Halo, Sob. Jika berbicara tentang pengembangan software atau aplikasi, pemilihan Database Management System (DBMS) adalah keputusan yang cukup krusial. Pilihan tersebut umumnya menjurus pada dua opsi, yaitu MariaDB vs MySQL.
DBMS sendiri merupakan software yang berguna untuk membuat dan mengatur basis data. Dengan adanya DBMS, kamu tidak hanya lebih mudah dalam mengembangkan website atau aplikasi, tetapi juga bisa lebih hemat dalam mengelola database.
Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas perbedaan di antara kedua DBMS tersebut dan membantu kamu untuk membuat keputusan yang tepat demi memenuhi kebutuhan proyekmu, Sob. Untuk itu, yuk simak pembahasan berikut ini!
Pengertian MariaDB dan MySQL
Sebelum berbicara lebih jauh tentang kedua DBMS ini, tentu kamu perlu mengetahui pengertian dari masing-masing istilah tersebut. Untuk itu, mari simak penjelasan dari MariaDB dan juga MySQL di bawah ini:
1. Apa Itu MariaDB?
MariaDB merupakan Sistem Manajemen Database yang dikembangkan dari MySQL oleh pendiri MySQL, Michael Widenius. Alasan utama di balik pembuatan MariaDB adalah kekhawatiran terkait arah pengembangan MySQL setelah diakuisisi oleh Oracle.
Michael “Monty” Widenius beserta jajarannya ingin memastikan bahwa code base MySQL tetap bersifat open source alias gratis pasca pengakuisisian tersebut. Itulah kenapa pembuatan MariaDB sangat memperhatikan kompatibilitasnya dengan MySQL.
Banyak hal yang sama antara MariaDB dengan MySQL, mulai dari definisi tabel serta data-datanya, API, berbagai protokol, port, hingga socket yang digunakan.
Untuk pengguna software MariaDB juga tidak sembarangan. Setidaknya ada beberapa perusahaan besar yang menggunakan MariaDB sebagai DBMS relasional seperti Docplanner, Grooveshark, hingga Accenture.
2. Apa Itu MySQL?
Di sisi lain, MySQL telah menjadi salah satu DBMS relasional yang paling populer sejak pertama kali meluncur di tahun 1995. Oracle Corporation saat ini memegang kendali penuh atas proyek tersebut.
Di dalam MySQL, database tersusun dalam bentuk tabel dan juga kolom. Dalam konteks basis data relasional seperti MySQL, struktur data diorganisir dalam bentuk tabel, yang mirip dengan lembar kerja dalam spreadsheet.
Setiap tabel memiliki kolom-kolom yang mewakili jenis data yang berbeda, dan setiap baris dalam tabel menyimpan satu set data lengkap yang saling terkait.
Pengguna dapat menggunakan perintah SQL (Structured Query Language) untuk mengekstrak, menyisipkan, memperbarui, dan menghapus data dari tabel tersebut, memberikan fleksibilitas dan kemampuan untuk mengelola informasi secara efisien.
Perbedaan MariaDB vs MySQL
Dari pembahasan sebelumnya, tentu kamu sudah memiliki gambaran tentang MariaDB dan juga MySQL bukan? Untuk tahu lebih jauh tentang perbedaan keduanya, kamu bisa lihat ulasan berikut:
1. Lisensi
Perbedaan pertama antara MariaDB vs MySQL terletak pada lisensinya. Semula, MySQL bersifat open source sehingga siapa saja bisa menggunakannya. Akan tetapi, software ini berubah menjadi setengah open source semenjak diakuisisi Oracle.
Dengan status ini, kita bisa tetap menggunakannya secara gratis, tetapi tidak bisa memodifikasi serta mendistribusikannya. Hal ini berbeda dengan MariaDB yang statusnya open source penuh.
Dengan begitu, kita bisa memodifikasi serta mendistribusikannya kembali secara bebas. Keuntungan lain dari status open source penuh ini memungkinkan komunitas developer untuk berkontribusi pada pengembangan source code-nya.
2. Kinerja dan Kecepatan
Selain dari lisensinya, MariaDB vs MySQL performance juga bisa kita bedakan meskipun tidak terlalu signifikan. Dalam hal replikasi dan melakukan query, MariaDB bisa lebih cepat ketimbang MySQL.
Di samping itu, MariaDB juga bisa dengan mudah mendukung jumlah koneksi bersamaan yang tinggi tanpa mengurangi kinerjanya. Sementara pengembangan MySQL masih mendapat batasan dari Oracle selaku pemegang lisensinya.
