Sebagai seorang developer website, kamu tentu akan dimudahkan dengan adanya framework, seperti pada bahasa pemrograman PHP.
Singkatnya, framework adalah kerangka kerja yang dibuat agar proses developing menjadi lebih praktis. Kini, sudah cukup banyak pilihan framework PHP yang bisa kamu pakai sesuai teknologi yang kamu kuasai.
Kali ini Jagoan Hosting akan kasih kamu beberapa rekomendasi contoh framework PHP terbaik yang sering digunakan serta mudah dipelajari oleh pemula.
Pastikan kalau kamu sudah mempelajari tutorial PHP yang telah kami berikan sebelumnya, ya!
Apa itu Framework?
Framework adalah kerangka yang mempermudah developer dalam membangun website atau app. Ibaratnya, ketika seseorang akan membangun rumah, framework adalah peralatan yang dibutuhkan, seperti bor, cangkul, ember, sekop, dan yang lainnya.
Bayangkan Sob jika semua peralatan ini tidak ada. Kamu harus membangun rumah hanya dengan tangan. Tentu akan memerlukan tenaga ekstra dan waktu yang lama.
Nah, framework adalah peralatan tadi yang membantu kamu untuk menjalankan pembangunan. Jadi, jika kamu ingin membangun sebuah aplikasi PHP baru, langkah utamanya yaitu memilih framework yang memiliki fungsi terlengkap dan tentunya sesuai dengan kebutuhan.
Sebenarnya ada banyak sekali framework PHP yang tersedia. Semua memiliki keunikan, kelebihan, dan tujuan masing-masing. Jadi sebelum mem-built sebuah aplikasi kamu perlu
Framework PHP Terbaik yang Sering Digunakan
Kali ini Jagoan Hosting akan membahas satu persatu framework PHP terbaik dan paling populer untuk kalian para developer! Dengan adanya penjelasan ini, diharapkan kamu bisa menentukan framework apa yang sesuai dengan kebutuhan developing kamu. Yuk, check it out!
1. Laravel
Jika kamu mencari framework php paling mudah pengoperasiannya tapi tetap berkualitas luar biasa maka laravel merupakan solusi jitunya. Dengan ini, kamu bisa mendesain website semenawan mungkin sesuai dengan apa yang kamu inginkan
Bukan hanya soal visual tapi laravel juga memiliki fitur-fitur bawaan yang akan menunjang pengembangan website dengan fungsional yang berkompetensi tinggi.
Contoh fiturnya seperti Blade supaya kamu bisa melakukan pengembangan dalam lingkungan lokal. Ada juga homestead yang merupakan bentuk yang lebih modern dari sistem routing REST。
Di samping karena developernya sendiri sudah menyediakan materi yang lengkap, mempelajari framework PHP juga terasa semakin mudah karena dukungan komunitas yang besar. Jika ada sesuatu yang kamu kurang mengerti maka aksesmu bertanya begitu leluasa.
2. Symfony
Symfony merupakan framework php untuk web development garapan SensioLabs yang sudah memiliki komunitas yang terdiri atas 300.000 developer. Walaupun mungkin kamu masih kurang familiar dengan yang satu ini tapi jangan merugikan kualitasnya karena :
- Untuk mempermudah orang dari negara manapun belajar, developer sudah menyediakan berbagai versi bahasa.
- Tetap rutin melakukan update untuk meningkatkan kompetensi framework. Selain itu berfungsi pula untuk menjaga komunitasnya aktif.
- Mempunyai fitur pengujian yang komprehensif dan dokumentasi yang sempurna.
Namun terlepas dari kelebihan itu, ada kekurangan yang perlu kamu perhatikan seperti :
- Memakan memori yang cukup banyak sehingga butuh perangkat berspesifikasi cukup tinggi. Alasannya karena sangat bergantung pada menghasilkan kode dalam jumlah besar sehingga basis kodenya juga akan lebih gemuk.
