Database Server: Definisi, Fungsi, Cara Kerja dan Tipsnya

database server

Istilah database kemungkinan besar kamu pernah mendengarnya sedikit banyak. Namun bagaimana dengan “database server”? Walaupun dari segi konsep mirip tapi ada beberapa hal yang membedakan keduanya. Apa sajakah perbedaan tersebut?Jawabannya akan segera  kamu temukan dalam artikel berikut : 

Pengertian Database Server

Bisa dibilang jika database server merupakan pengembangan yang lebih modern daripada database konvensional. Proses seperti penyimpanan, pengambilan, maupun pengolahan data pada bentuk konvensional hanya bisa kamu lakukan pada perangkat komputer yang telah ditentukan.

Database server adalah konsep di mana data-data ada yang disimpan pada sebuah jaringan. Baik itu jaringan yang cakupan wilayahnya lokal maupun interlokal. 

Karakteristik penyimpanan data semacam itu yang membuat kamu mampu masuk ke dalam database di mana pun dan kapanpun. Syaratnya cukup dengan  terkoneksi pada jaringan yang bersangkutan. 

Fungsi Database Server

OVHcloud menguraikan beberapa kebolehan dari database server yang akan berdampak positif bagi user yaitu 

Mengatur Data Dengan Lebih Baik

Server database memungkinkan kamu menggabungkan semua data yang kamu miliki baik itu data pada software tertentu ataupun email ke  satu wadah yang sama. Jadi kamu tidak usah bingung lagi mencari suatu data ke sana kemari akibat lokasinya yang terpisah-pisah antara satu dengan yang lain.

Mengatur Pengembangan Skala Dengan Mudah

Untuk bisnis atau organisasi yang tarafnya masih kecil, sistem database yang dipakai tentunya akan relatif lebih minimalis. Namun apabila bisnis atau organisasi berkembang maka tentu akan berurusan dengan data-data yang lebih banyak dan kompleks. 

Untungnya dalam hal ini database server mampu mengakomodasi perkembangan tersebut berkat fleksibilitasnya untuk kamu atur sesuai kebutuhan.  

Akses Data yang Lebih Luas 

Seperti yang sudah disebutkan bahwa server database bisa diakses dengan sangat mudah. Ini juga mencakup pada aksesnya terhadap berbagai jenis perangkat mulai dari halaman website, microsoft windows atau aplikasi tertentu.  

Jadi kini baik itu staf sampai kepada pihak manajemen dapat langsung mengakses data dengan cepat tanpa dibatasi ruang dan waktu. Sangat cocok dengan sistem WFH / WFA yang sudah menjadi hal umum diterapkan pada beberapa perusahaan. 

Melakukan Back Up Data

Manfaat lainnya yang juga tidak kalah penting dari database server adalah memberikan ruang bagi user untuk melakukan back up pada data-data yang mereka miliki.

Begitu krusial untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa terjadi sewaktu-waktu misalnya dijebol oleh hacker atau hilang karena kegagalan server. 

Melalui adanya sistem back up memungkinkan kamu untuk memulihkan data-data tersebut.

Meningkatkan Level Keamanan

Tenang saja, kompetensi dari server database tidak hanya sekedar menangani jika ada musibah yang terjadi pada sistem digital yang kamu bangun. Ia juga mampu melakukan pencegahan untuk menjamin keamanannya. Sebagai contoh fitur pengamanan yang ada di sini antara lain : 

  • Memutuskan siapa saja yang pihak yang berhak mendapatkan akses ke dalam data
  • Memodifikasi dan mengubah tabel dari seperangkat data, dan masih banyak lainnya. 
Cek Konten Lainnya:
Implementasi CI/CD Pipeline dalam Development Program

Cara Kerja Database Server

Database server bekerja dengan memuat sejumlah penyimpanan data beserta kapasitas memorinya dan masih ditambah dengan database management system (DBMS). 

Bagi kamu yang belum familiar, DBMS merupakan aplikasi dari sisi klien yang berperan untuk memberikan akses masuk ke dalam server database tersebut. Jadi ketika server mengirimkan perintah yang spesifik ke dalam DBMS, aplikasi akan menjalankanya. Dalam hal ini perintah yang diberikan bisa berupa : 

  • Mengupdate pihak-pihak yang boleh mengakses data
  • Mengunggah informasi baru ke dalam server database
  • Mengakses data maupun mengganti informasi yang tersimpan.  

