Pernah terpikir untuk cek umur domain? Terdapat berbagai faktor yang mungkin melatar belakangi kamu untuk melakukannya, terutama saat membuat pertimbangan untuk mengakses informasi atau bertransaksi online.
Sama seperti umur makanan, ternyata domain juga bisa mengalami kedaluarsa. Artinya, domain tersebut sudah tidak diperbaharui lagi oleh pemiliknya. Setelah itu, domain tersebut tidak dapat langsung terpakai kembali.
Hal ini sekaligus menjadi kesempatan bagi siapa pun untuk mengincar domain kedaluarsa, termasuk yang mungkin masih memiliki nilai berharga. Cara lebih simpel adalah mengecek umur domain sebuah website.
Lantas, bagaimana cara untuk mengecek umur domain? Untuk mengetahui lebih lanjut, mari ketahui detailnya lebih lanjut, Sob. Mulai dari alasan penting, setiap cara, contoh tools, hingga tipsnya.
Mengenal Umur Domain
Sekali lagi, kamu tentu bertanya-tanya untuk apa mengetahui umur domain. Bagi orang awam, sebenarnya ini tidak terlalu penting. Namun, bagi pemilik website atau yang berkecimpung di dunia IT, hal ini akan berdampak sangat signifikan.
Umur domain adalah waktu domain terdaftar pertama kali hingga kedaluarsa. Pasalnya, usia domain akan mengalami kedaluarsa sehingga berubah menjadi expired domain.
Biasanya, umur domain memiliki masa aktif selama minimal satu tahun. Alhasil, pemilik website harus memperpanjang domain tersebut secara berkala agar tidak kedaluarsa dan terhapus dari registrar.
Setelah domain tersebut kedaluarsa dan terhapus dari registrar, orang lain dapat mendaftarkannya kembali. Dengan demikian, domain akan terpakai untuk website miliknya itu.
Terdapat tiga contoh kasus agar kamu bisa membayangkan perhitungan umur domain sebagai berikut:
Sebuah domain terdaftar pada tahun 2010. Pada tahun 2020, domain tersebut kedaluarsa dan tidak diaktifkan kembali. Berarti, umur domain tersebut adalah 10 tahun.
Domain yang sama kemudian terdaftar ulang oleh orang lain pada tahun 2020. Kemudian, domain tersebut kembali kedaluarsa pada tahun 2024. Artinya, umur domain tersebut hanya empat tahun karena terhitung dari pendaftaran ulang tersebut.
Ada pula domain yang tidak mengalami kedaluarsa. Contohnya sebuah domain yang terdaftar pada tahun 1999 hingga tahun 2019. Berarti, umur domain akan terhitung dari totalnya, yakni 20 tahun.
Pentingnya Cek Umur Domain
Sekali lagi, mengapa mengecek umur domain sangatlah penting? Mungkin hal ini terdengar sangat sepele, tapi ternyata hal ini agar memiliki fungsi yang sangat berguna.
Alasan pertama akan muncul saat kamu yang ingin membuat website ingin membeli sebuah domain. Domain tersebut bisa saja ternyata sudah terdaftar. Namun, ada pula peluang umurnya menjelang kedaluarsa.
Berarti, kamu bisa berharap agar domain tersebut sudah tidak melalui perpanjangan lagi. Apabila hal itu terjadi, kamu bisa bersiap mendaftarkannya.
Alasan kedua adalah umur domain berpengaruh pada keputusan pengunjung untuk mempercayai sebuah website. Baik itu hanya mencari informasi atau ingin melakukan transaksi pembelian produk.
Bahkan, terdapat anggapan bahwa umur domain terkait dengan peluang keberhasilan strategi SEO. Pendapat ini masih memicu pro dan kontra. Ada yang bilang berpengaruh, ada pula yang membantahnya.
Nyatanya, beberapa ahli SEO berpendapat bahwa domain lama lebih berpeluang berada di peringkat teratas algoritma ranking search engine. Terdapat pula berbagai faktor lain untuk mendukungnya, yakni kualitas SEO dan profil backlink.
Alhasil, ini sekaligus menjawab bahwa umur domain memiliki dampak pada strategi SEO.
Cara Mudah Cek Umur Domain
Terdapat setidaknya beberapa cara mudah untuk mengecek umur domain. Berikut adalah pembahasan dari setiap cara tersebut.
