Saat ini terdapat beberapa jenis web server yang berbeda. Maka, ketika memilih kamu perlu mengingat bahwa masing-masing jenis punya keunggulan dan kekurangan, Sob.
Web server merupakan sistem komputer yang bertanggungjawab untuk menyimpan, memproses, dan mengirimkan file dari suatu website ke browser. Saat pengguna internet melakukan pencarian pada browser, web server akan meresponnya.
Jadi, web server berfungsi untuk menerima permintaan dari pengguna internet, kemudian mentransfer file yang sesuai.
Jenis Web Server
Web server memungkinkan pengaturan lebih baik akses pengguna ke file yang tersimpan. Oleh karena itu, kamu perlu mempertimbangkan performa server saat memilih web server untuk website milikmu.
Maka untuk memilih dengan tepat, sebaiknya kamu mengenali lebih dahulu jenis jenis web server.
Mari simak lebih lanjut mengenai macam-macam dari web server serta kelebihan dan kekurangannya.
1. NginX
NginX (dibaca sebagai “engine-x) termasuk jenis aplikasi web server yang paling banyak digunakan. Pasalnya, web server ini berbasis open source, sehingga penggunaannya gratis alias tanpa biaya.
Selain itu, NginX memiliki performa tinggi dan stabilitas yang baik. Web server ini mampu menangani traffic tinggi dengan baik. NginX juga memiliki banyak fitur canggih dan konfigurasi yang mudah.
Melansir dari Web Hosting Geeks, keunggulaan NginX terletak pada versatilitasnya. Web server ini memiliki adaptabilitas dan performa tinggi serta set fitur yang kuat. Hal tersebut menjadikan NginX sebagai pilihan favorit banyak professional web.
Fungsi-fungsi tersebut dapat meningkatkan fleksibilitas penggunaan web server NginX. Penggunaan resource oleh web server ini juga dinilai lebih efisien.
Sementara kekurangan dari NginX yaitu ekstensi yang masih terbatas. NginX juga belum memiliki dukungan komunitas lengkap.
Web server ini memiliki jumlah pengguna yang fantastis. Bahkan menurut statistic Web Technology Survey, pengguna NginX mencapai 33,2% dari seluruh website.
Contoh pengguna NginX mencakup perusahaan ternama seperti GitLab, Facebook, LinkedIn, Adobe, dan Twitter.
Kamu juga bisa merasakan performa website terbaik dengan Nginx seperti brand ternama tersebut di produk Hosting Murah dan Dedicated Server Hosting dari Jagoan Hosting.
2. Internet Information Service (IIS)
IIS merupakan web server yang dikembangkan oleh Microsoft, sehingga penggunaannya hanya bisa pada sistem operasi Windows.
Termasuk jenis dari web server berbayar, IIIS menawarkan berbagai fitur dan kemampuan. Web server ini bisa kamu gunakan untuk hosting website, server file, server aplikasi, dan server DNS.
IIS juga bisa kamu gunakan untuk menyediakan keamanan akses ke resource perusahaan milikmu.
Pasalnya, IIS memang memiliki sejumlah kemampuan keamanan, seperti TLS certificate management utilities, binding for SFTP and HTTPS.
Berhubung termasuk produk dari Microsoft, IIS mendukung integrasi dengan produk Microsoft yang. Selain itu, instalasi web server ini bisa kamu lakukan dengan mudah karena core perangkat lunak sudah tertanam pada Windows.
Keunggulan lain dari IIS yaitu dari stabilitas performa. Sedangkan kekurangannya terletak pada kebutuhan resource yang besar. Web server ini juga tidak bisa kamu gunakan pada sistem operasi selain Windows.
3. LiteSpeed Web Server
Web server ini rilis pada 1 Juli tahun 2003 oleh LiteSpeed Technologies. Saat ini, LiteSpeed termasuk dalam 4 besar web server paling populer. Menurut estimasi, lebih dari 10% website menggunakan LiteSpeed.
LiteSpeed merupakan aplikasi web server ringan yang menggunakan lebih sedikit resource dan mampu menampilkan performa yang lebih cepat.
Berhubung web server ini menggunakan format konfigurasi yang sama dengan Apache, maka kamu bisa menggunakannya sebagai pengganti.
