Tidak hanya memahami bagaimana cara menerapkan SEO, penting untuk pemilik website untuk tahu bagaimana cara mengukurnya. Inilah yang membuatmu perlu memahami tentang KPI SEO.
Dalam KPI tersebut, kamu akan melihat ada banyak sekali metrik yang bisa menjadi tolak ukur apakah optimasi website sudah berhasil kamu lakukan atau belum. Di mana hal ini sangat penting untuk penentuan strategi SEO ke depannya.
Lantas, apa saja metrik atau target yang ada di dalam KPI SEO tersebut? Yuk, Sob kita cari tahu informasinya di artikel berikut ini ya!
10+ KPI SEO yang Dipakai Bisnis
Melansir dari laman SEMRush, KPI merupakan singkatan dari Key Performance Indicators. Secara umum, KPI SEO adalah berbagai metrik yang bisa kamu gunakan untuk mengukur efektivitas penerapan SEO pada sebuah halaman website.
Pengukuran KPI ini menjadi sangat penting karena nantinya akan membantu pemilik website menilai apakah optimasi SEO sudah mencapai target atau belum. Oleh karena itu, kamu wajib memahami apa saja metrik-metrik tersebut.
Sebelumnya, penting untuk kamu pahami dulu bahwa KPI berbeda dengan OKR. OKR di SEO merujuk pada Objectives and Key Results. OKR dan KPI adalah dua kerangka kerja yang sering digunakan dalam pengukuran SEO.
Akan tetapi meski keduanya terlihat sama, pada implementasinya kedua hal ini berbeda. OKR cenderung lebih tentang menetapkan arah dan tujuan perusahaan yang tujuannya objektif dan aspiratif.
Dalam konteks SEO, contoh SEO OKR adalah seperti meningkatkan traffic organik ke situs web sebesar 50% dalam 6 bulan. Sementara itu, KPI lebih tentang mengukur dan mengelola kinerja terhadap tujuan tersebut.
KPI tercermin dalam banyak metrik kecil yang bisa menjadi tolak ukur kemajuan SEO. Setidaknya ada 12 metrik yang harus kamu pahami di dalam KPI SEO, yaitu:
1. Keyword Ranking (Peringkat Kata Kunci)
Indikator pertama yang menjadi tolak ukur performa SEO adalah keyword ranking atau peringkat kata kunci. Dalam optimasi SEO, kamu harus membuat list keyword yang memang memiliki potensi untuk berada di ranking teratas SERP.
Karena semakin tinggi peringkat tersebut, semakin besar pula peluang traffic organic dan potensi konversi ke website. Untuk memeriksa peringkat kata kunci pun terbilang mudah dengan bantuan berbagai tools.
Seperti SEMRush, SERPRobot, What’s my SERP, Google Search Console, dan lain sebagainya.
2. Trafik Organik (Organic Traffic)
KPI SEO selanjutnya adalah trafik organik yang menuju website. Dalam KPI, trafik ini menjadi metrik yang sangat penting karena target menggunakan SEO adalah bertambahnya jumlah trafik organik ke suatu website.
Untuk melihat apakah trafik meningkat, kamu bisa membandingkannya dari waktu ke waktu biasanya dalam bentuk grafik. Salah satu tools yang dapat kamu gunakan untuk memantau trafik website adalah Google Analytics.
3. Bounce Rate
Selanjutnya ada Bounce Rate yang merupakan metrik KPI yang bisa mengukur apakah konten yang kamu buat relevan dengan kueri penelusuran user. Semakin tinggi bounce rate, maka hal ini memiliki arti yang kurang baik.
Karena ketika bounce rate tinggi, artinya website kamu tidak mampu menyediakan informasi yang pengguna cari. Pengguna akan cenderung mudah meninggalkan websitemu yang berdampak pada konversi yang menurun.
4. Conversions (Sales and Leads)
Metrik SEO KPI selanjutnya adalah conversions atau konversi. Ketika pengunjung datang ke website, tentunya kamu ingin mereka melakukan suatu kegiatan sampai menjadi pelanggan dengan jalan penjualan atau leads.
Nah, untuk mengukur konversi ini pun sebenarnya tidak terlalu sulit. Pertama, kamu harus menentukan dulu konversi apa yang ingin tercapai. Kemudian, gunakan Google Analytics untuk melihat hasil konversi tersebut.
5. Core Web Vitals
KPI SEO selanjutnya adalah Core Web Vitals. Google menjadikan metrik ini sebagai alat untuk melihat sejauh mana pengalaman pengguna di suatu situs. Saat ini ada 3 faktor yang masih berfokus pada kecepatan halaman website.
Hanya saja, di masa depan Google akan menambahkan metrik UX (User experience) lainnya sebagai tolak ukur. Core Web Vitals juga menjadi salah satu metrik yang penting untuk melihat apakah SEO sudah optimal dari segi teknikal.
Untuk mengukur Core Web Vitals, kamu bisa menggunakan tools Google Search Console. Dari data tersebut, kamu bisa melihat apakah ada masalah dari segi teknikal pada website atau tidak.
