Saat ini, Grafana dan Metabase merupakan tools data analytics yang sangat terkenal. Apalagi, dengan semakin tingginya pemanfaatan data di berbagai industri. Kira-kira, bagaimana perbandingan Grafana vs Metabase?
Bagi kamu yang tertarik dengan dunia analisis data, tentu perlu mengetahui perbedaan antara keduanya. Nah, kali ini kami bakalan berikan informasi yang lengkap.
Mulai dari pengertian Grafana dan Metabase, sampai dengan beberapa perbedaannya. Yuk, langsung simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Pengertian Grafana dan Metabase
Grafana adalah aplikasi yang bersifat open source untuk memonitor serta menganalisis matrik. Nantinya, kamu dapat menggunakan aplikasi tersebut untuk menggambarkan matrik menjadi grafik yang menarik dan gampang dipahami.
Sementara Metabase merupakan tool yang kerap digunakan untuk kepentingan bisnis intelijen.
Metabase dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman Java. Menariknya lagi, Metabase menawarkan integrasi dengan PostgreSQL dan MySQL.
Grafana VS Metabase
Berikut ini merupakan beberapa perbedaan antara Grafana dan Metabase:
1. Fokusnya
Grafana VS Metabase yang pertama adalah dari segi fokusnya. Ini merupakan perbedaan yang paling mendasar.
Grafana mempunyai fokus di bidang analisis deret waktu dan juga monitoring. Analisis deret waktu ini merupakan metode statistik dalam menganalisis data-data yang sudah terkumpul secara berkala, di dalam interval waktu tertentu.
Analisis tersebut bakalan membantu kamu untuk mengidentifikasi tren dan pola yang ada di dalam data. Sehingga, membantu kamu untuk memperkirakan sesuatu secara akurat, plus bisa mengambil keputusan yang tepat.
Sementara, Metabase justru lebih fokus terhadap kemudahan penggunaan. Hal ini karena antarmukanya yang sangat simple.
Apalagi, UI/UX nya memang didesain untuk para pengguna yang cuma punya pengetahuan sedikit saja tentang SQL, atau bahkan tidak punya pengetahuan SQL sama sekali.
Meski demikian, Metabase tetap memungkinkan para pengguna untuk mengakses, menganalisis, serta memvisualisasikan data. Termasuk pengguna yang tidak expert di bidang pemrograman.
Bahkan, dengan menggunakan tool ini kamu bisa membuat dashboard serta pertanyaan tanpa harus menulis kode, loh.
2. Sumber Data
Perbedaan Grafana dan Metabase yang berikutnya adalah dari sumber datanya. Menariknya, Grafana sudah mendukung berbagai sumber data, Sob. Mulai dari database, kemudian layanan cloud, alat pemantau, dan yang lainnya.
Pasalnya, layanan satu ini memang menyediakan API dan plugin supaya bisa terintegrasi dengan semua sumber data. Sehingga, memungkinkan kamu untuk membuat visualisasi yang kompleks, termasuk pembuatan dashboard.
Sementara, Metabase justru hanya didukung oleh sumber data yang tergolong terbatas. Sehingga, kamu hanya bisa melakukan query yang sederhana. Lagipula, nggak perlu punya pengetahuan SQL, kan?
3. Tampilan Pengguna
Perbedaan yang selanjutnya adalah dari tampilan pengguna atau user interface. Jika kita perhatikan, Grafana punya tampilan yang cukup menarik. Hal ini karena ia Grafana punya kemampuan untuk drag and drop.
Selain itu, Grafana juga memungkinkan kamu untuk ngebuat dashboard yang interaktif, bisa ditambahkan dengan tabel, grafik, serta pengingat. Di dalamnya juga tersedia fitur-fitur untuk eksplorasi data, menelusuri titik data tertentu, hingga filter.
Sementara itu, Metabase punya tampilan pengguna yang super simple. Sebagaimana yang sudah kami sebutkan sebelumnya, bahwa Metabase memang lebih fokus pada kemudahan para pengguna.
Nggak heran jika tampilannya sangat simple. Dengan menggunakan alat satu ini, kamu tidak perlu melakukan pengaturan apa pun, karena di dalamnya sudah tersedia templatenya.
4. Keamanan dan Kontrol Akses
Keamanan dan kontrol akses terhadap layanan termasuk hal penting yang harus menjadi bahan pertimbangan serius, ya. Oleh karena itu, kamu perlu tahu keamanan mana yang lebih bagus.
Pasalnya, Grafana VS Metabase juga punya perbedaan dari segi keamanan. Ternyata, Grafana mempunyai fitur keamanan yang sangat baik.
Selain itu, Grafana juga menyediakan otentikasi multi pengguna, integrasi dengan penyedia identitas eksternal, hingga kontrol akses granular.
Sehingga, kamu mempunyai kontrol penuh atas siapa saja yang bisa mengakses, melakukan modifikasi dashboard dan sumber data. Adapun keamanan dari layanan ini masih sangat terbatas.
Itu artinya, tools ini sangat cocok untuk organisasi kecil atau tim kecil yang notabenenya tidak begitu membutuhkan kontrol akses yang ketat, ya.
5. Analisis Tingkat Lanjut
Sementara Grafana vs Metabase terakhir yang bakal kita bahas adalah dari segi dukungan analisis tingkat lanjut. Jika Grafana menyediakan dukungan untuk analisis tingkat lanjut, maka Metabase justru sebaliknya.
Sehingga, kamu bisa pilih layanan yang sesuai dengan kebutuhan. Nah, dari beberapa perbedaan di atas, jelas bahwa Grafana punya sisi unggul yang lebih banyak daripada Metabase.
Nggak heran kalau semakin banyak yang menggunakannya. Nah, apakah kamu juga tertarik untuk menggunakannya? Jika tertarik, bisa langsung dapatkan Grafana Siap Pakai di Produk VPS Grafana dari Jagoan Hosting.
FAQ
Apakah Metabase gratis?
Ya, Metabase bisa kamu gunakan secara gratis, alias cuma-cuma. Dengan catatan, kalau kamu pakai yang versi open source, ya. Hal ini karena ada juga Metabase yang penggunaannya berbayar.
Apakah Grafana aman digunakan?
Ya, sangat aman digunakan. Pasalnya, Grafana Labs mempunyai komitmen yang tinggi dalam menjaga privasi dan keamanan data-data para pengguna. Bahkan, Grafana Labs sudah menggunakan keamanan yang berstandar industri.
Apakah Grafana masih populer sampai saat ini?
10 tahun belakangan, ekosistem grafana mengalami perkembangan yang sangat pesat. Saat ini saja sudah ada lebih dari 20 juta penggunanya yang tersebar di seluruh dunia.