Bimbang pilih sistem caching mana untuk menjalankan web? Memcached masih menjadi pilihan populer banyak orang. Keunggulannya karena performanya paling cepat daripada sistem caching lain.
Namun tak semua web atau aplikasi cocok menggunakannya. Ini lebih pas kalau data-datanya bersifat sederhana. Karena memang sistem caching ini kurang pas menangani data-data kompleks.
Biar tak sampai salah pilih, yuk kenali dulu seluk beluk sistem caching ini dan apakah cocok untuk web kamu?
Apa Itu Memcached?
Memcached adalah sistem caching objek dalam memori terdistribusi yang bersifat open-source dan gratis. Sistem ini menyimpan data dalam RAM. Karena data berada di RAM, aplikasi dapat mengaksesnya dengan sangat cepat.
Dengan menyimpan data di memori, beban database dan server web berkurang, sehingga mempercepat waktu loading dan meningkatkan skalabilitas aplikasi.
Adapun datanya seperti hasil query database, halaman web, HTML, dan lainnya. Teknologi ini sangat berguna untuk aplikasi web dengan trafik tinggi yang sering mengakses data yang sama berulang kali.
Cara Kerja Memcached
Sistem ini bekerja dengan menyimpan pasangan key-value dalam memori. “Key” itu seperti label objek atau kontainer, dan “value” adalah isi di dalamnya.
Ketika membutuhkan suatu data, aplikasi akan mencari di cache terlebih dahulu menggunakan “key” yang terkait. Jika datanya ada, maka data terkirim langsung tanpa perlu mengakses database.
Sedangkan jika data tidak ada, aplikasi akan mengambil data dari database. Aplikasi pun segera menyimpannya di cache untuk akses selanjutnya.
Ini memungkinkan karena dukungan sistem Least Recently Used (LRU) untuk mengelola data di memori. Ketika memori penuh, aplikasi akan menghapus data paling lama untuk memberi ruang bagi data baru.
Fitur Memcached
Guna memastikan apakah sistem caching ini tepat bagimu, pertimbangkan dulu beberapa fitur-fiturnya. Adanya fitur-fitur ini juga pembeda dari sistem caching lain, apa saja? Berikut daftarnya:
1. Manajemen Data Key-Value
Sistem caching ini menggunakan struktur data key-value yang sederhana. Dengan begitu pengelolaan data jadi lebih mudah. Tak ada proses kompleks yang tersembunyi. Berkat kesederhanaan ini juga yang membuat performanya melejit.
2. Penyimpanan dalam RAM
Inilah kunci kecepatan memcached performance. Pasalanya penyimpanan data berada dalam RAM, memungkinkan akses data dengan kecepatan tinggi.
3. Hapus Otomatis Data Lama
Kamu dapat mengatur waktu kedaluwarsa masing-masing data yang ada di aplikasi. Fitur ini sangat membantu meringankan beban tugasmu. Dengan fitur ini, aplikasi hanya menyimpan data-data yang relevan dan paling baru.
4. Distribusi Caching
Kamu dapat mendistribusikan data di beberapa server. Tujuannya supaya meningkatkan skalabilitas aplikasi. Jika satu server down, server lain tetap dapat melayani permintaan data.
5. API Support
Adanya dukungan berbagai bahasa pemrograman populer seperti PHP, Python, Java, Ruby, C++, Perl, dan lainnya. Dukungan API Ini membuka peluang integrasi dengan berbagai aplikasi lain.
Kelebihan Memcached
Sebagai sistem caching sederhana, ternyata ada sejumlah kelebihan yang terdapat di dalamnya. Mengingat banyaknya fitur-fitur yang tersedia, tak heran kalau sistem caching ini juga mampu menawarkan hal-hal berikut:
1. Meningkatkan Performa Aplikasi
Dengan mengurangi beban database, kecepatan loading website dan aplikasi meningkat secara signifikan. Hal ini berdampak pada peningkatan user experience dan mengurangi bounce rate. Website jadi lebih cepat, pengunjung pun senang.
2. Meningkatkan Skalabilitas
Mudah melakukan skalabilitas aplikasi dengan sistem ini, khususnya menghadapi trafik aplikasi,
Ketika trafik meningkat, kamu cukup menambahkan server baru untuk menangani beban tambahan. Aplikasi tetap kuat dan siap menghadapi lonjakan trafik lain.
