Dengan teknologi yang semakin berkembang di era sekarang, kamu jadi bisa melakukan berbagai urusan dengan lebih mudah. Kamu dapat menyimpan file secara online dan aksesnya dapat kamu bagikan kepada orang yang berkepentingan. Ini semua terjadi berkat adanya teknologi yang disebut cloud computing.
Namun tentunya manfaat teknologi yang satu ini tidak berhenti sampai di situ saja. Kalau kamu ingin tahu lebih jauh, mari simak artikel ini untuk menambah pengetahuanmu soal apa itu cloud computing?
Pengertian Cloud Computing
Cloud Computing adalah suatu metode delivery beraneka ragam layanan dengan menggunakan jaringan internet, Adapun layanan yang dimaksud di sini antara lain untuk keperluan server dan jaringan, pembuatan database dan software, serta penyimpanan data.
Dengan kemampuannya untuk menjadi tempat penyimpanan data secara online ini, kamu jadi akan lebih menghemat storage yang ada dalam handphone, laptop ataupun PC. Tidak perlu khawatir jadinya perangkatmu akan mengalami gangguan karena terlalu banyak muatan.
Sebagai tambahan informasi, layanan cloud computing di sini bentuknya bisa publik ataupun secara privasi. Publik tentu saja berarti kamu harus ikhlas berbagi dengan orang-orang random.
Sementara kalau privasi, kamu akan lebih leluasa memakai sumber daya karena hanya orang yang dapat berada di situ lebih sedikit. Keamanan pun lebih terjamin karena kamu memperoleh akses menentukan mana saja yang boleh bergabung dalam ruang cloud, mana yang tidak.
Cara Kerja Cloud Computing
Cara kerja dari cloud computing masih berkaitan erat dengan yang namanya server.
Sebagaimana yang kamu tahu dalam suatu server pasti terbagi menjadi 2 bagian yaitu front end dan the back end. Dua bagian inilah yang terhubung satu sama lain membentuk jaringan sehingga server bisa berfungsi dengan baik.
Buat kamu yang mungkin masih asing dengan dua istilah itu jadi secara umum front end merupakan tempat di mana user mengakses komputer. Sementara back end yang berperan sebagai cloud (ruang virtual) dari sistem.
Untuk lebih spesifiknya, front end berisi jaringan dari komputer user dan aplikasi yang dibutuhkan untuk mereka bisa masuk ke dalam sistem cloud. Selanjutnya pada sistem backend, masih terbagi lagi menjadi beberapa server, ruang penyimpanan, dan komputer yang membentuk cloud.
Karakteristik Cloud Computing
Cloud computing yang ideal, seharusnya memiliki beberapa karakteristik berikut sesuai dengan penjabaran dari tech target :
Penyediaan Layanan Mandiri
Lewat karakteristik pertama ini, user dapat menyesuaikan sendiri sumber daya komputasi sesuai dengan kondisi beban kerja mereka saat itu. Adapun beberapa sumber daya yang user mampu sesuaikan dalam cloud computing di sini antara lain waktu server dan tempat penyimpanan jaringan.
Dengan begitu, kini user tidak usah lagi memakai cara tradisional yaitu meminta bantuan IT administrator untuk mengatur sumber daya komputasi.
Elastisitas
Sifat elastisitas dari cloud computing memungkinkan user melakukan scale up maupun scale down pada sumber daya yang terdapat dalam jaringannya sesuai kebutuhan.
Dengan begitu bisa dibilang komputasi cloud menjamin user memiliki apa yang memang saat itu mereka perlukan.
Tidak sampai ada sumber daya yang mubazir karena tidak pernah dipakai sama sekali. Selain itu juga karena karakternya yang adaptif ini membuatnya lebih ramah di kantong user, kamu tidak perlu khawatir terjadi over atau under budget.
Alih Platform Dengan Fleksibel
Tidak kalah mantapnya, melalui komputasi cloud user dapat memindahkan pekerjaannya dari suatu platform cloud ke platform cloud yang lain dengan mudah.
