Tahukah kamu bahwa scrum adalah salah satu metode agile yang paling banyak digunakan di bidang teknologi, khususnya pada pengembangan produk. Bahkan perusahaan besar seperti Google, Microsoft, dan Amazon telah menerapkan scrum dalam projectnya, lho.
Hal tersebut tak mengherankan sebab scrum terbukti dapat membuat jalannya suatu project yang rumit menjadi lebih mudah. Tertarik menggunakannya? Sebelum itu, yuk kenali lebih jauh lewat ulasan kali ini, Sob!
Apa itu Scrum?
Scrum adalah framework atau kerangka kerja pengembangan dengan penggunaan prinsip pendekatan agile untuk dapat mengatasi segala macam masalah secara kreatif dan adaptif. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Jeff Sutherland.
Kunci dari kerangka kerja scrum adalah kolaborasi tim. Dengan kata lain, kekuatan tim memegang peran penting pada berjalannya scrum.
Para anggota dari tim tersebut menjadi bagian dari kerangka kerja scrum dan tidak hanya berasal dari dunia teknologi. Biasanya anggota tim berasal dari berbagai latar belakang pekerjaan yang berbeda dan tergabung untuk menjalankan role atau perannya masing-masing.
Kerangka kerja scrum sudah banyak diterapkan di perusahaan-perusahaan besar. Bahkan sudah banyak perusahaan internasional yang menerapkan kerangka kerja ini sebagai standar kerja mereka dan dirasa mampu menaikan omset perusahaan secara signifikan.
Metode scrum juga dapat diterapkan dalam berbagai project, seperti perusahaan pengembang software, konstruksi, manufaktur, dan sebagainya. Inilah mengapa scrum menjadi salah satu jenis agile yang paling banyak digunakan.
Salah satu contoh scrum adalah perkembangan operating system Windows seiring berjalannya waktu dan bisa dikembangkan lagi dengan metode scrum ini.
Fase dalam Metode Scrum
Untuk menerapkan metode scrum setidaknya ada tiga fase yang harus dilalui, di antaranya:
1. Pre-game
Fase pertama scrum adalah pre-game, dimana kamu dan tim akan melakukan perencanaan terlebih dahulu apa saja dan berapa banyak tugas yang akan diselesaikan dalam suatu project secara runtut. Sebutan lain untuk daftar perencanaan tersebut adalah backlog.
2. Scrum
Daftar backlog tadi menentukan tahapan selanjutnya yaitu scrum itu sendiri, dimana proses pengembangan produk benar-benar dipraktikkan. Semua anggota tim harus bisa bekerjasama secara maksimal agar project dapat diselesaikan secara maksimal dan tepat waktu.
3. Post-game
Nah, fase terakhir scrum adalah post-game, dimana dilakukan peluncuran produk kepada publik setelah project selesai dan di review sebelumnya.
Manfaat Metode Scrum
Scrum adalah salah satu metode pengerjaan project dengan berbagai manfaat besar bagi bisnis. Maka dari itu, kamu bisa mencoba metode ini untuk bisnismu, Sob!
Beberapa manfaat scrum adalah sebagai berikut.
1. Menyederhanakan proses
Dalam pengembangan produk, ada kalanya pebisnis atau perusahaan akan kesulitan saat memilih cara mana untuk efisiensi prosesnya. Dengan menerapkan scrum, kamu akan menemukan cara lebih mudah karena terbagi menjadi tahapan-tahapan yang dapat disajikan secara nyata.
2. Monitoring alur pekerjaan
Selain menyederhanakan proses karena terbagi menjadi beberapa tahapan, scrum juga memungkinkan kamu untuk memonitoring alur pekerjaan dari tim, Sob! Sehingga, ketika ada perubahan pada beban pekerjaan, kamu bisa melakukan penyesuaian dengan cepat dan flow pekerjaan pun kembali seimbang.
4. Selalu siap akan perubahan
Perubahan akan selalu ada pada apapun industri atau jenis bisnisnya, maka dari itu suatu bisnis atau perusahaan perlu kemampuan untuk bisa mengikuti perubahan tersebut dengan terus menyesuaikan produk atau jasa yang ditawarkan.
