Moodle vs Google Classroom: Bagus Mana untuk E-Learning?

Moodle vs Google Classroom
Moodle vs Google Classroom

Moodle dan Google Classroom adalah dua learning management system paling populer. Tetapi kalau harus pilih Moodle vs Google Classroom, kamu bisa mempertimbangkan kelebihan dan fiturnya.

Banyak yang menyukai Moodle karena menawarkan fitur terlengkap. Tetapi Google Classroom sering menjadi andalan pengajar karena ringan dan mudah dipahami. Moodle memang sedikit berat dari segi aplikasi.

Nah supaya menemukan LMS yang tepat, kenali keunggulan dan kekurangannya di pembahasan berikut!

Perbedaan Moodle vs Google Classroom

Pastinya ada alasan kamu ingin menggunakan LMS. Supaya semakin lancar pembelajarannya, jangan sampai salah pilih. Kalau masih bingung, coba simak dulu perbandingan keduanya dari beberapa sisi, seperti:

1. Biaya

Classroom

Biaya Moodle vs Google Classroom sama-sama gratis. Google menyediakan Classroom untuk memudahkan pembelajaran pada masa pandemi. 

Pengajar dan siswa bisa menikmati gratis fitur-fitur Classroom dengan syarat institusi sudah mendaftar ke Google Education. 

Moodle

Sedangkan Moodle sejak awal bersifat open source, sehingga siapa saja gratis menggunakannya.

Dengan Moodle gratis, kamu sudah tahu mendapatkan kapasitas gratis sebesar 200 MB untuk maksimal 50 orang. 

Kalau mau lebih, tinggal upgrade ke MoodleCloud Starter atau Moodle for School. Paket Moodle for School patut menjadi pilihan kalau kamu memiliki beberapa kelas. 

2. Kustomisasi

Classroom

Perbedaan Moodle dan Google Classroom paling menonjol ada di kustomisasi. Pengajar di Classroom tak bisa mengganti tampilan LMS atau menambahkan gambar-gambar interaktif. 

Cek Konten Lainnya:
Pahami Perbedaan AMD dan Intel Serta Plus Minusnya Lengkap!

Sebagai contoh, kamu ingin membuat LMS untuk anak, di Classroom tak ada tema khusus anak. Sementara di Moodle, kamu bisa bereksperimen menggunakan font, tema, gambar dan lain-lain biar seisi konten menarik perhatian anak

Moodle

Semua itu memungkinkan dilakukan di Moodle. Kamu bebas mengganti tema atau mengatur fitur-fitur LMS sesuai kebutuhan. Apalagi kalau sudah terbiasa menggunakannya, maka banyak plugins komprehensif yang dapat dicoba.

Bahkan ada plugin games, seperti Hangman, Who Wants to be a Millionaire, atau Sudoku yang mana membantu agar siswa tidak jenuh selama belajar.

3. Tim Dukungan dan Komunitas

Classroom

Moodle vs Google Classroom berikutnya tentang dukungan pengguna. Google menyediakan layanan keluhan pengguna Classroom.

Tetapi respons balik yang diberikannya lama. Tentunya kurang efektif kalau kamu membutuhkan jawaban cepat. 

Moodle

Moodle juga tak menyediakan tim dukungan pengguna. Namun sebagai LMS berbasis open source, ada komunitas besar yang senantiasa membantumu. 

Komunitas ini menjadi tempat berbagi keluhan, update, bahkan tips dan trik selama 24/7. Bahkan komunitas tersebut diisi oleh teknisi-teknisi Moodle berpengalaman. 

4. Tampilan Interface

Classroom

Classroom unggul dari segi interface. Desainnya intuitif dan ramah pengguna.  Tanpa waktu lama para pemula langsung memahami navigasi di LMS ini. 

Keunggulan ini yang membuat Classroom masih populer di kalangan pengajar dan siswa.

Moodle

Kekurangan Moodle sendiri ada di desain interface. Bagi pemula, LMS ini bisa cukup membingungkan. 

Bakal butuh waktu lebih lama untuk mengenal fitur-fitur dan cara menggunakannya secara maksimal. Meski begitu, ada komunitas yang siap membantu sekiranya kamu bingung. 

5. Keamanan

Classroom

Soal keamanan, Moodle vs Google Classroom sangat berbeda. Classroom menggunakan keamanan berbasis cloud. 

Otomatis data-data berada di server milik Google. Beberapa orang justru khawatir karena pihak ketiga ikut menyimpan data institusi mereka.

Cek Konten Lainnya:
Sistem Informasi: Pengertian, Tujuan, Komponen dan Contohnya

Moodle

Kalau kamu mementingkan privasi, Moodle adalah pilihan yang tepat. LMS ini menyediakan opsi hosting mandiri. 

Dengan begitu, hanya kamu yang bisa mengontrol data-data. Ini memberikan perlindungan privasi serta mencegah data jatuh ke pihak ketiga.

