Tutorial Belajar Docker untuk Pemula

Tutorial Belajar Docker untuk Pemula
Tutorial Belajar Docker untuk Pemula

Di kalangan para developer atau pengembang aplikasi, Docker memang semakin populer. Bagi pemula, belajar docker mungkin terlihat sulit dan rumit apalagi jika kamu belum memiliki gambaran sama sekali mengenai docker. 

Akan tetapi, dengan panduan yang tepat, mempelajari docker akan menjadi lebih mudah. Di artikel ini, nantinya kamu akan mempelajari beberapa istilah penting dalam docker dan cara instalasinya. 

Inilah informasi mengenai docker selengkapnya yang bisa kamu simak, Sob! 

Mengenal Docker 

Melansir dari halaman resmi IBM (International Business Machines), Docker adalah sebuah platform open-source yang bisa membantu pengembang aplikasi untuk untuk membangun, menjalankan, mengupdate, dan, dan mengelola container. 

Apa itu container? Dalam konteks docker, containers merujuk pada komponen standar yang nantinya bisa kamu eksekusi untuk menjalankan aplikasi. 

Komponen ini menggabungkan kode sumber aplikasi dengan libraries (pustaka) dan dependensi dari OS atau sistem operasi. Container inilah yang akan memuat seluruh informasi dan bahan agar aplikasi bisa berjalan. 

Dengan container ini, kamu sebagai developer bisa terhindar dari potensi masalah kompatibilitas ketika menjalankan aplikasi di sistem yang berbeda. Jadi meski berjalan di berbagai platform atau lingkungan, aplikasi bisa berjalan normal. 

Container yang ada pada docker menawarkan kelebihan yang lebih baik daripada Virtual Machines atau VMs, seperti:

1. Meningkatkan Produktivitas 

Sebagai seorang developer aplikasi, kamu bisa sangat terbantu dengan menggunakan container docker. Karena daripada VMs, container jauh lebih mudah untuk kamu jalankan, atur, dan restart. 

Selain itu, kamu hanya perlu menulisnya sekali dan kemudian dijalankan pada berbagai platform. Proses pengembangan aplikasi bisa lebih mudah dan cepat. 

Cek Konten Lainnya:
Migrasi Server: Pentingnya, Cara dan Tips Migrasi

2. Lebih Ringan 

Berbeda dengan VMs, container tidak membutuhkan seluruh instansi sistem operasi dan hypervisor. Mereka hanya membutuhkan dependensi dan proses OS yang memang aplikasi butuhkan untuk bisa berjalan. 

Inilah yang membuat ukurannya jauh lebih kecil dan bahkan hanya berupa megabyte saja tidak seperti VMs yang sampai gigabyte. Tidak hanya lebih ringan, tapi lebih hemat kapasitas. 

3. Lebih Efisien 

Berbeda dengan menggunakan VMs, kamu bisa menjalankan banyak salinan aplikasi di hardware yang sama dengan menggunakan container. Artinya, kebutuhan infrastruktur container lebih rendah sehingga biaya cloud pun lebih rendah juga.

Alasan Harus Belajar Docker 

Ketika belajar docker, mungkin akan muncul pertanyaan apa yang kemudian membuat banyak developer menggunakan platform ini. Inilah beberapa kelebihan yang membuat docker harus kamu pelajari: 

1. Keamanan yang Baik 

Pertama, docker bisa memastikan bahwa aplikasi yang berjalan tidak akan mempengaruhi container. Selain itu, terdapat fitur keamanan seperti OS host mount yang memiliki pengaturan akses read-only. 

2. Bisa Melakukan Debugging

Kelebihan docker lainnya adalah bisa melakukan debugging. Sebagai developer, kamu juga tidak perlu khawatir soal lama waktu debuggingnya, Sob. Karena tergolong cepat sekitar 1 menit saja. 

3. Konfigurasi Sederhana 

Docker memiliki konfigurasi yang sederhana sehingga belajar docker menjadi lebih mudah dan tidak terlalu sulit. Konfigurasi ini juga nantinya bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan aplikasi yang sedang kamu buat. 

4. Bisa Berjalan di Platform Cloud 

Docker bisa kamu jalankan di beberapa platform cloud. Inilah yang membuatnya begitu fleksibel untuk kebutuhan porting aplikasi. 

5. Bisa Berjalan di Berbagai OS 

Terakhir, docker pun bisa kamu jalankan dengan mudah di berbagai sistem operasi. Mulai dari Mac, Windows, dan Linux. Tentu ini akan sangat memudahkan para developer sehingga tidak perlu menggunakan OS tertentu untuk memakai docker. 

Cek Konten Lainnya:
LAMP Server Stack, Fungsi dan Cara Installnya

Cara Instalasi Docker di Linux dan Windows 

Ketika belajar docker untuk pemula, satu hal yang tidak boleh kamu lupakan adalah mengenai instalasi docker. Docker bisa kamu instal di banyak platform, termasuk Linux dan Windows. Berikut adalah tutorial lengkapnya:

1. Windows 

  • Pertama, download docker untuk Windows di laman https://docs.docker.com/desktop/release-notes/ 
  • Setelah itu, klik 2 kali pada Docker Desktop Installer.exe agar installer bisa berjalan. 
  • Kemudian, kamu bisa memilih opsi Use WSL 2 instead of Hyper-V atau tidak tergantung dari backend yang kamu miliki.
  • Jika sudah ikuti saja instruksi instalasi yang tersedia ketika sudah selesai, klik opsi Close dan kamu pun bisa mulai menjalankan docker di Windows. 