- Usaha yang kamu perlukan untuk mempelajari framework PHP ini dari dasar cukup besar.
3. Yii 2
Apabila menilik dari waktu rilis, Yii 2 merupakan framework PHP yang tertua. Dalam sisi positifnya, Ia dikenal dengan alasan :
- Developernya yang begitu suportif pada komunitas
- Mampu mengakomodasi secara efisien pengembangan website yang modern dan berskala besar
- Jika dibandingkan dengan symfony maka Yii relatif lebih mudah untuk kamu pelajari.
- Mampu menyederhanakan operasi database dengan memberikan keleluasaan developernya untuk membuat model data menjadi suatu objek. Penyederhanaan dilakukan dengan mengeliminasi keharusan untuk pengulangan SQL queries.
- Fitur proteksi keamanan website yang terjamin
- Komunitas yang juga aktif dan dokumentasi yang tersusun rapi supaya pembelajaranmu lebih sistematis.
- Mampu menangani eror dengan efisien.
- Integrasi yang mulus dengan software-software pihak ketiga lainnya.
Namun tunggu dulu, jangan langsung terpesona dengan kelebihan itu, pertimbangkan juga kekurangan Yii 2 sebagai framework php adalah :
- Kustomisasi yang cukup kompleks.
- Fitur yang terbatas
- Tergantung pada menghasilkan kode
4. CakePHP
Semenjak awal rilisnya di tahun 2005 di bawah lisensi MIT, framework PHP dengan nama cake PHP tetap didistribusikan secara cuma-cuma.
Menjadi pilihan yang sangat fleksibel untuk website keperluan personal maupun profesional. Tidak mengherankan jadinya perusahaan besar seperti BMW dan Hyundai mengaplikasikan salah satu framework php terbaik berikut dalam website resminya.
Kelebihan lain yang juga tidak kalah mantapnya dari Cake PHP adalah :
- Tata coding yang rapi karena adanya MVC pattern
- Proteksi keamanan yang kuat.
- Mempermudah pembelajaran lewat komunitas aktif dan dokumentasi yang lengkap.
Sementara kekurangannya adalah :
- Ekosistem yang lebih kecil jika dibandingkan laravel maupun symfony
- Dukungan yang terbatas pada database NoSQL
5. CodeIgniter
Selanjutnya kalau membicarakan soal framework php performa tinggi code igniter tidak boleh kamu lewatkan begitu saja. Oleh penggunanya ia dipandang sebagai framework berfitur cukup canggih dan mampu mengembangkan suatu project dengan cepat. Kemampuan ini codeigniter peroleh karena kelebihannya untuk :
- Menjadi framework PHP yang mudah pemula pahami sehingga dapat menyelesaikan project. Terlihat dari dokumentasinya yang user friendly dan struktur coding yang intuitif
- Bisa membuat developer mengembangkan kreativitasnya tanpa harus pusing berurusan dengan rangkaian coding yang bertumpuk-tumpuk.
- Fleksibilitas tinggi
- Ukurannya ringan sehingga pengoperasiannya pun cepat.
- Pengaturan rangkaian coding sesuai pola MVC
- Efisien menangani permintaan HTTP/
Sayangnya masih ada kekurangan yang terdapat di sini seperti :
- Fitur yang jumlahnya relatif terbatas
- Update yang cenderung lebih lambat
- Ekosistem yang kecil pada ekstensi dan plugin
6. Laminas
Framework PHP yang awalnya bernama Zend Framework berikut merupakan software yang open source dan dikenal karena :
- Memiliki komponen yang bisa dipakai di platform manapun
- Skalabilitas yang fleksibel
- Dokumentasi yang lengkap sehingga opsi coding yang bisa kamu pakai lebih luas.
