11+ Tips Website Aman dari Serangan Hacker

Tips Website Aman dari Serangan Hacker

Tips website aman dari serangan hacker dibahas oleh Agus Nuri Fadli, Customer Support Specialist Jagoan Hosting dalam webinar bersama Narai Coder. Ini merupakan program Tech Corner berjudul Bongkar Tools & teknik Mudah, Amankan Web dari Serangan 

Selengkapnya, baca artikel ini, yah!

Mitigasi Domain

Langkah mitigasi untuk mencegah serangan hacker pada domain dan website melibatkan serangkaian tindakan keamanan yang dirancang untuk melindungi infrastruktur digital dari berbagai ancaman. 

Langkah-langkah ini mencakup perlindungan pada tingkat domain, server, serta aplikasi yang berjalan di atasnya. Berikut ini adalah beberapa langkah mitigasi yang dapat dilakukan:

Aktifkan SSL/TLS pada Domain

Salah satu langkah pertama yang penting adalah memastikan bahwa situs web menggunakan sertifikat SSL (Secure Sockets Layer) atau TLS (Transport Layer Security). SSL/TLS mengenkripsi data yang dikirim antara pengguna dan server, sehingga mencegah pihak ketiga mengakses informasi sensitif seperti data login atau detail transaksi.

Dengan mengaktifkan HTTPS di domain, kita menambahkan lapisan keamanan dasar yang melindungi dari serangan jenis man-in-the-middle dan pencurian data.

Perbarui CMS, Plugin, dan Tema Secara Berkala

Banyak website menggunakan CMS (Content Management System) seperti WordPress atau Joomla. Karena CMS ini sering menjadi target serangan, sangat penting untuk selalu memperbarui sistem inti, plugin, dan tema yang digunakan.

Pembaruan rutin membantu menutup celah keamanan yang sudah diketahui, sehingga hacker tidak bisa mengeksploitasi kerentanan yang sudah diperbaiki oleh pengembang.

Cek Konten Lainnya:
React Native vs Flutter: Pilih yang mana?

Gunakan Web Application Firewall (WAF)

Web Application Firewall adalah alat yang berguna untuk memonitor dan memfilter lalu lintas HTTP yang masuk ke situs web. Dengan menggunakan WAF, website dapat terlindungi dari serangan seperti SQL injection, cross-site scripting (XSS), dan serangan brute force.

WAF secara aktif memblokir atau menandai lalu lintas mencurigakan sebelum mencapai server website, sehingga memperkuat perlindungan terhadap ancaman eksternal.

Aktifkan DNS Security Extensions (DNSSEC)

DNSSEC adalah protokol keamanan yang dirancang untuk melindungi integritas dan autentikasi informasi DNS.

Ini mencegah serangan seperti DNS spoofing atau cache poisoning, di mana hacker mencoba mengarahkan pengunjung ke situs web palsu. Dengan mengaktifkan DNSSEC, pemilik domain memastikan bahwa pengunjung yang mengakses situs web mereka tidak dialihkan ke situs jahat.

Gunakan Autentikasi Dua Faktor (2FA)

Autentikasi dua faktor atau multi-faktor adalah metode yang menambahkan lapisan keamanan tambahan saat login.

Dengan 2FA, pengguna tidak hanya memerlukan kata sandi, tetapi juga kode unik yang dikirim ke perangkat terdaftar, seperti ponsel. Ini mengurangi risiko akses tidak sah bahkan jika hacker berhasil mendapatkan kata sandi pengguna.

Pantau dan Audit Keamanan Secara Berkala

Terakhir, penting untuk terus memantau aktivitas di situs web serta melakukan audit keamanan secara berkala.

Alat pemantauan dapat mendeteksi aktivitas mencurigakan atau anomali, sementara audit berkala memastikan bahwa semua langkah keamanan yang telah diterapkan masih berfungsi dengan baik. Laporan hasil pemantauan ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi risiko sebelum menjadi masalah yang lebih besar.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini secara konsisten, pemilik domain dapat mengurangi risiko serangan hacker dan melindungi website serta pengunjung dari potensi ancaman keamanan.

Cek Konten Lainnya:
Beda Dedicated Hosting vs Dedicated Server, Pilih yang Mana?

