Membahas server website, pasti Nginx vs Apache selalu menjadi pembicaraan utama. Karena kedua web server ini memiliki fitur yang sama canggihnya dan sangat populer di kalangan pengguna.
Jika kamu masih pengguna baru untuk layanan hosting pasti bingung menanyakan sebenarnya Nginx vs Apache bagus mana? Karena sejauh ini reputasi keduanya sama baik dan tidak saling tumpang tindih.
Belum lagi ada tambahan litespeed sebagai server hosting yang memiliki performa terbaik. Sehingga, bagi beberapa orang mungkin bingung membandingkan antara Litespeed vs Nginx vs Apache.
Perbedaan Apache dan Nginx
Apabila kamu mencari web server terbaik antara nginx dan apache, maka perhatikan perbedaan Nginx vs Apache di bawah ini:
1. Pemrosesan Konten
Ketika kamu menggunakan Apache, maka tanpa bantuan software pun bisa memproses konten secara dinamis. Hal ini karena terdapat modul yang bisa dilepas pasang sesuai kebutuhan. Keunggulannya proses eksekusi lebih cepat dan mudah.
Keunggulan tersebut belum ada pada Nginx. Karena Nginx masih tergantung dengan software tambahan untuk memproses konten. Apalagi kamu sebagai pengguna harus menghubungkan sendiri software tambahannya.
2. Metode Pencarian File
Perbedaan lain bisa kamu temukan dari metode pencarian file antara Apache dan juga Nginx. Apabila Apache menerima request, maka pemahamannya akan mengarah pada permintaan mencari lokasi filesystem resource.
Artinya, web server akan melakukan proses pencarian file melalui dokumen tree. Berbeda dengan Nginx yang justru mencari lokasi filesystem resource hanya jika dibutuhkan.
Metodenya Nginx akan mencari file dengan menguraikan uniform resource identifier (URI). Oleh karena itu, fungsi Nginx sebagai server web, proxy, dan mail menjadi lebih efektif.
3. Kemampuan Caching
Caching merupakan proses penyimpanan file website sementara untuk membantu meringankan tugas server. Menggunakan caching, setiap file yang pernah diminta sebelumnya akan diproses lebih cepat.
Apache dan juga Nginx sebenarnya memiliki kemampuan caching, tetapi komponen untuk membuat cache berbeda.
Nginx memanfaatkan FastCGI yang terkenal dalam pembuatan cache konten statis. Sedangkan Apache memiliki dua komponen yaitu modul mod_cache dan varnish.
4. Penanganan Traffic
Perbedaan lain dari Nginx vs Apache bisa kamu lihat berdasarkan penanganan trafficnya. DI mana, Apache memproses traffic menggunakan MPM (Multi-processing modules) dengan tiga mekanisme berbeda, yaitu :
- Mpm_worker : memiliki sifat multi-thread sehingga berkemampuan untuk menangani lebih dari satu request di waktu yang bersamaan (cocok untuk website traffic tinggi)
- Mpm_prefork : hanya bisa menangani satu request saja. Apabila untuk traffic dalam jumlah besar, maka performa dari server akan mengalami penurunan
- Mpm_event : bersifat multi-thread yang sama sama mpm_worker tetapi masing-masing thread terdapat thread pendukungnya sendiri. MPM ini juga cocok untuk website dengan tingkat efisiensi tinggi.
Sedangkan untuk Nginx, proses traffic memanfaatkan algoritma dengan sifat non-blocking, event-driven, dan juga asinkron. Sehingga hal tersebut bisa membuat proses berjalan secara bersamaan meskipun ribuan request yang masuk.
5. Akses Konfigurasi
Dilihat dari segi akses konfigurasinya, Nginx dan Apache memiliki perbedaan pada tingkat direktori. Server Apache melakukan konfigurasi tanpa merubah konfigurasi utama (file .htaccess). Akses ini memudahkan aplikasi seperti CMS (Content Management System).
Berbeda dengan Nginx yang tidak memiliki akses konfigurasi pada tingkat direktori. Sehingga proses pengaturan aplikasi dan juga sisi pengguna perlu adanya perubahan dari server.
6. Cara Menambahkan Modul
Kedua web server antara Nginx vs Apache sama-sama memiliki modul untuk menambahkan fitur seperti enkripsi, proxy, dan juga mengaktifkan cache.
Pada server Apache jika kamu ingin mengaktifkan atau mematikannya bisa dilakukan dengan mudah. Tetapi, pada Nginx kamu harus melakukan kompilasi source code terlebih dahulu ketika install di server. Sedangkan pada Apache se
7. Ketersediaan Dokumentasi dan Tools
Berdasarkan ketersediaan dokumen dan juga tools, web server Apache tentu memiliki lebih banyak dokumentasi yang tersedia karena sudah ada sejak lama. Sedangkan Nginx masih baru dimulai dan dikenal dengan bahasa Rusia saja.
