Apa itu Keyword Stuffing? Contoh, Bahaya & Cara Menghindari

keyword stuffing
keyword stuffing

Melakukan keyword stuffing adalah salah satu kesalahan yang sebaiknya dihindari oleh dilakukan seorang penulis SEO artikel. Pasalnya, hal ini dapat berdampak buruk terhadap ranking website.

Tidak hanya itu, praktik keyword stuffing ini juga dapat berdampak pada kualitas user experience atau kenyamanan pengguna saat membaca konten. 

Maka dari itu, agar artikel blog kamu ramah SEO dan nyaman dibaca oleh pengguna, yuk pelajari apa itu keyword stuffing dan cara menghindarinya. Selamat membaca!

Apa itu Keyword Stuffing?

Keyword stuffing adalah praktik memasukkan kata kunci yang tidak sesuai dengan kebutuhan atau terlalu berlebihan pada sebuah artikel.

Selain itu, dapat dipahami juga bahwa keyword stuffing adalah kegiatan memasukkan keyword secara sengaja dengan tujuan agar visibilitas pencarian pada Google dapat meningkat dengan memasukkan kata kunci tersebut.

Ciri-ciri Keyword Stuffing

Selanjutnya, perlu kita kenali juga apa saja ciri-ciri keyword stuffing di dalam konten website milikmu. Adapun ciri-ciri konten terkena keyword stuffing adalah sebagai berikut.

1. Ditemukan banyak kata-kata yang tidak nyambung dengan isi kalimat.

2. Ditemukan banyak kata-kata yang tidak sesuai dengan konteks kalimat.

3. Ditemukan banyak kata-kata yang kurang signifikan dalam kalimat.

4. Ditemukan terlalu banyak kata-kata yang memuat kata kunci dalam artikel.

5. Saat dibaca, artikel terkesan memaksa dan kurang enak untuk dibaca.

Bahaya Keyword Stuffing

Keyword stuffing dianggap berbahaya untuk penggunaan SEO, mengapa demikian? Berikut penjelasannya.

Cek Konten Lainnya:
Apa itu React JS? Fitur, Kelebihan dan Cara Kerjanya

1. Keyword stuffing adalah hal yang dapat berdampak buruk bagi perkembangan websitemu. Hal ini karena Google akan menganggap SPAM akibat banyaknya contoh keyword stuffing pada artikel.

2. Website milikmu akan mengalami penurunan ranking dari SERP (Search Engine Result Page). Di sini, dampak dari keyword stuffing adalah user akan kesulitan untuk menemukan websitemu. 

3. User tidak akan mengunjungi websitemu kembali karena sebelumnya merasa bahwa website tersebut kurang nyaman untuk dibaca.

Baca juga: Research Keyword: Cara Riset Keyword dan Tools Riset Terbaik

Cara Menggunakan Kata Kunci yang Benar

Setelah menyimak pembahasan terkait apa itu keyword stuffing, maka selanjutnya, kamu perlu memperhatikan bagaimana cara menggunakan kata kunci yang benar.

Adapun pembahasan terkait cara optimasi keyword yang baik dan sesuai dengan kaidah SEO agar terhindar dari keyword stuffing adalah sebagai berikut.

1. Tetapkan Main Keyword

Saat ingin memulai membuat konten pada halaman web, pastikan untuk memilih keyword utama terlebih dahulu yang sesuai dengan konten yang akan kamu buat.

Kamu juga harus mengkaji ulang keyword sebelum digunakan dalam konten yang akan di-upload.

Dalam hal ini, kamu bisa memakai berbagai tools SEO untuk menemukan keyword yang paling tepat.

Selain itu, kamu juga dapat melihat tingkat kesulitan keyword, jumlah volume keyword, dan lain sebagainya. 

2. Jangan Bertele-tele

Selanjutnya, cara menggunakan kata kunci yang tepat untuk menghindari terjadinya keyword stuffing adalah dengan menggunakan bahasa singkat, padat, dan jelas.

Tujuannya yaitu agar isi kontenmu tidak bertele-tele dan terhindar dari adanya pengulangan keyword yang sama.

3. Cek Keyword Density

Keyword density yang disarankan agar terhindar dari keyword stuffing adalah maksimal sebesar 2% dari total seluruh jumlah kata artikel. Namun, angka tersebut dapat berbeda-beda tergantung dari tools yang kamu gunakan.

Cek Konten Lainnya:
7 Tips Belajar Copywriting untuk Pemula, Simak Panduannya!

Maka dari itu, kamu harus memperhatikan kembali persentase keyword untuk menghindari terjadinya keyword stuffing.