Adanya metode scrum ini dinilai akan memudahkan pekerjaan dan perusahaan agar dapat selalu siap akan perubahan apapun.
5. Metodenya interaktif
Manfaat kelima dari metode scrum adalah metodenya interaktif karena melibatkan pengguna atau pelanggan secara langsung. Hal ini juga akan memungkinkan perusahaan mengetahui apakah produknya dapat diterima dengan baik atau tidak.
6. Mengidentifikasi masalah beserta solusinya
Karena proses pengerjaanya dibagi menjadi beberapa tahapan, mengidentifikasi masalah yang terjadi di tengah proses bisa dilakukan lebih mudah. Selain itu, pemecahan masalah ataupun solusi juga akan ditemukan secara cepat.
Baca juga: Mengetahui Perbedaan Scrum dan Agile
Kelebihan Metode Scrum
Nah, supaya lebih memahami apa dampak atau perubahan yang akan kamu dapatkan dengan menggunakan scrum, beberapa kelebihan dari metode scrum adalah sebagai berikut:
1. Memperbesar ROI
Kelebihan pertama dari penggunaan metode scrum adalah dapat memperbesar ROI (Return of Investment) perusahaan. Hal ini karena cara kerja scrum menghasilkan sesuatu yang produktif, kreatif, dan memiliki nilai setinggi mungkin.
Hasil kerja tersebut juga bersifat fleksibel dan mampu beradaptasi baik dengan perubahan. Maka dari itu, alur pengerjaan yang lebih cepat serta produktif tersebut bisa menghemat waktu dan biaya.
2. Meningkatkan kualitas produk
Pengerjaan project dalam scrum akan diadakan pengujian di setiap bagian proses kecil yang telah dibagi. Sehingga, hasil akhir produk menghasilkan kualitas lebih baik.
3. Mempercepat proses development
Sejumlah ahli scrum meyakini bahwa scrum bisa mempercepat proses development atau launching produk sebanyak 30-40% jika dibandingkan metode tradisional. Hal tersebut karena perencanaan telah disusun secara matang dan disesuaikan dengan kebutuhan project. Sehingga kemoloran pengerjaan project dapat diminimalisir.
Selain itu, dengan menggunakan scrum memungkinkan kamu untuk bisa mempresentasikan produk walaupun keseluruhan project belum selesai, karena di awal, prioritas produk sudah ditentukan.
4. Mencegah risiko project gagal
Seperti penjelasan tadi, kamu bisa mempresentasikan produk meski project belum sepenuhnya selesai. Maka dari itu, jika ditemukan kesalahan dapat segera diperbaiki guna mencegah risiko project gagal.
Hal tersebut juga didukung hasil riset dari Scrum Alliance yang menyatakan bahwa ada sekitar 60% project sukses dengan menerapkan scrum dalam prosesnya.
5. Meningkatkan kepuasan pelanggan
Kelebihan terakhir dari scrum adalah dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Sebab pelanggan akan dilibatkan langsung dalam proses scrum untuk memberikan pendapat dan masukan.
Sehingga, produk yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan pelanggan karena mereka bisa meninjau langsung proses pengerjaan produknya. Hal ini akan menciptakan kepuasan tersendiri bagi pelanggan kamu.
Siapa yang Tergabung dalam Tim Scrum?
Dalam suatu tim kerja scrum, setidaknya ada tiga peran yang terbagi, yaitu:
1. Product owner
Product owner adalah orang yang harus paling memahami pekerjaan tim scrum dan pengaruhnya pada keberlangsungan bisnis perusahaan. Selain itu, product owner juga berperan sebagai perantara antara stakeholder dan tim scrum.
Singkatnya, product owner akan bertanggung jawab atas kepentingan bisnis sekaligus nilai ROI dari project tersebut.
2. Development team
Implementasi kerangka kerja scrum yang lebih detail menjadi tugas para development atau scrum team. Biasanya ada berbagai kemampuan pekerjaan dalam development team, seperti developer, writer, UI/UX designer, dan sebagainya. Merekalah yang akan melakukan eksekusi project hingga selesai sebagai tim.
