Engagement rate adalah metrik yang dapat kamu lihat sebagai tolok ukur keterlibatan audiens dengan konten media sosial kamu. Dalam proses digital marketing, hasil dari pengukuran engagement rate dapat menjadi evaluasi dalam menyusun strategi selanjutnya.
Bagi kamu yang berkecimpung dalam dunia perkontenan media sosial atau website, penting untuk mengetahui bagaimana cara cek engagement rate lho Sob. Nah, sebagai tambahan informasi, yuk simak artikel berikut ini.
Apa itu Engagement Rate?
Engagement rate adalah pengukuran seberapa aktif audiens berinteraksi dengan konten yang kamu buat, khususnya di media sosial. Sebut saja seberapa sering dan banyak audiens yang berkomentar, menyukai, membagikan, menekan CTA (Call to Action), hingga durasi audiens membaca atau menonton konten kamu. Jadi, ini bukan persoalan seberapa banyak jumlah followers ya, Sob!
Nah, engagement rate adalah hal yang biasanya dipakai influencer untuk mempromosikan dirinya saat hendak bekerjasama dengan suatu bisnis. Harapannya, engagement rate tersebut mampu membantu bisnis mencapai target penjualan.
Tapi, di angka berapa engagement rate dikatakan baik? Jawabannya adalah beda-beda tergantung dari platform yang digunakan. Sebut saja di Instagram, average engagement rate-nya yaitu 1,6%, sedangkan pada Facebook sekitar 0,09%. Dari mana angka tersebut didapat? Ada rumusnya, Sob! Jadi, baca artikelnya sampai habis, ya!
Fungsi Engagement Rate dalam Digital Marketing
Engagement rate adalah aspek terpenting yang harus diperhatikan saat menjalankan digital marketing. Namun, apa sebenarnya fungsi engagement rate? Berikut daftarnya.
Tolok Ukur User Experience
User experience di sini berkaitan dengan bagaimana audiens bisa betah berlama-lama di dalam website. Nah, hal tersebut dapat diukur dengan melakukan cek engagement rate kamu.
Semakin tinggi engagement rate, maka semakin bagus pula user experience-nya. Artinya, para audiens senang berinteraksi dengan website dan konten-konten di dalamnya. Bisa jadi karena audiens selalu menemukan informasi yang mereka butuhkan serta didukung dengan UI/UX design yang baik.
Namun, apabila engagement rate-nya tergolong rendah, kemungkinan besar aspek-aspek yang mempengaruhi user experience pada konten membutuhkan perbaikan. Sebut saja, letak tombol CTA yang kurang terlihat ataupun navigasi yang membingungkan.
Baca juga: Apa itu Influencer, Manfaat dan Tips Memilihnya untuk Bisnis
Melihat Perkembangan Kompetitor
Tak hanya akun pribadi, engagement rate dari akun kompetitor rupanya juga bisa kamu ketahui dengan memanfaatkan beberapa tools seperti Phlank dan Tanke. Jika engagement rate kompetitor lebih tinggi dari akunmu, maka tak ada salahnya kamu mencontoh strategi pemasarannya namun dikemas dalam penyajian yang lebih menarik.
Mengukur Efektivitas Kampanye (Campaign)
Kamu juga dapat menggunakan engagement rate untuk mengukur apakah aktivitas kampanye (campaign) sudah efektif. Caranya mudah, Sob!
Apabila setelah kamu cek engagement rate dari campaign dan hasilnya cukup rendah, maka dapat dikatakan kampanye tersebut kurang menarik perhatian audiens dan belum efektif.
Faktor yang Mempengaruhi Engagement Rate
Tadi telah disebutkan jika engagement rate setiap platform berbeda-beda. Tapi, apa penyebabnya? Tidak ada jawaban pasti untuk pertanyaan ini karena interaksi audiens terhadap suatu akun dapat berubah-ubah tergantung konten yang disajikan dan juga media interaksi yang terdapat pada platform tersebut.
Contohnya, faktor yang mempengaruhi engagement rate di website adalah bounce rate, lama rata-rata pengunjung di sebuah halaman, jumlah share dan sejenisnya.
Berbeda dengan sosial media yang bergantung pada jumlah komentar, like dan share di kontennya. Jika kamu merupakan seorang influencer dengan platform Instagram, maka kamu wajib memperhatikan jumlah komentar dan like untuk meningkatkan engagement rate.
Lain halnya dengan Facebook yang berfokus pada jumlah komentar, like, reaction dan share. Nah, untuk Twitter, faktor yang mempengaruhi engagement rate adalah jumlah komentar, like dan retweet.
