Halo, Sob! Branding UMKM menjadi salah satu cara agar ‘bisnis kecil’ mampu punya nama.
Branding menjadi salah satu upaya guna menghadirkan persepsi baik dan pandangan positif dari calon konsumen maupun pelanggan. Entah itu dari segi merk, produk/layanan, bahkan untuk nama dari perusahaan itu sendiri.
Pentingnya Branding untuk UMKM
Mungkin muncul di benak kamu, sebenarnya mengapa begitu penting bagi UMKM untuk melakukan upaya branding?
- Peningkatan kesadaran konsumen: jika persepsi, citra, dan reputasi UMKM positif di benak konsumen, maka mereka akan lebih sadar atas brand yang kamu tawarkan.
- Trustability tinggi: intinya, UMKM yang telah melakukan branding memiliki kesempatan untuk lebih dipercaya oleh pelanggan.
- Loyalitas: jika konsumen sudah terbiasa dengan reputasi, citra, dan branding produk kamu, maka mereka akan cenderung memilih produk juga layanan dari brand yang telah mereka kenal lebih lama.
- Citra bisnis menguat: saat citra bisnis menguat, maka kesan profesional bisa kamu dapatkan dan jauh tampak lebih terpercaya.
- Peningkatan nilai jual: semakin kuat branding produk dan layananmu, maka persepsi nilai UMKM yang tengah kamu kembangkan juga akan meningkat. Pricing lebih tinggi bisa kamu dapatkan dengan dampak positif branding ini.
Tips Branding UMKM
Kebingungan soal bagaimana memulai branding UMKM kamu? Tenang, karena kami akan membagikan tips branding terbaik untuk citra yang lebih positif atas produk maupun layananmu, Sob. Cek sini:
1. Tentukan Identitas
Tips ini berlaku sebagai langkah awal membangun merek UMKM. Tentu saja ini penting karena inilah beberapa unsur yang akan membantu UMKM jauh lebih terkenal.
Tips pertamanya yakni dengan menentukan identitas merek UMKM seperti nama, tagline, logo, hingga warna bahkan tone of voice dari UMKM kamu, Sob.
Sering kali banyak yang sembarangan menentukan ini. Akhirnya, bukan keuntungan yang mereka dapatkan, tapi malah ketidakberlanjutan UMKM yang tengah dijalankan.
2. Adakah Perbedaan antara Bisnismu dengan yang Lain?
Apa kaitannya dengan tips? Sabar. Ini sangat berkaitan dengan proposisi nilai/value proposition dari bisnismu.
Maksudnya adalah kamu harus tahu apa yang menjadi nilai pembeda sekaligus kelebihan paling utama dari bisnismu daripada kompetitor.
Jika memang tidak ada bedanya, maka bagaimana calon konsumen bisa menjadikanmu alternatif?
Tentukan ini di awal membuat UMKM seperti dengan menerapkan harga yang lebih reasonable, fitur canggih, dan sejenisnya.
Semakin bagus value proposition UMKM kamu, maka semakin baik pula hasil branding UMKM yang dilakukan, Sob.
3. Transparan Soal Proses Produksi
Contoh branding UMKM satu ini, tujuannya agar pelanggan memahami bagaimana produk maupun layanan ketika dalam proses produksinya.
Pasalnya, ada stigma atas proses produksi UMKM. Misalnya dengan anggapan jika produksinya belum memenuhi standar kelayakan, kurang higienis, bahan-bahan berkualitas rendah, dan sejenisnya.
Padahal, kini pelaku UMKM juga sudah getol untuk benar-benar menjaga kebersihan ruang hingga kualitas bahan yang mereka gunakan.
Jika ingin mengoptimalkan hasil branding, maka sebaiknya pertimbangkan untuk transparan dan juga menampilkan proses produksi dalam bisnismu.
4. Hindari ‘Ala-Kadarnya’
Kebanyakan UMKM tak peduli soal branding, sehingga banyak yang menggunakan berbagai unsur branding ‘ala kadarnya’, seadanya, atau asal buat saja.
Padahal, unsur-unsur kecil seperti desain kemasan, pertimbangan pengalaman pengguna ketika baru pertama pakai produk/layanan kamu, tone warna, dan semua unsur dalam branding itu sangat penting.
Bayangkan saja, mana yang lebih baik antara warung warna-warni tanpa konsep dengan warung lesehan yang cenderung sederhana, punya menu andalan, dengan tempat yang begitu terkonsep ala pedesaan?
Jawaban atas pertanyaan itu, seharusnya menjadi bukti jika branding UMKM jangan dan bahkan wajib menghindari pemikiran ‘Ala-Kadarnya’.