Salah satu faktor untuk meningkatkan Core Web Vitals adalah performa server hosting dari website itu sendiri, pastikan hosting yang kamu pakai sudah optimal secara kecepatan seperti di layanan Paket Cloud Hosting dari Jagoan Hosting.
6. Rata-rata Waktu di Halaman Website (Average Sessions Duration)
Mengukur berapa lama rata-rata pengunjung menghabiskan waktu di halaman website juga menjadi bagian dari Key Performance Indicator SEO yang sangat penting. Mengapa?
Karena semakin lama pengunjung ada di website kamu, artinya semakin relevan juga websitemu dengan kebutuhan mereka. Alhasil, ini akan memperbesar peluang terjadinya konversi.
Untuk mengukur rata-rata waktu di halaman, kamu bisa memanfaatkan Google Analytics. Kemudian pilih menu Behavior, pilih site content, dan opsi all pages. Dari sinilah kamu bisa melihat rata-rata waktu tersebut.
7. Branded Traffic
KPI SEO Marketing selanjutnya adalah Branded Traffic. Pernahkah kamu mendengar Branded Traffic?
Pada dasarnya, branded traffic adalah jumlah pengunjung yang datang ke website,. melalui pencarian di search engine menggunakan kata kunci yang berkaitan langsung dengan merek atau nama perusahaan tertentu.
Pencarian ini bisa berupa nama perusahaan, produk khusus, atau bahkan nama domain website secara langsung. Jumlah branded traffic menunjukkan tingkat kesadaran dan popularitas merek di mata konsumen.
Jadi jika banyak orang mencari merek secara khusus, artinya brand tersebut sudah berhasil membangun kehadiran yang kuat di pasar. Peluang konversi pun akan lebih besar karena pelanggan sudah memiliki niat tertentu saat mencari merek tersebut.
8. CTR Organik (Click-Through Rate)
CTR adalah sebuah metrik SEO yang menggambarkan persentase klik pada suatu halaman di website yang kamu miliki. Data dari CTR sangat penting karena memiliki kaitan langsung dengan peringkat website.
Ketika CTR semakin tinggi, maka peringkat website pun akan semakin bagus. Sebaliknya, ketik CTR rendah, maka peringkat website juga menurun.
Selain itu, CTR memberikan wawasan tentang apa yang dicari pengguna dan bagaimana mereka merespons terhadap berbagai jenis konten atau judul. Tentu hal ini bisa membantu dalam menyusun strategi konten yang lebih efektif.
9. Backlink
Salah satu metrik KPI SEO yang tidak kalah penting adalah backlink. Penting bagi pemilik website untuk memperhatikan kualitas backlink yang mereka dapatkan. Sebab, hal ini akan sangat berpengaruh pada ranking website di mesin pencarian.
Untuk melacaknya, kamu bisa menghitung jumlah domain yang menggunakan website kamu sebagai rujukan dan jumlah total backlink. Tools yang bisa digunakan untuk mengecek backlinks adalah SEMRush dan Ahrefs.
10. ROI (Return of Investment)
Metrik KPI SEO lainnya adalah ROI. Mengukur ROI sangat penting karena data ROI bisa menjadi acuan apakah sebuah bisnis sudah berhasil mencapai target atau belum.
Karena kembali lagi, tujuan akhir bisnis yang menerapkan SEO adalah mendorong peningkatan laba. Untuk mengukur ROI, kamu bisa menggunakan investasi yang kamu keluarkan dan pendapatan yang berhasil didapat dari SEO.
11. Visibilitas Pencarian Organik (Search Visibility)
Visibilitas pencarian bisa menjadi penanda pertumbuhan website yang konsisten. Meski memang jumlah impresi tidak menghasilkan klik, tapi ini sudah menjadi tanda bahwa website yang kamu kelola sudah mengalami perkembangan yang bagus.
Untuk melihat visibilitas pencarian, kamu bisa memanfaatkan salah satu tools SEO yaitu Google Search Console. Kamu bisa melihatnya di bagian performance dan di situ akan muncul data impresi suatu halaman.
12. Jumlah Halaman Terindeks (Number of Indexed Pages)
KPI SEO terakhir yang sangat penting adalah jumlah halaman terindeks. Indexing adalah proses yang penting agar suatu halaman website bisa muncul di SERP. Jika ada masalah dalam indexing, maka peringkat website bisa terganggu.
Nah, dengan melihat jumlah halaman terindeks, kamu bisa menemukan apakah ada permasalahan terkait proses indeks oleh mesin pencari. Jika ada penurunan signifikan pada jumlah tersebut, artinya ada yang bermasalah di website.
Di mana tentu saja hal ini harus segera ditangani agar tidak mengganggu peringkat website. Untuk mengukur jumlah halaman terindeks kamu bisa menggunakan bantuan Google Search Console.
Nah Sob, itulah informasi mengenai KPI SEO yang bisa kamu simak. Mengingat peranannya yang sangat penting, pastikan kamu juga senantiasa menggunakan KPI ini untuk mengukur optimasi SEO yang diterapkan.