Linux adalah salah satu sistem operasi open source yang membebaskan siapa saja untuk mengembangkan sistemnya secara gratis. Itulah kenapa OS ini sangat populer dan menghasilkan banyak sekali distro Linux yang menarik.
Jangan salah, Sob. Distro bukanlah sebuah tema yang hanya akan mengubah tampilan saja. Lebih dari itu, distro Linux adalah perkembangan dari Linux dan membuat Linux jadi punya banyak variasinya.
Pembuatan distro pada dasarnya untuk menyesuaikan kebutuhan penggunanya. Ada distro cocok untuk pemula, ada yang cocok untuk server website, ada juga yang cocok untuk kebutuhan penggunaan umum dan lain sebagainya seperti di VPS Linux dari Jagoan Hosting.
15+ Distro Linux Terbaik dan Populer
Sampai saat ini, ada banyak sekali distro yang bisa kita gunakan sebagai sistem operasi di komputer, Sob. Nah, jika kamu ingin mengenal apa saja macam-macam distro Linux tersebut, langsung saja simak daftarnya di bawah ini!
1. Ubuntu
Saat ini, Ubuntu merupakan salah satu distro Linux paling populer di dunia. Distro ini dikenal karena memiliki kestabilan dan dukungan komunitas yang kuat, sangat cocok untuk para pemula maupun pengguna yang sudah berpengalaman.
Selain itu, ada banyak alternatif aplikasi Windows yang bisa kamu dapatkan di sini, Sob. Sebut saja LibreOffice sebagai pengganti Microsoft Office, Thunderbird sebagai aplikasi berkirim email, atau Transmision untuk mengakses Torrent.
Berkat popularitasnya tersebut, penggunaan Ubuntu bisa untuk beragam hal, mulai dari komputer desktop sehari-hari, mengembangkan server, mengembangkan software, hingga membuat cloud computing.
2. Debian
Distro Linux berikutnya yang juga tidak kalah populer dari Ubuntu adalah Debian. Orang pertama yang memperkenalkan Debian adalah Ian Murdock, yaitu seorang mahasiswa Universitas Purdue, dari Amerika Serikat pada tahun 1993.
Debian menjadi salah satu distro Linux terbaik karena memiliki sistem keamanan yang cukup baik.
Selain itu, distro ini juga ringan saat dijalankan sehingga tidak memberatkan pengguna meskipun memakai komputer atau laptop dengan spesifikasi seadanya.
Karena distro ini sudah ada sejak lama, banyak dari distro-distro di luar sana yang dibangun menggunakan basis OS Debian. Meski begitu, Debian memiliki tampilan yang agak jadul sehingga beberapa pengguna kurang cocok dengannya.
3. Lubuntu
Selanjutnya, ada juga Lubuntu yang menjadi salah satu distro Linux paling ringan saat digunakan. Sistem di dalamnya telah mengalami berbagai modifikasi sehingga OS ini bisa berjalan lancar meskipun menggunakan PC jadul sekalipun.
Hal itu juga berkat peran Desktop Environment di Lubuntu yang menggunakan LXDE atau Lightweight X11 Desktop Environment. Desktop Environment ini terkenal akan efisiensinya dan pemanfaatan RAM yang optimal.
Jadi, jika kamu hanya memiliki laptop atau PC yang biasa-biasa saja, tetapi butuh sistem operasi yang ringan dan efisien, maka Debian bisa kamu jadikan sistem operasinya. Meski begitu, distro Linux ini kurang disarankan untuk penggunaan berat.
4. Linux Mint
Linux Mint sampai saat ini masih menjadi distro favorit dari banyak orang, termasuk mereka yang masih pemula maupun para pakar. Sistemnya yang stabil membuat berbagai pekerjaan berjalan lebih nyaman dan kompatibel dengan banyak software.
Linux Mint sendiri membawa tampilan klasik sehingga cocok untuk mereka yang kurang suka dengan tampilan UI terlalu modern. Hal ini juga memudahkan pengguna pemula untuk mengakses berbagai menu di dalamnya.
Sejauh ini, distro Linux sangat cocok untuk mengakses berbagai multimedia. Sementara itu, untuk Desktop Environment standarnya masih menggunakan Cinnamon. Kamu bisa masih mengubahnya menjadi MATE, KDE, atau Xfce.
5. Fedora
Fedora merupakan salah satu sistem operasi Linux buatan Fedora Project yang mendapat dukungan dari Red Hat. Pengembangan Fedora sendiri berbasis RPM dan terus mendapatkan update sampai saat ini.