2. Linux (Ubuntu) 

  • Pertama, perbarui sistem dengan menggunakan perintah sudo apt update 
  • Setelah itu, lanjutkan dengan menginstall dependensi menggunakan perintah sudo apt install apt-transport-https ca-certificates curl software-properties-common 
  • Lanjutkan dengan menambah repository docker menggunakan perintah berikut curl -fsSL https://download.docker.com/linux/ubuntu/gpg | sudo gpg –dearmor -o /usr/share/keyrings/docker-archive-keyring.gpg
  • Kemudian masukkan repository ke sources list. Caranya dengan menggunakan perintah juga yang berupa echo “deb [signed-by=/usr/share/keyrings/docker-archive-keyring.gpg] https://download.docker.com/linux/ubuntu $(lsb_release -cs) stable” | sudo tee /etc/apt/sources.list.d/docker.list
  • Jika sudah, kamu bisa mulai memasang docker dengan menggunakan perintah sudo apt update & & sudo apt install docker-ce 
  • Lanjutkan dengan menjalankan docker di Linux Ubuntu saat boot menggunakan perintah sudo systemctl enable docker && sudo systemctl start docker
  • Terakhir, jalankan container yang bernama Hello-World. Caranya bisa dengan memasukkan perintah sudo docker run hello-world 

Docker Compose 

Ketika belajar docker, maka kamu akan menemukan banyak sekali komponen yang berperan penting di dalamnya. Salah satu komponen tersebut adalah Compose atau Docker Compose. 

Penting untuk belajar docker compose karena ini merupakan tool yang akan sangat kamu butuhkan ketika akan membangun aplikasi yang rumit. Selain itu, dengan memahami compose, kamu bisa membuat Dockerfile menjadi 1 file saja. 

Dengan 1 file tersebut, kamu bisa membuat eksekusi command yang berpengaruh pada file-file tersebut. Alhasil hanya dengan 1 file, kamu bisa menggunakannya untuk banyak hal seperti container block, front-end block, dan lain sebagainya. 

Cek Konten Lainnya:
Perbandingan Debian vs CentOS, Mana yang Terbaik?

Sekarang kamu sudah tahu kan tentang docker, Sob? Sebagai platform yang memiliki banyak kelebihan, belajar docker memang bisa sangat membantu bagi kamu yang sedang membangun sebuah aplikasi. 

Solusi Running Docker Tanpa Ribet

VPS-Docker
VPS-Docker

Supaya bisa lebih mudah mengelola dan deploy aplikasi berbasis docker, kamu bisa menggunakan VPS Docker dari JagoanHosting. VPS dari JagoanHosting bisa memudahkan proses deployment aplikasi dengan basis docker. 

Tersedia banyak template yang bisa kamu gunakan dengan mudah dan praktis. Selain itu, harga yang JagoanHosting tawarkan juga terjangkau, mulai dari Rp100.000 sampai Rp300.000 per bulan saja. 

Dengan harga tersebut, kamu bisa menikmati berbagai kelebihan seperti Max Storage up to 20 TB, unmetered bandwidth, auto install VPS+ EasyPanel, bahkan harga perpanjangan nya pun sama. 

JagoanHosting juga menyediakan layanan support chat 24/7 via WhatsApp yang siap membantumu kapan saja dan dimana saja. Apapun permasalahannya, kami siap membantu dengan responsif. 

Jadi, tunggu apalagi? Segera percayakan kebutuhan deploy aplikasi berbasis docker pada JagoanHosting sekarang juga! 

FAQ

Docker menggunakan bahasa apa? 

Docker menggunakan bahasa pemrograman berupa GO. Platform docker juga memanfaatkan fitur kernel yang ada di Linux untuk beberapa fungsi penting di dalamnya. 

Docker build untuk apa?

Docker build memiliki fungsi untuk membuat image docker dari instruksi yang sudah kamu tentukan di dalam Dockerfile. 

Apakah docker gratis untuk Linux?

Jika menggunakan docker desktop untuk kebutuhan perusahaan dengan lebih dari 250 karyawan atau memiliki pendapatan tahunan lebih dari 10 juta USD, maka perlu langganan berbayar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Alasan Kenapa Kamu Harus Menggunakan VPS
Read More
5 Alasan Kenapa Kamu Harus Menggunakan VPS
Kenapa harus menggunakan VPS? Mengapa seorang user harus mengupgrade web hosting ke VPS? Mungkin itu pertanyaan yang muncul…
Belajar Monitoring Infrastruktur Bersama Grafana
Read More
Belajar Monitoring Infrastruktur Bersama Grafana
Fungsi monitoring infrastruktur dalam sistem bagi tim teknis IT adalah untuk memantau performa server, jaringan, dan komponen hardware…