1. Gunakan Google Search
Cara yang paling sederhana untuk mengecek umur domain adalah menggunakan Google Search. Kamu bisa melihat umur domain berdasarkan tanggal terindeks oleh Google.
- Ketik “site:namadomain” (tanpa spasi) pada search bar dan tekan enter.
- Saat hasilnya muncul, tekan ikon tiga titik di sebelahnya untuk membuka menu informasi tambahan.
- Lihat kolom Source atau Sumber untuk mengetahui kapan Google pertama kali melakukan indeks pada domain tersebut.
2. Gunakan Wayback Machine
Cara kedua adalah menggunakan Wayback Machine, sebuah alat sekaligus database berisi rekam jejak jutaan situs. Bahkan, database tersebut juga berisi rekam jejak situs yang sudah kedaluarsa.
- Kunjungi web.archive.org.
- Masukkan nama domain pada search bar dan tekan enter.
- Untuk cek umur domain, tampilan kalender akan muncul dan menunjukkan daftar rekam jejak.
3. Gunakan WHOIS
WHOIS terkenal sebagai sebuah database berisi informasi kepemilikan domain dan kontak pemiliknya. Tentunya, kamu bisa melihat informasi kepemilikan domain seseorang, termasuk masa aktifnya.
- Kunjungi whois.com.
- Pilih menu Whois Lookup.
- Ketik nama domain yang ingin kamu cek dan klik search.
- Domain Information akan terlihat, termasuk tanggal pendaftaran dan kedaluarsanya.
4. Cek Dari Source Code
Cara selanjutnya adalah melihat dari source code sebuah website. Cara ini mungkin terdengar rumit, tetapi ternyata cukup simpel. Dalam source code, terlihat hasil pengodean saat website pertama kali terpublikasi.
- Buka domain tersebut pada web browser.
- Klik kanan pada laman situs untuk memunculkan menu. Pilih View page source.
- Begitu tampilan script code muncul, tekan CTRL dan F secara bersamaan untuk lakukan pencarian.
- Ketik datePublished dan tekan enter untuk mengetahui tanggal pertama kali website terpublikasi.
5. Gunakan Tools Cek Umur Domain Gratis
Terakhir, beberapa tool pendeteksi plagiasi seperti Small SEO Tools dan Duplichecker Tools menawarkan tools untuk mengecek umur domain gratis.
Kunjungi laman “Domain Age Checker” pada website tool pendeteksi plagiasi online. Atau ketikkan “/domain-age-checker” setelah situs tool tersebut.
Ketikan domain yang ingin kamu cek umurnya dalam bar. Hasilnya akan muncul dalam bentuk tanggal pertama kali domain menjadi publik.
Tips Memanfaatkan Informasi Umur Domain
Setelah mengetahui cara untuk mengecek umur domain, beberapa tips untuk memanfaatkan informasi tersebut. Berikut adalah tips menarik untuk memanfaatkan informasi umur domain atau aged domain:
Urutkan domain berdasarkan sentiment rating. Kategorikan manakah yang mendapat positive sentiment, neutral sentiment, dan negative sentiment.
Pastikan domain berumur tua memiliki kredibilitas tinggi oleh pengguna dan search engine. Domain tersebut kemungkinan besar tidak terlibat aktivitas spam.
Pertimbangkan kualitas konten. Konten berkualitas dari domain yang akan kedaluarsa memiliki peluang untuk meningkatkan traffic.
Cek backlink. Pilih domain kedaluarsa dengan backlink bagus. Apabila backlink buruk, hindari.
Itulah pembahasan mengenai cara mudah cek umur domain website. Bisa disimpulkan bahwa umur domain bisa mempengaruhi peringkat SEO, alhasil peluang naiknya peringkat situs di search engine semakin tinggi.
FAQ
Apa itu umur domain?
Umur domain merupakan waktu semenjak domain pertama kali terdaftar dan terpakai hingga saat ini.
Mengapa umur domain sangat penting?
Umur domain dapat berdampak pada strategi SEO sehingga meningkatkan peluang pada peringkat search engine. Namun, ini akan bergantung pada kredibilitas dan kualitas domain tersebut.
Bagaimana cara untuk cek umur domain?
Terdapat beberapa alat yang bisa kamu gunakan. Mulai dari Google Search, Wayback Machine, WHOIS, source code website, hingga pendeteksi plagiasi