Jenis-Jenis Database Server

Secara umum server database masih terbagi lagi ke dalam beberapa jenis yang meliputi: Relational database, NoSQL database, Object-oriented database, Time-series database. Mari simak seperti apa masing-masing konsepnya dalam pembahasan di bawah ini sebagaimana yang dilansir dicoding : 

Relational Database Server

Database server yang umum digunakan adalah jenis relational. Pada sistem penyimpanannya, jenis yang satu ini memanfaatkan  format tabel terstruktur dan relasi antar tabel. 

Relational database server turut menyediakan fitur query data yang sangat berguna jika kamu  membutuhkan : 

  • Fitur pencarian data yang kompleks 
  • Penggabungan beberapa tabel 
  • Penyaringan data (filtering) 
  • Pengurutan data (sorting)
  • Pengelompokan data (grouping).

NoSQL Database Server

Jenis kedua berikut merupakan server database yang didesain untuk bisa mengakomodasi data yang terstruktur, semi-terstruktur, maupun tidak terstruktur sama sekali.

Berbeda halnya dengan relational database yang menggunakan tabel, baris, dan kolom, model data dari NoSQL Database lebih bervariasi. Misalnya berbentuk seperti pasangan key-value, dokumen JSON, dan grafik.

Dalam pengaplikasiannya sehari-hari, NoSQL sering digunakan pada : 

  • Data-data yang jumlahnya banyak serta tidak memiliki struktur pasti karena sering mengalami perubahan dengan cepat. 
  • Aplikasi yang memiliki kebutuhan tinggi dan cepat untuk menulis dan membaca data. Contohnya adalah  pemrosesan real-time analisis traffic, internet of things (IoT), monitoring platform, dan platform sosial media.

Adapun software yang berbasis NoSQL antara lain : MongoDB, Cassandra, Couchbase, dan Firebase DB.

Object-oriented Database Server

Pada database server jenis object oriented,  pengelolaan datanya terbagi ke dalam beberapa kelas kelas dan objek.

Suatu kelas di sini akan mewakili sebuah template atau cetak biru dari objek tertentu. Dengan kata lain objek itu sendiri merupakan bentuk nyata dari suatu kelas.

Setiap objek akan memiliki struktur data dan metodenya sendiri. Metode didefinisikan sebagai cara untuk mengelola data pada objek tersebut.

Dalam hal ini apabila setiap objek yang dibuat dari kelas yang sama maka pasti akan menggunakan metode yang sama pula.

Salah satu keuntungan menggunakan object oriented dapat menyimpan struktur data dan relasi yang kompleks sekalipun terasa jadi lebih mudah.

Selain itu ia juga mampu menyederhanakan pengelolaan dan manipulasi data. Alasannya karena metode yang terkait dengan setiap objek dapat digunakan untuk melakukan operasi pada data tersebut.

Biasanya software yang menerapkan object oriented server berbasi bahasa pemrograman seperti Java, Kotlin, C#, dan Swift. 

Graph Database Server

Konsep utama yang server database ini kedepankan adalah spesialisasinya untuk pengelolaan data yang saling terhubung dengan suatu relasi (data grafik).

Data grafik di sini mengandung beberapa poin seperti  : 

  • Titik (node) merupakan representasi dari suatu entitas semacam orang, akun, website, pedagang, penyuplai barang,  dan hal-hal lain yang ingin kamu pantau,
  • Sisi (edge)merepresentasikan suatu relasi yang menghubungkan antar titik 
  • Properti merupakan informasi yang dimiliki oleh suatu titik.

Database berikut sering digunakan pada aplikasi yang membutuhkan proses query yang sangat cepat pada struktur data kompleks.Misalnya pada jejaring sosial atau sistem rekomendasi yang meliputi No4j dan JanusGraph.

Time-series Database Server

Sesuai namanya database server yang berikut bekerja berdasarkan penyimpanan data sesuai dengan rangkaian waktu (time-series) dan tersusun menurut kategori catatan waktu (timestamp)

Cek Konten Lainnya:
Multiple Security, Inilah Fitur Keamanan Website Server Jagoan Hosting

Untuk lebih jelasnya, dalam time series, data dikumpulkan dan direkam selama sekian periode serta dilakukan secara rutin dalam jangka waktu. 

Beberapa aplikasi yang sering memakainya semisal aplikasi yang pemanfaatannya untuk pemantauan : 

  • Data harga komoditas/saham
  • Data denyut jantung per menit 
  • Data pelanggan bulanan
  • Data penjualan tahunan
  • Data suhu ruangan per jam
  • Data jumlah pengunjung website per detik, dan sebagainya.

