DRP (Disaster Recovery Plan) pada IT, Cek Arti hingga Contohnya

disaster recovery plan

Melihat bencana kebakaran data center yang terjadi beberapa waktu terakhir, tentu kamu perlu menyiapkan DRP. Secara umum, DRP adalah sebuah plan atau rencana pada data dan aset  jika terjadi bencana yang tidak diduga. Lantas, seberapa penting sih implementasi contoh disaster recovery plan pada perusahaan? 

Apa itu DRP?

drp adalah
Photo by Yan Krukov from Pexels

DRP adalah singkatan dari Disaster Recovery Plan. DRP adalah cara untuk mengantisipasi dan mencegah terganggunya operasional saat terjadi bencana.

DRP adalah tindakan penting mengingat kini semua urusan operasional bisnis atau usaha mengandalkan teknologi. Tanpa menggunakan DRP ini, kegiatan operasional bisnis bisa terganggu jika terjadi bencana atau hal-hal yang tidak diinginkan lainnya. Tentunya hal tersebut akan berdampak besar pada keamanan, data, dan juga kestabilan bisnis.

Jadi, dari penjelasan di atas dapat diartikan secara harfiah bahwa DRP adalah sebuah petunjuk untuk mencegah, menanggulangi dan menangani bencana serta kejadian yang tidak diinginkan. Kejadian itu seperti, bencana alam, pemadaman listrik, serangan cyber dan juga kejadian yang tidak diinginkan lainnya.

Disaster Recovery Plan atau DRP adalah perencanaan yang perlu disusun dengan detail dan terperinci sesuai dengan jenis bencana dan lokasinya. Disaster Recovery Plan juga harus dibuat dengan membuat instruksi sehingga bisa dilakukan oleh siapa saja ketika bencana terjadi.

Menerapkan Disaster Recovery Plan (DRP) wajib dilakukan karena banyak bencana tak terduga yang bisa cepat menghancurkan seluruh jaringan atau database perusahaan.

Keuntungan menerapkan DRP adalah meningkatkan serta membantu perusahaan untuk mengamankan data dan aset penting lainnya, sehingga keberlangsungan perusahaan tetap bisa dilakukan.

Cek Konten Lainnya:
A/B Testing: Pengertian, Fungsi, Manfaat dan Elemen

Fungsi DRP

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan jika fungsi DRP adalah membantu perusahaan untuk mengamankan aset bisnis sehingga bisnis dapat berjalan tanpa ada gangguan. Berikut merupakan fungsi DRP lainnya yang sudah dirangkum oleh Jagoan Hosting. Simak langsung di bawah ini yuk, Sob!

1. Melakukan efisiensi biaya

Salah satu fungsi DRP adalah melakukan efisiensi biaya. Dengan menerapkan Discover Plan Recovery, kamu bisa menganalisa ancaman, menjaga sistem IT dalam kondisi maksimal dan juga mendapatkan solusi untuk menjaga keamanan IT.

Belum berhenti di situ, poin lain dari keuntungan DRP adalah menghemat biaya perusahaan dalam jangka waktu panjang termasuk biaya maintenance. DRP juga memungkinkan perusahaan untuk memiliki sistem backup yang kompatibel.

2. Meningkatkan produktivitas karyawan

Selain bisa menghemat biaya perusahaan, Discover Recovery Plan juga bisa meningkatkan produktivitas karyawan. Dalam penyusunan DRP, harus dilengkapi dengan instruksi agar semua orang dapat melakukan DRP. Selain itu, jika ada karyawan yang bertanggung jawab terhadap DRP, maka ada karyawan lain yang bisa menghandle tugas tersebut.

3. Menjaga kepercayaan dan loyalitas pelanggan

Setiap pelanggan tentunya mengharapkan kualitas pelayanan yang terbaik dari perusahaan yang dipercayainya. Bahkan pelanggan kadang-kadang tidak bisa mentolerir adanya error maupun downtime. Sehingga, dengan menerapkan DRP kamu bisa memenuhi ekspektasi customer dan bisa menjaga loyalitas pelanggan.

4. Mengidentifikasi solusi yang tepat

Melalui DRP, kamu bisa mengidentifikasi bencana dan menyelesaikannya dengan solusi yang tepat. Adanya DRP juga membuat kamu bisa memanfaatkan teknologi mutakhir seperti, penyimpanan data berbasis cloud untuk mengamankan data-data perusahaan. 

Selain itu, DRP juga dapat membantu menghilangkan hardware yang berlebihan, sehingga dari menerapkan DRP, tidak hanya memberikan solusi, namun juga berupaya membuat perusahaan tetap bertahan setelah bencana.

Baca juga: Network Tier 1 dan Data Center Tier 4 di Jagoan Hosting, Apa Maksudnya?

