Menginjak tahun 2024, pertumbuhan teknologi nusantara semakin meroket. Jumlah website terus bertambah kian hari. Agar website yang kamu makin bagus, yuk belajar banyak tentang framework backend!
Dalam dunia pemrograman, ada banyak sekali istilah khusus yang digunakan, salah satunya backend framework. backend framework merupakan kerangka kerja yang multifungsi.
Tidak hanya bekerja untuk menjaga keamanan website dari serangan crash, slow respon dan faktor lainnya. Framework untuk backend juga berguna untuk menyederhanakan integrasi pemakainya.
Rekomendasi Framework Backend untuk Digunakan di 2024
Mahasiswa IT atau seseorang yang berprofesi sebagai programmer pastinya memahami dengan baik jika backend framework memudahkan pekerjaan back-end developer. Terutama untuk menciptakan software, aplikasi HP atau website.
Yuk, cek selengkapnya apa saja backend framework ini:
1. Node js
Backend framework yang satu ini memungkinkan kamu untuk mengolah dan mengembangkan website dengan cara yang simple. Tahukah kamu, jika backend framework ini diciptakan oleh mesin Google V8 JavaScript?
Para pengembang biasanya memanfaatkan Node js guna membangun aplikasi real-time, contohnya aplikasi chatting, game online dan sebagainya.
Beberapa perusahaan dunia menggunakan backend framework ini seperti Netflix dan Walmart. Alasan memilih Node.js karena cara kerjanya juara, skalabilitasnya juga jauh lebih besar.
2. Ruby on Rails (ROR)
Tak kalah dari sebelumnya, framework backend ini juga bisa kamu jadikan sebagai pilihan. Mengapa demikian? Karena ROR memiliki kemampuan pengembangan yang cepat dan teruji.
Perusahaan dunia yang telah menggunakan ROR antara lain adalah Airbnb, Shopify serta GitHub. Apabila perusahaan kamu tipekal yang sering mendapatkan proyek cepat dengan deadline mepet, maka gunakan backend framework ini.
3. ASP.NET
Pada tahun 2002, Microsoft memperkenalkan produk teranyar mereka yakni ASP. NET sebagai software framework. Kamu yang sejak awal memang cenderung menggunakan produk Microsoft bisa mencoba untuk memakai ASP. NET.
ASP. NET menawarkan berbagai fitur menarik yang memungkinkan kamu membuat aplikasi seluler maupun aplikasi website dengan mudah. ASP. NET juga cocok untuk pembuatan game, IoT atau cloud.
4. CakePHP
Framework backend terbaik urutan keempat adalah CakePHP. Backend framework ini paling banyak dipakai dan berguna untuk menjaga stabilitas aplikasi agar data-datanya tidak bocor keluar.
Tahukah kamu jika pemilik lisensi dari CakePHP adalah MIT? Jadi, sudah bisa kamu bayangkan betapa berkualitasnya backend framework ini untuk membangun aplikasi.
5. Laravel
Laravel pertama kali rilis pada 2011 dan hingga saat ini situs web Laravel telah berkembang semakin pesat hingga jumlahnya melebihi ribuan. Backend framework ini terkenal memiliki sistem yang sederhana dengan tampilan elegan.
Laravel memungkinkan kamu untuk membuat aplikasi web yang mempunyai kinerja level dewa. Tidak heran jika perusahaan sekelas MasterCard dan juga Bitpanda mempercayakan pengelolaan aplikasi web pada Laravel.
Apa saja kelebihan memakai Laravel? Backend framework ini memiliki otorisasi dan otentikasi pengguna yang sempurna. Sehingga memungkinkan kamu untuk mengakses sumber daya dengan mudah, cepat dan juga aman.
6. Express.js
Express.js merupakan framework untuk backend yang cara kerjanya sederhana dan mudah, sehingga siapa pun bisa menguasainya dengan cepat. Bahkan bagi kamu yang tidak memiliki latar belakang IT.
Express.js telah didukung dengan mesin V8 Google yang mampu meningkatkan proses pengembangan aplikasi web sehingga dapat bekerja dengan baik dan tanpa kendala.
Beberapa perusahaan yang menggunakan Express.jas sebagai backend framework yakni MySpace, Geeklist, Countly dan lainnya.
