Sudah berusaha untuk mengucurkan dana banyak demi meningkatkan traffic? Tapi tingkat konversi website bisnis kamu masih rendah? Solusinya, Conversion Rate Optimization (CRO) sangat membantu konversi pengunjung menjadi konsumen.
Pada era semakin canggih ini, sudah banyak bisnis menggunakan metode ini untuk meningkatkan tingkat konversi atau conversion rate.
Apa jadinya kalau pengunjung hanya numpang lewat ke website kamu, tetapi tidak membeli apapun? Yang ada justru peluang bisnis dapat terbuang begitu saja.
Jika menggunakan CRO, kamu akan meningkatkan peluang tingkat konversi dalam website. Semakin tinggi tingkat konversi, semakin tinggi pula keuntungan yang bisa kamu dapatkan.
Punya Website = Peluang Baru Buat Kamu!
Punya website itu bukan sekadar tren, tapi kesempatan mendapat peluang baru. Apalagi dengan Hosting di Jagoan Hosting, kamu bisa memulainya tanpa ribet. Penasaran?Mulai Kenalan dengan Hosting!
13+ Strategi Ampuh Conversion Rate Optimization
Penasaran bagaimana cara menerapkannya? Artikel ini akan membahas berbagai strategi CRO yang sudah terbukti ampuh dalam meningkatkan tingkat konversi.
1. Optimalkan Landing Page
Saat pengunjung website berkunjung, landing page menjadi kesan pertama bagi mereka. Apakah landing page langsung ke pesan inti dan CTA secara menarik? Apakah sudah memiliki desain responsif?
Ketiga elemen tersebut merupakan hal penting agar pengunjung website tertarik melakukan pembelian sebuah produk.
Artinya, desain responsif, pesan singkat dan padat, dan CTA jelas harus teroptimalkan dalam sebuah landing page.
2. A/B Testing
Terkait dengan strategi conversion rate optimization sebelumnya, Anda bisa melakukan A/B testing.
Test atau pengujian ini bertujuan untuk menguji berbagai elemen yang efektif menarik perhatian pengunjung dan meningkatkan peluang konversi. Elemen yang melalui pengujian tersebut termasuk CTA, layout, dan headline.
Kemudian, kamu bisa menggunakan hasil dari pengujian tersebut untuk mengoptimalkan tingkat konversi.
3. Gunakan CTA Singkat, Jelas, dan Efektif
Selanjutnya, Call to Action atau CTA haruslah memberi pengaruh bagi pengunjung agar ingin melakukan sebuah tindakan. Dalam kasus ini, kamu ingin pengunjung melakukan pembelian sebuah produk, bukan?
Agar semakin efektif, kamu bisa menggunakan CTA singkat dan jelas agar penyampaian informasi lebih efektif.
Kamu bisa menggunakan kalimat persuasif dan posisi strategis agar pengunjung ingin mematuhi sebuah instruksi.
4. Personalisasi Konten
Pada dasarnya, tujuan conversion rate optimization adalah meningkatkan tingkat konversi. Mari pikirkan konten web kamu ditujukan untuk siapa. Jika mengaitkan target audiens dan tingkat konversi, keduanya sama-sama relevan.
Oleh karena itu, kamu harus melakukan personalisasi konten. Jadi, proses ini akan membuat kamu menampilkan konten relevan bagi target audiens.
Strategi seperti ini akan meningkatkan peluang terjadinya konversi. Nantinya, kamu bisa menyampaikan penawaran khusus dan rekomendasi produk.
5. Utamakan Konten Above-the-Fold
Konten above-the-fold akan membantu pengunjung tertarik melakukan sebuah tindakan tanpa harus scrolling ke bawah. Maksudnya, konten above-the-fold akan berisi elemen seperti berikut:
- Pesan singkat, jelas dan menarik tanpa bertele-tele
- Memakai visual high quality
- Menempatkan CTA utama pada lokasi yang sangat jelas.
6. Gunakan Testimoni Konsumen Sebelumnya
Pengguna internet cenderung percaya dengan testimoni konsumen atau pelanggan sebelum memutuskan untuk membeli produk online. Jika banyak testimoni positif, mereka bisa saja mengikuti langkah serupa.
Realita ini menunjukkan kamu bisa mengumpulkan dan menampilkan berbagai testimoni tersebut.
Maka dari itu, gunakanlah testimoni positif seperti ini agar meyakinkan pengunjung website agar ingin melakukan pembelian.
7. Tambahkan Pop-Up
Pop-up merupakan semacam bubble yang muncul di web page setelah ter-load secara utuh.
Banyak website bisnis telah menggunakan ini untuk menampilkan informasi penawaran produk.
Langkah conversion rate optimization ini berpotensi pengunjung mendapatkan rasa urgency. Makanya, pop-up sekaligus menjadi kesempatan untuk mengumpulkan lead sambil menyampaikan sebuah penawaran menarik.
