Firewall adalah sistem keamanan pada jaringan komputer. Beberapa dari kalian tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah berikut, bukan? Ya, “tembok api” berperan penting dalam sebuah PC, khususnya yang beroperasi Windows, di mana perangkat ini mampu mencegah masuknya hal-hal berbahaya ke komputer, seperti virus dan malware.
Secara garis besar, cara kerja firewall adalah menyaring data atau paket (packet), sehingga komputer dapat mengakses data yang tergolong aman dan menolak data yang bisa menyerang keamanan komputer. Untuk informasi lebih lengkap, yuk baca artikel di bawah ini sampai habis.
Apa itu Firewall?
Kalau dilihat secara umum, pengertian firewall adalah sebagai pencegah berbagai macam hal yang mampu menyebabkan kerusakan pada komputer. Nah, penjelasan khususnya terkait apa yang dimaksud dengan firewall adalah bentuk pengamanan ketika mengakses informasi, terutama yang sifatnya publik (non private) dan rentan menjadi target utama para hacker ketika komputer tidak disematkan firewall.
Tentunya dengan adanya firewall, para pengguna yang tidak begitu aware dengan adanya sumber informasi tak tepercaya akan sangat terbantu karena sistem komputer sudah mendapatkan perlindungan berlapis. Bisa saja sumber informasi tersebut memiliki banyak virus dan mampu merusak sistem, sehingga mengakibatkan kerusakan fatal dan sulit untuk diperbaiki.
Jenis-Jenis Firewall
Kamu sudah tahu apa yang dimaksud dengan firewall, sekarang saatnya kita cari tahu apa saja jenis-jenis firewall. Berikut merupakan daftarnya.
1. Circuit Level Gateway
Jenis firewall Circuit Level Gateway mempunyai fungsi utama dalam memberikan verifikasi pada TCP (Transmission Control Protocol). TCP adalah software network (jaringan lunak) yang berfungsi sebagai media dalam menyalurkan komunikasi data dan terkoneksi ke internet.
Namun, kalau kamu memanfaatkan Circuit Level Gateway sebagai firewall di sistem komputer, rasanya kurang mempunyai efektifitas yang akurat karena sumber virus bisa saja lolos dari proses screening.
Hal ini dikarenakan Circuit Level Gateway hanya melakukan proses screening pada data yang mempunyai kesesuaian handshake TCP (yakni ketika client mencoba untuk menyambungkan koneksi ke bagian server) tanpa melihat adanya virus dan bisa saja lolos dan memasuki sistem komputer.
2. Proxy Firewall
Jenis Firewall yang bekerja pada sistem cloud ini mempunyai tingkat keamanan ekstra dan lebih tebal dalam memilah serta mendistribusikan data dari satu sumber ke sumber lainnya. Proses Proxy Firewall bekerja ketika berada pada lapisan tertentu di sebuah aplikasi serta melintasi sumber lalu lintas jaringan dan koneksi yang kamu gunakan.
Proxy Firewall mempunyai tingkat keamanannya sangat baik karena paket data yang didistribusikan akan melalui serangkaian pemeriksaan berlapis, seperti jenis konten dan memastikan jika tidak ada satupun virus yang terbawa dan berpotensi lolos dari proses screening, baru setelah itu Proxy Firewall diberikan persetujuan untuk diakses ke tahap selanjutnya.
Baca juga: Apa itu Proxy? Pengertian, Fungsi, Jenis hingga Cara Kerjanya
3. Software Firewall
Bisa dikatakan Software Firewall tidak hanya mengatur sistem pendistribusian data, akan tetapi menjadi pelindung sistem komputer layaknya antivirus. Namun, yang membedakan antara antivirus dan Software Firewall adalah dari fungsinya dalam menangani virus.
Jika antivirus bertugas untuk mencari virus-virus yang sudah terlanjur masuk ke dalam sistem komputer, maka fungsi Firewall adalah untuk “menghalangi” virus tersebut ketika hendak memasuki sistem serta membantu dalam menstabilkan jaringan supaya tidak terganggu.
4. Stateful Inspection Firewall
Jenis firewall yang bekerja pada layer aplikasi transport dan internet adalah Stateful Inspection Firewall. Jenis firewall berikut memiliki tingkat keamanan yang cukup tinggi dibandingkan jenis-jenis firewall lainnya, di mana ia mampu mengecek sumber paket dan membuka isi paketnya sendiri. Sayangnya, proses pembukaan paket tersebut bisa menurunkan performa sistem.
Fungsi Firewall di Jaringan Komputer
Seperti di penjelasan awal, ikon tembok bata merah atau dikenal dengan nama firewall adalah sistem yang membatasi komputer dari jaringan internet. Sehingga, komputer akan tetap aman karena tak sembarang data bisa masuk ke dalamnya.
Lantas, apakah fungsi firewall terbatas sampai itu saja? Tentu tidak. Berikut adalah fungsi dari firewall, yaitu:
1. Pencegahan Konten yang Membahayakan
Sebenarnya definisi konten dianggap membahayakan tergantung dari efek yang dihasilkan ketika konten tersebut ditampilkan atau mudah diakses. Misalnya saja dari pihak pemerintahan yang melakukan pemblokiran secara massal terkait konten-konten seperti situs porno dan judi.
