Kamu Harus Tahu Ini! Sprint dan Aturannya di Dalam Scrum

Sprint dan Aturannya Dalam Scrum

Sprint bisa dikatakan sebagai jantung dari Scrum, yang menjadi fokus pada proses pengembangan produk. Sprint merupakan kontainer dari event – event scrum yang lain yang memiliki batasan waktu tertentu. Batasan untuk satu kali sprint biasanya selama satu bulan atau kurang. Pada proses development, bisa lebih dari satu kali sprint, tergantung dari skala produk yang dikembangkan. Sprint biasanya memiliki durasi yang konsisten sepanjang proses pengembangan produk. Pada saat sprint dimulai, durasinya tetap, tidak boleh diperpanjang maupun diperpendek.

Sprint bisa dikatakan sebagai irisan proses dari suatu proyek. Sama dengan proyek, sprint juga bertujuan untuk menyelesaikan sesuatu (Sprint Goal). Setiap sprint membawa misi “apa saja yang harus dikembangkan dan diselesaikan, bagaimana melakukannya”. Hasil dari sprint adalah pecahan produk yang telah tervalidasi dari sisi internal.

Sprint dibatasi satu bulan kalender. Jika batasan sprint terlalu panjang, maka definisi mengenai apa yang akan dibangun akan berubah, dan kompleksitasnya semakin tinggi, begitu juga resiko yang akan dihadapi.

Sebagai kontainer, sprint memuat dan terdiri dari:

1) Sprint planning meeting,

2) Daily Scrum,

3) Pengembangan,

4) Sprint Review,

5) Sprint Restrospective.

Semua event tersebut harus ada di dalam sprint. Tidak adanya salah satu event tersebut akan mengurangi transparansi dan menghilangkan kesempatan untuk meninjau dan membuat perubahan.

Hal-hal yang harus dipatuhi ketika sprint berlangsung:

  1. Tidak boleh ada perubahan yang dapat membahayakan tercapainya Sprint Goal
  2. Kualitas Sprint Goal tidak boleh menurun
  3. Scope dapat diklarifikasikan dan dinegosiasikan ulang diantara Product Owner dan Tim Pengembang seiring dengan bertambahnya pengetahuan pada event sprint review.
  4. Durasi sprint tidak boleh berubah
  5. Sprint boleh dibatalkan sebelum batasan waktu sprint selesai dan hanya bisa dilakukan oleh product owner.
Cek Konten Lainnya:
8 Cara Mudah Jadikan Bisnis Offline ke Online

Pembatalan sprint

Sprint dapat dibatalkan jika Sprint Goal sudah tidak sesuai dengan harapan mula-mula dan apabila sprint sudah tidak masuk akal lagi apabila dilanjutkan. Ketika sprint dibatalkan, item “Product Backlog” yang selesai harus ditinjau kembali karena berpotensi dirilis dan diterima oleh product owner. Semua item product backlog yang tidak selesai, diestimasi ulang, dan dimasukkan kembali ke product backlog.

Pembatalan sprint akan memakan banyak tenaga, karena semua orang harus menyusun kembali timnya untuk memulai sprint baru. Pembatalan sprint berdampak buruk pada tim scrum karena sering menyebabkan trauma bagi tim scrum, walaupun pembatalan tersebut sangat jarang terjadi.

Nah, untuk kamu yang sedang ingin belajar tentang scrum lebih banyak lagi, bisa dicek di artikel tentang scrum ini ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Read More
Melalui Program #PahlawanDigital, JagoanHosting Berkolaborasi dengan Kemenkominfo & BLANJA.com Bantu UKM ‘Go Online’
Malang, 4 September 2017 – JagoanHosting, penyedia layanan web hosting di Indonesia bekerjasama dengan Kementrian Komunikasi dan Informatika…
teknik menjadi sales online
Read More
6 Teknik Menjadi Sales Online Jagoan
Kamu yang saat ini sedang menjalankan bisnis online, mungkin bertanya apakah pelayanan yang kamu berikan sudah yang terbaik?…