Dalam sebuah jaringan komputer, peer to peer merupakan jenis jaringan yang umum digunakan. Jaringan peer to peer adalah jenis mode di mana semua komputer yang terhubung saling berbagi sumber daya (resources) antar satu sama lain.
Dalam merancang model jaringan ini, kamu tidak membutuhkan hub atau switch untuk saling menghubungkan komputer dalam jaringan.
Selain peer to peer, mode jaringan lainnya yang umum digunakan adalah mode client server dimana terdapat komputer server sebagai pengontrol komputer dalam jaringan. Lantas, sebenarnya apa itu jaringan peer to peer? Apa perbedaan jaringan peer to peer dan client server? Daripada bingung, langsung simak penjelasannya di artikel ini ya, Sob!
Apa itu Jaringan Peer to Peer?
Jaringan peer to peer adalah sebuah model perancangan jaringan di mana setiap komputer memiliki kedudukan sejajar. Maknanya, tidak ada komputer yang memiliki peran khusus sebagai komputer server untuk memberikan kontrol secara terpusat.
Hal ini memungkinkan terjadinya pertukaran sumber daya antar komputer secara langsung tanpa perantara alat apapun. Bahkan, cara membuat jaringan peer to peer juga terbilang sederhana dimana dua atau beberapa komputer dapat saling terhubung tanpa bantuan hub atau switch.
Contoh jaringan peer to peer misalnya, sebuah komputer A dalam model peer to peer ingin mengambil data di komputer B. Dalam hal ini, komputer A sedang berperan sebagai server dan B sebagai client. Dengan demikian, kedua komputer ini dapat saling bertukar file.
Pada intinya, tujuan utama dibuatnya jaringan peer to peer adalah saling berbagai sumber daya dengan komputer lain, seperti berbagi penggunaan printer atau file dokumen. Pada umumnya, model jaringan ini hanya diimplementasikan untuk skala kecil saja karena semakin banyak komputer yang terhubung juga akan mempengaruhi performa setiap perangkat yang ada.
Selain itu, jaringan skala besar juga membutuhkan administrasi yang semakin kompleks. Oleh karena itu, diperlukan satu atau sejumlah komputer server yang bertugas sebagai pengontrol komputer client. Model jaringan client server adalah opsi lain yang digunakan para ahli IT untuk membangun sebuah jaringan skala besar, seperti di sebuah perusahaan.
Baca juga: Jenis-Jenis Jaringan Komputer, Transmisi dan Manfaatnya
Kelebihan dan Kekurangan Jaringan Peer to Peer
Pada proses implementasinya, ada beberapa hal yang menjadi kelebihan dan kelemahan jaringan peer to peer. Berikut penjelasannya.
Kelebihan Jaringan Peer to Peer
Dari pembahasan apa itu jaringan peer to peer, dapat dipastikan bahwa hal utama yang menjadi kelebihan jaringan peer to peer adalah kemudahan dan efektivitasnya dalam proses instalasi. Setiap komputer dapat saling terhubung dengan mudah bahkan cukup dengan 1 kabel UTP untuk saling berbagi sumber daya.
Selain itu, model jaringan ini juga menawarkan fleksibilitas dimana setiap komputer dapat menjadi server maupun client. Hal tersebut dapat terjadi secara bergantian saat proses berbagi sumber daya terjadi. Tidak ada aplikasi atau sistem khusus yang diperlukan untuk membangun jaringan ini.
Pada intinya, kelebihan jaringan peer to peer dapat diuraikan menjadi model yang mudah, fleksibel, murah karena tidak banyak perangkat tambahan, efisien, dan tidak diperlukan administrator khusus untuk mengelola jaringan.
Kelemahan Jaringan Peer to Peer
Selain menjadi sebuah kelebihan, ketiadaan kontrol dari komputer server adalah kelemahan jaringan peer to peer. Hal tersebut mempengaruhi kinerja komputer dalam jaringan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan client server. Setiap komputer dituntut harus mampu mengelola aplikasi mereka secara mandiri.
Selain itu, keamanan data juga menjadi sejumlah pertimbangan untuk menggunakan peer to peer. Setiap bentuk keamanan adalah tanggung jawab setiap komputer. Oleh karena itu, jika terdapat kehilangan data, tidak ada data cadangan yang masih tersimpan.
Administrasi juga cenderung tidak terkontrol dalam model jaringan ini. Lalu lintas jaringan akan bertambah semakin rumit, terutama jika jumlah komputer dalam jaringan semakin banyak.
Karakteristik Jaringan Peer to Peer
Model peer to peer merupakan jenis jaringan tanpa adanya kontrol secara terpusat. Hal ini merupakan salah satu karakteristik jaringan peer to peer. Berikut beberapa hal lain yang menjadi karakteristik model jaringan ini:
- Setiap komputer dapat bertindak sebagai server atau client secara bergantian
- Keamanan jaringan bergantung pada masing-masing komputer tanpa adanya pengaturan pusat
- Tidak ada komputer server untuk memberikan kontrol secara terpusat
- Tidak perlu membutuhkan spesifikasi komputer sama untuk saling terkoneksi dalam satu jaringan
Baca juga: Cara Cek IP Address dengan Mudah di Laptop dan Android
Perbedaan Jaringan Peer to Peer dan Client Server
Baik peer to peer maupun client server merupakan model jaringan yang umum diterapkan dalam sebuah lingkungan yang menggunakan komputer. Lantas, apa perbedaan kedua jenis jaringan ini?
Dari namanya, jaringan peer to peer adalah model yang merujuk pada hubungan komputer yang sejajar atau peer to peer. Artinya, setiap komputer memiliki fungsi, posisi, tugas, dan peran yang sama termasuk kemampuan untuk menjadi server atau client.
Namun, pada jaringan client server, sebuah komputer akan didedikasikan secara khusus untuk berperan sebagai komputer server. Maknanya, komputer ini berfungsi sebagai pengontrol komputer lainnya (client) yang berada di jaringan sama.
Komputer server bertugas mengatur hal-hal apa saja yang bisa dilakukan oleh komputer client, seperti penentuan hak akses terhadap aplikasi, jumlah bandwidth yang bisa digunakan, dan administrasi jaringan lainnya. Tujuannya tentu untuk memastikan bahwa jaringan dapat berjalan normal sebagaimana mestinya.
Nah, itu dia Sob penjelasan lengkap mengenai jaringan peer to peer dan perbedaannya dengan client server. Pada intinya, jaringan peer to peer adalah model atau rancangan dimana setiap komputer dalam jaringan saling terhubung secara langsung tanpa adanya kontrol dari komputer server. Dari pembahasan diatas, menurut kamu mode jaringan mana yang paling efektif nih, Sob?