Saat mengunjungi web, apa yang pertama kali menjadi sorotan? Umumnya jawabannya adalah performanya. Sedangkan itu, web lambat masih sering jadi masalah. Beruntungnya kamu bisa mengatasinya dengan client side rendering.
Teknik ini meringankan beban server agar tidak mudah crash. Nantinya konten baru diproses di sisi klien. Namun hanya beberapa jenis web saja yang cocok dengan teknik render ini. Apa saja itu?
Untuk menentukan cocok atau tidaknya, yuk kenali fitur dan cara kerjanya di bawah ini!
Apa itu Client Side Rendering?
Ini merupakan render yang sepenuhnya terjadi di luar server, alias di browser. Sehingga halaman web lebih interaktif guna membangun engagement, bukan sekadar file statis. Selain itu, render ini juga meringankan tugas server.
Biasanya proses ini disebut juga dengan nama “Single-Page Application”, yaitu aplikasi yang memuat satu halaman saja tergantung kebutuhan kamu. SPA memungkinkan website tidak begitu lambat, meski bukan menggunakan SSR.
Cara Kerja Client Side Rendering
Agar mudah mengikuti alur kerja, berikut penjelasan gambarannya dari awal pengajuan permintaan sampai ke tahap render:
- Pengajuan Permintaan: Browser mengajukan permintaan ke server sesaat setelah kamu mengakses laman tersebut.
- Pengiriman Tanggapan: Server langsung menanggapinya dengan mengirim kerangka laman dalam bentuk HTML dan kode.
- Render Kerangka Dasar: Tahap berikutnya masuk ke pembentukan kerangka dari file tersebut.
- Pemuatan Kode: Selanjutnya kerangka tadi semakin sempurna dengan aplikasi kode dan data yang sudah server kirimkan.
- Render: JavaScript mulai render laman setelah data-data lengkap.
Keuntungan Client Side Rendering
Mempertimbangkan ini sebagai opsi render web? Tak ada masalah, justru ada beberapa kelebihan client side rendering patut menjadi pilihan, yaitu:
1. Web Lebih Interaktif
Dengan opsi ini, kamu dapat mengembangkan fitur-fitur interaktif pada web secara langsung tanpa menunggu render tambahan.
2. Meringankan Server
Server butuh kapasitas ekstra agar web tetap berfungsi. Kalau kelebihan beban, server akan bermasalah dan berdampak lebih besar. CSR membantu agar server tidak terlalu terbebani.
3. Maintenance Lebih Mudah
Proses maintenance lebih mudah dengan ini, karena ada pembatas yang jelas antara mana yang bagian frontend dan backend.
4. Memaksimalkan Loading Time
Client side rendering mempunyai sistem caching yang lebih efektif. Ini yang membuatnya lebih maksimal dalam melakukan loading time, meski masih belum bisa menandingi SSR.
Kerugian Client Side Rendering
Setiap opsi render pasti punya kekurangannya masing-masing. Sebagai bahan pertimbangan, kenali beberapa minus opsi render satu ini yaitu:
- Tidak berfungsi kalau tidak ada JavaScript.
- Butuh waktu dan sumber daya ekstra kalau memuat halaman di awal.
- Keamanan yang sedikit rentan karena eksekusi kode di browser.
- Perangkat tertentu dengan spesifikasi minim mungkin kesulitan render konten.
Framework Client Side Rendering
Untuk pengembangan dan pengelolaan, kamu akan menggunakan beberapa framework. Sebagai rekomendasi, berikut pilihannya:
1. React
Fitur:
- Komunitas besar yang memudahkan tanya jawab
- Dukungan Virtual DOM untuk mencegah loading lama
- Membantu pembuatan UI konten tanpa ribet
2. Angular
Fitur:
- Cocok untuk aplikasi web skala besar
- Tersedia fitur routing, data binding, dan dependency injection
3. Vue.js
Fitur:
- Ramah pemula
- Koleksi pustaka yang besar
- Integrasi syntax ke proyek tanpa ribet
Tips Optimasi Client Side Rendering
Meski banyak yang mengenal client side rendering sebagai opsi yang kurang bagus untuk website tinggi trafik, sebetulnya masih ada beberapa cara untuk mengoptimalkannya. Biar web tetap cepat, terapkan beberapa tips berikut:
1. Kompres File JavaScript
Dengan melakukan kompres membantu meringankan proses render, sehingga lebih sedikit permintaan HTTP ke server. Kamu bisa menggunakan tools seperti Parcel atau Webpack untuk kompres JS.