Baca juga: Apa Itu Branding? Pengertian, Unsur, Tujuan, Manfaat & Strategi
Cara Cek Engagement Rate
Apakah kamu jadi penasaran bagaimana cara cek engagement rate akun pribadimu? Tak perlu khawatir, cara cek engagement rate adalah sebagai berikut:
Cara cek engagement rate Instagram
Cara cek engagement rate Instagram bisa melalui dua cara, yakni perhitungan manual dan perhitungan otomatis melalui tools seperti Phlank dan Tanke. Tapi, apabila kamu mau mencoba perhitungan manual, berikut rumusnya:
Rumus cara cek engagement rate Instagram secara keseluruhan:
Engagement Rate (%) = ((Jumlah komentar + like) / Jumlah followers)) x 100%
Rumus cara cek engagement rate instagram di setiap postingan :
Engagement Rate (%) = ((Jumlah komentar + like) / impression)) x 100%
Nah, jumlah impression postingan ini bisa kamu lihat melalui fitur View Insight setiap postingan di akun bisnis Instagram.
Cara cek engagement rate TikTok
Hampir sama, cara cek engagement rate TikTok juga bisa melalui perhitungan manual dan tools bernama Inbeat.co.
Rumus cara cek engagement rate TikTok :
Engagement Rate (%) = ((Jumlah komentar + like + share) / Jumlah followers)) x 100%
Baca juga: 15+ Cara Menghasilkan Uang dari Internet yang Menjanjikan
Tips Meningkatkan Engagement Rate
Dari rumus dan beberapa tools yang direkomendasikan di atas, apakah hasil engagement akunmu sudah mendekati angka yang diharapkan? Jika belum, tak perlu panik. Sebab ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan rate tersebut. Tips meningkatkan engagement rate adalah:
Mengunggah konten di jam yang tepat
Mungkin beberapa dari kalian pernah mendengar bahwa terdapat jam-jam terbaik untuk mengunggah sebuah konten agar memperoleh engagement secara maksimal. Apakah benar? Jawabannya adalah iya. Tapi, hal tersebut tidak bisa disama ratakan dengan akun lain sebab setiap akun memiliki audiensnya tersendiri.
Jadi, jam terbaik untuk mengunggah konten sebenarnya tergantung dari behavior audiens akun tersebut. Misalnya, audiens kamu adalah anak sekolahan, maka jam terbaik mengunggah konten adalah di jam-jam mereka istirahat atau pulang sekolah. Apabila kamu mengunggah di jam pelajaran yakni sekitar 7 pagi sampai 12 siang, tentunya murid-murid jarang memegang gadget karena lebih fokus belajar.
Jika audiens kamu adalah para pekerja, maka kamu bisa mengunggah konten di waktu pulang kerja sekitar jam 4 sore ke atas saat mereka telah sampai di rumah dan sedang bersantai.
Namun, agar lebih pasti, kamu dapat melakukan riset terlebih dahulu. Cobalah mengunggah konten di beberapa waktu tertentu. Lalu, cek engagement rate tertinggi terletak di jam berapa. Maka, bisa dikatakan itu adalah waktu terbaik untuk kamu mengunggah konten.
Membuat konten berkualitas
Tentunya yang tidak boleh dilupakan saat ingin meningkatkan engagement rate adalah membuat konten berkualitas. Konten yang berkualitas salah satu kriterianya dapat menjawab segala pertanyaan audiens dan memenuhi kebutuhannya. Dengan begitu, user experience akan meningkat sekaligus engagement rate-nya.
Sering berinteraksi dengan audiens
Jangan lupa untuk sering berinteraksi dengan audiens seperti membalas komentar, menjawab pertanyaan, meretweet postingan konsumen, ataupun menyukai konten konsumen seputar produk jualan kamu. Hal ini mampu membuat audiens setia pada produk kamu merasa bahwa kamu memperhatikan mereka.
Menambahkan CTA yang menarik perhatian dan klik
Engagement rate adalah seputar interaksi audiens terhadap konten. Oleh karena itu, agar tingkat interaksinya bertambah, kamu bisa menambahkan CTA (Call to Action) yang menarik agar mereka terdorong untuk mengklik CTA tersebut sehingga menghasilkan interaksi.
Nah, itu dia Sob penjelasan mengenai apa itu engagement rate dan pentingnya dalam dunia digital marketing. Semoga informasi di atas bisa menjawab rasa ingin tahu kamu terhadap istilah ini. Yuk simak informasi mengenai bisnis dan teknologi lainnya di laman blog Jagoan Hosting!