Apa itu Conversion dalam Marketing? Jenis & Cara Hitung Ratenya

Conversion dalam marketing
Conversion dalam marketing

Sudah pernah mendengar istilah conversion? Conversion adalah istilah yang merujuk pada upaya untuk mengubah kunjungan website menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi bisnis pada proses digital marketing. 

Selain itu, conversion rate adalah istilah yang wajib kamu tahu jika ingin memasarkan produkmu secara online. Penasaran seperti apa? Simak selengkapnya pada artikel berikut.

Apa itu Conversion?

conversion adalah

Apa itu conversion? Conversion adalah upaya guna mengubah kunjungan website menjadi tindakan yang profitable bagi bisnis, Sob. Tindakan apa itu? Walaupun conversion tidak selalu berbentuk pembelian, tetapi conversion sering dikaitkan dengan keputusan pembelian.

Tindakan lain yang termasuk ke dalam conversion adalah mengirimkan email untuk berlangganan newsletter, pendaftaran member, mendownload ebook serta berbelanja aneka produk.

Meskipun tindakan-tindakan di atas kebanyakan tidak langsung mendatangkan penjualan, tetapi hal tersebut bisa memperbesar peluang produk untuk dibeli, Sob. 

Pentingnya Conversion

Seberapa penting sih conversion dalam bisnis? Nah, dalam dunia digital marketing, kita dapat menggunakan conversion rate untuk mengukur tingkat efektivitas sebuah kampanye produk.

Conversion rate menyatakan berapa banyak orang membeli produk setelah melihat kampanye kita. Angka ini biasanya di rumuskan dalam bentuk persentase. 

Nah, setelah mengetahui berapa angka conversion rate, penjual selanjutnya dapat melakukan evaluasi dengan membandingkannya pada angka target. 

Dari situlah efektivitas kampanye produk bisa diketahui secara terukur. 

Jenis Conversion dalam Digital Marketing

jenis conversion

Jenis conversion adalah salah satu informasi yang juga sangat penting. Yakin sudah tahu apa saja jenis-jenisnya?

Melansir dari WebFX, terdapat 7 jenis conversion yang biasa di gunakan dalam bisnis. Berikut di antaranya.

1. Mengisi form 

Pertama, jenis conversion adalah pengisian form. Jika kamu ingin konsumen mengisinya, pastikan kamu membuat form yang singkat, sehingga tidak memakan waktu lama!

Cek Konten Lainnya:
10+ Cara Membuat Website untuk Bisnis Paling Mudah

Jangan sampai konsumen berubah pikiran karena harus berurusan dengan form yang panjang dan melelahkan.

Jika memang ada informasi penting lainnya, kamu bisa meminta mereka untuk mengisi form lain pada kesempatan selanjutnya.

2. Membuat akun

Tidak hanya mengisi form, membuat akun juga merupakan contoh conversion selanjutnya. 

Pembuatan akun biasanya berguna jika kita ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang suatu produk. 

Di samping itu, pembuatan akun juga merupakan salah satu tahapan sebelum konsumen memasukkan produk ke keranjang belanja, Sob. 

Oleh karena itu, penting untuk memerhatikan berapa banyak kunjungan website yang berakhir dengan pembuatan akun.

3. Membagikan konten

Seberapa sering kamu menemukan konten atau produk menarik lalu membagikannya kepada orang lain?

Nah, contoh conversion satu ini bisa meningkatkan brand awareness juga, Sob. Dalam jangka panjang, brand akan mendapatkan eksposur yang tinggi, sehingga angka penjualan pun meningkat.

4. Menginstal aplikasi

Kita tentu sering mendapatkan iklan aplikasi saat scrolling sosial media. Nah, iklan ini akan mendatangkan conversion berupa banyaknya pelanggan yang menginstal aplikasi.

Menginstal aplikasi dalam conversion adalah upaya yang dilakukan perusahaan terutama jika belum banyak orang mengetahui produk dari brand tersebut. 

5. Mengklik tombol tertentu

Tindakan mengklik tombol dalam conversion marketing adalah jenis conversion yang tidak selalu mendatangkan penjualan, Sob.

Apa saja sih? Yang termasuk di antaranya adalah mengunduh panduan, mengunjungi halaman produk, atau berpindah ke toko lain dalam platform.

Pastikan kamu membuat target atau KPI mencakup action berupa button clicking ini ya!

6. Membeli produk

Membeli suatu produk adalah outcome yang diharapkan oleh marketer manapun. Nah, tindakan ini tentu harus melewati beberapa step sebelumnya, Sob.

Untuk sampai pada keputusan beli, pastikan kamu memahami customer journey dengan baik, sehingga pelanggan mendapatkan user experience yang optimal kemudian membeli produk.

7. Mendaftar pada newsletter

Selanjutnya, contoh conversion adalah mengirimkan email untuk mendaftar newsletter. Walaupun tidak langsung membeli produk, tetapi kita bisa menyisipkan strategi soft selling saat mengirimkan newsletter kepada pelanggan, Sob.

Cek Konten Lainnya:
Jangan Takut Mahal, Ini Biaya Iklan di Instagram!

Selain newsletter, pelanggan yang merasa terbantu dengan newsletter kita cenderung merasa bersalah jika tidak subscribe/membeli produk yang disediakan.

