Dalam artikel-artikel sebelumnya, kamu tentu sudah mengetahui kalau aplikasi pengelolaan perpustakaan itu ada 2 yaitu inlislite vs slims.
Dari dua pilihan itu kira-kira mana yang paling sesuai untuk kamu pakai dalam perangkat komputermu?
Untuk membantu kamu menentukan itulah, pembahasan kali akan melakukan perbandingan inlislite vs slims sesuai pembahasan jurnal UNDIP
1. Komposisi Teknis
Dalam komposisi teknis inlislite vs slims adalah sebagai berikut :
SLiMS
Bahasa Pemrograman
Jenis bahasa pemrograman yang SLiMS pakai adalah PHP. Sifat bahasa yang satu ini tersedia secara opensource. Dengan begitu akan membuat SLiMS mampu memberikan manfaat bagi user lewat support dari komunitas yang begitu besar.
Salah satu manfaatnya adalah user jadi lebih leluasa untuk mengutak-atik interface dari SLiMS.
Kerangka Kerja
Untuk bagian kerangka kerja, yang dipakai oleh SLiMS adalah Native framework yang mempunyai bermacam-macam keuntungan seperti :
- Mempermudah developer untuk menyelami isi program yang mereka buat sendiri
- Relatif lebih ringan dari kerangka kerja lain seperti Symphony maupun YII yang terdapat pada INLiSLite
- Menyebabkan SLiMS lebih adaptif terhadap segala perubahan versi yang ada dalam PHP.
Di sisi lain Native juga tidak luput dari kelemahan seperti masih kurangnya tools penunjang untuk meningkatkan kecepatan pembuatan aplikasi.
INLis Lite
Bahasa Pemrograman
Untuk INLis Lite versi 2.0, bahasa pemrograman yang didukung hanya DotNet tapi kemudian pada saat versi 3.0 muncul, kini software juga terintegrasi dengan tambahan PHP.. Dengan begitu INLisLite juga bisa dimodifikasi oleh siapapun tanpa terkecuali.
Kerangka Kerja
Seperti yang telah disebut sebelumnya INLisLite, kerangka kerja yang dipakianya adalah YII
INLis Lite itu menggunakan framework YII. Sebuah framework yang bisa menyederhanakan tugas developer untuk menambahkan fitur-fitur baru
2. Fitur Navigasi
Apabila mengacu pada fitur navigasi dari SLiMS vs INLisLite, keduanya telah memiliki fitur untuk menavigasi halaman website. Namun cukup disayangkan fitur bawaan yang ada pada SLiMS sudah dimatikan karena kekhawatiran akan menambah berat beban server perpustakaan.
Dalam hal ini kalau kamu mau menyalakan fitur tersebut pada SLiMS juga tidaklah mudah. Kamu perlu memasang aplikasi indeks yang dinamai Elastic Search. Aplikasi yang butuh pengaturan khusus , tidak bisa sembarang diutak-atik oleh orang awam. Akibatnya apabila memang butuh aktifkan navigasi, pihak perpustakaan harus hubungi developer SLiMS.
Sementara pada INLisLite yang fitur navigasinya sedari awal sudah aktif berkat kerja keras developernya. Mereka berhasil mengatasi tantangan di mana framework YII yang terdapat dalam aplikasi tersebut sebenarnya tidak punya navigasi facet.
Hal yang membuat developer butuh effort yang lebih karena itu berarti mereka harus membuatnya dari nol.
Walaupun hasil jadinya masih tergolong terbatas tapi setidaknya sudah bisa mengategorikan pencarian berdasarkan beberapa parameter seperti :
- Penulis
- Tahun buku diterbitkan
- Tempat di mana buku diterbitkan
3. Kompetensi Menampilkan Hasil Pencarian yang Relevan
Aspek terakhir yang dipakai untuk membandingkan inlislite vs SLiMS adalah pada seberapa kompeten mereka menunjukkan hasil pencarian yang sesuai pengunjung perpustakaan
Awalnya untuk sistem ini, SLiMS hanya mengandalkan algoritma default yang diberi nama MySql.
Algoritma bekerja dengan menggabungkan 2 tabel yang tidak sama sebagai acuan menampilkan pencarian namun proses seperti ini memakan waktu terlalu lama. Terutama pada saat data daftar pustaka yang ada dalam dalam database jumlahnya terus meningkat.
Dari situ kemudian developer SLiMS berusaha mengupgrade kecepatan pencarian lewat fitur indeks. Hasilnya sangat memuaskan karena fitur baru ini mampu meningkatkan hingga 10 kali lipat dari apa yang cara gabungan 2 tabel lakukan.