Memberikan kemudahan dalam proses pemblokiran sebuah informasi adalah fungsi firewall. Kamu tidak perlu repot melakukan pemblokiran satu per satu karena dengan adanya firewall, sistem akan dengan cepat mendeteksi informasi “terlarang” dan secara default menghentikan proses pengaksesan data.
2. Melakukan Pengawasan pada Bandwith
Fungsi teknis lain dari firewall adalah melakukan pengawasan pada bandwith. Singkatnya, bandwidth adalah jalur komunikasi yang berfungsi sebagai penyalur data dari titik server menuju client.
Besarnya kapasitas bandwidth mempengaruhi kecepatan informasi yang disalurkan dalam hitungan bit per second (bps). Nah, dengan adanya firewall, kamu dapat mengatur bandwith dalam penyaluran informasi, sehingga dapat difilter terlebih dahulu apakah aman atau tidak untuk didistribusikan melalui sistem komputer.
3. Pemberian Fasilitas VPN
Virtual Private Network (VPN) menjadi salah satu cara untuk mengakses informasi secara private (pribadi) dengan memanfaatkan jaringan lain namun tetap aman dan terjaga kerahasiaannya.
Biasanya, penggunaan VPN digunakan ketika kamu akan mengakses situs-situs luar negeri dan diberi batasan ketika diakses di dalam negeri. Selama proses penggunaan VPN, firewall memberikan peran penting sebagai pemberi fasilitas pada sistem, sehingga dapat diakses dengan tingkat keamanan yang lebih tinggi.
4. Penyedia Layer Aplikasi Transport dan Internet
Layer aplikasi transport dan internet adalah bagian dari sistem komputer yang berfungsi untuk melakukan pemecahan, penyatuan, pengaturan alur dan jenis koneksi hingga pendistribusian koneksi supaya dapat diakses dengan mudah dan terorganisir.
Di sini, fungsi firewall adalah mengatur proses koneksi pada layer aplikasi transport, sehingga data yang ingin kamu akses lebih aman tanpa perlu khawatir akan merusak sistem komputer karena adanya virus.
Baca juga: Cara Install CSF (ConfigServer & Security Firewall) di cPanel
Manfaat Firewall
Selain itu, ada manfaat firewall lainnya yang tak boleh kamu lewatkan. Beberapa di antaranya adalah:
1. Menghindari perangkat dari malware dan sejenisnya
Kejahatan di dunia maya seperti maleware bisa terjadi kapan saja. Namun, tenang saja. Sebab firewall dapat mencegah perangkat kamu terkenal malware.
2. Menjaga perangkat dari peretasan
Manfaat firewall selanjutnya adalah melindungi perangkat kamu dari peretasan yang dilakukan oleh hacker dari jarak jauh. Konfigurasi OS yang benar dari firewall mampu mematikan akses apapun termasuk kontrol perangkap jarak jauh.
3. Bermain game online lebih aman
Tadi telah disebutkan jika malware bisa terjadi dan datang kapan saja atau di mana saja, tak terkecuali saat bermain game online. Akan tetapi, virus-virus tersebut dapat dicegah hingga diblokir oleh firewall. Sehingga, perangkat kamu pun menjadi aman sentosa.
Baca juga: 7 Cara Menghilangkan Malware Dengan Cepat
Cara Kerja Firewall
Cara kerja firewall untuk mengamankan jaringan komputer terbagi menjadi tiga metode. Metode tersebut dapat dijalankan satu-satu ataupun dikombinasikan satu sama lain.
1. Penyaringan Data
Pertama, cara kerja firewall adalah data akan diakses terlebih dahulu melalui proses penyaringan (filter). Nantinya, Firewall akan melakukan pemilihan data secara detail untuk mendeteksi informasi mana yang bisa didistribusikan atau dibuang. Jika data tersebut sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan sistem, maka Firewall akan meloloskannya.
2. Layanan Proxy
Cara kerja firewall menggunakan layanan proxy dapat diterapkan untuk memudahkan proses pendistribusian dari internet ke sistem pusat, begitu pula sebaliknya. Firewall akan langsung mengambil data yang ada di internet, kemudian diarahkan pada sistem yang telah melakukan request data tersebut.
3. Melakukan Proses Inspeksi
Metode inspeksi mengizinkan sistem melakukan proses penyesuaian data yang sudah dianggap aman untuk didistribusikan. Tujuan penyesuaian karakteristik data adalah melihat apakah data tersebut sesuai dengan kualifikasi yang diterapkan oleh sistem.
Itu tadi informasi lengkap mengenai pengertian, jenis, fungsi dan cara kerja firewall. Firewall adalah perangkat yang tak boleh disepelekan, apalagi jika kamu ingin PC di rumah tetap aman tanpa gangguan virus dan ancaman hacker.
Jadi, jangan lupa untuk menggunakan “tembok api” selama kamu berselancar di internet, ya. Semoga artikel ini bermanfaat!