Baca juga: Apa itu Customer Journey? Langkah, Manfaat & Contohnya

Cara Meningkatkan Conversion

Selain mengenali apa itu conversion rate, penting juga untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkannya agar bisnis makin cuan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat kamu terapkan.

1. Gunakan pop up message

Pop up message dapat digunakan untuk mengingatkan konsumen tentang produk yang pernah ia kunjungi.

Memberikan pop up message akan membuat konsumen lebih banyak melakukan interaksi dengan produk. Hasilnya, konsumen yang sering mendapat eksposur brand akan makin yakin untuk membeli produk darinya.

Baca juga: 7 Plugin Popup WordPress Terbaik, Wajib Coba!

2. Terapkan Call to Action (CTA) yang menarik

Perlu diketahui bahwa conversion adalah output dari berbagai macam strategi, salah satunya adalah strategi pembuatan Call To Action yang menarik.

Kita bisa menerapkan CTA pada SMS, landing page, iklan berbayar maupun postingan sosial media. 

Pelajari bagaimana cara menulis copywriting yang memikat agar CTA-mu makin ciamik. 

3. Maksimalkan customer service

Customer service pada conversion marketing adalah opsi terakhir yang akan di pilih konsumen. Biasanya, panjangnya antrian chat/telepon membuat konsumen enggan berurusan dengan customer service.

Namun kamu bisa memaksimalkan upaya marketing dengan memudahkan konsumen dalam menghubungi customer service, Sob.

Sediakan terlebih dulu Frequently Asked Question (FAQ) yang dapat membantu konsumen secara cepat kemudian berikan opsi menghubungi customer service bila mereka belum menemukan solusi.

4. Berikan form yang singkat

Sebagai konsumen, pernahkan kamu enggan mengisi form karena terlalu panjang?

Nah, hal ini sangat bisa di minimalisir jika kita terlebih dulu memangkas information form yang tidak penting. Dengan memberikan form singkat, konsumen akan secara sukarela mengisinya. 

5. Tambahkan timer

Opsi timer dalam conversion adalah strategi yang membuat konsumen merasa FOMO (Fear of Missing Out), sehingga cepat-cepat mengisi form yang ada.

Cek Konten Lainnya:
Lead: Pengertian, Manfaat, dan Cara Mendapatkannya

Melalui penggunaan timer, kamu bisa menjelaskan bahwa diskon atau bonus hanya tersedia hingga waktu tertentu.

Selain itu, kamu juga bisa mengirimkan email atau pesan pengingat agar konsumen segera mendaftarkan diri dalam rentang tersebut. 

6. Yakinkan konsumen melalui testimoni

Kunjungan website tidak jarang menciptakan conversion rate yang tinggi. Salah satu kuncinya adalah dengan menyediakan testimoni asli dari para pelanggan sebelumnya, Sob.

Namun gunakan testimoni asli ya! Jangan sampai kamu membubuhkan pernyataan palsu demi meraup untung.

Nah, jika produkmu belum dikenal luas, kamu bisa mengirimkan free sample guna mendapatkan testimoni jujur dari konsumen. Tertarik mencoba?

Baca juga: 17 Cara Meningkatkan Conversion Rate Website dengan Efektif

Cara Menghitung Conversion Rate

Untuk menghitung conversion rate, kita perlu mengetahui berapa banyak konversi (konsumen yang membeli produk setelah mengunjungi website) dan total kunjungan website.

Setelah itu, bagi nilai konversi dengan total kunjungan kemudian kalikan 100, sehingga menghasilkan formula di bawah ini.

Conversion Rate = Nilai Konversi/Total Kunjungan x 100

Sebagai contoh, website X memiliki jumlah total kunjungan 2.500. Sementara nilai konversinya adalah 35. Berapakah conversion rate website X?

Kita dapat menghitungnya seperti ini.

Conversion Rate website X = 35/2500 x 100

Conversion Rate website X = 1.4%

Bisa disimpulkan bahwa conversion rate website X adalah 1.4%

Karena pentingnya conversion rate dalam dunia marketing, kita harus dapat memaksimalkannya agar makin cuan, Sob.

Upaya ini bisa dilakukan dengan menerapkan pop up message, memberikan timer pada landing page atau menerapkan CTA yang menarik perhatian konsumen.

Penting juga untuk selalu mengevaluasi berapa besar conversion pada tiap kampanye produk, agar strategi marketing makin efektif.
Walau bagaimanapun, conversion adalah hanyalah salah satu dari banyak strategi untuk memaksimalkan bisnis.

Jangan lupa memaksimalkan strategi lain yang dibahas dalam blog Jagoan Hosting. Sampai jumpa pada artikel berikutnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
program afiliasi
Read More
14+ Program Afiliasi Terbaik dengan Komisi Fantastis
Saat ini, ada banyak program afiliasi yang bisa kita ikuti dan mendatangkan komisi cukup besar. Tak sedikit dari…
kerja sampingan
Read More
20+ Kerja Sampingan Bisa buat Karyawan hingga Mahasiswa
Saat ini, sudah jadi hal biasa bagi siapa saja untuk punya bisnis atau kerja sampingan. Tujuan mengapa seseorang…