7. Django
Django termasuk backend framework senior karena rilis pertama kali pada Juli 2005. Backend framework ini merupakan kerangka kerja berbasis Python yang efektif untuk mendorong pembangunan web yang super cepat.
Melalui Django, kamu juga memiliki kemudahan untuk membagi proyek menjadi sejumlah aplikasi. Sehingga, proses coding menjadi lebih sederhana dan efisien. Django juga menawarkan sistem keamanan terbaik dan profesional.
Beberapa perusahaan yang tergabung menggunakan Django adalah Instagram, Mozilla, Spotify hingga National Geographic. Menggunakan Django, artinya kamu akan mendapatkan keamanan Tingkat tinggi dengan skalabilitas yang meningkat.
8. Flask
Framework backend ini rilis atas Prakarsa Armin Ronacher. Uniknya, popularitas Flask mengalami lonjakan tinggi setelah muncul pada candaan April Mop. Perusahaan yang bermitra dengan Flask antara lain Samsung dan Trivago.
Flask banyak programmer sukai karena memiliki desain sederhana yang ringan sehingga mudah untuk dikuasai. Proses Pembangunan aplikasi juga sangat sederhana dan cepat.
Flask juga menyediakan fitur ekstensi yang memungkinkan pengguna untuk mendapatkan fitur yang lebih baik dan lengkap dari backend framework ini.
9. Codeigniter
Codeigniter adalah salah satu framework PHP yang telah membantu developer menjalankan aplikasi web sejak tahun 2006. Backend framework ini populer karena dapat membangun aplikasi web secara menyeluruh dengan cara yang simple.
Codeigniter memberikan kebebasan sepenuhnya pada pengguna untuk menjalankan pemrograman web yang sesuai keinginannya. Perusahaan yang bekerja sama dengan backend framework ini adalah Ola, Buffer, Accenture dan sebagainya.
Tips Memilih Framework untuk Backend End
Dari kesembilan backend frameworks di atas, kamu mungkin bingung mau memilih yang mana. Supaya tidak kebingungan, perhatikan beberapa tips atau parameter pemilihannya berikut.
1. Cek Performa dan Kecepatannya
Langkah awal yang harus kamu perhatikan adalah bagaimana performa dan kecepatan dari backend framework tersebut. Coba gunakan sumber daya lainnya untuk mengecek performa seperti menginput disk atau kartu memori.
Perhatikan juga, apakah backend framework tersebut mampu menjalankan lebih dari satu tugas dengan mudah dan cepat.
Rekomendasi terbaik untuk kamu yang bekerja dalam bidang perhotelan, maka gunakanlah Django atau Laravel. Keduanya, menghadirkan sistem keamanan dan performa kerja yang baik.
2. Konfigurasi VS Konvensi
Lebih sederhananya, apabila kamu ingin implementasikan fungsionalitas yang ringan dan standar seperti otentikasi, koneksi database dan lainnya maka pilih backend framework yang memiliki konvensi sempurna.
Apa saja perangkatnya? Yakni kamu bisa memilih Django, ROR, ASP.NET hingga Laravel. Tapi bila kebalikannya, kamu lebih suka backend framework yang fungsionalitasnya lebih spesifik dan perlu upgrade cepat maka pilih konfigurasi.
Sistem konfigurasi akan kamu temukan pada sejumlah backend framework seperti Express.js.
3. Bahasa Pemgrograman
Tips terakhir adalah pilih backend framework yang bahasa pemrogramannya sesuai dengan harapan kamu. Setiap orang tentu saja memiliki standar pemrograman yang berbeda, semahir dan secerdas apa pun mereka.
Tidak sedikit yang memilih backend framework dengan bahasa pemrograman level rendah hingga sedang karena masih belajar dunia pemrograman. Tetapi, ada banyak juga yang lebih suka bahasa pemrograman level tinggi.
Yang mana fitur dan kualitas yang backend framework tersebut berikan juga jauh lebih lengkap.
Belajar tentang backend framework, apakah mengingatkan kamu dengan dunia kampus? Belajar ilmu teknologi memang tidaklah mudah terutama bagi orang awam yang tak pernah mengenyam pendidikan IT.
Namun, banyaknya tutorial dan buku IT bisa menjadi sarana baru untuk belajar tentang bahasa pemrograman. Salah satunya adalah belajar tentang framework backend dan pengaruhnya dengan aplikasi web yang kerap kali kita gunakan.