Laravel merupakan salah satu framework yang sekarang ini banyak menjadi incaran Web Developer. Hal ini tentu dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya faktor kemudahan dalam proses pengembangan sebuah website.
Diluncurkan pada tahun 2011 lalu, Laravel mengalami banyak pertumbuhan yang sangat signifikan. Di mana, hal ini dibuktikan ia mampu menjadi framework dengan bintang terbanyak pada Github pada tahun 2015.
Dengan begitu tingginya peminat framework satu ini, tentu kamu dibuat penasaran seperti apa sih detail lengkap di dalamnya. Kali ini kami akan membahas lengkap mulai dari fitur hingga kelebihan dan kekurangannya.
Apa Itu Laravel
Bagi seorang Development, pastinya mendengar kata Laravel bukan hal baru lagi.
Sebab, Laravel adalah framework yang berfungsi untuk membantu sebuah Web Developer untuk memaksimalkan pemakaian PHP dalam pengembangan website.
PHP yang dimaksud adalah bahasa program yang cukup dinamis. Kombinasi antara Laravel dan PHP akan membuat kinerja lebih aman, cepat, powerful, dan juga simple. Selain itu, framework satu ini juga termasuk teknologi baru.
Framework PHP pada Laravel dirilis di bawah lisensi MIT serta dibangun menggunakan konsep MVC (Model View Controller). Di mana MVC ini akan memisahkan data dari tampilan berdasarkan komponen aplikasi.
Selain itu, struktur dari MVC sendiri juga memiliki fitur bawaan seperti mail, otentikasi, mail, daftar berjalan, hingga perutean. Nggak hanya itu Sob, framework ini juga focus pada end-user. Sehingga cara kerjanya sangat sederhana dan mudah.
Berdasarkan beberapa pembahasan tersebut maka bukan hal menakjubkan lagi jika banyak Perusahaan dan juga Developer memanfaatkannya untuk membangun website. Baik untuk pengerjaan proyek kecil ataupun proyek besar sekalipun.
Fitur Fitur Laravel
Memiliki banyak peminat di bidang pembuatan website, tentu terdapat fitur menarik yang dipunyai. Pasalnya, menggunakan framework satu ini dapat membantu website tampil lebih elegan, menyenangkan, dan ekspresif.
Berikut beberapa fitur unggulan dari Laravel yang bisa kamu jadikan pertimbangan sebelum menggunakannya, antara lain:
1. Blade Template Engine
Blade merupakan salah satu template andalan dari Laravel sebab mampu mendesain layout dengan ciri yang unik. Selain itu, hasil desainnya juga bisa digunakan pada tampilan lain.
Sehingga, tampilannya pun membentuk konsistensi desain serta struktur pada proses pengembangan.
2. Eloquent ORM
Berikutnya ada Eloquent ORM. ORM Eloquent ini memberikan dukungan yang sama pada hampir seluruh mesin database.
Cara kerjanya pun sempurna pada SQLite dan juga MySQL. Tidak hanya itu, Eloquent ORM juga menyediakan dokumentasi lengkap.
3. Modul and Library
Di framework ini, kamu juga bisa menemukan fitur berupa kumpulan modul dan library yang terikat langsung dengan composer.
Pemanfaatan fitur satu ini bisa membantu kamu untuk meningkatkan fungsionalitas website serta memudahkan proses update-nya.
4. Routing Laravel
Dalam pembuatan aplikasi tentu dibutuhkan fitur yang mampu memberikan kemudahan. Routing memberikan efek tersebut dengan pemetaan bantuan rute.
Selain itu, kamu juga bisa membuat pengelompokan mulai dari penerapan filter, pemberian nama, ataupun mengikat data model terhadap rute tersebut.
5. Query Builder and ORM
Databasenya menyediakan antarmuka yang interaktif dan membuat fitur satu ini bermanfaat sekali dalam menjalankan berbagai operasi database. Bahkan, untuk mendukung sistem database sekalipun.
6. Testing and Debugging
Pada framework kali ini terdapat fitur untuk proses pengecekan secara lengkap. Di sini, kamu bisa melihat daya dukung terhadap PHPUnit dan file phpunit.xml yang telah dikombinasikan sehingga sesuai dengan aplikasi web pembangun.
Tentunya melalui fitur satu ini bisa memberikan sensasi nyaman kepada pengguna selama pengujian website.
Kelebihan Framework Laravel
Tahukah kamu kenapa framework satu ini banyak digunakan oleh Web Development? Sebab, ia memiliki banyak sekali keunggulan, antara lain:
1. Memiliki Beban Server Tinggi
Ketika kamu sudah mulai terjun ke dunia bisnis dengan berbagai macam teknik untuk membuatnya berkembang. Maka, laun lambat traffic pun akan mengalami peningkatan.