8. Tambahkan Search Bar
Jika website bisnismu memiliki begitu banyak produk, sebaiknya tambahkan search bar. Search bar seperti ini akan membantu pengunjung mencari laman produk secara spesifik.
Terlebih, beberapa pengunjung mungkin datang dari sebuah search engine atau iklan sosmed, Sob. Ini menjadi kesempatan untuk melakukan konversi pengunjung menjadi lead.
9. Buat Proses Checkout Terasa Simpel
Setelah pengunjung tertarik dengan sebuah produk, mereka akan melakukan checkout. Proses inilah ikut menentukan apakah mereka jadi melakukan pembelian atau tidak, Sob.
Jika proses checkout terasa merepotkan, pengunjung tidak akan jadi membeli produk tersebut. Hal ini menunjukkan kamu wajib membuat proses checkout lebih sederhana dalam setiap langkahnya, Sob.
10. Gunakan Abandoned Cart Email Campaign
Sering sekali, ada pengunjung yang tidak jadi melakukan pembelian dengan cart masih terisi. Kamu bisa menggunakan abandoned cart email campaign. Pasalnya, banyak cart yang terabaikan terkait dengan alamat email pengunjung.
Dalam email tersebut, ingatkan pengunjung untuk menyelesaikan proses pembelian. Pertimbangkan juga menawarkan promo menarik seperti diskon dan gratis ongkos kirim sebagai insentif.
11. Gunakan Heatmap untuk Analisis Perilaku Pengunjung
Heatmap adalah langkah conversion rate optimization populer bagi website bisnis, terutama brand e-commerce. Pasalnya, alat ini akan memvisualisasikan data perilaku pengunjung dalam website.
Data yang tersaji dalam bentuk visual ini akan memudahkan kamu memahami interaksi pengunjung di website, Sob.
Nantinya, kamu bisa melihat mana yang menarik perhatian pengunjung dan mana yang tidak.
12. Gunakan Chatbot
Sebelum melakukan pembelian, beberapa pengunjung mungkin masih memiliki pertanyaan terkait produk. Cara tercepat untuk mengatasi masalah ini adalah menggunakan chatbot.
Chatbot akan membantu menjawab pertanyaan konsumen dengan informasi relevan secara instan. Metode ini juga akan meningkatkan peluang pengunjung menjadi konsumen.
13. Tingkatkan Kecepatan Website
Dalam conversion rate optimization, kecepatan website merupakan salah satu elemen penting. Jika website ter-load begitu lambat, pengunjung akan langsung “kabur”. Inilah yang membuat bounce rate meningkat.
Solusinya, kamu wajib mengurangi load time setiap page dalam website bisnis. Website lebih cepat akan meningkatkan user experience lebih baik dan peluang naik ranking di search engine.
14. Optimalkan untuk Pengguna Mobile
Tidak cukup sampai di situ, website kamu juga harus responsif di platform mobile. Berdasarkan data dari Statista, kurang lebih 60% traffic web berasal dari smartphone dan tablet.
Fakta ini menunjukkan setiap konten website kamu wajib teroptimalisasi di platform mobile.
Maka dari itu, kamu harus membuat website terasa nyaman untuk mobile viewing. Contohnya, membuat tombol lebih besar dan mudah untuk di-tap dan sederhanakan navigasi website.
Tingkatkan Conversion Rate Optimization Bersama Jagoan Hosting!
Ingin membuat website yang menguntungkan bagi bisnis? Jagoan Hosting dapat membantu kamu go digital dengan berbagai fitur ramah pengguna.
Ribuan pelanggan telah terbantu agar website-nya lebih cepat. Ingin hosting ngebut juga? Dapatkan web hosting terbaik hanya dari Jagoan Hosting!
Segera tingkatkan conversion di website dengan dukungan Web Hosting Performa Terbaik dan support via WhatsApp!
Bingung Mulai Buat Website dari Mana?
Shared Hosting menawarkan solusi sederhana untuk membuat website tanpa harus jadi ahli IT. Mulai dari bisnis hingga blog, semuanya bisa!Cari Tahu Lebih Lanjut →
FAQ
Apa itu Conversion Rate Optimization (CRO)?
CRO merupakan tindakan untuk meningkatkan tingkat konversi sebuah website.
Apa Manfaat CRO?
CRO dapat memaksimalkan peningkatan keuntungan untuk menumbuhkan bisnis kamu.
Apakah CRO dan SEO sama?
Tidak. SEO memiliki fokus meningkatkan peluang website muncul di halaman pertama search engine. CRO justru berfokus meningkatkan persentase pengunjung yang mengikuti instruksi saat berkunjung di website.
Kenapa page load yang lambat berdampak buruk pada tingkat konversi?
Page load website yang lambat akan mengurangi user experience. Alhasil, pengunjung akan merasa tidak nyaman dan meninggalkan website tersebut tanpa mengikuti instruksi selanjutnya.
Apakah CRO bisa langsung menunjukkan hasil memuaskan?
Umumnya, hasil CRO akan tergantung dari jumlah traffic, metode testing, dan berbagai perubahan yang telah kamu lakukan.