10+ Cara Menjadi Web Developer yang Jago di 2024

Cara Menjadi Web Developer yang Jago
Cara Menjadi Web Developer yang Jago

Belakangan makin banyak yang mencari tahu cara menjadi web developer. Maklum saja, peminat profesi yang satu ini memang kian meningkat.

Di era serba digital, web developer dibutuhkan oleh hampir semua perusahaan. Sehingga peluang untuk mendapatkan pekerjaan terbuka lebar. Terlebih lagi, profesi ini menjanjikan gaji yang tinggi.

Tertarik untuk menekuni profesi ini, Sob? Yuk, cari tahu bagaimana caranya.

Tentang Web Developer

Web developer bertugas membangun dan memelihara website dan aplikasi web. Seorang web developer menuliskan kode yang menciptakan fungsionalitas dan penampilan dari web.

Web developer juga punya peran utama untuk memastikan website tampil menarik secara visual dan mudah dinavigasikan. Namun, banyak dari web developer yang sekaligus bertanggung jawab menjaga performa dan kapasitas website.

Dalam perusahaan, web developer bekerjasama dengan berbagai departemen lain untuk membangun website yang sesuai, seperti web desainer dan manager produk.

Cara Menjadi Web Developer

Peluang kerja web developer meningkat seiring berkembangnya digital marketing. Maka, tidak heran jika makin banyak pula yang tertarik menekuni pekerjaan sebagai web developer.

Buat kamu yang berminat, bisa mengikuti cara menjadi web developer berikut:

1. Tentukan Tujuan

Pertama-tama, kamu perlu menentukan dulu tujuan secara spesifik. Hal ini karena ada beberapa jenis web developer yang berbeda. 

Sementara, masing-masing memerlukan skill set yang berbeda. Sehingga dengan menentukan tujuan lebih dahulu, kamu bisa fokus mempelajari skill spesifik yang dibutuhkan.

Cek Konten Lainnya:
Domain .Cloud: Ini Keunggulan dan Harganya

Melansir dari Coursera, berikut jenis-jenis web developer yang umum:

  • Back-end web developer: khusus menangani program back end, seperti penyimpanan database, manajemen server, keamanan, integrasi, dan logika program.
  • Front-end web developer: bekerja pada bagian website yang mana bisa berinteraksi dan terlihat oleh pengunjung. Jenis web developer ini merancang layout fisik dari setiap halaman, menambahkan grafik, dan meningkatkan performa.
  • Full-stack developer: berperan dapat pengembangan web secara back-end maupun front-end dan memahami keseluruhan teknologi yang diperlukan untuk memperkuat website.
  • Webmaster: berperan sebagai pengelola website. Webmaster memiliki tugas utama untuk menjaga website selalu mendapat pembaruan, memastikan setiap link dan aplikasi bekerja secara normal.

2. Mempelajari Dasar Pengembangan Web

Setelah menentukan tujuan dengan memilih jenis web developer tertentu, selanjutnya kamu perlu mempelajari dasar pengembangan web. Artinya kamu perlu mengasah keterampilan teknis seperti: 

  • Memahami bahasa pemrograman umum: Sebagai contoh HTML, PHP, dan JavaScript untuk front-end web developer. Sementara itu, jika berminat mendalami pengembangan back-end bisa mempelajari Python, Ruby, atau Java.
  • Memahami konsep desain web: Seorang developer harus bisa membuat web yang responsif sehingga terlihat bagus pada berbagai perangkat.
  • Mengerti SEO teknikal: banyak faktor dalam desain web berpengaruh pada ranking web pada mesin pencarian. Sehingga memahami cara kerja SEO bisa bermanfaat bagi web developer.
  • Memahami prinsip dasar desain: Tujuannya supaya bisa membuat website yang tampil menarik. Beberapa prinsip desain visual yang penting meliputi penggunaan ruang putih, pemilihan font, dan penambahan gambar.

3. Pertimbangkan Lanjut Studi

Meskipun lulusan tidak selalu wajib sifatnya dalam profesi web developer, menjalani studi lanjut di bangku kuliah tentunya tetap bermanfaat.

Maka dari itu, ada baiknya untuk mempertimbangkan belajar di program studi (prodi) yang sesuai dengan kebutuhan profesi incaran kamu. Jika berminat untuk menjadi back end web developer, maka bisa ambil prodi ilmu komputer.

Sementara itu, kalau lebih tertarik ke pengembangan front-end, bisa memilih kuliah bidang desain web.

4. Ikuti Pelatihan

Cara menjadi web developer tidak selalu harus kuliah. Kamu bisa saja mengembangkan keterampilan dengan cara lain, seperti mengikuti kursus dan pelatihan untuk belajar bahasa pemrograman.

Cek Konten Lainnya:
10+ Contoh Website Cafe & Coffee Shop dengan Desain Terbaik

Bahkan, kamu bisa ikuti pelatihan secara online untuk mengasah berbagai keterampilan penting untuk bekal menjadi web developer.