Apabila persentase keyword density berlebihan, maka SEO milikmu akan memperoleh hasil yang buruk.

Oleh karena itu, besaran keyword density harus diperhatikan dengan baik pada seluruh artikel yang dimuat.

Dalam hal ini, kamu bisa menggunakan beberapa plugin seperti Yoast SEO di WordPress.

Pada plugin tersebut, kamu dapat membaca keyword density dan menyesuaikan kembali apakah telah sesuai dengan SEO.

Apabila kamu melakukan hal tersebut, maka user akan lebih menyukai website milikmu karena user friendly.

Nantinya, secara otomatis Google akan meletakkan konten yang kamu buat pada peringkat teratas.

Baca juga: 8 Cara Menulis Artikel yang Baik dan Benar Sekaligus Menarik

4. Tambahkan Kata Kunci LSI

LSI (Latent Semantic Indexing) merupakan frasa atau kata-kata yang dianggap relevan dalam pembuatan konten agar mesin pencarian mengetahui apakah konten milikmu sudah sesuai dengan keyword yang digunakan.

Nah agar konten milikmu memiliki peluang yang lebih besar untuk bisa muncul di halaman search bar paling awal, maka penggunaan keyword LSI tersebut sangat disarankan.

Dengan menggunakan keyword LSI, maka mesin pencari juga akan terbantu dalam mengidentifikasi konten milikmu sehingga pertanyaan yang paling banyak ditanya oleh user dapat terjawab. Alhasil, rangking kontenmu akan berpeluang besar untuk naik. 

5. Tempatkan Keyword pada Elemen Tertentu

Selanjutnya, cara menghindari terjadinya keyword stuffing adalah dengan menempatkan keyword pada elemen tertentu. 

Jadi tidak hanya memasukkan keyword di dalam isi konten saja, melainkan perlu adanya penambahan keyword dalam elemen lainnya.

Setidaknya, sisipkan satu keyword pada judul dalam konten, subjudul konten, tag judul konten, meta deskripsi konten, alt image, paragraf pertama suatu konten, dan paragraf akhir konten.

Cek Konten Lainnya:
7 Instagram Marketing Strategy untuk Meningkatkan Penjualan

Penggunaan metode ini bisa membawa dampak positif pada search bar Google karena hal terpenting yang harus diperhatikan adalah dengan menginput keyword dengan jumlah yang sesuai. 

6. Tulis Artikel Minimal 500 Kata

Panjang artikel yang disarankan agar terhindar dari keyword stuffing adalah 500 kata.

Hal ini dilakukan dengan tujuan agar artikel yang dimuat dapat bersaing dalam search bar pada mesin pencarian Google.

Apabila panjang artikel lebih banyak dari standar yang ditetapkan, tidak menjadi masalah, asalkan artikel yang dimuat haruslah yang berkualitas.

Langkah ini dilakukan agar apabila Google mengindeks artikel, maka pembahasan yang diperoleh nantinya berisikan penjelasan yang lengkap dan relevan agar bermanfaat bagi pembaca.

Oleh karena itu, konten yang dibuat sebaiknya diperoleh dari sumber yang jelas dan berbobot dengan tujuan agar pengoptimalisasian On Page SEO website lebih baik.

Demikian penjelasan tentang apa itu keyword stuffing dan beberapa cara untuk menghindarinya.

Dari uraian di atas, Sob sekarang tahu bahwa keyword stuffing adalah kegiatan yang seharusnya dihindari dalam penulisan artikel SEO.

Selain memberikan dampak negatif terhadap ranking, keyword stuffing juga dapat mempengaruhi kualitas konten sehingga menyebabkan ketidaknyamanan bagi para pembaca.

Semoga setelah membaca artikel ini, kini kamu dapat mengetahui cara penggunaan kata kunci yang benar dan menghindari keyword stuffing dalam tulisanmu. Sekian, semoga bermanfaat ya, Sob!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
core web vitals
Read More
Core Web Vitals: Definisi, Metrik, dan Tools
User experience dalam website, seringkali jadi pertimbangan untuk menentukan peringkat website. Maka dari itu, pembelajaran tentang core web…
Meningkatkan Kualitas Akun Instagram Lewat Feed_ Lakukan 5 Tips Berikut!
Read More
Meningkatkan Kualitas Akun Instagram Lewat Feed? Lakukan 5 Tips Berikut!
Tahun 2018 jadi tahun yang baru buat para pengguna Instagram, karena simply Instagram menanamkan algoritma yang baru. Dimana…