Seperti contoh distro Linux lainnya, Fedora memiliki komunitas pengembang yang cukup aktif. Dengan begitu, siapa saja bisa dengan mudah mendapat dukungan teknis, tutorial, dan bantuan lain melalui forum, grup diskusi, dan sumber daya online lainnya.
Sistem di dalam distro ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya, mulai dari GNOME, KDE, xfce, dan banyak lagi. Pengguna bisa dengan mudah menyesuaikan tampilan dan fungsionalitas sistem sesuai preferensi mereka masing-masing.
6. Arch Linux
Jika kamu adalah seorang programer atau pengguna Linux tingkat lanjut, maka distro Linux satu ini sangat cocok untuk digunakan. Dengan dukungan kustomisasi yang beragam, rasanya OS ini akan sangat optimal untuk para programer bekerja.
Di sini, kamu bebas memilih sendiri komponen sistem, termasuk desktop environment, window manager, software, atau bahkan kernel. Hal ini memungkinkan kamu membuat sistem yang sangat optimal sesuai dengan kebutuhan penggunaanmu, sob.
Di samping itu, distro linux untuk programer ini juga memiliki komunitas yang aktif dan berpengetahuan. Komunitas ini memiliki wikipedia yang sangat informatif dan dokumen resmi yang sangat mendalam.
7. Cent OS
Di kalangan pebisnis atau profesional IT, CentOS adalah salah satu OS andalan untuk mereka gunakan. Selain stabil, distro Linux satu ini juga memiliki keandalan yang dibutuhkan oleh para penggunanya, terutama di kalangan profesional.
Distro ini secara teratur merilis pembaruan keamanan dan memastikan bahwa sistem tetap aman dari berbagai ancaman keamanan. Hal ini membuatnya sangat cocok untuk aplikasi dan sistem yang memerlukan tingkat sekuriti tingkat tinggi.
Dengan spesifikasi tersebut, CentOS kita katakan sebagai salah satu distro linux untuk jaringan yang layak kamu gunakan.
8. Elementary OS
Apakah kamu menyukai tampilan antarmuka dari MacOS, Sob? Tampilan menyerupai MacOS yang terlihat modern dan menari. Desain inilah yang akan kamu temukan pada Elementary OS. Dijamin, kamu pasti akan betah menggunakannya.
Distro ini dilengkapi dengan aplikasi khusus yang cukup ‘memudahkan’. Aplikasi tersebut meliputi aplikasi seperti “Pantheon Files”, “Epiphany” (peramban web), dan “Photos” (pengelola foto). Semua aplikasi ini memiliki kualitas desain yang tinggi.
Pengembangan distro Linux ini menggunakan basis Ubuntu. Itu artinya, pengguna bisa mengakses dukungan yang cukup luas dari Ubuntu sehingga memungkinkan instalasi software yang mudah dan mendapat dukungan teknis kuat.
9. Deepin
Deepin merupakan salah satu jenis distro linux yang dikembangkan oleh Wuhan Deepin Technology Co. Tampilannya terlihat sangat berkelas dan stylish. Cocok untuk kamu yang suka dengan eksplorasi interface.
Basis dari OS ini adalah Debian sehingga sangat cocok untuk penggunaan ringan sehari-hari, termasuk untuk mereka yang masih pemula tentang Linux.
Satu lagi kelebihan dari distro satu ini adalah selalu menerima pembaruan perangkat lunak secara teratur, termasuk perbaikan keamanan dan peningkatan fitur. Dengan begitu, sistem akan berjalan dengan tetap aman.
10. Peppermint OS
Dikembangkan dari Lubuntu, OS ini tentu saja akan sangat cocok untuk mereka yang sebelumnya memang sudah menyukai Lubuntu. Meski begitu, pengguna secara umum tetap akan menerimanya karena memang OS ini mudah untuk digunakan.
Satu hal yang menarik dari Peppermint OS adalah kemampuannya dalam mengembangkan desktop hybrid. Dengan begitu, aplikasi lokal dan cloud di dalam sistem bisa saling terintegrasi.
11. Gentoo Linux
Kembali untuk para pengguna Linux yang sudah ahli, kali ini ada Gentoo Linux yang menawarkan banyak sekali kustomisasi di dalam proses pemasangannya. Nantinya, pengguna harus mengkompilasi perangkat lunak dari source code terlebih dahulu.
Itulah kenapa distro Linux ini kurang cocok untuk para pengguna pemula. Umumnya, mereka masih mencoba mengenal Linux secara lebih mendalam dan belum bisa memasang kustomisasi seperti yang tersedia untuk Gentoo Linux.