- Mampu mengoptimasi performa
- Menjamin keamanan
Untuk kekurangannya sebagai berikut :
- Kurang cocok untuk project kecil
- Komunitas yang masih tergolong kecil
7. Phalcon
Phalcon bisa dibilang sebagai framework dengan gaya rangkaian coding yang unik terinspirasi oleh bahasa pemrograman C dan C++. Akan tetapi jelas tidak berhenti pada keunikan tapi phalcon turut menawarkan :
- Fitur yang canggih mencakup manajemen aset, caching, dan autoloader universal untuk mewujudkan website yang mulus.
- Interface yang user friendly dan dokumentasi komprehensif
- Penyederhanaan pengembangan PHP
- Kebutuhan sumber daya server yang kecil
- Integrasi mulus dengan framework PHP lain
- Komunitas yang aktif dan terdedikasi.
Di sisi lain, phalcon juga memiliki kekurangan seperti :
- Dukungan hosting yang terbatas
- Ekosistem yang sempit
- Fleksibilitas terbatas untuk kustomisasi dan ekstensi
8. Slim Framework
Dalam pemakaiannya, Slim begitu ideal untuk pengembangan website ataupun aplikasi berskala kecil. Kamu akan menikmati berbagai hal ini saat memakainya :
- Kompatibel untuk membangun sistem berbasis RESTful API dan layanan website lainnya.
- Fitur yang bagus seperti URL routing, sesi manajemen, enkripsi cookie encryption, dll.
- Fondasi yang solid menangani respon dan permintaan HTTP
Sebagaimana framework lainnya, slim pun tidak lepas dari kekurangan semacam :
- Fitur yang terbatas, tidak sebanyak framework lainnya
- Ekosistem yang terbatas
9. FuelPHP
Dalam membantu penggunanya mengembangkan aplikasi atau website dengan maksimal maka beginilah manfaat yang framework PHP sajikan :
- Sistem pemetaan objek yang kuat
- Fitur keamanan yang tangguh
- Pola Model-View-Controller (HMVC) yang tersistematis dengan baik
- Sistem konfigurasi yang fleksibel
- Mekanisme caching
10. PHPPixie
Performa tinggi untuk program full stack, yang memang cocok untuk pendesainan aplikasi ataupun website, deskripsi yang tepat menggambarkan PHPPixie. Pernyataan ini tidaklah berlebihan karena :
- Sistemnya yang mengikuti pola Hierarchical Model-View-Controller (HMVC) dengan komponen yang terinstal secara independen.
- Ringan dan berperforma cepat
- Integrasi yang mulus dengan pemetaan berbasis objek.
- Fitur mengoptimasi performa
Sedangkan kekurangan yang di dalam sini yaitu :
- Ekosistem yang masih kecil
- Update frekuensi relatif lambat
11. Fat-Free
Fat-Free merupakan PHP Framework yang juga dikenal sebagai F3. Di sini ia merupakan framework berbasis open source yang difokuskan membangun aplikasi atau website berkompetensi tinggi. Kemampuan yang timbul sebab :
- Menyediakan ORM (Object-Relational Mapping).
- Basis kode yang ringan.
- Menyediakan alat untuk validasi data dan fitur keamanan.
- Routing URL berperforma tinggi.
- Mesin cache multi-protokol.
- Penyorotan kode bawaan.
Di balik itu, ia memiliki kekurangan dalam :
- Ekosistem yang masih kecil.
- Kurang dapat diperluas skalabilitasnya.
Semua opsi framework PHP di atas memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri, tidak ada yang benar-benar sempurna. Semuanya kembali lagi tergantung pada kebutuhanmu.
Apa Fungsi Framework PHP?
Sebagai seorang developer, kamu tentu harus mengetahui tujuan dari penggunaan framework dalam kepentingan membuat aplikasi. Sehingga proses built dapat dilakukan dengan menggunakan framework yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Berikut adalah beberapa fungsi framework php:
1. Kode lebih terstruktur
Terstruktur disini maksudnya adalah program yang dibuat akan dimasukkan ke dalam setiap komponen sesuai dengan fungsinya masing-masing. Salah satu contoh yaitu Laravel, yang menggunakan konsep MVC.