3. Mengurangi Beban Database
Dengan install memcached, kamu turut mengurangi jumlah query ke database dan mengurangi beban server. Database pun dapat fokus pada tugas-tugas yang lebih penting. Dengan fitur ini, database pun lebih ringan.
4. Implementasi Mudah
Konfigurasi dan instalasinya sangat mudah. Sudah banyak tutorial yang tersebar, sehingga memudahkan proses implementasi. Sistem ini juga terbuka dan developer masih bisa mengembangkannya mengikuti kebutuhan.
5. Hemat Biaya
SIstem ini merupakan solusi open-source yang gratis. Kamu tidak perlu mengeluarkan biaya lisensi sama sekali. Otomatis membantu menghemat biaya operasional bisnis.
Kekurangan Memcached
Ada plus pasti ada minusnya, begitu pun dengan ini. Biar tidak kaget saat menggunakan nanti, catat baik-baik kekurangannya. Bisa saja kekurangannya tak memengaruhi operasional web kamu. Berikut daftarnya:
1. Data Bisa Hilang
Karena data berada di RAM, data akan hilang jika server restart atau mengalami kegagalan. Maka sebaiknya selalu buat cadangan data guna mencegah hal ini terjadi tiba-tiba.
2. Ukuran Data Kecil
Setiap data maksimal sekitar 1MB. Angka yang kecil ini memang batasan secara default. Oleh karenanya, sistem ini tidak cocok untuk menyimpan data yang besar seperti gambar atau video.
3. Tidak Bisa Replikasi Data
Kalau membutuhkan replikasi data, sayangnya belum tersedia di sistem caching ini. Tak ada fitur replikasi data otomatis. Dengan begitu, kamu harus melakukannya secara manual.
4. Sulit Mencari Data
Tidak ada dukungan pencarian isi data, hanya pencarian berdasarkan key. Itu artinya kamu tidak dapat melakukan pencarian kompleks guna mencari data yang tersimpan.
Ini cukup menyulitkan khususnya kalau lupa di mana letak data yang sedang kamu cari.
Contoh Penggunaan
Sadar atau tidak, ternyata banyak aplikasi yang mengandalkan ini. Bahkan aplikasi sehari-hari kamu kemungkinan besar menggunakan memcached. Beberapa contoh penggunaannya yaitu:
1. Platform Media Sosial
Facebook, Twitter, dan Instagram menggunakannya untuk menyimpan data yang sering diakses. Contohnya konten pengguna, komentar, dan informasi profil pengguna.
Jika tidak, platform ini bisa berat karena menanggapi banyaknya data yang aplikasi harus kirim.
2. Toko Online
Platform Toko online memanfaatkannya untuk menyimpan data produk, isi keranjang belanja, dan riwayat aktivitas pengguna. Dengan ini, masing-masing website jadi lebih responsif dan cepat.
3. Sistem Content Management (CMS)
Platform CMS seperti WordPress menggunakannya untuk menyimpan konten yang sering diakses, seperti artikel, gambar, dan video. Dengan begitu pengguna bisa cepat menikmati konten website tanpa khawatir lemot.
4. Gaming
Beberapa platform game online juga menggunakannya. Khususnya untuk menyimpan data permainan, skor pemain, dan riwayat aktivitas. Dampaknya game online jadi lebih lancar dan minim lag.
Solusi Percepat Performa Website dengan Hosting
Memcached adalah solusi caching yang kuat untuk meningkatkan performa dan skalabilitas website dan aplikasi. Tetapi ada solusi lain dengan hasil yang sama, yaitu menggunakan web hosting terbaik.
Temukan paket hosting VPS, dedicated, hingga shared yang menarik dengan harga terjangkau di Jagoan Hosting. Tentukan sendiri RAM, CPU, dan lainnya sesuai kebutuhan website.
Kalau sudah memahami cara kerja dan fitur memcached, jangan lupa optimalkan website kamu secara signifikan dengan web hosting murah di Jagoan Hosting. Dengan website yang berkualitas, pengguna pun tak cepat pergi meninggalkanmu!
FAQ
Apa gunanya memcached?
Untuk mempercepat pengambilan data serta meringankan beban server. Karena data sudah tersimpan di RAM.
Apa itu memcache atau memcached?
Sama saja, hanya beda nama. Tetapi kebanyakan orang lebih mengenal sistem caching ini dengan sebutan yang kedua.
Bagaimana cara menyimpan data di memcached?
Penyimpanan berada di RAM, sehingga tak perlu loading tambahan seperti mengakses ke database dari awal.