Time-series database telah didesain sedemikian rupa untuk menyimpan dan mengelola data yang berbasi waktu dalam jumlah besar secara efisien. Dengan demikian akan memudahkan pengguna untuk :

  • Menjalankan query yang kompleks untuk mendapatkan sebagian data pada periode tertentu.
  • Melakukan agregasi, kalkulasi, dan visualisasi data berdasarkan waktu.

Kemampuan-kemampuan yang telah disebutkan di atas bisa eksis karena time serius memiliki fitur khusus, seperti aturan penyimpanan data, kadaluarsa data, dan downsampling. Fitur-fitur tersebut memiliki manfaat dalam hal  : 

  • Meningkatkan efisiensi penyimpanan data 
  • Mendukung penyimpanan data secara real-time 
  • Menyediakan proses query dan analisis secara cepat
  • Memberikan layanan kompresi data untuk mengurangi jumlah penyimpanan yang diperlukan.

Beberapa contoh software yang memakai database jenis ini adalah InfluxDB, Kdb+, Graphite, TimescaleDB, dan Prometheus.

Contoh Database Server

Software-software apa sajakah yang termasuk database server? Poin pembahasan ini akan menyebutkan beberapa contoh aplikasi database server di antaranya :

Microsoft SQL

Contoh yang paling dikenal dalam server database adalah Microsoft (MS) SQL di mana SQL merupakan tipe bahasa pemrograman untuk mengatur data untuk DBMS. 

Baik itu sistem operasi windows maupun linux bisa kamu jalankan dan hubungkan melalui microsoft SQL. User bisa terkoneksi dengan jaringan lokal maupun internet pada waktu yang sama dengan user lainnya. 

MySQL

MySQL merupakan contoh aplikasi yang memakai sistem manajemen relational database server. Artinya untuk mengatur informasi dan file adalah didasarkan pada bagaimana file-file tersebut kamu hubungkan satu sama lain. 

Kamu bisa menemukan MySQL mengisi  mayoritas sistem berbagai jenis industri karena jenisnya yang open source dan menawarkan banyak fitur. Selain itu juga karena kompatibel dengan beraneka ragam teknologi. 

MongoDB

MongoDB merupakan contoh yang spesialisasinya dalam penyimpanan data yang terstruktur ataupun tidak terstruktur sama sekali. Jadi kamu tidak usah meragukan kualitasnya karena terjamin mumpuni. Ia tidak hanya bisa mengolah data yang terpola rapi tapi yang inkonsisten pun ia tetap memiliki kinerja yang baik.

SQLite

SQLite termasuk server database yang menggunakan sistem open source. Lewat sistem semacam itu kamu sebagai user jadi bisa mengotak-atik perangkat lunak dan kode SQLite agar sesuai dengan fungsi dan kebutuhan organisasi mereka.

Di samping itu SQLite juga membutuhkan kelebihan lebih sedikit memori, penyimpanan, dan daya komputasi dibandingkan dengan jenis-jenis lainnya. 

Tidak mengherankan jadinya kalau SQLite menjadi pilihan yang cukup ideal. Terutama   untuk organisasi yang ingin mengakses server basis data mereka melalui perangkat dengan daya komputasi yang minimalis seperti ponsel atau tablet.

PostgreSQL

PostgreSQL didefinisikan sebagai database server yang menyediakan menyediakan pengambilan data dengan cepat.

Tidak kalah pentingan,  PostgreSQL memungkinkan pengguna untuk mengatur fungsi melalui banyak bahasa pemrograman, seperti Java dan C++. Karakteristik Ini dapat membuat PostgreSQL menjadi pilihan yang bagus untuk organisasi yang perlu mempersonalisasi operasi server basis data mereka.

Microsoft Access

Pada perusahaan yang sering melakukan analisis data maka microsoft access merupakan database server yang cocok untuk keperluan itu. Kecocokan tersebut nampak dari kebolehannya untuk :  

  • Mengevaluasi data dalam jumlah banyak dan dengan mudah menemukan atau melaporkan temuannya kepada rekan-rekan yang lain. 
  • Mengatur informasi tentang klien dan persediaan dalam inventori mereka saat ini
  • Mempermudah kamu yang masih pemula dalam pengoperasian database karena memiliki panduan dari ilmu dasarnya.  
Cek Konten Lainnya:
Mengenal Webuzo, Fitur dan Cara Installnya

MariaDB

Maria DB adalah server database yang dapat memakai sumber daya dan memproses perintah user secara efisien. Ia juga mampu bekerja dengan baik dalam berbagai sistem operasi yang meliputi Mac, Windows dan Linux. 

