Dalam lingkup bisnis, growth hacking adalah strategi pemasaran yang sering digunakan oleh bisnis-bisnis rintisan seperti startup. Tujuan dari strategi ini adalah untuk mempercepat pertumbuhan bisnis tanpa memerlukan modal yang terlalu besar.
Pada dasarnya, strategi ini adalah konsep yang sudah ada sejak lama. Konsep ini telah banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan digital di Amerika Serikat sejak awal mereka berdiri.
Namun, pertumbuhan pesat yang dialami oleh startup-startup belakangan ini telah menghidupkan kembali strategi growth hacking dan membuatnya semakin populer. Kamu mungkin sudah sering mendengarnya meski belum sepenuhnya paham konsep tersebut.
Apa Itu Growth Hacking?
Growth hacking adalah metode pemasaran yang umumnya digunakan oleh perusahaan startup dengan pendekatan analitis, kreatif, dan berorientasi pada metrik sosial. Tujuannya untuk mencapai publisitas dan penjualan produk.
Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Sean Ellis, CEO GrowthHackers, sebuah situs web yang fokus pada pertumbuhan bisnis. Konsepnya mencakup berbagai strategi pemasaran dan promosi yang difokuskan pada pertumbuhan.
Jika diterapkan, strategi ini dapat memberikan hasil yang cepat dengan biaya yang minim. Inilah mengapa strategi growth hacking sering digunakan untuk mengatasi keterbatasan modal pada perusahaan rintisan atau startup.
Strategi ini sangat penting bagi startup untuk berkembang secara signifikan. Kamu bisa mengoptimasi strategi ini sejak awal pendirian lantaran biayanya yang relatif rendah. Meski begitu, dapat juga diterapkan pada bisnis yang sudah mapan dan besar.
Meskipun growth hacking terkenal sebagai cara instan, tetapi untuk mencapai kesuksesan dengan strategi ini tetap membutuhkan proses yang intens.
Di baliknya, terdapat proses pemikiran, pengolahan data, perhitungan, eksperimen, dan risiko yang mungkin harus diulang berkali-kali.
Funnel Growth Hacking
Untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang signifikan, terdapat funnel growth hacking yang perlu kamu perhatikan. Funnel ini mengacu pada serangkaian langkah untuk membangun kesadaran produk hingga melakukan pembelian. Berikut tahapannya.
1. Acquisition
Langkah awal dalam strategi ini adalah acquisition. Proses acquisition melibatkan interaksi awal antara merek, situs web, atau produk dengan pelanggan potensial.
Tahapan funnel ini memiliki peran penting karena memberikan wawasan apakah pelanggan tertarik dengan bisnis yang kamu jalankan. Tahap ini berfokus meningkatkan kesadaran merek tentang produk.
Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan fokus pada promosi di platform yang ditargetkan sesuai karakter konsumen. Misalnya, jika bisnis ditujukan bagi generasi Z, penting untuk mencari media sosial seperti TikTok atau Instagram.
2. Activation
Activation adalah langkah kedua dalam growth hacking yang ditandai dengan pelanggan mulai menggunakan produk atau layanan. Ini adalah proses mengubah calon pelanggan menjadi pelanggan yang sebenarnya.
Jumlah konsumen yang berhasil melewati tahap ini disebut tingkat konversi (conversion rate). Karena perlu mengonversi pelanggan sebenarnya, tahap ini bisa menjadi sedikit rumit.
Meskipun kamu telah melakukan promosi yang tepat, tidak sedikit calon konsumen yang ragu untuk mengadopsi produk dari startup baru. Karenanya, kamu perlu mencoba strategi baru yang berpotensi menarik pelanggan.
3. Retention
Setelah activation, langkah berikutnya adalah retention. Tujuan utama tahap ini adalah membuat pelanggan yang telah didapatkan menjadi pelanggan yang terus menggunakan produk atau layanan.
