Apa itu AIDA Marketing? Ini Penerapan dan Contohnya

AIDA Marketing

Di antara berbagai model marketing, AIDA adalah salah satu strategi pemasaran jitu yang paling banyak digunakan untuk meningkatkan penjualan produk. Umumnya, AIDA kerap ditemui dalam kampanye iklan dengan rumus-rumus tertentu demi menarik hati calon konsumen.

Nah sebenarnya, apa konsep AIDA itu? Dan bagaimana cara menerapkan metodenya? Dalam artikel kali ini, Jagoan Hosting akan merangkumnya khusus untuk kamu. Yuk simak!

Apa itu AIDA?

Arti AIDA adalah singkatan dari Attention, Interest, Desire, dan Action, yang mana rumus ini biasa digunakan dalam praktik content marketing. Pengertian AIDA adalah model marketing yang dapat mengidentifikasi tahapan kognitif yang dialami seseorang dalam proses pembelian untuk suatu produk dan layanan.

Model AIDA menjelaskan bagaimana pembeli melakukan kegiatan pembelian melalui sebuah proses yang terdiri dari beberapa tahap. 

Berikut penjelasan mengenai masing-masing huruf AIDA:

  1. Attention, adalah langkah untuk memancing perhatian calon konsumen.
  2. Interest, adalah membahas permasalahan calon konsumen guna menarik minat mereka untuk membeli atau memakai produk kamu.
  3. Desire, adalah menawarkan produk kamu sebagai solusi masalah calon konsumen.
  4. Action, adalah mengajak calon konsumen untuk melakukan aksi seperti pembelian produk.

Sejarah Konsep AIDA

Pada tahun 1899, Elias St Elmo Lewis, seorang pelopor dalam dunia periklanan dan penjualan asal Amerika berbicara mengenai cara menarik perhatian pembaca saat memberikan informasi, hingga mengubah pembaca tersebut menjadi pelanggan.

Pada tahun 1909, hal yang dinyatakan oleh Lewis berkembang dan menarik perhatian, membangkitkan minat, persuasif, dan meyakinkan.

Hal tersebut kurang lebih sama dengan model AIDA yang sekarang digunakan di seluruh dunia.

Baca juga: STP adalah Strategi Pemasaran, Begini Penerapannya pada Bisnis!

Cara Menerapkan Metode AIDA

AIDA tak hanya bisa disebut sebagai model pemasaran, namun juga model komunikasi. AIDA adalah sebuah metode yang dapat mengidentifikasi bagaimana dan kapan berkomunikasi kepada konsumen di setiap tahapnya. 

Cek Konten Lainnya:
Apa itu Schema Markup? Cara Menerapkan & Pentingnya bagi SEO

Sebenarnya, cara menerapkan AIDA cukup mudah, yaitu dengan mengikuti setiap tahapnya secara berurutan. Namun, kamu tentu harus memahami apa saja yang perlu dilakukan. 

Oleh karena itu, pada bagian ini kita akan membahasnya satu persatu secara lebih mendalam.

1. Attention

Yang pertama, cara menerapkan metode AIDA adalah kamu perlu menarik perhatian calon konsumen terlebih dahulu dan calon konsumen harus tahu bahwa produk kamu “ada”. Lalu, bagaimana caranya? Kamu tinggal membuat konten yang mampu mengundang perhatian konsumen.

Namun, jika konten yang kamu buat melenceng dan malah mengundang perhatian orang yang tidak sesuai dengan target pasar, bagaimana? Untuk itu kamu harus menentukan dulu target pasarnya. Identifikasi karakteristik target pasarmu!

Ketika sudah mengetahui siapa saja yang berminat dengan produk kamu, kamu akan tahu cara menarik perhatiannya. Benar, kan?

2. Interest

Setelah mendapat perhatian dari konsumen, inilah saatnya kamu untuk mempertahankannya. Tahap interest ini cenderung lebih sulit jika dibanding dengan tahap attention, terlebih jika produk dan layanan tidak mumpuni.

Membuat konsumen tetap bertahan pada produk kita adalah tantangan khusus dalam proses pemasaran. Namun, kamu tak perlu khawatir sebab ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mempertahankan minat konsumen, seperti memberikan produk-produk yang menarik serta relevan.

3. Desire

Selanjutnya, cara menerapkan AIDA adalah dengan membangun relasi. Setelah konsumen sudah tertarik dengan brand kita, maka sudah waktunya untuk menciptakan hasrat dan hubungan yang lebih erat. Inilah pentingnya menunjukkan keunggulan produk serta membuat konsumen tertarik.

Sangat penting meyakinkan kembali konsumen dan memberikan banyak alasan lain agar dapat membuat mereka merasa butuh dengan produk kita, salah satu caranya yaitu menciptakan informasi dengan fakta-fakta menarik.

4. Action

Tahap terakhir pada AIDA adalah action, dimana konsumen melakukan aksi dengan mengambil keputusan. Ada banyak aksi yang dapat dilakukan oleh konsumen seperti mengunjungi website, menghubungi call center, berlangganan berita, mengunjungi toko, berlangganan promo, dan lain-lain.

Cek Konten Lainnya:
30+ Topik, Tema & Judul Blog yang Menarik (Sering Dikunjungi)

Namun, sangat penting untuk meyakinkan konsumen yang sudah ke tahap ini untuk memberikan impresi dan pengalaman menyenangkan terhadap produk kita.

Baca juga: Marketing Mix 7P dan Contohnya, Konsep Sukses Pemasaran Produk!

