP sehingga setiap komputer dapat saling terkoneksi dalam satu jaringan. Fungsi lainnya adalah melaksanakan proses routing dan membuat header untuk setiap paket data yang ada.

Fungsi utama dari data link layer adalah untuk memeriksa bila terjadi kesalahan dalam menyalurkan transmisi terhadap bit data. Dimana kesalahan tersebut kemungkinan besar terjadi di layer pertama. Pada layer ini juga terjadi koreksi kesalahan, pengalamatan hardware pada MAC address, dan flow control.

7. Physical Layer (Lapisan pertama)

Layer physical pada OSI adalah lapisan yang berfungsi sebagai transmisi terhadap bit data. Jenis sinyal yang di pakai pun tidak sembarangan, sehingga memungkinkan penerimaan sinyal dengan baik. 

Jenis sinyalnya pun harus di dukung media fisik, misal kabel, infrared, cahaya biasa, frekuensi radio, dan tegangan listrik. Setelah layer ini menyelesaikan tugasnya, maka akan diteruskan ke layer kedua.

Baca juga: Jaringan Peer to Peer: Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan

Cara Kerja OSI Layer

Untuk memahami cara kerja OSI Layer, kamu bisa membayangkannya seperti tahapan mengirim surat. Nah, agar surat di terima dengan baik, tentu harus melewati berbagai tahapan pengiriman sesuai prosedur yang di tetapkan, bukan?

Berikut sedikit penjelasan mengenai cara kerja OSI layer:

  1. Application layer akan mengirim data yang di kirim oleh user pada perangkat komputer penerima data.
  2. Terjadi konversi email menjadi sebuah format jaringan pada presentation layer.
  3. Pada session layer akan di bentuk sesi perjalanan data hingga seluruh proses pengiriman data selesai di laksanakan.
  4. Pengirim melakukan pemecahan data di transport layer, dan di kumpulkan kembali pada transport layer penerima. 
  5. Network layer membuat alamat untuk mengarahkan data ke tujuan dengan benar.
  6. Akan di lakukan pembentukan data menjadi bentuk frame serta alamat fisik dalam data link layer. 
  7. Pada physical layer, si lapisan utama, data akan di kirim melalui perantara jaringan menuju lapisan transport penerima.
  8. Alur proses akan berbalik serta berulang dari physical layer ke application layer sampai mengarah ke jaringan komputer user. 
Cek Konten Lainnya:
Pusat Data Nasional Diretas, Ini Tanggapan Jagoan Hosting

Nah, itu tadi pembahasan tentang OSI layer dan ketujuh modelnya. OSI layer adalah suatu hal yang sangat bermanfaat di kehidupan sehari-hari. Adanya Open System Interconnection ini, kamu jadi bisa berkomunikasi dengan teman-teman secara lancar meskipun kalian berada di dua tempat yang berbeda. 

Sama halnya dengan produk-produk dari Jagoan Hosting yang juga akan memperlancar semua kebutuhanmu mulai dari hosting murah, domain, serta VPS. Dengan berlangganan produk-produk tersebut kamu bisa melakukan segala aktivitas Go-Online dengan lebih nyaman! 

Kamu dapat mengembangkan website, blog, membuat website toko online, konfigurasi email bisnis, dan masih banyak produk lain yang bisa kamu dapatkan di Jagoan Hosting. Yuk, tunggu apa lagi untuk menikmati semua penawaran terbaiknya?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
agile software development
Read More
Apa itu Agile Software Development?
Agile Software Development adalah istilah yang pasti sudah akrab di telinga para pekerja bidang teknologi informasi. Istilah ini…
DMCA
Read More
Apa itu DMCA? Fungsi & Cara Daftarnya untuk Lindungi Website
Jika Sobat Jagoan seorang content creator, DMCA adalah hal penting yang wajib kamu ketahui. Pasalnya, DMCA memiliki fungsi…