Model berfungsi untuk wadah kode program berupa algoritma pemrograman dan penghubung database aplikasi. View berfungsi sebagai tempat menampung kode program untuk membuat tampilan yang akan ditampilkan. Dan controller berfungsi untuk menghubungkan model dan view menjadi sebuah website utuh.
2. Membantu kinerja developer
Dari sini, kamu sudah pasti berpikir bahwa sebenarnya dalam membuat sebuah aplikasi dapat dilakukan tanpa menggunakan bantuan framework. Tentu bisa, namun jika proyek masih dalam lingkup kecil. Agar dapat efisien dalam segi waktu, framework memang pilihan yang tepat untuk itu.
3. Mempercepat pembuatan website
Bukan berarti pembuatan website yang baik dilakukan dengan cepat saja, namun juga dilakukan dengan lebih cepat namun menghasilkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan customer.
Pengembang aplikasi hanya perlu menggunakan komponen yang sudah tersedia dalam framework sehingga tidak perlu lagi menyusun ulang kode dari awal.
Nah, Sob, agar kodingan kamu bisa ditampilkan kepada khalayak umum dan menjadi sebuah website yang keren, seperti website portofolio atau website untuk menawarkan jasa lainnya, kamu bisa menyempurnakannya dengan domain dan unlimited hosting dari Jagoan Hosting.
Mengapa harus Jagoan Hosting? Ya, karena untuk kamu seorang developer pemula produk ini sangat cocok. Terlebih unlimited hosting ini memberikan banyak bonus dengan harga yang termurah di Indonesia
Biaya perawatan server hosting ini lebih efisien sehingga harga paket hosting pun bisa lebih murah. Tunggu apalagi? Segera kunjungi dan dapatkan promo menariknya hanya di Jagoan Hosting!
Dari ketujuh rekomendasi di atas, pilihan framework PHP yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Laravel, dan disusul oleh Codeigniter. Jika kamu seorang pemula yang ingin mengembangkan skill di dunia programming, maka tidak ada salahnya untuk mempelajari dua hal tersebut mengingat semakin banyak perusahaan yang membutuhkannya.
FAQ Seputar Framework PHP
1. Bagaimana cara memilih framework PHP yang tepat?
- Skala Proyek: Pilih framework yang sesuai dengan skala dan kompleksitas proyek kamu.
- Komunitas dan Dukungan: Pilih framework dengan komunitas aktif dan dukungan yang baik.
- Kinerja: Pertimbangkan kinerja framework, terutama untuk aplikasi yang memerlukan respons cepat.
- Fitur dan Ekstensi: Pastikan framework memiliki fitur dan ekstensi yang diperlukan untuk proyek kamu.
- Kemudahan Penggunaan: Pilih framework yang sesuai dengan tingkat keahlian
2. Apa itu MVC dalam konteks framework PHP?
MVC (Model-View-Controller) adalah pola arsitektur yang memisahkan aplikasi menjadi tiga komponen utama:
- Model: Mengelola data dan logika bisnis aplikasi.
- View: Bertanggung jawab untuk presentasi data.
- Controller: Mengendalikan aliran aplikasi, menerima input, dan memutuskan apa yang akan dilakukan dengan data.
3. Bagaimana cara meningkatkan keamanan aplikasi yang dibangun dengan framework PHP?
- Validasi Input: Selalu validasi dan sanitasi input dari pengguna.
- Gunakan Fitur Keamanan Bawaan: Manfaatkan fitur keamanan yang disediakan oleh framework, seperti proteksi CSRF, validasi formulir, dan sanitasi data.
- Enkripsi Data: Gunakan enkripsi untuk menyimpan data sensitif.
- Pembaharuan Teratur: Selalu perbarui framework dan dependensi untuk mengatasi kerentanan keamanan terbaru.
- Pengelolaan Pengguna dan Hak Akses: Implementasikan manajemen pengguna dan hak akses yang tepat.