Variasi AIDA Marketing

Untuk dapat menutupi dan memperbaiki kekurangan AIDA, maka dibuatlah beberapa modifikasi atau perluasan modelnya. Beberapa variasi tersebut seperti menambah tahapan pasca pembelian.

Berikut adalah varian lain dari AIDA marketing:

1. AIDAS Model

Attention, Interest, Desire, Action, Satisfaction

2. AISDALSLove Model

Awareness, Interest, Search, Desire, Action, Like/Dislike, Share, Love/Hate,

3. Hierarchy of Effects

Awareness, Knowledging, Liking, Preference, Conviction, Purchase

4. McGuire’s Model

Presentation,  Attention, Comprehension, Yielding, Retention, Behavior.

5. Modified AIDA Model

Awareness, Interest, Conviction, Desire, Action (purchase or consumption)

Contoh Penerapan Konsep AIDA

Selanjutnya, apa saja contoh penerapan konsep AIDA? Simak uraian berikut ini yuk, Sob!

Contoh AIDA di caption media sosial

Berikut adalah contoh penerapan AIDA yang baik di caption media sosial:

  1. Pada kalimat pertama, Jagoan Hosting menggunakan kalimat attention yang berisi fakta menarik dan manfaat produk unlimited hosting. (Hosting Unlimited Paling Aman, Mudah dan Super Murah siap untuk menampung traffic website yang tinggi)
  2. Selanjutnya, calon konsumen interest dengan penjelasan bahwa mereka bisa mendapatkan layanan unlimited hosting dengan diskon spesial dan harga mulai dari Rp 6.000 per bulan.
  3. Agar pembaca tertarik untuk membeli, kalimat desire menjelaskan berbagai fitur produknya. Seperti fitur premium builder drag & drop website, segudang premium plugin gratis, ratusan tema siap pakai, dan juga hosting yang sudah siap dipakai saat hosting aktif.
  4. Yang terakhir dari contoh penerapan konsep AIDA adalah pembaca diajak untuk langsung action dengan mengunjungi website mereka. Ajakan ini diperkuat dengan adanya promosi seperti “Diskon Hingga 76% + 30% Cuma 16Rb, hanya hari ini di Jagoan Hosting!

Contoh AIDA di artikel blog

Tak hanya di caption media sosial media, AIDA bisa juga diterapkan pada konten website maupun artikel blog. Seperti yang sudah dijelaskan, AIDA adalah pedoman tepat untuk berkomunikasi dengan calon pembeli. Jadi, kamu bisa menggunakannya untuk berbagai hal termasuk menulis artikel blog.

Cek Konten Lainnya:
7 Cara Membangun Brand yang Kuat dan Mudah Diingat

Untuk melihat praktik AIDA secara lebih jelas, kamu bisa menggalinya di salah satu blog Jagoan Hosting berikut:

1. Pada kalimat awal, penulis menarik attention dengan menyinggung permasalahannya.

Rayakan Anniversary bersama Jagoan Hosting dengan promo menarik VPS, Hosting dan Domain yang bisa kamu dapatkan di Jagoan Hosting.

2. Selanjutnya, penulis menarik interest pembaca dengan menjelaskan kenapa hal tersebut perlu. 

Solusi Untuk Segala Macam Kebutuhan.

Siapapun kamu, VPS X mampu penuhi kebutuhanmu.

3. Lalu, penulis memberi solusi. 

VPS OpenVz disiapkan untuk memenuhi segala macam kebutuhanmu. Dengan menggunakan VPS, kamu akan memiliki virtual server yang dapat digunakan secara pribadi dan keseluruhan resource-nya hanya digunakan oleh satu pengguna saja. VPS X Indonesia merupakan VPS jenis OpenVz

4. Untuk penutup contoh AIDA adalah kalimat action, guna mengajak pembaca menyimak panduannya hingga selesai. .

Kelemahan AIDA Marketing

Meski AIDA marketing memiliki banyak kelebihan, tetapi masih ada kelemahan darinya. Kekurangan utama AIDA adalah terletak pada kurangnya perhatian terhadap efek pasca pembelian. Dalam hal tersebut, arti dari efek pasca pembelian adalah kepuasan pelanggan, rebuying, memberikan rekomendasi pada orang lain, dan memberikan testimoni.

Tak hanya itu, strategi pemasaran seperti AIDA memiliki ketergantungan erat pada urutan hirarki. Yang dimana strategi pemasaran ini adalah strategi marketing terburuk untuk memprediksi perilaku konsumen atau pelanggan.


Demikian pembahasan seputar konsep AIDA marketing, sebuah strategi klasik nan populer yang banyak digunakan marketer hingga saat ini. Jika ingin tahu lebih banyak tentang digital marketing dan tips-tips seputar bisnis, kamu bisa langsung mengunjungi artikel terbaru dari Jagoan Hosting di bawah ini ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Digitalisasi Perpustakaan
Read More
Digitalisasi Perpustakaan dan Prospeknya di Era Industri 4.0
Digitalisasi Perpustakaan – Sudah setahun lebih terhitung dari Maret 2020, masyarakat Indonesia mulai menyesuaikan segala kegiatan secara online.…
decision tree
Read More
Decision Tree Adalah: Pengertian, Cara Buat, dan Contohnya
Dalam perjalanan karir bisnis, kamu pasti seringkali dihadapkan pada pilihan. Nah, decision tree adalah salah satu metode yang…