Akses Jaringan yang Luas
Di mana saja selama ada jaringan internet, user bisa mengakses data dalam cloudnya dengan menggunakan perangkat apapun itu.
Keamanan yang Terjamin
Melihat banyak sekali kejahatan yang terjadi di dunia digital seperti peretasan memang mengkhawatirkan. Namun tenang saja karena cloud computing menjamin data-data berharga yang kamu miliki tetap aman walaupun kamu mengaksesnya dari perangkat yang berbeda.
Jenis-Jenis Cloud Computing
Komputasi cloud masih terbagi lagi menjadi beberapa jenis, mari simak variasinya sebagaimana dilansir oleh AWS amazon :
Infrastructure as a Service (IaaS)
IaaS merupakan jenis cloud computing yang berisi fondasi utama dari IT cloud sekaligus menyediakan akses ke :
- Jaringan
- Komputer (virtual atau pada perangkat keras khusus)
- Ruang penyimpanan data.
IaaS akan memberi kamu tingkat fleksibilitas tertinggi dan kontrol yang luas untuk mengatur sumber daya IT yang kamu miliki saat ini.
Platform as a Service (PaaS)
Hadirnya jenis PaaS banyak membantu user-user yang berbentuk perusahaan atau organisasi dalam hal :
- Meniadakan kebutuhan untuk mengelola infrastruktur yang rumit seperti perangkat keras dan sistem operasi)
- Memungkinkan kamu dapat lebih fokus pada penerapan dan pengelolaan aplikasi karena tidak perlu was-was lagi mengenai masalah pengadaan sumber daya, perencanaan kapasitas, pemeliharaan perangkat lunak, patching, dll.
Software as a Service (SaaS)
Berkat adanya cloud computing jenis SaaS, kamu tidak usah lagi memikirkan bagaimana pemeliharaan layanan atau pengelolaan infrastruktur yang mendasarinya. Urusanmu hanya cukup memikirkan bagaimana perangkat lunak itu bisa kamu operasikan seefisien mungkin.
Contoh umum aplikasi SaaS adalah email berbasis web buat keperluan mengirim dan menerima email tanpa harus mengelola penambahan fitur ke produk email. Di samping itu juga berfungsi memelihara server dan sistem operasi tempat program email dijalankan.
Kelebihan dan Kekurangan
Dari sini, setelah membaca informasi-informasi di atas jangan kamu kira komputasi cloud itu teknologi yang sempurna, tetap ada kekurangannya pada beberapa aspek.
Kamu juga perlu sekali mengerti secara keseluruhan bagaimana manfaat cloud computing sampai kepada kelemahannya. Tujuan utamanya adalah terkhusus buat kamu yang ingin memakai teknologi ini dan memerlukan referensi untuk pertimbangan. Mari perhatikan penjabarannya di bawah ini
Kelebihan Cloud Computing
Manajemen Biaya
Pemakaian cloud computing dapat mengurangi pengeluaran karena user jadi tidak perlu lagi mengalokasikan dana yang besar. Misana dana untuk membeli dan merawat hardware, fasilitas tambahan seperti gedung yang menjadi pusat data, dll.
Di samping itu, tim yang user perlukan dalam divisi IT juga akan lebih ramping karena komputasi cloud yang mampu mengakomodasi berbagai jenis job desk.
Sebagai tambahan juga cloud dalam hal ini bisa pula mereduksi kerugian yang terjadi akibat server yang mengalami down.
Mobilitas Data dan Beban Kerja
Sebagaimana yang sudah artikel ini sebutkan berulang kali bahwa salah satu layanan cloud computing yang paling utama adalah fitur storage-nya yang sangat mantap. Lewat menyimpan informasi dalam cloud, berarti setiap user yang memiliki akses dapat memakai teknologi tersebut kapanpun dan di manapun selama ada internet.
Dengan begitu kamu akan lebih praktis dalam bekerja, katakan selamat tinggal pada repot-repot membawa USB drives, external hard drive atau CD untuk mengakses suatu data.