Tips Pemulihan Website

Pemulihan website yang terkena serangan hacker membutuhkan langkah-langkah yang terorganisir untuk memulihkan keamanan dan integritas situs, serta mencegah serangan berulang. Berikut adalah beberapa tips pemulihan website yang dapat diikuti secara sistematis:

Identifikasi dan Isolasi Serangan

Langkah pertama yang harus diambil setelah mengetahui adanya serangan adalah mengidentifikasi jenis serangan dan seberapa luas dampaknya. Jika memungkinkan, segera isolasi situs web dengan cara menonaktifkannya atau mengarahkan sementara ke halaman pemeliharaan.

Ini mencegah penyebaran kerusakan lebih lanjut dan menghindari pengguna yang berinteraksi dengan situs yang telah diretas. Selain itu, segera hubungi penyedia hosting untuk mendapatkan bantuan teknis dan log aktivitas yang mungkin memberikan petunjuk tentang sumber serangan.

Lakukan Backup dan Analisis Data

Sebelum mengambil tindakan pemulihan, lakukan backup dari versi situs yang terinfeksi untuk analisis lebih lanjut. Ini penting untuk mendeteksi titik lemah yang dieksploitasi hacker.

Jika tersedia, gunakan backup versi bersih dari website yang diambil sebelum serangan terjadi. Backup ini akan berguna sebagai cadangan untuk memulihkan situs ke kondisi semula.

Pastikan juga untuk menganalisis log server, file yang terinfeksi, dan modifikasi tidak sah yang dilakukan oleh hacker.

Hapus Malware dan Perbaiki Kerentanan

Setelah mengidentifikasi bagian mana dari situs yang disusupi, segera lakukan pembersihan malware menggunakan alat keamanan seperti scanner antivirus khusus web.

Plugin keamanan seperti Wordfence atau Sucuri dapat digunakan untuk mendeteksi dan menghapus malware pada situs berbasis CMS.

Selain itu, penting untuk memperbaiki kerentanan yang memungkinkan serangan terjadi, seperti memperbarui CMS, plugin, atau tema, serta memperkuat konfigurasi keamanan server.

Ubah Semua Kredensial Akses

Salah satu langkah penting dalam pemulihan adalah mengganti semua kata sandi yang berkaitan dengan website, termasuk akun administrator, database, dan server FTP.

Cek Konten Lainnya:
5 Aplikasi Belajar Coding yang Wajib Ada di Handphonemu

Jika autentikasi dua faktor (2FA) belum diterapkan, ini adalah saat yang tepat untuk mengaktifkannya. Dengan mengubah kredensial dan menambahkan lapisan keamanan ekstra seperti 2FA, Anda mencegah hacker menggunakan akses yang mungkin masih mereka miliki.

Periksa dan Pulihkan Integritas Data

Setelah situs web dibersihkan dan diperkuat, lakukan audit menyeluruh pada file dan data untuk memastikan bahwa tidak ada lagi file berbahaya yang tersisa. Periksa juga database untuk memastikan tidak ada data penting yang telah diubah atau disusupi.

Jika ada data pengguna yang bocor selama serangan, segeralah beri tahu pengguna tersebut sesuai dengan peraturan privasi yang berlaku, seperti GDPR. Pastikan data yang dipulihkan adalah versi terbaru dan bebas dari manipulasi hacker.

Aktifkan Website dan Pantau Aktivitas

Setelah semua langkah pembersihan dan pemulihan selesai, situs web dapat diaktifkan kembali. Namun, sangat penting untuk terus memantau aktivitas situs web dengan alat pemantauan keamanan.

WAF (Web Application Firewall) dapat dipasang untuk memblokir lalu lintas mencurigakan secara real-time. Selain itu, lakukan audit keamanan secara berkala dan pastikan untuk selalu memperbarui semua komponen situs untuk menghindari kerentanan yang sama.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, pemulihan website dari serangan hacker dapat dilakukan secara efektif, dan risiko terjadinya serangan berulang dapat diminimalkan. 

Pemantauan aktif dan pembaruan rutin menjadi kunci utama dalam menjaga keamanan jangka panjang website setelah pemulihan.
Artikel tersebut merupakan ringkasan Tips website aman. Untuk tips lainnya, baca artikel kami!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
full stack developer
Read More
Mau Jadi Full Stack Developer? Kenali Dulu 5 Fakta di Bawah Ini!
Kalau kamu termasuk orang yang sering lihat-lihat web pencarian kerja, maka kamu pasti nggak asing dengan istilah full-stack…
kecepatan website
Read More
6 Fakta Yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Kecepatan Website Untuk Meningkatkan Traffic Pengunjung
Tantangan terbesar yang di hadapi oleh seorang newbie dalam hal bisnis online adalah bagaimana memiliki website menarik yang…