Lebih mantapnya lagi MariaDB pun menawarkan fitur-fitur yang bervariasi seperti fitur untuk mengenkripsi dalam rangka menambah proteksi pada data yang kamu simpan.  

Tips Memilih Database Server

Sebagai tips supaya kamu bisa memilih database server yang tepat maka jangan lupa perhatikan dan pertimbangkan faktor-faktor berikut menurut unihost : 

  • Performa yang meliputi kapabilitas rancangan paralel, rating TPC, dan optimasi query serta data model  (jaringan dan objek). 
  • Parameter fungsional yang berbicara mengenai fitur-fitur yang ada dalam rancangan sistem ( skalabilitas, distribusi, mobilitas, dan kapabilitas jaringan). 
  • Keamanan yang mencakup pemulihan kerusakan dan sistem proteksi serta back up). 
  • Lingkungan kerja di mana yang termasuk dalam faktor ini adalah spesifikasi hardware, platform hardware dan software, serta ukuran memori yang memadai. 
  • Fitur untuk mengembangkan aplikasi semacam tools untuk pendesainan, pengembangan website, dan pengaturan bahasa.

Begitulah konsep dasar yang perlu kamu pahami dulu seputar database server. Dengan memahami bagian dasar dulu maka nanti setidaknya kamu tidak kaget apabila tertarik untuk menyelaminya lebih dalam.

Pemahaman ini amat penting khususnya bagi kamu yang berniat memakai teknologi ini ke dalam sistemmu sendiri. 

Pilih Server Databasemu di Jagoan Hosting

vps

Server VPS dari Jagoan Hosting menawarkan dukungan penuh untuk database MariaDB, PostgreSQL, dan MySQL. Dapatkan kinerja optimal dengan infrastruktur yang handal dan cepat.

Bayangkan, dengan VPS Jagoan Hosting, kamu bisa mengelola database dengan mudah dan efisien. Nikmati uptime yang tinggi dan responsivitas yang tak tertandingi, sehingga bisnis selalu berjalan lancar.

Jangan tunggu lagi! Maksimalkan performa database server sekarang juga dengan VPS Murah dari Jagoan Hosting

FAQ

Apa perbedaan antara web server dengan database server?

Database server merupakan suatu program komputer yang menyediakan layanan data lainnya ke komputer atau program komputer, seperti apa yang ditetapkan oleh model klien-server. 

Sedangkan itu Web Server adalah sebuah software yang memiliki fungsi untuk melayani dan menerima permintaan user melalui browser dengan menerima permintaan HTTP atau HTTPS. Contoh yang biasa digunakan yaitu Google Chrome dan Mozilla Firefox.

Apa perbedaan antara database server dan server biasa?

Server biasa adalah perangkat keras atau komputer yang menyediakan layanan umum seperti penyimpanan file, cetak, atau hosting web.

Sementara itu, database server khususnya dirancang untuk mengelola dan menyediakan akses ke basis data.

Apa itu sistem manajemen basis data (DBMS)?

Sistem manajemen basis data (DBMS) adalah perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk membuat, mengelola, dan mengakses basis data.

Ini menyediakan antarmuka untuk menentukan struktur data, mengelola transaksi, dan mengakses data.

Bagaimana cara mengamankan database server?

Untuk mengamankan database server, beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

  • Memastikan bahwa perangkat lunak basis data dan sistem operasi diperbarui secara teratur.
  • Menggunakan pengaturan keamanan seperti enkripsi data, firewall, dan pengelolaan hak akses.
  • Melakukan pencadangan data secara berkala dan menyimpannya di lokasi yang aman.
  • Memantau aktivitas server untuk mendeteksi potensi ancaman keamanan atau serangan
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Nginx vs Litespeed vs Apache
Read More
Nginx vs LiteSpeed vs Apache, Web Server Mana yang Terbaik?
Membahas server website, pasti Nginx vs Apache selalu menjadi pembicaraan utama. Karena kedua web server ini memiliki fitur…
mongoDB
Read More
Apa itu MongoDB? Keunggulan, dan Cara Install di Windows
Bagi kamu yang tertarik untuk terjun dalam dunia pemrograman dan juga pengolahan data, pernahkah mendengar tentang apa itu…