MongoDB vs PostgreSQL: Database Mana yang Paling Bagus?

MongoDB vs PostgreSQL
MongoDB vs PostgreSQL

MongoDB vs PostgreSQL, mana yang lebih baik? Kedua database tersebut memang sangat populer, namun keduanya memiliki perbedaan yang jelas. MongoDB memiliki basis NoSQL, sedangkan PostgreSQL lebih fleksibel dari segi tipe data yang diterima.

Dari basisnya saja sudah berbeda, maka masing-masing tentu memiliki pro dan kontra tersendiri. Namun mana yang paling bagus antara kedua database ini tergantung dari kebutuhan kamu.

Untuk membantu menemukan pilihan yang tepat, mari simak dulu perbandingan keduanya sebagai berikut!

Perbandingan MongoDB dan PostgreSQL

Memilih antara MongoDB vs PostgreSQL memang bukan keputusan yang mudah. Untuk menemukan mana pilihan yang tepat, mari simak perbandingan antara keduanya, yaitu:

1. Tipe Data

MongoDB

Database ini berbasis NoSQL yang membuatnya lebih fleksibel mengenai data yang didukung. Database ini mendukung data dalam format binary JSON. Data ditampilkan dalam bentuk dokumen berdasarkan koleksi tertentu

PostgreSQL

Sedangkan database ini hanya menerima data yang terstruktur. Hal ini karena penggunaan bahasa SQL yang membuatnya kurang fleksibel. Beberapa data yang didukung meliputi JSON, geospatial, array, dan lain sebagainya. Nantinya data ditampilkan dalam bentuk tabel dan kolom. 

2. Metode Penyimpanan

MongoDB

Perbandingan MongoDB vs PostgreSQL berikutnya terdapat pada metode penyimpanannya. Database ini menyuguhkan data tanpa terpaku pada struktur apapun. Hanya saja database ini data menggunakan pasangan nilai-kunci. 

Cek Konten Lainnya:
Pertimbangan yang Perlu Kamu Perhatikan dalam Proses Digitalisasi Pendidikan

PostgreSQL

Sedangkan database ini meyajikannya dalam bentuk tabel. Hal ini karena penggunaan struktur yang relasional, sehingga setiap tabel mempunyai hubungan yang terdefinisi secara jelas.

3. Skalabilitas

MongoDB

Database ini populer karena menawarkan skalabilitas secara horizontal. Fitur tersebut membuatnya bagus untuk menangani aplikasi yang sering berhadapan dengan data besar. 

PostgreSQL

Sebaliknya database ini menawarkan skalabilitas secara vertikal. Itu artinya database ini memungkinkan upgrade dari segi perangkat untuk mengoptimalkan kinerjanya. Database ini lebih bagus dipakai untuk aplikasi yang membutuhkan penanganan kueri kompleks. 

4. Kapasitas Penanganan Data

Keduanya mempunyai batasan masing-masing dalam mengolah data. Kalau MongoDB vs PostgreSQL untuk data besar, sebetulnya bagus MongoDB. 

Apalagi kalau kamu membutuhkan database untuk manajemen data secara fleksibel. Ini yang membuatnya bagus untuk aplikasi yang memprioritaskan tulis cepat, seperti aplikasi e-commerce. 

Di sisi lain PostgreSQL lebih pas untuk aplikasi yang mementingkan kestabilan dan konsistensi data. 

5. Kasus Penggunaan

MongoDB

Kalau masih bimbang antara pilih MongoDB vs PostgreSQL untuk aplikasi web, penting untuk memerhatikan penggunaannya. Database ini pas untuk aplikasi web, misalnya dan CMS.

PostgreSQL

Namun database ini bagus guna menangani aplikasi web yang dalam sehari-hari mengatasi ribuan data rumit dan terstruktur, contohnya platform keuangan.

6. Kemampuan Analisis

MongoDB

MongoDB vs PostgreSQL untuk analisis data sebetulnya sama-sama efektif. Hanya saja database ini khusus untuk menganalisis data.

Termasuk data semi-struktural dan tidak terstruktur, seperti data log. Ditambah database ini mudah diintegrasikan dengan macam-macam plugin analitik.

PostgreSQL

Database ini lebih cocok untuk menganalisis data secara mendalam. Biasanya database ini dipilih untuk menangani data-data di perbankan untuk mengurus data keuangan.

Kelebihan dan Kekurangan MongoDB dan PostgreSQL

Selain menimbang fitur-fitur tadi, penting juga mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Biaya 

MongoDB

Database ini merupakan database yang biayanya bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.  Biayanya pun fleksibel tergantung dari spesifikasi yang diinginkan. 

Cek Konten Lainnya:
Cloud Server Indonesia - Murah & Terbaik

Meski begitu ada versi gratis dari komunitas yang bisa kamu nikmati, sedangkan untuk layanan MongoDB Atlas yaitu versi cloud lebih mahal biayanya. Pasalnya spesifikasi yang ditawarkan pun juga lebih eksklusif. 