5. Membuat Proyek Pribadi

Setelah mengantongi keterampilan coding dan memahami dasar pemrograman, maka kamu bisa mulai membangun web. Caranya mudah saja, kamu bisa membuat proyek pribadi.

Tidak perlu yang terlalu muluk, Sob. Kamu bisa mulai dengan proyek sederhana. Kemudian, meningkatkan kesulitan seiring waktu sambil belajar.

Proyek pribadi memungkinkan kamu mendapatkan pengalaman langsung untuk menguji keterampilan. Selain itu, nantinya proyek ini bisa kamu jadikan bahan portofolio.

6. Buat Portofolio Web Developer

Sebagai web developer, portofolio sering kali menjadi salah satu bagian paling penting dalam lamaran kerja. Portofolio berisi catatan dari proyek yang pernah kamu kerjakan.

Salah satu portofolio yang powerful adalah berupa website, karena sesuai dengan scope pekerjaan. Untuk mudah membuat portofolio Jagoan Hosting punya solusi Hosting Developer Friendly yang cocok untuk para web developer.

Web Hosting ini punya dukungan seperti Golang, Node.js, Python, Git, Ruby.

Klien potensial akan mengecek portofolio untuk menilai tingkat kemampuan kamu. Termasuk juga jenis proyek yang mampu kamu kerjakan dengan lebih baik.

7. Cari Mentor dan Jaringan

Tips selanjutnya untuk menjadi web developer yaitu mencari mentor dan jaringan. Hal ini bisa membantu kamu untuk tampil stand out daripada kompetitor.

Kamu bisa bergabung dengan komunitas web developer untuk memperluas jaringan. Dari komunitas tersebut kamu juga bisa mencari mentor untuk membantu mengatasi masalah coding yang sulit dan mengarahkan ke sumber daya.

8. Mengasah Soft Skill untuk Web Developer

Keterampilan teknis saja belum cukup. Untuk menjadi web developer yang jago, kamu juga perlu mengasah berbagai soft skill, seperti:

  • Komunikasi yang baik dengan klien dan tim untuk mendiskusikan mengenai desain dan langkah-langkah dalam mengerjakan proyek.
  • Pelayanan pelanggan. Web developer membangun web untuk klien, sehingga penting untuk memprioritaskan kebutuhan dan keinginan klien.
  • Kemampuan manajemen waktu, pengerjaan proyek, dan penggunaan anggaran juga penting untuk dimiliki oleh web developer.
Cek Konten Lainnya:
14+ Aplikasi Pembuat Website Gratis Terbaik Tanpa Coding

9. Mendapatkan Sertifikasi

Sertifikasi berfungsi untuk memvalidasi keterampilan yang kamu miliki sebagai web developer. Sehingga, klien sering kali menjadikan sertifikasi sebagai pertimbangan penting.

Nah, biasanya kursus atau pelatihan yang kamu ikuti akan memberikan sertifikasi pada peserta. Kamu juga bisa memperbanyak sertifikat, misalnya dari vendor ternama seperti Microsoft Certified Solutions Associate (MCSD).

10. Menjadi Freelancer atau Gabung ke Perusahaan

Web developer bisa berupa posisi full time maupun freelance. Ada baiknya kamu mempertimbangkan mau menjalani profesi freelance web developer atau bergabung ke perusahaan.

Masing-masing opsi memiliki plus minus sendiri. Freelance memberikan peluang luas untuk mencari pengalaman dari berbagai industri yang berbeda dan waktu kerja yang fleksibel. 

Sementara itu, pekerjaan full-time menuntut jam kerja tertentu dan menjamin stabilitas gaji.

11. Terbuka pada Perubahan

Web development merupakan industri yang terus menerus berkembang. Bahkan industri ini mengalami perubahan dengan cepat.

Jadi, sebagai web developer kamu perlu bersikap terbuka pada perubahan tren dan teknologi. Bukan itu saja, kamu perlu mengikuti perkembangan teknologi web supaya bisa menggunakan teknologi terbaru dalam melakukan pekerjaan.

FAQ

Apa bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan?

Mengutip dari BrainStation, JavaScript, Phyton, dan SQL merupakan jenis bahasa pemrograman yang paling populer.

Apakah web developer harus paham semua bahasa pemrograman?

Tidak. Namun, semakin banyak bahasa pemrograman yang kamu kuasai maka makin bagus.

Ada tidak cara yang lebih cepat untuk menjadi web developer?

Cara untuk menjadi web developer dengan waktu relatif singkat yaitu dengan mengikuti bootcamp atau sertifikasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
SFTP
Read More
SFTP: Definisi, Manfaat & Cara Menggunakan [Lengkap]
SFTP adalah singkatan dari SSH File Transfer Protocol. Fungsi utamanya yakni membuat aktivitas pentransferan data antara client dan…
Trend Programming
Read More
Yuk Ketahui! Prediksi Trend Programming di tahun 2020
Tahun 2019 akan berakhir, Semua orang mulai menyiapkan resolusinya di tahun 2020, Tak terkecuali para programmer. Eitss sebelumnya…