Di era digital seperti saat ini, cara membuat website portfolio gratis menjadi hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang, terutama bagi mereka yang memang ingin terjun di industri-industri kerja.
Tidak hanya individu, namun portfolio juga diperlukan sebagai penunjang kredibilitas startup atau perusahaan. Pada artikel di bawah ini, Jagoan Hosting akan menjelaskan tentang apa itu website portfolio dan bagaimana cara buatnya. Yuk simak selengkapnya!
Apa Itu Website Portfolio?
Website portfolio adalah sebuah portfolio bentuk digital yang bisa diakses lewat internet. Ada berbagai cara membuat website portfolio gratis sangat mudah dan mudah diaplikasikan bagi semua kalangan.
Website portfolio bertujuan agar bakat dan karya milik kita bisa ditampilkan dan dipertunjukkan di dalam website yang kita buat. Contoh website portfolio yang sering ditampilkan oleh banyak kalangan adalah berupa desain grafis untuk memperlihatkan karya yang dimiliki.
Cara Membuat Website Portfolio Gratis
Nah agar lebih paham lagi, berikut panduan seputar cara membuat website portfolio gratis yang dapat kamu ikuti. Check it out!
1. Menentukan Nama Domain untuk Pembuatan Website Portfolio
Nama domain merupakan salah satu unsur penting dalam cara membuat website portfolio. Web portfolio ibarat rumah atau tempat pengembangan karya milikmu, dan domain ibarat alamat ataupun arah menuju ke rumah.
Jadi jika kamu ingin website-mu dikunjungi oleh banyak orang, maka buatlah domain yang mudah diingat dan memiliki ciri khas tersendiri atau bisa disebut unik. So, jangan tergesa-gesa dalam memilih alamat domain.
Cara membuat website portfolio pertama ini mulailah dengan membuat nama domain yang singkat, mudah dieja, dan juga diingat. Selain itu, hindari juga penggunaan angka maupun tanda dash (-) dalam alamat domain.
Selanjutnya, pakailah ekstensi .com. Di mana, ekstensi .com ini adalah salah satu top-level-domain yang sangat populer dan sudah lama ada.
Baca juga: Apa itu Domain? Pahami Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya
2. Mendaftarkan Domain dan Menentukan Platform Website
Apabila nama domain sudah ditentukan, maka cara membuat website portfolio selanjutnya yaitu dengan memilih platform website serta meregistrasikan nama domain. Melalui Jagoan Hosting, misalnya.
Jagoan Hosting adalah salah satu penyedia hosting dan domain terbaik. Jagoan Hosting menyediakan banyak pilihan paket menarik. Untuk web portfolio sendiri, kami menyarankan kamu untuk menggunakan Simple WordPress Hosting.
Simple WordPress adalah suatu layanan berupa hosting yang pertama dan satu-satunya ada di Indonesia dan saat ini berfokus pada keefektifan dalam pengelolaan WordPress.
Melalui Simple WordPress, dalam mengelola website portfolio akan lebih mudah dan performanya akan lebih cepat.
Terutama, Simple WordPress memiliki beragam fitur yang berguna dalam peningkatan performa dalam suatu situs. Seperti, SSL versi gratis, web server dengan performa paling cepat di dunia yang dilansir dari LiteSpeed Web Server, backup harian secara otomatis, dan lainnya.
Tidak heran, dari segi keamanan, kecepatan, hingga ke performa web portfolio kita akan terjamin. Bahkan jika yang berkunjung ke web kita sekitar 15-450 ribu pengunjung per bulannya, situs kita masih tetap kuat.
Kemudian, cara membuat website portfolio bisa dengan langkah mengisi nama yang telah ditentukan di kotak pendaftaran domain dan tidak lupa untuk memastikan ketersediaannya.
Apabila nama domain pilihan kamu sudah tersedia, silakan lanjutkan cara membuat website portfolio dengan menyelesaikan transaksi untuk bisa melanjutkan tahapan berikutnya.
3. Mengelola WordPress melalui Dashboard yang Sederhana
Pengelolaan website melalui Simple WordPress terkesan lebih sederhana dibandingkan dengan jenis hosting lainnya. Di sini, kita mendapatkan dashboard yang simple, sehingga semua pengaturan di dalam web dapat dikerjakan dari sini.