3. Mesin Penyimpanan
Perbedaan MariaDB vs MySQL berikutnya juga terletak pada bagian mesin penyimpanannya. Dalam hal ini, MariaDB memiliki 12 mesin penyimpanan berbeda. Jumlah tersebut lebih banyak daripada MySQL.
Beberapa mesin penyimpanan yang didukung oleh MariaDB, seperti TokuDB, terkenal memiliki keunggulan performa tertentu dalam situasi-situasi tertentu seperti beban kerja penulisan yang cukup tinggi.
4. Keamanan Data
MariaDB menyertakan beberapa fitur keamanan tambahan yang tidak selalu ditemukan di MySQL, seperti penyandian dinamis dan fitur keamanan yang ditingkatkan.
MySQL juga menawarkan keamanan yang solid, tetapi MariaDB cenderung lebih proaktif dalam menambahkan fitur-fitur keamanan baru ke dalam platformnya.
5. Tipe Data JSON
Baik MariaDB maupun MySQL sama-sama telah mendukung Format JSON dan menjalankan banyak fungsi yang sama. Akan tetapi, MySQL menyimpan laporan JSON sebagai objek biner, sementara MariaDB menyimpannya dalam bentuk string.
Dalam hal ini, MariaDB menawarkan beberapa fitur dan fungsionalitas tambahan dalam konteks JSON, termasuk JSON yang lebih kaya, termasuk fungsi JSON Exists dan JSON Query yang tidak ada di MySQL.
6. Enkripsi
MariaDB menyediakan fitur “Encryption at Rest” yang memungkinkan pengguna mengenkripsi data di repository kunci menggunakan mekanisme enkripsi seperti Advanced Encryption Standard (AES).
MySQL juga mendukung enkripsi pada repositori kunci menggunakan enkripsi berbasis kolom dan “Encryption at Rest.” Namun, spesifikasinya mungkin berbeda antar versi MySQL tertentu.
7. Thread Pooling
Perbedaan terakhir antara MariaDB dengan MySQL terletak pada implementasi Thread Pooling-nya. Thread Pooling sendiri adalah mekanisme yang memungkinkan server database untuk mengelola sumber daya thread dengan lebih efisien.
MySQL menggunakan thread pooling dengan pendekatan konvensional, di mana setiap koneksi klien mendapatkan satu thread yang berdedikasi untuk menangani permintaan.
Meskipun kelihatannya sederhana, nyatanya mekanisme ini justru memakan banyak sumber daya karena setiap koneksi membutuhkan satu thread terpisah.
Sementara itu, MariaDB mengimplementasikan Thread Pooling dengan pendekatan yang lebih efisien. MariaDB menggunakan satu set thread yang disediakan oleh thread pool untuk menangani permintaan dari banyak koneksi klien.
Dengan cara ini, sumber daya thread dapat dioptimalkan lebih baik, mengurangi beban pada sistem dan meningkatkan kinerja secara keseluruhan.
Antara MariaDB vs MySQL, Manakah yang Terbaik?
Dari sejumlah perbedaan yang sudah kita bahas di atas, kamu tentu bisa menilai manakah yang lebih unggul di antara kedua DBMS tersebut. Hal itu bisa kamu lihat dari kebutuhan proyek yang akan kamu kerjakan.
Ada beberapa poin di MariaDB yang lebih baik daripada MySQL, begitu juga sebaliknya. Jadi, pilihan akhir untuk menentukan BDMS mana yang akan kamu pilih ada di tanganmu, Sob.
Setelah menentukan Sistem Manajemen Database yang akan kamu gunakan, langkah selanjutnya adalah menentukan VPS terbaik untuk mengelola MariaDB ataupun MySQL sehingga aplikasi atau website bisa berjalan dengan optimal.
Dapatkan Kemudahan Manage MariaDB atau MySQL di VPS Jagoan Hosting
Dalam hal ini, kamu bisa menggunakan Cloud VPS Jagoan Hosting yang menawarkan kemudahan dalam pengelolaan Database Management System dengan support MariaDB dan MySQL. Jagoan Hosting sendiri menawarkan beberapa Paket VPS untuk mengelola DBMS seperti:
- Nebula (2 core CPU, 2 GB RAM, 40 GB storage) Rp100.000/bulan.
- Galaxy (4 core CPU, 4 GB RAM, 100 GB storage) Rp200.000/bulan.
- Universe (6 core CPU, 6 GB RAM, 200 GB storage) Rp300.000/bulan.
- Multiverse (Bebas menentukan spesifikasi sesuai kebutuhan) Rp160.000/bulan untuk spesifikasi terendah.
Menentukan DBMS antara MariaDB vs MySQL memang cukup krusial untuk pengembangan website atau aplikasi. Untuk urusan VPS, pastikan kamu hanya menggunakan layanan dari Jagoan Hosting, Sob!