Untuk mencapai hal ini, ada beberapa strategi yang bisa kamu coba. Misalnya memberikan promosi terbatas kepada pelanggan seperti gratis ongkos kirim atau diskon tambahan. Selain itu, memberikan voucher khusus saat pelanggan berulang tahun juga dapat menjadi cara yang efektif.
Dengan menerapkan strategi ini, kamu bisa memotivasi pelanggan untuk terus menggunakan produk bisnismu. Dengan begitu dapat meningkatkan retensi dan loyalitas mereka.
4. Referral
Referral merupakan tahap di mana pelanggan tetap melakukan promosi produk kepada orang lain. Umumnya, ini dilakukan melalui strategi yang dikenal sebagai Word of Mouth Marketing atau promosi dari mulut ke mulut.
Strategi ini memiliki kekuatan yang besar dalam membantu bisnis tumbuh dengan cepat. Nah, untuk mendorong pelanggan melakukan promosi kepada orang lain, kamu bisa memberikan bonus atau insentif tertentu. Misalnya memberikan diskon khusus.
Dengan memberikan insentif ini, kamu telah mendorong pelanggan untuk membagikan pengalaman positif mereka kepada orang lain. Hingga pada gilirannya dapat membantu meningkatkan visibilitas dan kepercayaan pada bisnismu.
5. Revenue
Revenue adalah langkah terakhir dan tujuan utama dalam funnel growth hacking. Jika tahap-tahap sebelumnya berhasil dilakukan dengan baik, maka pendapatan akan dapat tercapai. Namun ternyata tidak mudah sampai pada tahap ini.
Untuk sukses mendapat revenus, terdapat beberapa tips yang bisa kamu coba. Pertama, temukan model bisnis yang menguntungkan. Selanjutnya, jangan terlalu fokus pada akuisisi konsumen baru, tetapi juga perhatikan retensi pelanggan yang sudah ada.
Penting untuk memberikan pengalaman yang luar biasa dan menjaga hubungan yang kuat dengan pelanggan. Selain itu, tawarkan opsi paket subscription tahunan yang dapat memberikan keuntungan finansial yang stabil.
Dengan mengikuti tips ini, kamu bisa meningkatkan peluang mencapai tahap revenue. Tentu juga menciptakan pendapatan yang berkelanjutan bagi bisnis.
10+ Strategi Growth Hacking
Growth hacking sebagai strategi marketing harus diterapkan dengan benar. Artinya, kamu perlu memilih strategi yang tepat agar mampu mendapatkan hasil sesuai target. Lalu, metode growth hacking apa saja? Berikut 10+ strategi yang efektif!
1. Membuat dan Mengoptimasi Website
Website merupakan aset utama yang representasi digital dari bisnis. Umumnya, segala aktivitas bisnis termasuk penjualan termuat dalam website. Oleh karena itu, penting membuat website sebagai strategi pemasaran.
Kamu bisa memilih hosting murah unlimited dan cek domain yang sesuai. Memiliki nama domain yang relevan sangat penting sebagai gambaran bisnismu. Kamu bisa memakai nama brand sehingga membuat konsumen lebih mudah mengingatnya.
Selanjutnya mulai mendesain layout, memilih tema yang menarik, hingga navigasi yang mudah dipahami. Tujuannya untuk menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi pengunjung website.
2. Mengelola Media Sosial
Saat ini, media sosial telah menjadi tren yang sangat populer. Banyak merek dan startup berusaha untuk meningkatkan kepopulerannya mulai dari platform-media sosial tersebut. Tujuannya tentu mempromosikan dan menjual produk serta berinteraksi dengan konsumen.
Untuk berhasil mencapai tujuan tersebut, kamu perlu memiliki komitmen dan dedikasi yang tinggi dalam mengelola media sosial. Hal ini termasuk membuat konten yang relevan dan menarik sehingga mampu mengundang audiens sesuai target produkmu.