Dasbor di Simple WordPress juga sangat berbeda dengan cPanel yang ada di hosting lainnya. Di cPanel, cara membuat website portfolio cukup teknis dan lebih beragam dari sisi menu. Sehingga, banyak orang khususnya awam akan bingung dengan hosting yang ada.
Agar lebih memahami cara membuat website portfolio di poin ini, berikut adalah menu-menu utama yang ada di dashboard milikmu:
- Overview, bisa menampilkan informasi umum terkait website (status HTTPS, versi WordPress, status SSL, dan informasi kapasitas SSD)
- Feature, bisa menampilkan fitur utama yang bertujuan untuk mengelola website (baik itu install ulang WordPress, maupun staging)
- Analytics, bisa menampilkan statistik data pengunjung yang ada di website (jumlah kunjungan, lokasi asal pengunjung, hingga unique visitor)
- Backup, bisa memudahkan kita untuk mengelola backup data
- Knowledge Base, bisa menampilkan puluhan tutorial dari WordPress secara jelas dan lengkap.
4. Tentukan Contoh Website Portfolio
Tema berfungsi dalam membantu memperindah tampilan website yang kita miliki. Tampilan yang diharapkan tidaklah hanya “indah dipandang mata” saja. Melainkan, tema yang diharapkan dapat menarik daya tarik dari pengunjung.
Cara membuat website portfolio kali ini penting diperhatikan sebab tampilan serta user interface yang indah dipandang membuat pengunjung lebih mudah dalam mengeksplorasi isi dari website yang kita miliki.
Oleh karena itu, kita harus memilih contoh website portfolio yang sesuai dengan tema WordPress yang sesuai. Apalagi jika website tersebut ditujukan dalam penggaetan klien dan untuk membangun portfolio. Jadi jangan lewatkan cara membuat website portfolio satu ini ya!
Baca juga: 15 Aplikasi Website Gratis Terbaik Tanpa Coding, Wajib Tahu!
5. Menginstall Plugin yang Diperlukan
Selanjutnya, cara membuat website portfolio agar bisa berfungsi dengan maksimal, diperlukan adanya plugin. Plugin merupakan salah satu software yang berguna dalam penambahan fitur tertentu dalam suatu website. Semisal galeri portfolio, tombol sosial media, slider, dan lainnya.
Apabila menggunakan metode instalasi plugin yang biasanya, kita perlu login ke halaman admin WordPress, lalu mencari dan kemudian mengaktifkan plugin. Intinya, cukup sulit diaplikasikan dibandingkan dengan pemakaian Simple WordPress.
Melalui Simple WordPress, untuk menginstal plugin jadi lebih sederhana. Sebab, kita dapat langsung memasang plugin tersebut melalui dasbor Simple WordPress. Tanpa harus masuk ke halaman admin yaitu WordPress Management.
Cara membuat website portfolio kali ini bisa kamu lakukan dengan masuk menuju menu Feature yang ada di dasbor Simple WordPress. Kemudian, klik titik tiga (⋮) lalu klik submenu yang terdapat Kelola Plugin.
Jika telah selesai, cara membuat portfolio ini dapat kamu lanjutkan dengan memilih tombol Tambah Plugin Baru. Dalam kotak pencarian, masukkan plugin yang akan kamu instal dan klik Pasang Plugin. Cukup mudah, kan?
Sebagai referensi, Simple WordPress sudah secara otomatis memasangkan plugin utama yang dibutuhkan oleh situs portfolio manapun, yaitu:
- Yoast SEO, berguna dalam peningkatan performa SEO website
- Google Site Kit, adalah plugin yang berguna menyiapkan data yang berhubungan dengan performa website. Yang terdiri dari Analytics, Google AdSense, Google Search, dan lainnya.
- Website Story, digunakan dalam pembuatan konten berupa story di website.
Namun, apabila ingin jauh lebih optimal disarankan untuk menginstal plugin-plugin seperti berikut ini.
1. Smush
Smush adalah plugin yang berfungsi membantu menampilkan tampilan visual dalam website dengan ukuran yang sesuai.
Pasalnya dengan ukuran gambar yang terlalu besar akan memakan waktu untuk proses load. Sebaliknya, apabila ukuran dari gambar terlalu kecil, nantinya gambar akan terlihat pixelated atau pecah.
2. Envira Gallery
Envira Gallery adalah plugin yang digunakan untuk membantu menampilkan portfolio visual dengan rapi. Dengan adanya fitur drag and drop builder, kita bisa mengupload dan juga mengatur tampilan dari gambar dengan mudah.