Cukup dengan smartphone yang kamu bawa saja, kamu sudah dapat segera mengerjakan urusannya dengan lebih cepat. Jadi tidak sampai ketinggalan ritme kerja dengan rekan-rekan yang lain.
Kontinuitas Bisnis dan Pemulihan Kerusakan
Data yang user miliki apalagi jika tarafnya sudah perusahaan tentu akan sangat berharga. Bisa saja mencakup rahasia perusahaan ataupun informasi-informasi klien yang sifatnya sensitif
Untungnya kalau kamu melakukan penyimpanan dalam cloud computing, walaupun kamu sering mengakses data dari perangkat yang berbeda-beda, keamanan tetap terjaga.
Tidak hanya sebatas keamanan, fungsi cloud computing turut mencakup pada pemulihan data yang rusak akibat musibah atau daya listrik yang tidak stabil.
Kekurangan Cloud Computing
Bisa Muncul Biaya-Biaya yang Tidak Terduga
Sebagaimana kamu pasti harus membayar untuk sewa pemakaian komputasi cloud ditambah dengan scaling sumber daya sesuai kebutuhan, bisa mempersulit memperkirakan biaya akhirnya.
Selain itu, biaya cloud seringkali saling tergantung satu sama lain. Satu layanan cloud menggunakan satu atau lebih layanan-layanan lainnya. Hal ini dapat menciptakan biaya cloud tambahan yang tidak terencana.
Kekurangan Keahlian
Perkembangan dari teknologi cloud computing berkembang dengan begitu cepatnya. Ini bukan hal yang terelakkan karena software memang harus terus upgrade dengan perkembangan zaman.
Sayangnya perkembangan tersebut acapkali menyulitkan user untuk bisa up to date supaya tidak tertinggal. Sudah tentu butuh biaya tambahan untuk menaikkan teknologi serta mengajarkan kepada karyawan.
Kesulitan Dalam Pengelolaan
Penekanan pada konsep “lakukan secara mandiri” dalam cloud computing, membuat pengelolaannya menjadi sulit.
Tidak ada dukungan yang memadai untuk penyediaan, pembatalan,bantuan dan pengelolaan operasi infrastruktur. Hal ini dapat membuat organisasi kesulitan untuk mengelola risiko dan keamanan serta kualitas data dengan tepat.
Contoh Cloud Computing
Berikut merupakan beberapa contoh software yang menerapkan cloud computing :
- Google Docs, Microsoft 365. Kamu dapat mengakses Google Docs dan Microsoft 365 melalui internet. Pekerjaan lebih produktif karena kini kamu bisa mengakses presentasi kerja dan spreadsheet yang disimpan di cloud sebebas-bebasnya.
- Email, Kalender, Skype, WhatsApp. Email, kalender, Skype, dan WhatsApp memanfaatkan kemampuan cloud untuk memberikan akses kepadamu untuk mengakses data secara remote. Dengan demikian di manapun kamu berada tidak sampai lost contact dengan data tersebut.
- Zoom. Zoom adalah platform perangkat lunak berbasis cloud untuk konferensi video dan audio yang merekam pertemuan dan menyimpannya ke cloud. Jadi kamu bisa melakukan rapat tanpa harus datang ke kantor.
Begitulah tadi kurang lebih konsep dari cloud computing, semoga bisa memberikan pencerahan dan wawasan. Terutama bagi kamu yang berencana menerapkan teknologi ini dalam sistem kerjamu
FAQ
Apa perbedaan cloud hosting dengan cloud computing?
- Fungsi Utamanya
Perbedaan utama antara cloud hosting dan cloud computing yaitu cloud hosting bertindak sebagai media penyimpanan data website dan aplikasi. Sedangkan cloud computing mendukung layanan atau aplikasi online dengan sumber daya tersebut.
Artinya saat kamu menggunakan komputasi cloud, sebenarnya kamu menggunakan sumber daya server yang telah cloud hosting sediakan
- Cara Kerja
Cara kerja cloud hosting relatif sederhana. Hosting ini menggunakan beberapa server yang saling terhubung. Artinya, saat terjadi kendala pada satu server, pengguna bisa menggantinya dengan server lain.
