Page load speed yang lambat mempengaruhi User Experience dan dapat membuat pengunjung berpindah sebelum masuk website. Lalu apa solusinya untuk mengatasi hal? Ya, AMP adalah jawabannya.
Nah, di artikel ini kamu akan mengetahui tentang Accelerated Mobile Pages atau disingkat AMP, kelebihan dan kekurangan hingga alasan mengapa kamu harus menggunakan AMP.
Apa itu AMP?
Accelerated Mobile Pages atau AMP adalah framework open source yang dikembangkan oleh Google untuk membuat website lebih cepat terbuka di perangkat mobile. AMP memungkinkan untuk membangun pengalaman seluler berperforma tinggi dengan menyederhanakan HTML dan mengikuti aturan CSS yang disederhanakan.
Website yang sudah menggunakan Google AMP, akan diberi sebuah tanda petir di hasil pencarian Google pada perangkat mobile.
Dalam hal kinerja, halaman AMP memuat hingga empat kali lebih cepat dari perangkat mobile daripada halaman web biasa. Cara kerja Google AMP adalah dengan memanfaatkan tiga komponen, yakni AMP HTML, AMP JavaScript, dan AMP Cache
Bagaimana Cara kerja AMP?
Waktu rata-rata yang dibutuhkan halaman AMP untuk memuat dari pencarian Google adalah kurang dari satu detik. Mengapa bisa begitu? AMP adalah kerangka kerja yang memiliki 3 komponen utama sehingga bisa bekerja lebih cepat. Komponen tersebut antara lain:
1. AMP HTML
Pikirkan AMP HTML sebagai versi lebih ramping dari HTML biasa. Kerangka kerja AMP memiliki aturan ketat untuk tag HTML yang dapat kamu gunakan. Untuk memastikan pemuatan halaman yang cepat, elemen HTML seperti form tidak diperbolehkan di AMP.
Beberapa tag HTML diganti dengan tag khusus AMP. Tag kustom ini disebut komponen HTML AMP dan mereka membuat pola tag umum yang mudah diimplementasikan dengan cara yang performan.
Kerangka kerja AMP juga mengharuskan Anda menggunakan versi CSS yang disederhanakan. Lihat daftar tag HTML yang diperlukan untuk kerangka kerja AMP. Jika kamu sudah menggunakan HTML dan CSS modern hal tersebut seharusnya tidak jadi masalah.
2. AMP JS
Library AMP JS memastikan rendering cepat laman HTML AMP, Untuk memastikan pemuatan halaman cepat pada platform seluler, AMP adalah framework yang membatasi penggunaan Javascript apa pun. Satu-satunya pengecualian adalah untuk skrip AMP, yang dioptimalkan dengan mempertimbangkan akselerasi pemuatan laman.
AMP JS membuat semuanya dari sumber daya eksternal tidak sinkron, sehingga tidak ada halaman yang dapat memblokir apa pun dari rendering. JS juga menggunakan teknik kinerja lain seperti sandboxing semua iframe, pra-perhitungan tata letak setiap elemen halaman sebelum sumber daya dimuat dan penonaktifan pemilih CSS lambat.
3. AMP Cache
Google AMP Cache digunakan untuk melayani halaman HTML AMP yang di-cache. AMP Cache adalah jaringan pengiriman konten berbasis proxy yang digunakan untuk mengirimkan semua dokumen AMP yang valid. Cache mengambil halaman HTML AMP, menyimpannya, dan meningkatkan kinerja halaman secara otomatis.
AMP Cache dilengkapi dengan sistem validasi internal yang mengonfirmasi bahwa suatu halaman dijamin berfungsi, dan bahwa itu tidak bergantung pada kekuatan eksternal yang dapat memperlambat halaman. Sistem validasi beroperasi pada serangkaian pernyataan yang mengonfirmasi mark-up halaman memenuhi spesifikasi HTML AMP.
Kelebihan dan Kekurangan AMP
Saat menggunakan AMP, kamu tentunya kamu akan menemukan sisi plus dan minusnya. Nah, beberapa kelebihan dan kekurangan AMP adalah:
Kelebihan Google AMP
- Gratis, Kelebihan pertama Google AMP adalah bisa digunakan tanpa mengeluarkan biaya
- Meningkatkan user experience, Page loada yang cepat membuat pengjung lebih puas
- Otomatis Optimasi Website, Google AMP adalah framework yang bisa mengoptimasi berbagai elemen website kamu secara otomatis, salah satunya gambar.
- Meringankan beban server – karena data-data AMP Google akan disimpan di Cache Google, Sehingga website tidak terlalu terbebani
- Meningkatkan Konversi, Menurut beberapa riset, kelebihan menggunakan AMP adalah dapat meningkatkan konversi hingga 20%.
Kekurangan Google AMP
- Banyak plugin dan widget yang tak berfungsi – Karena webiste dibuat seminimalis mungkin, Maka bebepra plugin dan widget tidak dapat berfungsi dengan baik.
- Mengurangi Pendapaan dari Iklan, Saat menggunakan AMP, Kamu setidaknya hanya dapat menampilkan satu iklan per halaman. Sehingga berpotensi mengurangi pendapatan dari iklan.
- Tampilan sangat Minimaslis, Saat menggunakan AMP tampilan website kamu sangat menimimalis. Hal tersebut dapat mengorbankan banyak elemen UI dan UX.
- JavaScript pihak ketiga kemunginkan banyak yang tidak berjalan, Javascript sangat mempengaruhi page load speed, Saat menggunakan AMP maka banyak Javascript pihak ketika tidak berjalan.
Mengapa Kamu harus Menggunakan AMP?
Menurut data yang dikumpulkan oleh Google dan SOASTA 40% konsumen meninggalkan halaman yang membutuhkan waktu lebih dari tiga detik untuk memuat. Selain itu beberapa riset menunjukkan jika dengan menggunakan AMP tingkat konversi meningkat hingga 20%.
Menggunakan AMP paling efektif untuk jenis situs web tertentu. Blog dan situs berita, misalnya, mendapat manfaat besar dari kinerja yang lebih cepat. Pada saat yang sama, jenis website tersebut cenderung menggunakan desain yang disederhanakan, yang berarti mengadopsi pedoman AMP seharusnya tidak berdampak terlalu banyak pada User Experience.
AMP adalah kerangka kerja yang bisa memuat halaman dalam 1,6 detik pada koneksi 3G dibandingkan halaman non-AMP yang dimuat dalam 7,1 detik. Halaman AMP dengan cepat mulai menghasilkan konversi 3% lebih banyak, Bounce rate diturunkan sebesar 26% dan pengguna menghabiskan waktu 2,5 kali lebih banyak di website.
Menerapkan halaman AMP memberi User Experience pengguna mobile yang lebih cepat dan dapat menurunkan bounce rate dan peningkatan konversi.
Itulah beberapa informasi mengenai apa itu AMP, Kelebihan dan kekurangan dan alasan mengapa kamu harus menggunakan AMP. Kamu bisa menggunakan AMP dengan cara menginstal plugin AMP pada wordpress.