Belajar Basic Laravel yang Mudah Dipahami

belajar basic laravel

Cara belajar basic laravel yang mudah dipahami. Belajar Laravel penting karena framework ini memudahkan pengembangan aplikasi web dengan menyediakan berbagai fitur bawaan, seperti routing, ORM, dan autentikasi, yang menghemat waktu dan usaha. 

Selain itu, Laravel memiliki komunitas besar yang aktif, menyediakan banyak dokumentasi, tutorial, dan paket tambahan yang mempermudah penyelesaian masalah. Dengan menguasai Laravel, pengembang dapat membuat aplikasi yang kuat, terstruktur, dan mudah dikelola dalam waktu yang lebih singkat.

Selengkapnya, baca artikel ini.

Basic Framework Laravel

Framework Laravel tersusun atas tiga bagian, antara lain Model, View dan Controller. Model dalam Laravel adalah bagian dari aplikasi yang menangani logika bisnis dan berinteraksi dengan database. 

Model mewakili tabel dalam database dan menyediakan cara yang elegan untuk mengakses, memanipulasi, dan mengelola data melalui ORM (Eloquent). 

Dengan model, pengembang dapat membuat, membaca, memperbarui, dan menghapus data (CRUD) dengan sintaks yang sederhana, sekaligus menjaga keamanan dan integritas data.

View di Laravel adalah bagian yang bertanggung jawab untuk menampilkan data kepada pengguna. View biasanya ditulis dalam Blade, mesin template Laravel, yang memungkinkan pengembang untuk menulis kode HTML dengan sintaks yang lebih bersih dan menggunakan fitur seperti pengkondisian, looping, dan penggabungan dengan data dari controller. 

Dengan view, aplikasi bisa menyajikan tampilan yang dinamis dan responsif, sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Controller dalam Laravel adalah bagian yang bertindak sebagai perantara antara model dan view. Controller mengelola alur logika aplikasi dengan menangani permintaan HTTP, mengakses data dari model, dan menentukan view mana yang harus ditampilkan. 

Cek Konten Lainnya:
Pentingnya Pelayanan Terbaik untuk Kepuasan Pelanggan

Controller memungkinkan pengembang memisahkan logika aplikasi dari presentasi, membuat kode lebih terorganisir, modular, dan mudah untuk di-maintain serta diuji.

Mengenal Folder Structure Laravel

Dalam framework Laravel, struktur folder dirancang untuk memisahkan berbagai komponen aplikasi, sehingga memudahkan pengembangan dan pengelolaan kode. 

Folder app/ biasanya berisi folder Models untuk menempatkan model, Http/Controllers untuk controller, dan Http/Requests untuk permintaan khusus. Folder resources/views/ digunakan untuk menyimpan file view, yang biasanya menggunakan template Blade dengan ekstensi .blade.php. 

Setiap bagian dari aplikasi ditempatkan di folder yang sesuai untuk menjaga keteraturan, memudahkan navigasi, dan mendukung praktik pengembangan yang baik.

Bagaimana Bagian Laravel Berkomunikasi?

Melakukan branding melalui platform online dimulai dengan membangun identitas merek yang konsisten dan menarik. Mulailah dengan merancang logo dan desain visual yang mencerminkan nilai dan kepribadian merek Anda. 

CRUD dalam framework Laravel mengacu pada operasi dasar yang dapat dilakukan terhadap data: Create (membuat), Read (membaca), Update (memperbarui), dan Delete (menghapus). 

Laravel memudahkan implementasi CRUD melalui Eloquent ORM, yang menyediakan metode sederhana untuk berinteraksi dengan database. Misalnya, Model::create() digunakan untuk membuat data baru, Model::all() atau Model::find() untuk membaca data, Model::update() untuk memperbarui data, dan Model::destroy() untuk menghapus data. 

Dengan cara ini, pengembang dapat mengelola data dengan efisien dan aman menggunakan sintaks yang intuitif.

Cara Deploy ke Hosting

Dalam hal ini, ada dua cara untuk melakukan deploy ke hosting, yakni dengan FTP dan Git.

Deploy menggunakan FTP memungkinkan transfer file langsung ke server, mudah digunakan, dan cocok untuk perubahan kecil pada proyek. Namun, FTP kurang aman, rentan terhadap kesalahan manual, dan tidak memiliki versi kontrol, sehingga sulit untuk melacak perubahan atau rollback.

Cek Konten Lainnya:
25+ Website Belajar Coding Gratis, Bayar & Bersertifikat

Deploy menggunakan Git, sebaliknya, menawarkan kontrol versi, memudahkan kolaborasi tim, dan memungkinkan rollback dengan mudah. Proses deployment lebih terstruktur dan otomatis melalui pipeline CI/CD, tetapi memerlukan konfigurasi awal yang lebih kompleks dan pemahaman tentang Git, menjadikannya sedikit lebih rumit bagi pemula.

cPanel Jagoan Hosting

cPanel pada Jagoan Hosting adalah antarmuka berbasis web yang memudahkan pengelolaan hosting secara keseluruhan.

Melalui cPanel, pengguna dapat mengelola berbagai aspek hosting seperti domain, email, database, file, serta instalasi aplikasi web seperti WordPress dengan beberapa klik saja dan Jagoan Hosting menyediakan Hosting cPanel yang memudahkan mengelola project laravel.

Artikel tersebut merupakan ringkasan cara belajar basic laravel dengan Jagoan Hosting.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Node Js vs Laravel
Read More
Perbedaan Node Js vs Laravel: Pilih yang Mana?
Sob, saat ini perkembangan teknologi untuk membuat website mengalami peningkatan pesat, salah satunya Node Js dan Laravel. Menjadi…
tepok bulu jagoan hosting
Read More
Jagoan Hosting Adakan Adu Raket bersama Komunitas Startup
Dalam rangka perayaan 17 tahun anniversary sekaligus meningkatkan kolaborasi antar komunitas startup, Jagoan Hosting adakan adu raket sebagai…