3. Scrum master
Apabila product owner memegang kendali hubungan ke luar dengan stakeholder, beda halnya dengan scrum master yang berperan memegang kendali dalam tim.
Scrum master bukanlah manajer proyek atau ketua tim, melainkan lebih tepatnya sebagai fasilitator. Mereka memastikan berjalannya suatu project scrum, namun tidak punya job desc membagi tugas kepada anggota tim yang lain.
Nantinya, scrum master akan membantu tim memahami teori dan implementasi dari kerangka kerja scrum serta memastikan bahwa setiap keberlangsungan kegiatan sudah sesuai dengan kerja scrum yang seharusnya.
Cara Melaksanakan Metode Scrum
Setelah mengetahui manfaat dan kelebihannya tadi, apakah kamu tertarik menggunakan scrum? Jika iya, ada beberapa cara yang harus kamu lakukan untuk melaksanakannya. Lebih jelasnya, cara melaksanakan metode scrum adalah sebagai berikut.
1. Menetapkan tim
Tentu saja, cara pertama untuk melaksanakan metode scrum adalah dengan menetapkan tim scrum terlebih dahulu yang terdiri dari 5 sampai 9 orang. Harapannya, semua anggota tim tersebut harus bisa bekerja sama dengan baik.
Kemampuan dari tim tersebut bisa saja hasil kombinasi dari pengembang, perancang, pendukung, analisa bisnis, penguji, dan sebagainya. Nantinya, tim ini akan bertanggung jawab atas produksi produk yang akan dipresentasikan nantinya.
2. Menentukan waktu pengerjaan
Pada scrum, terdapat istilah sprint yang merujuk pada rentang waktu antara 7 hingga 30 hari untuk pengerjaan project. Maka dari itu, kamu bisa menentukan waktu pengerjaan ketika rapat perencanaan dan pastikan semua anggota tim berkomitmen dapat menyelesaikannya.
Sebaiknya, dilakukan review atas hasil kerja tersebut di akhir sprint. Lalu, jika ada perbaikan, harus dikerjakan supaya bisa merencanakan sprint selanjutnya dengan baik.
3. Menentukan peran dalam tim
Langkah ketiga dalam penerapan scrum adalah menentukan peran anggota tim. Seperti penjelasan tadi, ada beberapa peran dalam satu timnya, mulai dari product owner, scrum master, dan development team.
Pilihlah siapa yang pantas dan dirasa mampu untuk mengemban tanggung jawab setiap peran tersebut.
4. Mengumpulkan backlog produk
Seperti penjelasan di awal, pelanggan akan dilibatkan dalam proses pengerjaan project ini. Maka dari itu, kamu bisa mengumpulkan terlebih dulu backlog produk yang merupakan semua cerita pelanggan untuk dibuat dan dirampungkan pada project ini.
Cerita tersebut akan disusun urut sesuai skala kepentingannya, biasanya terdiri dari:
- Epics, yaitu cerita tingkat atas dimana seluruh sketsa tidak punya banyak detail dan masih kasar
- Stories, yaitu cerita yang lebih rinci mengenai tujuan dan harus atau kemungkinan dilakukan.
Dari satu epics atau stories tadi masih dibagi lagi menjadi beberapa bagian. Epics dibagi menjadi beberapa cerita, lalu dibagi lagi menjadi sejumlah tugas terpisah. Sedangkan stories terbagi menjadi beberapa tipe dan bisa ditambahkan dalam backlog tersebut oleh siapa saja dan kapanpun.
5. Memulai sprint
Setelah mengumpulkan backlog tadi dan menentukan prioritasnya, kamu sudah bisa memulai merencanakan sprint pertama dan melakukan brainstorming bersama tim mengenai apa saja tugas yang akan diselesaikan.
Proses ini biasa juga disebut perencanaan sprint, dan ketika semua anggota sudah setuju, sprint sudah bisa mulai dikerjakan.
Itu dia pembahasan mengenai scrum, solusi untuk memecahkan berbagai masalah. Dari artikel di atas dapat dipahami bahwa scrum termasuk kerangka kerja untuk mengimplementasikan pengembangan agile yang dapat memberikan keuntungan maksimal bagi perusahaan. Bagaimana Sob, tertarik menerapkannya?