Envira juga memastikan bahwa tampilan web portfolio yang kita miliki akan cepat dalam merespon. Melalui foto atau video bisa ditampilkan di ponsel, tablet, maupun komputer.
3. Elementor
Elementor Page Builder adalah suatu plugin yang berfungsi untuk melengkapi pengaturan terkait visual website. Melalui plugin ini, kita bebas untuk mengatur tampilan post dan halaman dengan mudah.
Dengan didukung oleh fitur drag and drop, kita cukup menarik blok konten yang ada dan meletakkannya pada posisi yang kita inginkan. Prinsipnya, yang kita lihat saat mengedit halaman akan menjadi tampilan yang akan dilihat oleh pengunjung juga.
Baca juga: 5 Contoh Template Company Profile yang Eye Catching
4. Akismet
Akismet Anti-Spam merupakan fitur yang berguna untuk terhindar dari spam. Plugin dibuat dengan tujuan memantau formulir kontak yang ada di dalam website serta semua komentar.
Akismet nantinya memadukan kedua entri ke dalam database spam juga menyaring entri yang dianggap mencurigakan.
Selain itu, Akismet berfungsi untuk memantau URL dari entri dalam sebuah web. URL ditampilkan agar terhindar dari tautan yang tidak relevan ataupun terdapat tautan yang tersembunyi.
5. Jetpack
Jetpack by WordPress.com merupakan sebuah plugin yang fiturnya lengkap. Lewat satu plugin saja, kita dapat memantau performa dari web dan keamanan. Selain itu, kita bisa melakukan manajemen dalam website.
Dalam segi keamanan, Jetpack berguna untuk melindungi website dari hacker yang akan melakukan penyerangan. Selain itu, kita bisa terhindar dari adanya unauthorized logins.
6. Contact Form
Contact Form by WPForm berfungsi untuk membantu kita dalam membuat formulir dalam website. Diawali dengan formulir berisi kontak, formulir untuk berlangganan, formulir untuk pembayaran, dan lainnya.
Didalam plugin terdapat fitur drag and drop yang berfungsi untuk memudahkan kita dalam membuat formulir dalam waktu singkat (dalam menit). Contact Form dari WPForm juga cukup responsif, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan tampilan di form dari beragam device.
6. Membuat Bagian Khusus yang berisi “About Me”
Halaman yang berisi “About Me”, “About” ataupun “About Us” merupakan salah satu bagian yang sangat penting di dalam website. Dalam bagian ini, kita bisa memperlihatkan kemampuan dan kapasitas yang kita miliki dalam suatu bidang.
Di dalam halaman ini, nantinya kita akan terbantu dalam meyakinkan para calon klien agar klien mau memberikan proyeknya kepada kita.
Bagian tersebut memang sangat penting, oleh karena itu kita tidak boleh sembarangan dalam membuatnya. Berikut tips yang bisa digunakan agar calon klien tertarik dengan produk yang kamu miliki.
- Awali dengan nama ataupun merk produk.
- Jelaskan apa yang akan kamu lakukan secara singkat.
- Ceritakan kelebihan yang kamu miliki jika dilihat dari sudut pandang klien.
- Sebutkan beberapa pengalaman dalam bekerja maupun melampirkan portfolio yang bisa meningkatkan reputasi yang kamu miliki.
- Ceritakan alasan kamu menekuni bidang yang saat ini digeluti, bisa dengan cerita yang bersifat personal agar terkesan menyentuh emosi dari para calon klien dan juga hasilnya akan lebih mudah untuk diingat.
- Menggunakan berbagai macam media, tidak hanya lewat teks tetapi bisa lewat sebuah audio atau video yang berisi perkenalan diri milikmu.
- Jangan lupa untuk menampilkan foto diri dengan persona apa yang ingin kamu tonjolkan, foto bisa dengan gaya kasual, kreatif, ataupun secara profesional.
Demikian penjelasan lengkap mengenai pengertian dan juga cara membuat website portfolio gratis. Bagaimana, apakah kamu tertarik membuat salah satunya?
Selain cara membuat website portfolio, yuk simak informasi menarik lainnya seputar teknologi, bisnis dan development di Blog Jagoan Hosting, dan Jangan lupa cek tawaran layanan web hosting murah agar tidak ketinggalan diskon dan promonya sekarang juga!