Macam-macam DRP IT

Berikut ini adalah macam-macam Disaster Recovery Plan yang harus kamu ketahui:

Cek Konten Lainnya:
Mengenal Apa Itu Design Thinking, Manfaat, dan Tahapannya

1. Virtualized disaster recovery plan

Salah satu macam DRP adalah Virtualized Disaster Recovery Plan (VDRP). Jenis ini memberikan peluang untuk implementasi DRP yang lebih efisien. VDRP juga dilengkapi dengan instance virtual machine (VM) untuk menjalankan pemulihan.

2. Network disaster recovery plan

Tipe DRP satu ini bisa mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki. Pertimbangan tersebut dimulai dari besaran data yang tersimpan dalam jaringan hingga sumber daya manusia seperti, performa dan juga networking. Menggunakan network DRP berikut, kamu perlu membuat prosedur yang rinci, mulai dari pemulihan, pengujian dan pembaharuannya.

3. Data center disaster recovery plan

Data center recovery plan lebih fokus pada fasilitas dan infrastruktur dari pusat data. Menggunakan tipe DRP ini termasuk dalam menganalisa komponen utama seperti, lokasi gedung, sistem, dan perlindungan daya, keamanan dan ruang kantor.

4. Cloud Disaster Recovery Plan

Menerapkan DRP juga bisa menggunakan cloud service yang dapat menyimpan cadangan file di cloud hingga replikasi lengkap dengan kelebihan lebih hemat biaya, waktu dan ruang. Dalam menerapkan Disaster Recovery Plan satu ini, kamu perlu cara pengelolaan yang tepat dengan mengetahui lokasi server fisik dan virtual.

Langkah-langkah membuat discover planning

drp adalah
Photo by fauxels from Pexels

Ada beberapa langkah cara membuat DRP yang harus dilakukan. Umumnya tahapan ini dimulai dari penentuan mana yang paling penting agar kegiatan operasional perusahaan tidak terganggu.

Menentukan recovery time

Hal pertama dalam membuat DRP adalah menentukan sasaran waktu pemulihan yang harus diukur dan dijelaskan sesuai dengan jumlah target, recovery time bisa dihentikan saat bencana terjadi. Recovery time objective (RTO) ini biasanya diukur dalam jam, menit hingga detik.

Menentukan recovery point objective (RPO)

Langkah ini meliputi penentuan tujuan titik pemulihan untuk mengidentifikasi usia file yang harus dipulihkan dari penyimpanan cadangan. Tujuannya adalah agar kegiatan operasional tetap bisa dilakukan dengan normal.

Cek Konten Lainnya:
Inilah Perbedaan Java dan Javascript yang Perlu Diketahui

Selain dua langkah di atas, ada pula beberapa hal yang perlu disiapkan dalam membuat DRP. Seperti:

  • Budget
  • Memiliki asuransi
  • Sumber daya manusia dan fasilitas fisik
  • Membuat manajemen risiko
  • Penggunaan teknologi
  • Penyimpanan data
  • Peraturan pemerintah

Contoh disaster recovery plan pada perusahaan

Salah satu contoh Disaster Recovery pada perusahaan adalah penerapan Google Cloud untuk penyimpanan dan pengelolaan data.

Google Cloud dianggap sebagai cloud backup disaster recovery terbaik saat ini. Alasannya adalah:

  • Keamanan: Google Cloud memiliki fitur security yang menjamin keamanan data perusahaanmu.
  • Global Network: dilengkapi dengan jaringan global komputer yang paling canggih dengan jangkauan global. Sehingga, Google Cloud dapat bekerja secara konsisten dan cepat.
  • Skalabilitas: Google Cloud memiliki skalabilitas yang luas, sebagai contohnya adalah layanan Gmail.

Dengan 3 kemampuan utama tersebut tidak heran jika Google Cloud menjadi pilihan yang terbaik saat ini untuk penyimpanan data saat terjadinya bencana atau kejadian lain yang tidak diinginkan.

Sangat penting bagi sebuah bisnis menimbang server mana yang akan dipilih untuk websitenya. Tidak ada salahnya juga untuk mulai menyiapkan DRP sebagai tindakan preventif di masa depan.  

Tapi tidak perlu bingung harus mulai darimana, karena kamu bisa mengandalkan Jagoan Hosting dengan Cloud Object Storage. Layanan Jagoan Hosting ini siap membantumu untuk melakukan backup, menambah performa website atau aplikasi, integrasi media library WordPress dan juga menambah resource storage dengan sangat mudah.

Dengan kualitas ciamik ini, urusan DRP akan lebih mudah dirancang dan bisa mendukung kestabilan bisnismu, Sob!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Read More
Tutorial Hosting: Begini Cara Changing Exim’s Sending IP
Mungkin Anda butuh Tutorial Hosting ini! Siapa saja yang menjalankan server shared hosting mungkin sudah terbiasa menangani keluhan…
HTTP2 Adalah
Read More
HTTP/2 adalah Pengembangan kecepatan dan keamanan dari HTTP
HTTP/2 Adalah perkembangan dari HTTP/1 yang sudah terlalu lama tidak mengalami pembaruan, lumayan lah akhirnya 2015 ada pembaruan.…