2. Gunakan Gambar dengan Format WebP
Format WebP adalah format yang optimal untuk gambar di web. Ukurannya lebih kecil dan sudah teroptimasi untuk mempercepat loading. Meski menggunakan WebP, kualitas gambar tetap terjaga.
3. Terapkan Lazy Loading
Lazy loading adalah atribut yang bisa kamu gunakan untuk mengoptimasi client side rendering. Implementasinya cukup dengan menambahkannya ke JS. Kalau atribut ini aktif, maka ini akan menunda pemuatan konten yang tidak terlihat dan fokus pada konten yang terlihat saja.
4. Bagi Kode Menjadi Chunks yang Lebih Kecil
Hindari menggunakan chunks kode ukuran besar. Semakin besar maka semakin lama waktu loading. Lebih baik bagi menjadi beberapa chunks kecil sesuai halaman-halaman yang ada. Jadi render hanya terjadi pada chunks untuk halaman tertentu.
5. Kurangi Penyebab Render Blocking
Kurangi penggunaan resource yang memblokir render agar client side rendering optimal. Beberapa resources yang menyebabkan ini meliputi skrip besar atau file CSS.
Untuk menguranginya, cukup aktifkan atribut async atau defer pada JS. Nantinya atribut ini akan menghentikan proses rendering yang tak diperlukkan.
6. Menggunakan API yang Tepat
API akan mengoptimasi proses pengambilan dan pemulihan data. Untuk memaksimalkan API, gunakan beberapa trik sederhana seperti filtering, caching, atau pagination.
7. Manfaatkan Caching Browser
Manfaatkan caching pada browser untuk menyimpan beberapa konten, seperti gambar dan CSS. Dengan begitu browser tak perlu memuat dari awal lagi yang mana menyita beban ekstra.
Perbedaan Client Side dengan Server Side Rendering
Perbedaan keduanya hanya terdapat pada tempat proses render berlangsung. Kalau SSR mengandalkan server, sedangkan client side rendering hanya bermodal browser. Karena perbedaan ini, keduanya juga berbeda dari segi performa dan biaya.
SSR bagus untuk web dengan trafik tinggi, karena performanya lebih terjamin. Skor SEO web dengan dukungan SSR juga lebih optimal. Sebaliknya CSR lebih pas kalau web kamu mempunyai banyak fitur interaktif, misalnya tombol.
Namun soal biaya lebih terjangkau CSR. SSR membutuhkan server berkapasitas tinggi sehingga butuh anggaran yang lebih besar agar maksimal implementasinya.
Tambah Performa Web dengan Hosting Terbaik
Selain menggunakan render yang tepat, kamu bisa meningkatkan performa web dengan hosting terbaik. Dengan menggunakan VPS Murah dari Jagoan Hosting, web dapat menanggapi trafik yang datang bersamaan tanpa khawatir downtime.
Sebagai provider hosting murah dan lengkap, kamu juga bisa beralih ke paket yang lebih terjangkau seperti shared hosting. Masing-masing hosting mampu membantu melancarkan performa web.
Apalagi kalau kamu memilih client side rendering, maka penting menggunakan VPS Indonesia berkualitas tinggi dengan konfigurasi mudah dan fleksibel. Punya pertanyaan lebih lanjut? Langsung saja datangi Jagoan Hosting!
FAQ
Apa bedanya client side dan server side?
Perbedaannya kalau client side berada pada sisi pengguna. Sedangkan SS merupakan sisi yang hanya developer bisa akses.
Apa yang dimaksud dengan client side?
Maksudnya adalah sisi penggguna yang menjadi tempat pemrosesan data untuk client side rendering.
Apa itu skrip sisi klien beserta contohnya?
Skrip sisi klien artinya menjalankan skrip. Contohnya JavaScript yang biasa berjalan di sisi klien.
Apa keuntungan dari skrip sisi klien?
Keuntungannya adalah fitur-fitur web lebih interaktif dan kamu bisa update halaman tanpa loading dari awal lagi.