12. OpenSUSE
Jika Ubuntu merupakan salah satu distro linux untuk pemula, maka OpenSUSE adalah pilihan paling tepat bagi para sysadmin atau developer. Kecocokan tersebut karena sistemnya berjalan sangat ringan dan juga efisien.
Secara keamanan, distro ini juga sudah memberikan protokol tambahan demi menghambat berbagai ancaman yang datang. Itulah kenapa OS Linux ini sangat disukai oleh para sysadmin atau developer dari seluruh dunia.
Ada dua versi utama dari distro ini, yaitu openSUSE Leap atau versi stabil yang didasarkan pada kode sumber SUSE Linux Enterprise (SLE) dan openSUSE Tumbleweed yang selalu mendapatkan update secara berkala.
13. Zorin OS
Jika kamu masih terbiasa dengan Windows dan ingin beralih menggunakan Linux, maka distro yang cocok untuk kamu pilih adalah Zorin OS. Pasalnya, distro ini memiliki tampilan antar muka yang dibuat cukup mirip dengan Windows.
Dengan begitu, navigasi menu dan berbagai hal lainnya bisa kamu lakukan dengan cukup mudah. Sampai saat ini, Zorin OS sudah dikembangkan menjadi beberapa kategori berbeda. Masing-masing terdiri dari Core, Lite, Education, dan juga Ultimate.
Pada dasarnya, distro ini cocok untuk mereka yang masih pemula dalam memahami Linux. Spesifikasi komputer yang kami rekomendasikan juga tidak perlu terlalu tinggi. Jadi, kamu bisa menggunakan Zorin OS saja kalau lagi belajar Linux, Sob!
14. Tails OS
Jika Debian merupakan salah satu distro linux terbaik untuk server, maka kamu bisa menggunakan Tails sebagai salah satu distro yang berfokus pada tingkat privasi yang tinggi seperti jurnalis, hacker, dan sebagainya.
Kelebihan dari Tails OS adalah distribusi “mode live” yang berarti kamu bisa menjalankannya dari USB tanpa harus menginstalnya di PC atau laptop. Setiap kali Tails OS dimulai, sistem akan mereset sehingga tidak ada aktivitas yang terlacak.
15. Kali Linux
Satu lagi distro Linux berbasis Debian yang bisa kamu gunakan, kali ini ada Kali Linux yang memiliki kemampuan meretas tingkat tinggi. OS ini biasanya digunakan untuk mengetes keamanan dari suatu sistem.
Sama seperti Tails OS, Kali Linux juga bisa melakukan boot dari USB atau DVD sehingga privasi pengguna akan tetap terjaga. Bahkan, alamat IP juga bisa disembunyikan oleh distribusi Linux satu ini.
Secara umum piranti lunak ini adalah piranti lunak sumber terbuka yang dapat digunakan secara gratis. Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip perangkat lunak open source yang mendorong kebebasan dan kolaborasi.
16. Regata OS
Terakhir ada Regata OS yang dikembangkan dari OpenSUSE yang penggunanya bisa untuk berbagai kalangan, utamanya untuk pekerjaan dan juga gaming. Adapun game yang tersedia sangat beragam seperti LoL, Warframe, GTA, dan sebagainya.
Karenanya, spesifikasi perangkat yang dibutuhkan untuk menginstal OS ini cukup tinggi. Beberapa di antaranya seperti minimal prosesor 2 Ghz (64 bit), RAM 4 GB, dan storage 25 GB.Itulah daftar distribusi Linux yang bisa kamu gunakan untuk berbagai kebutuhan, Sob.
Dapatkan VPS dengan Dukungan Berbagai Distro Linux di Jagoan Hosting
Dapatkan VPS dengan dukungan berbagai Distro Linux dan kemudahan instalasi serta konfigurasi aplikasi yang kamu butuhkan!
Kami menghadirkan VPS yang sangat mudah digunakan, bahkan bagi pemula sekalipun. Dengan pilihan berbagai Distro Linux, kamu dapat menginstal OS favoritmu dengan cepat.
Pilih VPS Jagoan Hosting dan nikmati:
- ✅ Dukungan untuk berbagai Distro Linux, termasuk Ubuntu, CentOS, Debian, dan lainnya.
- ✅ Kemudahan instalasi dan konfigurasi aplikasi seperti web server, database, dan lebih banyak lagi.
- ✅ Kesempatan untuk menjalankan preferensi OS favoritmu.
Nah, jika kamu butuh VPS untuk kebutuhan website yang sudah mendukung berbagai distro Linux, maka kamu bisa menggunakan VPS dari Jagoan Hosting ya, Sob!