Ini Makna SCRUM dalam Dunia Development Product

Kamu mungkin masih bertanya-tanya, apa makna SCRUM dalam dunia development product? Ya, artikel ini akan menjawabnya untuk kamu.

Pada era perkembangan teknologi dan informasi saat ini yang serba cepat, informasi yang sangat dibutuhkan oleh banyak orang dapat didapat hanya dalam sekejap mata. Hal ini, mengakibatkan frekuensi tujuan dari beberapa pelaku bisnis menjadi cepat berubah, untuk menyesuaikan dengan target mereka dan kondisi pasar yang terjadi saat ini. Secara tidak langsung, dampaknya akan sangat terasa pada product development dari pelaku bisnis tersebut.

Developer (pengembang product) dituntut serba cepat untuk memenuhi kebutuhan pelaku bisnis yang berubah-ubah tiap waktu, sehingga muncullah agile development method. Agile Development Methods adalah sekelompok metodologi pengembangan perangkat lunak yang didasarkan pada prinsip-prinsip yang sama atau pengembangan sistem jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat dari pengembang terhadap perubahan dalam bentuk apapun (source: Wikipedia).

Namun, pada penerapannya agile development seringkali memunculkan tantangan – tantangan baru bagi pelaku bisnis, terutama untuk corporate. Beberapa tantangan yang akan muncul ketika mulai menerapkan agile development:

  1. Proses penilaian project yang kaku
  2. Seringkali muncul perubahan kebutuhan yang sulit diterima oleh pihak developer.
  3. Masalah komunikasi
  4. Blaming Game
  5. Birokrasi
  6. Tingkat stress yang tinggi di kalangan pengembang dan stakeholder

Tantangan-tantangan tersebut, jika tidak diatasi dengan baik, akan memunculkan dampak negatif bagi pelaku bisnis/corporate. Maka dari itu, diperlukan suatu kerangka kerja yang sama sama menguntungkan bagi stakeholder dan developer. Sampai saat ini, Scrum menjadi kerangka kerja yang cocok di beberapa corporate dan developer.

Sebuah kerangka kerja dimana orang-orang dapat menyelesaikan permasalahan kompleks yang senantiasa berubah, di mana pada saat bersamaan menghasilkan produk dengan nilai setinggi mungkin secara kreatif dan produktif (source : http://www.scrumguides.org/).

Cek Konten Lainnya:
11+ Template Website Real Estate untuk Jual Properti Perumahan

Scrum pertama kali dikembangkan oleh Ken Schwaber dan Jeff Sutherland. Di dalam scrum framework,  Ken Schwaber dan Jeff Sutherland menjabarkan peran-peran, acara-acara, artefak-artefak dan aturan main. 

A) Peran – peran yang harus ada pada Scrum

1. Scrum Master bertanggung jawab untuk memastikan Scrum telah dipahami dan dilaksanakan. Scrum Master melakukannya dengan memastikan Tim Scrum mengikuti teori, praktik, dan aturan main Scrum (source:  http://www.scrumguides.org/).

2. Tim pengembang terdiri dari para professional yang bekerja bersama – sama untuk menghasilkan potongan produk yang dirilis setiap akhir sprint.

3. Product owner bertanggung jawab untuk memaksimalkan nilai produk dan hasil kerja tim pengembang. Melakukan review terhadap hasil sprint, dan menyampaikan kebutuhan kebutuhan pokok dari project.

B) Event – event yang harus dipenuhi pada Scrum

1. Sprint merupakan jantung dari scrum, sebuah batasan waktu selama satu bulan atau kurang. Sprint biasanya memiliki durasi yang konsisten. Aturan yang harus dipenuhi ketika sprint

  • Tidak boleh ada perubahan yang dapat membahayakan tercapainya Sprint Goal
  • Kualitas dari Sprint Goal tidak boleh menurun
  • Scope dapat diklarifikasikan dan dinegosiasikan ulang diantara Product Owner dan Tim Pengembang seiring dengan bertambahnya pengetahuan

2. Sprint Planning Pekerjaan yang akan dilaksanakan di dalam Sprint direncanakan pada saat Sprint Planning. Perencanaan ini dibuat secara kolaboratif oleh seluruh anggota Tim Scrum.

3. Sprint goal merupakan sekumpulan tujuan yang akan dicapai dalam satu sprint

4. Daily Scrum Meeting selama kurang lebih 15 menit yang hanya dilakukan oleh tim developer dan scrum master setiap harinya sepanjang sprint untuk mereview backlog yang sudah selesai dan problem dari hari sebelumnya.

5. Sprint Review diadakan di akhir Sprint untuk meninjau Inkremen dan merubah Product Backlog bila diperlukan. Pada saat Sprint Review, Tim Scrum dan stakeholder berkolaborasi untuk membahas apa yang telah dikerjakan dalam Sprint yang baru usai. 

Cek Konten Lainnya:
Cara Kerja Website dan Fungsinya yang Perlu Kamu Tahu

6. Sprint Retrospective adalah sebuah kesempatan bagi Tim Scrum untuk meninjau dirinya sendiri dan membuat perencanaan mengenai peningkatan yang akan dilakukan di Sprint berikutnya (source: http://www.scrumguides.org/). 

Bagaimana menurutmu? Kamu yang kini menjadi atau bahkan memiliki impian untuk bekerja di dunia development product sudah teredukasi dengan ilmu di atas kan?

Jangan lewatkan artikel selanjutnya tentang dunia development product. Artikel berikutnya akan dijelaskan, apa saja tanggungjawab dari seorang SCRUM master. Jadi, jangan lewatkan artikel-artikelnya ya 🙂 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
LiteSpeed Cache
Read More
LiteSpeed Cache: Ketahui Fitur dan Kelebihannya
Salah satu plugin cache yang bisa kamu gunakan untuk website adalah LiteSpeed Cache. Sebelum membahas tentang plugin ini,…
UI UX Designer adalah
Read More
UI/UX Designer: Prospek Kerja, Skill & Gajinya
Belakangan ini muncul berbagai profesi baru yang namanya masih asing di telinga orang awam. Banyak sekali peluang pekerjaan…