PostgreSQL

Kalau kamu ingin database yang gratis tanpa biaya tersembunyi, maka pilihlah database ini. Pasalnya bisa menjadi pilihan yang hemat karena kamu tak perlu mengeluarkan anggaran banyak. Tetapi tetap saja ada biaya untuk menambah skala database.

2. Instalasi

MongoDB

Perihal proses instalasi, MongoDB vs PostgreSQL sebetulnya sama-sama mudah. Database ini mudah diinstal di memori internal maupun cloud. Akan tetapi pemeliharaan database ini cenderung rumit.

PostgreSQL

Database ini juga mudah soal instalasinya. Bahkan database ini mendukung banyak sistem operasi, salah satunya Linux. 

Sayangnya untuk aplikasi besar, kamu mungkin membutuhkan jasa profesional untuk menginstalnya karena membutuhkan konfigurasi khusus.

3. Open Source

MongoDB vs PostgreSQL sama-sama berbasis open source. Keduanya juga memiliki komunitas masing-masing yang aktif memodifikasi dan mengembangkan database-database ini.

Komunitas sering menghadirkan plugin baru. Hanya saja beberapa plugin MongoDB membutuhkan biaya berlangganan. Kalau PostgreSQL hampir tidak memiliki plugin berbayar. Semuanya gratis untuk dinikmati.

4. Intuitif

MongoDB

Soal ini, database ini lebih unggul karena cara menggunakannya tergolong mudah. Tetapi database ini kurang cocok untuk menangani data yang rumit. Kalau butuh menangani data yang rumit, PostgreSQL lebih cocok.

PostgreSQL

Kalau kamu tidak terbiasa dengan konsep relasional, mungkin akan mengalami sedikit kesulitan menggunakan database ini. Sehingga akan butuh waktu untuk mendalami masing-masing bahasa SQL.

Kapan harus menggunakan MongoDB?

Database ini bagus untuk kebutuhan pengolahan data yang fleksibel. Database ini juga mendukung banyak format data. Kamu bisa menggunakannya untuk kebutuhan aplikasi e-commerce.

Kapan harus menggunakan PostgreSQL?

Akan lebih pas memilih database ini untuk kebutuhan penanganan manajemen penyimpanan data yang volumenya besar. Misalnya menangani sistem keuangan, data warehousing, atau CRM. Kamu bisa memilih database ini kalau ingin memastikan data-datanya konsisten. 

Cek Konten Lainnya:
OpenLDAP: Fitur, Kegunaan dan Kelebihannya

Rekomendasi VPS Terbaik untuk Database

Setelah membahas keunikan database MongoDB atau PostgreSQL, sekarang tentukan hosting yang sesuai dengan kebutuhan untuk mengoptimalkan performa database tersebut. Performa keduanya bergantung pada hosting yang dipakai untuk menjalankannya.

Kalau kamu ingin menjalankan database dengan performa tinggi, pilihlah VPS khusus database seperti VPS dari Jagoan Hosting. VPS ini dilengkapi backup storage gratis 100GB untuk memastikan data kamu aman.

VPS ini juga bebas upgrade tanpa menyebabkan downtime, sehingga bisa mengikuti pertumbuhan perusahaan. Baik MongoDB vs PostgreSQL, dapatkan solusi VPS Hosting Database untuk Berbagai Kebutuhan Database sekarang!

FAQ

Apakah MongoDB lebih baik daripada PostgreSQL?

Keduanya punya kelebihan yang berbeda. Jenis yang pertama mampu mengatur data secara fleksibel, sedangkan PostgreSQL lebih pas untuk kebutuhan database yang memerlukan alat analisis komprehensif.

Bisakah PostgreSQL menggantikan MongoDB?

Bisa saja, tergantung dari kebutuhan kamu. Misalnya, kamu bisa menggunakan Postgre alih-alih database satunya lagi untuk menyusun data. Tetapi kalau untuk mau mengurus data dalam skala yang luas, MongoDB tetap pemenangnya.

Apa database yang lebih bagus dari Postgre?

Bagus atau tidaknya sebuah database tergantung dari kebutuhan dan tujuanmu. Postgre memenangkan pilihan ini kalau berbicara tentang kemampuannya dalam mengurus permintaan pengguna yang tinggi, tetapi MySQL lebih bagus perihal kecepatan input/ouput.

Apakah MongoDB masih populer?

Ya, database ini populer dan masih relevan. Perusahaan menggunakannya karena database ini memungkinkan skalabilitas secara horizontal, sehingga mampu menangani data dalam jumlah besar.

Kenapa MongoDB sangat populer?

Database ini populer karena sejumlah alasan, di antaranya mampu mengelola data secara fleksibel, menggunakan bahasa NoSQL, skalabilitas secara horizontal, serta mampu menangani volume data yang besar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
DevOps
Read More
Apa Itu DevOps? JobDesc, Tahapan dan Toolsnya 
Saat ini, aplikasi sudah banyak dibutuhkan dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Salah satu untuk mengembangkan aplikasi tersebut…
Tips Website Aman dari Serangan Hacker
Read More
11+ Tips Website Aman dari Serangan Hacker
Tips website aman dari serangan hacker dibahas oleh Agus Nuri Fadli, Customer Support Specialist Jagoan Hosting dalam webinar…