Kemampuan ini bisa naik pesat karena MySql tidak usah lagi merakit-rakit tabel tapi bisa langsung memindai data base daftar pustaka.
Tidak sampai di situ saja, developer selanjutnya turut menambahkan pencarian dengan algoritma indeks Sphinx Search. Indeks yang bekerja dengan menyelami data daftar pustaka yang ada di dalam tabel search biblio.
Outputnya cukup menggembirakan karena Sphinx mampu mencari dengan waktu yang lebih singkat daripada MySql.
Akan tetapi kinerja yang lebih bagus itu juga sebanding dengan tingkat kerumitan dan kapasitas memori yang lebih besar yaitu di angka 500 MB. Mengingat perpustakaan-perpustakaan di Indonesia belum tentu bisa menyediakan perangkat yang memadai. Dikhawatirkan akan menambah beban kerja server
Dari situ kemudian developer memutuskan untuk memberikan pilihan bagi user mau pakai algoritma bawaan MySql atau mengaktifkan Sphinx Search secara manual.
Jika SLiMS opsi pemakaian fitur pencarian yang fleksibel, INLisLite tidaklah begitu. Ia bergantung sepenuhnya pada Sphinx Search. Jadi mau tidak mau kalau ingin katalog perpustakaan berfungsi maka wajib instal fitur tersebut. Namun untungnya ketidakpraktisan ini hanya ada pada versi 2.
Untuk versi 3 untungnya sudah dipasangkan algoritma MySql karena jika bersikeras pada sphinx maka kemungkinan besar akan mempersulit instalasi dan memperberat kerja server.
Dapatkan Aplikasi Perpustakaanmu Sekarang Juga
Kalau perpustakaan yang kamu kelola masih tergolong kecil sehingga databasenya belum terlalu kompleks maka SLiMS adalah pilihan yang tepat.
Kalau memang kebutuhanmu seperti ini maka jangan lupa gunakan Server SLiMS Siap Pakai dari Jagoan Hosting yang siap membantu kamu menyiapkan segala sesuatu untuk membuat sistem perpustakaanmu.
FAQ
1. Apa kelebihan INLISLite dibandingkan SLiMS?
- Dukungan Pemerintah: INLISLite mendapat dukungan resmi dari Perpusnas, termasuk pelatihan dan bantuan teknis untuk perpustakaan yang berada di bawah jaringannya.
- Standarisasi: Sistem ini sesuai dengan standar nasional yang ditetapkan oleh Perpusnas, yang mungkin penting untuk perpustakaan yang berafiliasi dengan instansi pemerintah.
- Integrasi dengan Program Nasional: INLISLite lebih mudah diintegrasikan dengan program nasional lainnya yang dikelola oleh Perpusnas.
2. Apa kelebihan SLiMS dibandingkan INLISLite?
- Open-source dan Gratis: SLiMS adalah perangkat lunak open-source, yang berarti gratis digunakan dan dimodifikasi sesuai kebutuhan perpustakaan.
- Komunitas Aktif: SLiMS memiliki komunitas pengguna dan pengembang yang aktif, yang menyediakan banyak sumber daya, dukungan, dan modul tambahan.
- Fleksibilitas Kustomisasi: Perpustakaan dapat dengan mudah menyesuaikan SLiMS sesuai kebutuhan spesifik mereka, termasuk mengembangkan modul baru atau mengubah tampilan antarmuka.
3. Bagaimana dengan kemudahan penggunaan antara INLISLite dan SLiMS?
- INLISLite: Dirancang untuk perpustakaan dengan fokus pada kemudahan penggunaan, tetapi dengan fitur yang mungkin lebih terbatas dibandingkan SLiMS.
- SLiMS: Dikenal karena antarmuka yang lebih modern dan mudah digunakan, dengan banyak tutorial dan panduan yang tersedia untuk membantu pengguna baru.
4. Apakah INLISLite atau SLiMS lebih baik untuk perpustakaan kecil?
- SLiMS: Biasanya lebih disukai oleh perpustakaan kecil karena fleksibilitasnya dan dukungan komunitas yang luas, memungkinkan perpustakaan kecil untuk menyesuaikan sistem sesuai kebutuhan mereka dengan biaya minimal.
- INLISLite: Lebih cocok untuk perpustakaan yang berada di bawah naungan pemerintah atau yang memerlukan standar dan dukungan yang sesuai dengan program nasional.