Teknik Marketing Mix adalah sebuah konsep yang cukup praktis. Namun, jika kamu tidak memahaminya secara mendetail, maka ada peluang yang cukup pasti bahwa kamu akan kehilangan aspek-aspek utama penentu keberhasilan bisnis kamu.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang Marketing Mix, kamu akan tahu persis langkah-langkah yang perlu diambil untuk memaksimalkan keuntungan pada bisnis yang kamu jalankan.
Pada artikel ini, kami akan membantu kamu untuk menelaah lebih lanjut tentang fundamental teknik Marketing Mix yang wajib kamu tahu. Yuk, simak penjelasan di bawah ini.
Apa Itu Marketing Mix?
Marketing Mix adalah bagian taktis atau operasional dari rencana pemasaran. Marketing Mix terdiri atas dua konsep yang berbeda yang biasa disebut 4Ps dan 7Ps.
Konsep 4Ps mencakup price (harga), place (tempat), product (produk), dan promotion (promosi). Sedangkan konsep 7Ps mencakup beberapa tambahan aspek yaitu process (proses), people (orang), dan physical evidence (bukti fisik).
Konsep Marketing Mix terbilang cukup sederhana. Bayangkan kamu memiliki adonan kue. Pada dasarnya, semua kue mengandung telur, susu, tepung, dan gula.
Tapi, kamu bisa mengubah cita rasa kue terakhir dengan mengubah jumlah elemen campuran yang terkandung di dalamnya. Misalnya, jika kamu menginginkan kue yang lebih manis, maka kamu bisa menambahkan lebih banyak gula.
Analogi di atas sama halnya dengan konsep Marketing Mix. Tawaran yang kamu buat untuk customer dapat diubah dengan memvariasikan elemen campuran yang terkandung di dalamnya.
Misalnya, jika kamu ingin memiliki brand produk yang terkenal, maka kamu perlu meningkatkan fokus pada promosi dan peka terhadap bobot yang diberikan pada harga.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, elemen-elemen yang terkandung di dalam teknik Marketing Mix tidak berhenti sampai promotion dan price saja. Masih ada lima P lainnya yang berperan penting dalam kesuksesan bisnis.
Baca juga: Marketing Mix 7P dan Contohnya, Konsep Sukses Pemasaran Produk!
Konsep Marketing Mix
Apa saja 7Ps yang membentuk konsep Marketing Mix? Let’s check this out.
Aspek Produk (Product)
Produk adalah barang atau jasa yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan customer.
Untuk memasarkan produk atau layanan secara efektif, pelaku bisnis perlu mengidentifikasi apa yang membedakannya dari produk atau jasa milik perusahaan lain.
Contoh produk meliputi:
– Tesla Model S, mobil listrik premium
– Menginap di Holiday Inn Express, jaringan hotel nasional berbiaya rendah
– Doritos Nachos, makanan ringan
– Layanan perbankan online
Masing-masing produk ini memiliki serangkaian fitur, desain, nama, dan merek unik yang berfokus pada target customer. Karakteristik produknya pun berbeda dari produk pesaing.
Aspek Promosi (Promotion)
Promosi mencakup semua alat yang tersedia bagi pelaku bisnis untuk melakukan komunikasi pemasaran.
Ada banyak elemen promosi yang sering dimasukkan dalam teknik komunikasi pemasaran seperti penjualan, iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran langsung, komunikasi online, dan penjualan pribadi.
Contoh promosi termasuk:
– Sebuah iklan di majalah
– Ulasan pelanggan tentang produk di forum online
– Sebuah artikel surat kabar di koran lokal mengutip karyawan perusahaan sebagai ahli
– Pesan yang dikirim ke daftar pelanggan
Aspek Harga (Price)
Tujuan perusahaan dalam hal harga adalah mengurangi biaya melalui peningkatan produksi dan efisiensi, dan yang paling penting pelaku bisnis perlu meningkatkan value dari manfaat produk dan layanannya kepada customer.
Pelaku bisnis perlu mempertimbangkan biaya yang terkait dengan penelitian dan pengembangan, manufaktur, pemasaran, dan distribusinya, atau yang dikenal sebagai cost-based pricing (penetapan harga berbasis biaya).
Sedangkan harga yang didasarkan pada persepsi kualitas atau nilai konsumen dikenal sebagai value-based pricing (harga berbasis nilai).
Aspek Tempat (Place)
Place juga dikenal dengan saluran, distribusi, atau perantara. Tempat di sini berarti mekanisme melalui mana barang atau jasa dipindahkan dari produsen atau penyedia layanan ke customer.
Jenis produk atau jasa yang ditawarkan pun penting untuk dipertimbangkan ketika menentukan area distribusi.
Produk konsumen biasa sering tersedia di banyak toko. Namun, produk konsumen premium biasanya hanya tersedia di toko tertentu.
Aspek Orang (People)
Aspek ini mencakup target pasar dan orang-orang yang terkait langsung dengan bisnis. Perlu dilakukan penelitian menyeluruh untuk menemukan apakah ada cukup banyak orang di pasar target kamu yang membutuhkan jenis produk dan layanan tertentu.
Karyawan perusahaan juga merupakan bagian yang penting dalam pemasaran. Karena merekalah yang akan memberikan layanan.
Pelaku bisnis perlu merekrut dan melatih orang yang tepat untuk memberikan layanan superior kepada klien, entah itu duduk di bangku support, copywriter, programmer, dan sebagainya.
Ketika sebuah bisnis menemukan orang-orang yang benar-benar percaya pada produk atau layanan yang diciptakan oleh bisnis tertentu, sangat mungkin bahwa karyawan akan melakukan yang terbaik yang mereka bisa.
Selain itu, mereka akan lebih terbuka terhadap feedback yang jujur tentang bisnis dan memasukkan pemikiran dan keinginan mereka sendiri yang dapat meningkatkan dan menumbuhkan bisnis.
Aspek Proses (Process)
Sistem dan proses organisasi sangat mempengaruhi pelaksanaan layanan. Oleh karena itu, kamu harus memastikan bahwa kamu memiliki proses yang dirancang dengan baik untuk meminimalkan biaya.
Aspek ini bisa diterapkan ke seluruh saluran penjualan kamu seperti sistem pembayaran, sistem distribusi, dan prosedur sistematis lainnya, serta langkah-langkah untuk memastikan bisnis berjalan dengan efektif.
Aspek Bukti Fisik (Physical Evidence)
Dalam industri jasa, harus ada bukti fisik bahwa layanan itu diberikan. Selain itu, bukti fisik juga berkaitan dengan bagaimana suatu bisnis dan produknya dipersepsikan di pasar.
Misalnya, ketika kamu memikirkan makanan cepat saji, kamu secara otomatis akan memikirkan McDonalds.
Ketika kamu memikirkan olahraga, nama-nama Nike dan Adidas akan langsung muncul di benak kamu.
Merek-merek tersebut umumnya pemimpin pasar dan telah membentuk bukti fisik serta bukti psikologis dalam pemasaran mereka.
Singkatnya, mereka telah memanipulasi persepsi konsumen mereka dengan sangat baik sampai ke titik di mana merek mereka akan muncul pertama kali ketika seorang individu diminta untuk secara luas menyebutkan nama merek di niche atau industri mereka.
Fungsi Marketing Mix
Berbagai konsep marketing mix di atas rupanya mengarah ke satu fungsi utama yakni membantu pelaku bisnis merumuskan strategi pemasaran yang efektif. Sehingga, pelaku bisnis dapat memasarkan produknya kepada target yang tepat.