6. Deployment

Classroom

Dari segi deployment, Moodle vs Google Classroom punya perbedaan. Classroom tidak perlu deployment, karena terintegrasi layanan Google. 

Asalkan institusi kamu mendaftar Google Education, kamu tinggal login dengan email. Classroom pun langsung aktif. 

Moodle

Tetapi Moodle harus deploy melalui beberapa pilihan, seperti melalui server lokal atau cloud. Apabila menggunakan server lokal, nantinya kamu butuh tim IT yang merawat server. 

Oleh karenanya, Moodle sangat cocok untuk institusi besar yang membutuhkan kontrol penuh atas data-data.

7. Kegunaan Utama

Classroom

Fitur Moodle dan Google Classroom jauh berbeda, karena masing-masing LMS punya fungsi tersendiri. Kalau sekadar mengelola tugas dan diskusi biasa, Classroom memang pilihan yang tepat. 

Moodle

Tetapi Moodle lebih cocok untuk kamu yang ingin menyajikan pembelajaran lebih kompleks. Misalnya mengadakan ujian online, kuis, tracking progress, dan lain sebagainya. 

Tetapi supaya fitur Moodle tersebut maksimal, LMS ini membutuhkan server yang optimal.

Kekurangan Moodle dan Google Classroom

Kalau sudah tahu fleksibilitas Moodle vs Google Classroom, kenali juga keterbatasan masing-masing platform. 

1. Google Classroom

  • Tidak bisa kustomisasi tampilan LMS
  • Ada campur pengelolaan data oleh pihak ketiga, yaitu Google
  • Fiturnya sederhana dan kurang cocok sebagai media evaluasi kompetensi siswa

2. Moodle

  • Butuh waktu untuk memahami fitur-fitur yang ada
  • Membutuhkan server terbaik biar performa optimal
  • Memerlukan pengetahuan teknis kalau konfigurasi dari awal

Mana yang Lebih Baik Moodle atau Google Classroom?

Guna menentukan pilihan yang tepat setelah tau Moodle vs Google Classroom, balik lagi ke alasan awal menggunakan LMS. Apakah mencari platform yang praktis dan intuitif? Atau platform dengan kustomisasi tinggi?

Cek Konten Lainnya:
Cara Proxy Spaces dengan Nginx di Ubuntu 16.04

Google Classroom sangat fleksibel sehingga mampu memberikan pembelajaran sederhana. Tetapi Moodle juga memiliki fitur kustomisasi yang luas. Moodle cocok menjadi solusi pembelajaran online yang imersif.

Karena kamu mendapat akses ke berbagai fitur pendukung pembelajaran yang tak ada di Classroom. Pastinya pembelajaran bakal naik level dengan Moodle.

Hadirkan Pembelajaran Terbaik dengan VPS Moodle

moodle

Berbicara soal ujian online, Moodle adalah pilihan terbaik. Tetapi ujian yang lancar memerlukan server hosting andal. Dengan VPS Hosting Moodle terbaik dari Jagoan Hosting, kamu tak perlu repot konfigurasi karena Moodle terinstal otomatis di server..

Hosting ini dirancang khusus untuk memberikan performa stabil, perlindungan privasi, dan fleksibilitas upgrade mengikuti kebutuhan pembelajaran atau ujian online. Sehingga tugas kamu tinggal fokus mengisi konten. 

Kini tahu harus pilih Moodle vs Google Classroom, kan? Tetapi kalau ingin hosting khusus untuk pelaksanaan ujian online, Jagoan Hosting juga menyediakan Website Ujian Online yang memastikan uji kompetensi siswa berjalan tanpa gangguan.

FAQ

Apa kekurangan atau kelemahan dari Google Classroom?

Kekurangannya Classroom membutuhkan perangkat yang kompatibel dan jaringan internet. Fiturnya juga terbatas, tidak bisa dipakai untuk ujian online. Hanya fokus sebagai media untuk memberikan tugas dan diskusi.

Apakah ada yang lain seperti Google Classroom?

Moodle termasuk alternatif Classroom dengan fitur yang lebih lengkap. Moodle memungkinkan ujian online, sistem peringkat, analisis pembelajaran, dan masih banyak lagi.

Mengapa Moodle sangat populer?

Pasalnya Moodle memberikan kemudahan bagi pengajar. Moodle mampu membantu analisis perkembangan siswa. Ditambah LMS ini tak berbayar sama sekali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Perbedaan Grafana vs Metabase
Read More
Perbedaan Grafana vs Metabase: Pilih yang Mana?
Saat ini, Grafana dan Metabase merupakan tools data analytics yang sangat terkenal. Apalagi, dengan semakin tingginya pemanfaatan data…
MySQL
Read More
Apa itu MySQL? Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya
MySQL adalah salah satu sistem manajemen database yang bersifat open source. Sementara, database sendiri sangat dibutuhkan dalam membuat…