Strategi Branding UMKM
Tipsnya sudah selesai, sekarang masuk ke dalam strategi. Sejumlah tips yang ada, menjadi tahap preparasi atau persiapan untuk branding. Sekarang, saatnya melenggang untuk menerapkan strateginya, Sob!
1. Temukan ‘Celah’ di Pasar
Terkadang, suatu usaha dan bisnis bisa begitu maju setelah mengisi ‘celah’ yang muncul di pasaran.
Contohnya, anggap saja kini ada berbagai laptop yang tersebar. Laptop A, performanya bagus, baterainya awet, tapi punya layar yang kurang memuaskan.
Laptop B, mempunyai performa bagus, layar memuaskan, tapi baterainya cepat habis. Kira-kira, dengan contoh ini apa yang menjadi celahnya?
Benar. Itu adalah dua kekurangan dari laptop tersebut yang bisa kamu ‘tambal’ dengan produk laptop yang mungkin akan kamu hasilkan.
Dengan ini, branding UMKM bisa lebih mudah karena punya keunggulan tersendiri daripada kompetitornya.
2. Jadilah Unik!
Sudah pasti, di tengah seragamnya produk yang berwarna hitam, ternyata ada satu dua produk yang berwarna cerah. Kira-kira, produk mana yang akan memicu ketertarikan mata pelanggan?
Yup! Itu adalah produk dengan warna cerah karena menjadi yang paling unik dan berbeda dari banyaknya produk seragam.
Dalam bisnis, ini istilahnya Unique Selling Point (USP) yang merupakan suatu hal unik dari produk maupun layanan yang kamu tawarkan daripada ‘musuh’ UMKM lainnya.
Menjadi unik, bukan berarti aneh. Tapi, lebih kepada menjadi produk pembeda daripada yang lainnya.
3. Jaga Hubungan dengan Pelanggan Lewat Media Sosial
Branding UMKM di era digital dan era populernya media cetak sudah tentu berbeda. Maka, brand UMKM kamu juga harus menyesuaikannya.
Kamu bisa mengoptimalkan media sosial terutama untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
Media sosialmu harus aktif, konten-kontennya harus sedemikian baik kamu garap, dan kalau perlu menyediakan diri untuk beragam keluhan dan juga pertanyaan pelanggan.
Pemanfaatan sosial media itu bukan hanya efektif untuk mengenalkan produk, tapi juga merawat pelanggan yang telah sepenuhnya percaya dengan branding UMKM kamu.
4. ‘Ajari’ Konsumen
Kami pernah membaca jika metode terbaik untuk memasarkan produk, bisa dengan mengajarkan sesuatu kepada konsumen.
Maka dari itu, kamu harus memformulasi banyak hal untuk mengajari konsumen setiamu, Sob.
Misalnya, kamu punya produk backpack untuk travelling. Maka, cara mengajarnya bisa dengan bagaimana membuat lipatan baju yang simple dan bisa muat banyak di tas, cara mencuci yang benar, dan lain sejenisnya.
Ini akan efektif untuk menjaga retensi ingatan pelanggan terhadap brand yang sedang kamu bangun.
Selain bisa dengan membuat konten di platform media sosial, kamu juga bisa mencoba branding UMKM dengan website agar pelangganmu mendapatkan beragam informasi yang mungkin mereka butuhkan.
Dengan berbagai upaya branding UMKM ini, maka besar kemungkinan usaha yang awalnya kecil akan jauh lebih berkembang di kemudian hari.
Tingkatkan Branding UMKM Kamu Sekarang Juga!
Website adalah kunci sukses branding UMKM di era digital. Jangan biarkan bisnismu tertinggal!
Dengan layanan Web Hosting dan Beli Domain dari Jagoan Hosting, kamu bisa membangun website yang menarik dan profesional dengan mudah.
Kenapa Harus Pilih Jagoan Hosting?
- Kecepatan dan Stabilitas: Website kamu akan selalu cepat diakses dan stabil.
- Keamanan Terjamin: Data kamu terlindungi dengan sistem keamanan terbaik.
- Dukungan Pelanggan 24/7: Tim support kami siap membantu kapan saja.
- Harga Terjangkau: Pilihan paket hosting terjangkau yang sesuai dengan budget UMKM kamu.
Jangan tunda lagi! Mulai buat website UMKM impianmu sekarang dengan Jagoan Hosting.
FAQ
Apa itu branding UMKM?
Ini adalah semacam upaya untuk membuat produk hingga bisnis yang dijalankan bisa memperoleh persepsi positif dari calon konsumen maupun pelanggan.
Bagaimana cara membangun branding?
Bisa dengan menentukan identitas, menambahkan proposisi nilai, hingga optimalisasi media sosial.
Bagaimana cara memasarkan produk dan layanan UMKM?
Di awal, bisa langsung memasarkan dari berbagai e-commerce atau bisa lewat sosial media.