Tetapi karena popularitasnya mengalami peningkatan pesat, panduan dari Nginx sendiri telah tersedia dari banyak bahasa. Namun, keduanya sendiri telah tersedia banyak tools sehingga proses integrasinya bisa berjalan dengan mudah.
Litespeed vs Apache
Untuk mengetahui bagus mana antara Litespeed vs Apache, maka kamu perlu tahu perbedaan berikut ini :
1. Proses Konfigurasi
Menyesuaikan kebutuhan pengguna, Apache memiliki banyak modul tambahan untuk memudahkan proses konfigurasi. Sedangkan, LiteSpeed justru memungkinkan pengguna bisa pakai web server tanpa perlu konfigurasi.
2. Penanganan Traffic
Penanganan traffic pada website dengan trafik tinggi memang condong ke Apache karena penggunaan thread untuk menangani berbagai proses yang masuk. Tetapi, LiteSpeed juga menjadi web server dengan event-driven architecture yang mampu menangani ribuan koneksi di waktu bersamaan.
Sehingga jika kamu memiliki website dengan traffic tinggi, maka kami lebih condong menyarankan penggunaan LiteSpeed saja.
3. Kompatibilitas Sistem Operasi
Membandingkan dari segi kompatibilitas sistem operasi dengan penggunaan sistem yang umum dipakai seperti Linux dan Windows, kira-kira mana sih yang paling cocok?
Jika kamu bandingkan antara litespeed dan apache, maka sisi kompatibilitasnya lebih unggul dari Apache. Karena, sistem mendukung Linux dan juga Windows. Bahkan, di Linux sendiri bisa mendukung banyak distro seperti RedHat dan Ubuntu.
Sedangkan, pada LiteSpeed masih belum kompatibel terhadap Windows. Sehingga, dukungan masih condong ke Linux dengan beberapa distro utama saja.
4. Penanganan Masalah Keamanan
Meskipun kamu menggunakan berbagai macam web server, pasti tetap ada saja permasalahan yang muncul. Hanya saja setiap web server memiliki cara tersendiri untuk menangani masalah yang dilakukan.
Sebenarnya, Apache dan LiteSpeed memiliki kinerja penanganan keamanan yang sama baiknya.
Terbukti bahwa keduanya memiliki fitur Apache mod_security dan bandwidth throttling (perlambatan bandwidth) untuk pencegahan dan penyelesaian masalah.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari segi keamanan keduanya memiliki penanganan yang sama baiknya.
5. Penggunaan WordPress
Terakhir, LiteSpeed dan Apache mendukung penggunaan WordPress dalam platform website. Tetapi, LiteSpeed mendukung kinerja PHP server hingga 50%, sebab platform dibangun dengan bahasa pemrograman PHP.
LiteSpeed juga menggunakan koneksi aplikasi PHP ke Server web pakai baris perintah (LSAPI + PHP) untuk proses script yang berjalan.
Jadi, bisa diambil kesimpulan bahwa untuk pemilik website WordPress, penggunaan layanan hosting dan dukungan server LiteSpeed menjadi pilihan terbaik.
Perbandingan Litespeed vs Nginx vs Apache, Bagus Mana?
Setelah mengetahui perbandingan keseluruhan antara Nginx vs Apache vs Litespeed, apakah masih bingung harus memilih yang mana? Secara look ketiga web server menawarkan keunggulan masing-masing.
Apabila kamu membandingkan antara Nginx dengan Apache, maka konfigurasi dan penggunaan untuk website dengan traffic tinggi. Maka, Nginx jauh lebih unggul.
Kamu bisa dapatkan performa terbaik Nginx di produk Jagoan Hosting yaitu di Shared Hosting dan Dedicated Hosting.
Dapatkan Nginx di Hosting Murah
Setelah melihat perbandingan beberapa web server, yang didukung oleh penelitian dari Kinsta yang menjelaskan web server Nginx memiliki performa yang lebih baik. Pemilihan web server sangat penting untuk memastikan performa websitemu berjalan maksimal.
Pastikan kamu menggunakan hosting dengan performa kecepatan yang super kilat seperti produk Hosting Murah Unlimited dari Jagoan Hosting.
Dapatkan Nginx di Dedicated Hosting
Selain di produk shared hosting, Jagoan Hosting juga menawarkan web server terbaik di produk kelas atas untuk kategori hosting.
Produk kelas atas ini adalah Dedicated Hosting yang dibuat khusus untuk website prioritas dengan benefit satu server untuk satu pelanggan. Kamu bisa dapatkan di Dedicated Server Hosting Indonesia dari Jagoan Hosting.