Nah, situs web yang dibuat dengan Laravel mampu mengatasi request yang cepat daripada framework lainnya. Biasanya bertujuan untuk menjaga kecepatan dan mengurangi biaya hosting.
2. Fitur Keamanan Canggih
Ketika menggunakan sebuah website sebagai ladang bisnis, maka pastikan kamu sudah mengoreksi tingkat keamanannya. Sebab, tidak jarang kejahatan siber berkeliaran dan merusak situs.
Algoritmanya adalah Hashing Bcrypt sehingga tidak ada kata sandi yang tersimpan di database. Hal ini memudahkan untuk menyelesaikan permasalahan teknis lainnya.
3. Terintegrasi
Adanya sistem otentikasi membuat pengguna mampu mengakses situs web dengan mudah. Sistem integrasinya sendiri menggunakan email berbasis cloud seperti SMTP dan Amazon SES.
4. Fleksibilitas Tinggi
Menggunakan Laravel untuk pembuatan website perusahaan dengan basic e-commerce. Kamu sudah bisa mendapatkan situs B2B yang sederhana ataupun profesional, lho.
Kekurangan Laravel
Meskipun memiliki banyak kelebihan, ternyata ada juga beberapa kekurangan yang ia miliki. Penasaran apa saja? Simak yuk!
1. Update Versi Terlalu Cepat
Salah satu kekurangannya adalah terlalu cepat update versi. Hal ini membuat pemula kurang bisa mengikuti perkembangan, sehingga cenderung bingung dengan fitur yang berubah-ubah.
2. Ukurannya Sangat Berat
Memiliki framework yang cukup menjanjikan, tak lantas membuatnya minim kekurangan. Daripada framework lainnya, Laravel terbilang memiliki ukuran yang berat karena butuh lebih banyak asset untuk menjalankan aplikasi.
3. Kurang Mudah Dipahami
Bagi seorang Web Developer yang sudah berpengalaman, mungkin framework satu ini terbilang nyaman. Namun, berbeda bagi pemula, framework ini cukup sulit untuk dipahami karena membutuhkan fokus serta pengalaman lebih banyak.
Nah, jika kamu termasuk golongan pemula lebih baik pelajari lebih dulu framework lainnya. Dengan begitu, proses pembelajaran akan berjalan lebih mudah.
4. Proses Instal Rumit
Selanjutnya, sisi minus terdapat pada proses instalasinya. Jika memakai codeigniter, proses instalasinya hanya upload dan mengubah konfigurasi saja,
Sedangkan, untuk pengguna Laravel yang menyewa hosting, maka ada sebuah tempat yang membutuhkan akses untuk proses instal composer. Bahkan, framework pada Windows dan Linux pun tidak sama.
Cara Kerja Laravel
Membahas bagaimana cara kerja dari Laravel sebenarnya sudah disinggung pada pembahasan sebelumnya yaitu memakai Model View Controller (MVC). Namun, ada beberapa cara kerja umum yaitu:
1. Model
Bagian ini berhubungan langsung dengan basis data dan berfungsi untuk mengatur data tersimpan, terambil ataupun diperbaharui.
2. View
Di dalam Laravel, view menjadi sebuah template yang menghasilkan HTML untuk ditampilkan kepada pengguna.
3. Controller
Fungsi dari controller ini nantinya untuk menghubungkan antara model dan view.
4. Rute
Rute mampu memetakan URL yang diterima ke dalam controller.
5. Middleware
Keberadaan middleware memungkinkan pengguna untuk melakukan tindakan sebelum ataupun sesudah controller bekerja.
Dapatkan Kemudahan Manage Project Laravel di Jagoan Hosting
Onlinekan project Laravelmu dengan mudah menggunakan Hosting Developer Friendly dari Jagoan Hosting. Dengan performa super kencang dan dukungan teknologi terbaru, proyek Laravelmu bakal makin smooth
Apa aja sih yang bikin Jagoan Hosting beda? Cuma beberapa langkah sederhana dan proyek Laravelmu sudah online. Plus, ada 24/7 support yang siap bantu kalau ada masalah.
Jangan biarkan proyek Laravelmu stuck di lokal. Onlinekan sekarang juga dengan Jagoan Hosting!
FAQ
Apa itu Laravel?
Laravel merupakan framework untuk memaksimalkan penggunaan PHP dalam pembuatan website.
Apakah Laravel layak digunakan oleh Web Developer?
Dengan banyaknya kelebihan tentu saja layak. Hanya saja bagi pemula disarankan untuk mempelajari framework lain terlebih dahulu.
Di mana bisa mempelajari Laravel?
Kamu bisa belajar dari beberapa situs online, Youtube, hingga belajar langsung melalui kursus gratis dan berbayar.