Dalam menerapkan growth hacking pada taktik ini, kamu bisa membuat grup atau halaman di media sosial semacam komunitas. Komunitas ini terbukti efektif dalam menarik perhatian target pasar. Pastikan informasi yang kamu berikan relevan ya!
3. Menerapkan Program Afiliasi
Growth hacking strategy selanjutnya yaitu menerapkan program afiliasi. Program afiliasi atau referral dapat mempercepat konversi leads dengan efektif. Rekomendasi teman atau keluarga memiliki tingkat kepercayaan lebih tinggi daripada iklan konvensional.
Pelanggan yang didapatkan melalui program afiliasi atau referral juga memiliki potensi besar untuk menjadi pelanggan setia. Tidak lain karena kepercayaan terhadap produk atau layanan yang kamu miliki.
Strategi afiliasi ini juga dianggap sebagai salah satu strategi paling cost-effective yang tersedia bagi startup. Alasannya karena biaya yang dikeluarkan dalam program ini relatif lebih rendah daripada biaya pemasaran konvensional lainnya. Menarik bukan?
4. Kolaborasi dengan Influencer
Kerjasama dengan influencer adalah salah satu taktik growth hacking yang sangat efektif. Influencer tidak hanya membantu menjangkau audiens yang lebih luas, tetapi juga mampu membangun kepercayaan calon pelanggan terhadap merek bisnismu.
Strategi ini sangat cocok bagi startup yang memiliki keterbatasan anggaran pemasaran. Sebab, dengan rate influencer yang cukup terjangkau, kamu sudah bisa menjangkau pelanggan sesuai dengan jumlah pengikut influencer tersebut.
Pastikan memilih influencer yang memiliki basis pengikut sesuai dengan target pelanggan. Dengan begitu kamu bisa mencapai hasil yang signifikan dalam promosi dan branding produk.
5. Mengirim Bonus ke Pelanggan
Walaupun hanya merupakan bonus atau hadiah tambahan, manfaat yang diberikan dari sebuah freebies ini memiliki pengaruh yang signifikan. Pelanggan menganggap ini sebagai bentuk apresiasi dari penjual.
Pemberian bonus ini juga bisa memotivasi pelanggan untuk secara sukarela merekomendasikan produk kepada orang-orang terdekat mereka. Sebagai hasilnya, strategi ini juga berpotensi untuk menarik pelanggan baru ke dalam bisnis.
Menerapkan strategi ini tidak hanya berdampak positif bagi pelanggan yang sudah ada. Akan tetapi juga dapat menarik konsumen potensial baru. Dengan memberikan bonus kepada pelanggan, kamu bisa meningkatkan loyalitas mereka.
6. Memperluas Jaringan
Teknik growth hacking yang bisa kamu terapkan selanjutnya yakni memperluas networking. Saat membangun bisnis, penting untuk memperluas relasi dengan orang-orang yang memiliki pengalaman dan keahlian di bidang yang relevan.
Mengenal orang-orang tersebut akan memberikan manfaat besar bagi perkembangan bisnismu. Dengan memiliki jaringan yang luas, kamu berkesempatan belajar banyak dari pengalaman mereka dan bahkan membangun kolaborasi saling menguntungkan.
Pada saat menjalin relasi, kamu bisa memanfaatkan kesempatan untuk mempromosikan bisnis kepada pasar yang lebih luas. Artinya strategi ini mampu memperluas peluang dan mencapai pertumbuhan yang lebih besar bagi bisnismu.
7. Memanfaatkan Tren Terbaru
Perkembangan tren di era digital saat ini terhitung sangat cepat. Jika tidak mampu mengimbangi, kamu bisa ketinggalan tren. Hal ini akan berdampak pada bisnis lantaran pergeseran perilaku konsumen. Bukan tidak mungkin kamu akan kehilangan pelanggan.