Apalagi selain kompatibel dengan sebagian besar fitur Apache, LiteSpeed juga memiliki performa 6 kali lebih cepat daripada Apache. LiteSpeed bahkan disebut sebagai aplikasi web server yang paling cepat.
4. Apache
Membahas mengenai macam-macam web server, tentunya tidak bisa melewatkan Apache.
Apache merupakan web server pertama berbasis open source. Apache dikembangkan oleh Robert McCool dan pertama rilis pada tahun 1995.
Aplikasi web server ini memiliki fitur yang penggunaannya mudah dan fleksibel. Selain itu, Apache mampu menerima permintaan dalam jumlah besar.
Sebagai web server populer, Apache memiliki komunitas yang besar. Kelebihan komunitas ini memudahkan pengguna apabila terjadi permasalahan.
Namun, Apache memiliki konfigurasi yang banyak, sehingga jika tidak mengaturnya dengan benar keamanan rentan terhadap serangan.
5. Lighttpd
Jenis web server ini termasuk aplikasi open source, sehingga siapa saja bisa menggunakannya. Lighttpd dirancang untuk lingkungan dengan performa tinggi.
Web server ini menggunakan lebih sedikit resource dari memori dan CPU untuk menghasilkan layanan yang efisien dan cepat.
Kamu bisa menggunakan Lighttpd pada komputer dengan sistem operasi Linux dan Unix, atau turunannya.
Lighttpd memiliki beberapa fitur unggulan, seperti load balancing, CGI, SCGII, dan FastCGI. Selain itu, tersedia fitur dukungan untuk PHP, Phyton, Ruby, dan sebagainya.
Meski demikian, Lighttpd juga memiliki kekurangan. Salah satunya yaitu tidak mendukung file .htaccess.
6. Caddy Web Server
Caddy termasuk contoh web server yang terbilang baru. Web server ini memungkinkan pengaturan dan konfigurasi yang lebih mudah.
Mengutip dari Web Hosting Geek, Caddy merupakan web server open source yang pertama kali rilis pada 2015. Pengembangnya, Matthew Holt, memiliki tujuan untuk membuat web server dengan penggunaan mudah dan memiliki fitur modern yang unik.
Salah satu fitur utama Caddy yaitu pengaturan HTTPS otomatis. Keunggulan utama Caddy yang terletak pada kesederhanaan dan keamanan membuat banyak pengembang dan administrator memilih web server ini.
Namun, karena lebih baru daripada jenis web server lain, komunitas Caddy masih lebih kecil daripada Apache atau NginX. Hal ini berpotensi membatasi ketersediaan resource dan dukungan.
7. Sun Java System Web Server
Web server yang satu ini memiliki keunggulan dalam reliabilitas, kemudahan penggunaan, dan keamanan. Sun Java System Web Server sesuai untuk website medium dan besar.
Meskipun termasuk web server gratis, Sun Java System Web Server bukan perangkat open source.
Kamu bisa menjalankan web server ini pada platform Linux, Windows, dan Unix. Web server ini memiliki kemampuan untuk menangani multi thread dan multi process system.
Sun Java System Web Server juga menyediakan perlindungan data terbaik dan dukungan antarmuka perintah line CLI.
FAQ:
Fungsi utama dari web server adalah untuk menyimpan dan mengirimkan data website atas permintaan dari pengguna browser. Sehingga web server berperan sebagai gerbang antara pengguna dan dunia maya.
Perusahaan perlu memasang web server supaya pengguna internet dapat mengakses website-nya. Penggunaan web server yang teroptimasi dengan baik memungkinkan pengguna internet untuk mengakses website dengan lebih cepat.
Melansir dari berbagai sumber, web server yang paling banyak digunakan dan punya performa baik adalah NginX yang bisa kamu rasakan performanya di produk Web Hosting Murah dan Dedicated Server Hosting.
Penutup
Itulah beberapa jenis web server yang banyak digunakan. Sedikit tips buat kamu, Sob. Sebelum memilih web server, sebaiknya kamu memastikan dulu spesifikasi website milikmu.
Dengan demikian, kamu bisa lebih mudah memilih web server yang sekiranya cocok dengan kebutuhanmu. Apalagi web server ini tidak hanya digunakan hari ini saja tapi juga berjangka panjang.