Kendala Digitalisasi Pendidikan – Pendidikan 4.0 bukan hanya soal teknologi pembelajaran digital, namun juga soal perubahan cara berpikir dan apa yang paling penting dalam edukasi putra-putri penerus bangsa.
Sama halnya dengan pendidikan di masa sebelumnya, ada banyak pengertian dan teori tentang pendidikan 4.0. Namun, kekaburan pandangan tersebut tidak bisa menutupi tantangan yang harus dihadapi di masa depan.
Lalu, sebenarnya apa aja sih tantangan yang akan dihadapi oleh para guru Indonesia di era digitalisasi pendidikan saat ini? Yuk, Sob, langsung saja disimak.
1. Kendala pemanfaatan TIK
Kendala pertama yang dihadapi guru di sekolah adalah sarana dan prasarana pendukung yang terbatas. Sarana dan prasarana tersebut antara lain adalah komputer, laptop, dan LCD proyektor.
Kendala lainnya adalah ketersediaan koneksi internet, listrik, gedung atau kelas yang sempit, perpustakaan yang kurang memadai, serta terbatasnya buku penunjang pembelajaran.
2. Dana sering kali jadi kendala digitalisasi pendidikan
Dana menjadi kendala nyata bagi para guru dalam pelaksanaan pendidikan. Sedikitnya dana yang disediakan untuk memenuhi penerapan TIK harus dibagi juga untuk pemeliharaan dan perbaikan.
3. Guru-guru yang kurang tanggap teknologi
Yang masih menjadi permasalahan di dunia pendidikan saat ini adalah guru yang lahir di bawah tahun 2000 masih gagap teknologi. Sedangkan murid yang dihadapi adalah manusia abad XXI yang tentunya asupan gizi keilmuan teknologinya berbeda.
Sederhananya, banyak anak didik saat ini yang lebih cerdas dalam dunia teknologi dibanding dengan gurunya. Kesenjangan seperti ini tidak bisa dibiarkan begitu saja agar tidak berakibat fatal dalam proses pendidikan.
Guru era Orde Baru hingga sekarang bukan lagi seperti yang dideskripsikan oleh Earl V Pullias dan James D Young dalam bukunya yang berjudul A Teacher is Many Things, yakni sebagai sosok yang serbabisa sekaligus memiliki wibawa yang tinggi di hadapan murid atau masyarakat.
Namun guru yang sekarang ini lebih tepat sebagai sosok mimikri yang harus pandai menyesuaikan diri dimanapun dan dalam kondisi mereka berada.
Guru yang gagap teknologi akan menurunkan derajat kredibilitasnya di hadapan para muridnya sehingga murid cenderung bersikap underestimate, dimana seolah-olah guru adalah sosok yang ‘dungu’ di tengah dunia metropolitan. Hal ini memang nyata adanya dan sering terjadi di sekeliling kita.
Guru boleh saja produk tahun 90-an atau bahkan 70-an, namun kapasitas keilmuannya tidak boleh kalah dengan persaingan zaman.
4. Kurikulum yang tidak sesuai juga sering jadi kendala digitalisasi pendidikan
Hingga saat ini masih belum ada standarisasi dan tanggung jawab penerapan teknologi dalam pembelajaran. Pelaksanaan kurikulum dan pembelajaran belum sepenuhnya memanfaatkan TIK. Evaluasi terhadap proses belajar siswa juga belum mengacu pada penerapan TIK.
Untuk mengatasi kendala digitalisasi pendidikan di atas, pihak sekolah seharusnya juga memberi dorongan untuk mendukung para guru agar dapat menangani kendala pembelajaran ini.
Sekolah bisa melangsungkan kegiatan belajar mengajar berbasis komputer dengan memberikan edukasi atau training kepada para guru agar kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar.
Semua itu dapat dimulai dengan Jagoan Hosting, dimana kamu bisa memanfaatkan produk VPS X untuk kebutuhan server ujian.
Server terbaik dari Jagoan Hosting ini mampu penuhi kebutuhanmu mulai dari PPDB, ujian online, kegiatan belajar mengajar, hingga seluruh kegiatan akademik di sekolahmu!
Nah, itulah beberapa kendala digitalisasi pendidikan yang kerap dihadapi para guru sekarang ini. Bagaimana menurut kamu, Sob, apakah kamu juga mengalami kendala tersebut?