Untuk itu, pastikan kamu selalu meluangkan waktu untuk mengikuti tren terbaru, termasuk dan fenomena populer di media sosial. Manfaatkan tren-tren tersebut untuk menciptakan kampanye yang relevan dengan audiens bisnismu.
Dengan mengikuti tren, kamu bisa menarik perhatian konsumen atas adopsi hal-hal yang sedang populer. Mengetahui tren terbaru juga membantu dalam mengikuti perkembangan industri sehingga bisnis mampu berada di garis depan dalam inovasi.
8. Selling melalui Advertising
Ingat bahwa tujuan utamamu menerapkan cara growth hacking yakni untuk mendapatkan penjualan sesuai target. Artinya, terdapat aktivitas utama yaitu promosi penjualan (advertising) dengan menawarkan produk secara langsung.
Melalui penggunaan iklan, kamu bisa menarik perhatian calon pelanggan. Lalu mengajak pelanggan untuk produk atau layanan bisnismu. Ada juga iklan yang bahkan mampu mendorong pelanggan untuk merekomendasikan produk kepada orang lain.
Iklan ini sudah menerapkan kelima teknik growth hacking. Dengan konsekuensi kamu perlu mempelajari cara membuat iklan dengan baik. Iklan yang menarik mampu mendatangkan pelanggan untuk melakukan pembelian sesuai tujuan bisnismu.
9. Product Marketing
Product marketing melibatkan strategi-strategi yang meningkatkan daya tarik produk dan membangun basis pengguna. Beberapa kegiatan dalam produk marketing meliputi memanfaatkan FOMO (Fear of Missing Out) pengguna.
Penerapannya bisa melalui sistem pendaftaran berbasis undangan dan menawarkan insentif melalui program referral. Selain itu dapat juga berupa gamifikasi dalam proses onboarding dan afiliasi marketing.
Dengan menggunakan teknik-teknik tersebut, kamu dapat menciptakan eksklusivitas dan keingintahuan pada pengguna terhadap produk. Selain itu, pengguna bisa menjadi terdorong untuk merekomendasikan produk melalui program referral yang menawarkan insentif.
10. Content Marketing
Seiring dengan perkembangan media sosial, perusahaan rintisan turut bersaing menghadirkan konten-konten menarik. Bahkan, dari konten tersebut dapat menghasilkan inovasi dan pemikiran baru yang akhirnya mengubah persepsi pembaca.
Strategi pemasaran ini sangat efektif dan tidak memerlukan biaya yang besar. Dengan memanfaatkan content marketing, brand dapat membangun hubungan yang kuat dengan konsumennya.
Jenis content marketing dapat beragam. Misalnya berupa postingan blog, gambar, video, infografik, dan lainnya. Umumnya yang paling diminati adalah konten video dengan tampilan visual yang menarik.
11. Kolaborasi dengan Brand Lain
Kolaborasi dengan brand lain merupakan bentuk b2b growth hacking. Maksudnya adalah brand bisnismu berkolaborasi dengan bisnis lain yang sejenis atau berbeda jenis. Kerjasama ini efektif dalam menghasilkan viralitas pada media sosial.
Banyak brand telah menyadari pentingnya co-marketing dan product partnership sebagai strategi pemasaran yang efektif untuk pertumbuhan bisnis. Melalui kerja sama ini, brand dapat saling memanfaatkan untuk mencapai tujuan bersama.
Selain itu, kolaborasi dengan brand lain juga dapat menghasilkan lalu lintas organik menuju website. Setelah berkolaborasi, pengunjung website bisnismu akan bertambah, demikian juga website kolaborator. Saling menguntungkan bukan?
Demikian pembahasan mengenai growth hacking serta strategi yang efektif untuk kamu terapkan. Strategi tersebut dapat dikombinasikan satu dengan lainnya. Tidak harus semuanya, tetapi dengan mencoba lebih banyak strategi, kamu bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal bukan?