Sedangkan, cara kerja cloud computing adalah dengan memanfaatkan satu atau semua komponen server. Misalnya software, sistem operasi, dan hardware server itu sendiri.
- Skalabilitas
Cloud hosting menawarkan skalabilitas yang lebih besar dalam hal hosting situs web atau aplikasi memungkinkan pengguna untuk dengan cepat meningkatkan atau mengurangi sumber daya sesuai kebutuhan.
Cloud computing pun menawarkan skalabilitas yang besar namun aplikasinya lebih luas. Aplikasi ini meliputi pengembangan software, analisis data, dan aplikasi bisnis lainnya.
Apa perbedaan data center dan cloud computing ?
Begini aspek-aspek pembedanya
- Wujud Fisik
Perbedaannya paling jelas dari bentuk fisiknya. Cloud computing lebih kepada bentuk yang non fisik dari penyimpanan data melalui internet. Sedangkan data center merupakan sistem yang memiliki bentuk fisik yaitu penyimpanan data pada perangkat keras.
- Keleluasaan Akses
Perbedaan lainnya, cloud computing bisa diakses kapan saja dan oleh siapa saja – syaratnya selama ada koneksi internet. Sementara penggunaan Data Center , pengambilan data ke server hanya bisa diakses secara internal.
Apa perbedaan virtualisasi dan cloud computing?
Untuk lebih jelasnya begini perbedaan keduanya berdasarkan uraian V2 cloud
Aspek Pembeda | Virtualisasi | Cloud Computing |
Kebutuhan hardware | Menekankan pada layanan mandiri. Ini berarti kamu sendiri yang harus mengatur infrastrukturnya. | SaaS tidak membutuhkan hardware apapun. Sementara IaaS and PaaS memiliki hardware sebagai bagian dari layanan. |
Pemulihan Kerusakan | Memungkinkan organisasi untuk membuat beberapa redundansi yang menjaga waktu aktif (uptime). Kemampuan ini tetap dapat aktif walaupun sebuah server mengalami kegagalan. | Platform cloud secara otomatis menyinkronkan data pada interval reguler. Tujuannya adalah memastikan pemulihan data yang mudah dalam kejadian bencana. |
Skalabilitas | Umumnya datang dengan opsi untuk menambahkan lebih banyak host ke jaringan.Sayang kamu kemungkinan akan mengeluarkan biaya lebih untuk solusi dan pemeliharaan. | Membantu organisasi menghindari pengeluaran berlebih pada sumber daya yang tidak terpakaiDengan begitu akan memungkinkan mereka untuk menyesuaikan skala dengan lebih leluasa sesuai kondisi. |
Integrasi | Mudah terintegrasi dengan cloud publik dan pribadi, perangkat IoT, dan data base. Jika terintegrasi dengan peralatan keluaran lama, kamu perlu software tambahan. | Mudah untuk diintegrasikan dengan solusi yang sudah ada/ Banyak penyedia mendukung integrasi beserta API. |
Apa perbedaan cloud computing dan cloud storage ?
- Perubahan Data
Cloud storage umumnya tidak melakukan apapun terhadap datamu. Berbanding terbalik dengan cloud computing yang dapat melakukan banyak hal pada data tersebut. Semisal melakukan pembaruan dan pengaturan server agar tetap berjalan dengan lancar.
- Tujuan Penggunaan
Komputasi cloud lebih banyak digunakan untuk kebutuhan bisnis yang lebih besar, dengan tingkat traffic yang tinggi. Sedangkan cloud storage lebih banyak digunakan untuk penggunaan data-data pribadi karena tidak membutuhkan kapasitas besar.
- Cara Kerja
Dari segi cara kerja, cloud storage tidak memerlukan terlalu banyak perangkat fisik, hanya ruang yang cukup untuk drive, dan software untuk mengelola.
Sementara itu, cloud computing membutuhkan lebih banyak sistem pemrosesan (processing system) yang lebih besar dan kuat. Kapasitasnya tergantung dari jenis aplikasi yang dikelola dalam sistem itu.