Personalized marketing adalah salah satu strategi yang dapat digunakan untuk memasarkan produk usahamu, Sob. Terlebih di era sekarang ini, persaingan bisnis memang sudah cukup ketat dan intens.
Sebagai seorang pelaku usaha, kamu tentu harus bisa memahami strategi pemasaran yang baik untuk bisa memaksimalkan penjualan. Berikut ini kami akan bahas salah satu caranya yakni melalui pengaplikasian personalized marketing.
Mulai dari apa yang dimaksud dengan personalized marketing hingga cara dan tips untuk melakukan strategi tersebut. Semuanya akan kami bahas secara lengkap pada artikel berikut. Yuk simak!
Apa itu Personalized Marketing?
Personalized marketing adalah metode marketing yang paling sering dipergunakan hingga saat ini. Secara lebih lanjut, personalized marketing adalah istilah dari one-to-one marketing atau marketing personalization.
Dapat dipahami pula bahwa personalized marketing adalah strategi yang dibuat untuk menyesuaikan antara brand message dengan individu dari calon prospek menurut data yang ada.
Lantas, apa itu personalized marketing menurut ahli? Menurut MailChimp, personalized marketing adalah sebuah teknik yang digunakan untuk menghasilkan customer journey yang lebih mudah.
Tidak hanya itu, lewat brand kita juga dapat memperluas koneksi yang lebih erat dengan customer. Sehingga, para customer bisa terus menggunakan layanan jasa atau produkmu.
Tujuan Personalized Marketing
Apa itu personalized marketing? Kembali diingat, bahwa pengertian personalized marketing adalah strategi marketing yang fokus terhadap relevansi dari brand message ataupun melakukan kegiatan promosi kepada masyarakat yang menerimanya.
Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa sebenarnya tujuan dari personalized marketing adalah sebagai berikut.
1. Memaksimalkan Customer Experience
Personalized marketing adalah salah satu cara yang paling efektif agar konsumen merasa dipahami keinginannya.
Lewat pesan yang nantinya sampai ke konsumen, diharapkan dapat tersalurkan dengan baik dan sesuai dengan penerimanya, sehingga akhirnya mereka merasa menemukan solusi dari permasalahan yang mereka hadapi lewat penawaran yang kamu berikan.
2. Meningkatkan Loyalitas Konsumen
Loyalitas konsumen adalah salah satu hal yang penting untuk diperhatikan karena hal ini bisa mendatangkan keuntungan terhadap suatu brand, dan hal tersebut bisa diperoleh melalui strategi ini.
Berdasarkan data riset diperoleh data bahwa lewat strategi ini, sebanyak lebih dari 40% jumlah konsumen kembali lagi menjadi pelanggan atau repeat customer yang membeli dan memakai kembali barang ataupun jasa yang telah digunakannya sebelumnya.
Baca juga: Pengertian Digital Marketing: Strategi, Manfaat dan Jenisnya
3. Mendatangkan Keuntungan Berlipat
Personalized marketing adalah sebuah strategi yang dianggap jauh lebih efektif dibandingkan marketing tradisional.
Contoh personalized marketing dalam hal ini adalah semisal terdapat beberapa orang yang melihat adanya iklan, maka kemungkinan besar mereka merasa cocok dengan produk maupun jasa yang kamu iklankan.
Tentu saja melalui hal tersebut, peluang mereka untuk membeli produk atau menggunakan jasa tersebut akan semakin besar.
Selain itu, setidaknya 85% dari jumlah customer yang menggunakan jasa atau produkmu merasa lebih puas dengan hasil yang mereka peroleh.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa hal ini juga bergantung pada kualitas dari produk atau layanan jasa yang kamu lakukan, ya.
Cara dan Tips Melakukan Personalized Marketing
Nah agar kamu lebih paham, ketahui juga bagaimana cara dan tips melakukan personalized marketing berikut ini.
1. Kumpulkan Data
Personalized marketing adalah hal paling utama yang harus dilakukan oleh seorang marketer. Dalam hal ini, contoh personalized marketing adalah mengumpulkan data oleh seorang marketer.
Dasarnya, tanpa adanya sebuah data, sulit bagi seorang marketer untuk dapat memperoleh target serta cara pendekatan yang tepat dan sesuai bagi calon konsumen.
Data-data tersebut nantinya diolah terlebih dahulu untuk membuat buyer persona sehingga nantinya usaha atau strategi marketing yang dilakukan sesuai dan tepat sasaran.
Umumnya, jenis tool yang digunakan yaitu seperti Facebook Ads, harus mempunyai data yang cukup terlebih dahulu sebelum ada tindakan selanjutnya.
Agar bisa memperoleh sebuah data, kamu wajib mengetahui atribut apa saja yang akan dikumpulkan dan apakah atribut tersebut akan cocok dengan layanan jasa atau produk yang hendak dipasarkan.
Apabila data yang dikumpulkan semakin banyak, maka kemampuan kamu dalam memahami pelanggan akan semakin baik.
2. Buat Customer Persona
Apabila data yang dikumpulkan dirasa sudah cukup, kamu sudah bisa mulai membuat customer persona.
Customer persona di dalam personalized marketing adalah sebuah segmentasi dari customer lewat faktor-faktor tertentu, seperti dari lokasi, jenis kelamin, kebiasaan tertentu, umur, penghasilan, dan masih banyak lagi.
Hal ini bisa memudahkan para marketer dalam menentukan konten apa yang nantinya akan dibuat dan juga bagaimana cara untuk memasarkan jasa atau produk yang mereka buat secara tepat.
Baca juga: Apa itu Social Media Marketing? Definisi, Jenis, dan Strategi
3. Rencanakan Content Map
Dalam pembuatan content map, kamu harus memiliki ide terkait konten apa yang sekiranya menarik minat calon konsumen terlebih dahulu.
Tidak hanya menarik saja, tetapi usahakan agar kontenmu bisa bermanfaat dan dapat meningkatkan jumlah engagement.
Semisal, apabila produk yang kamu tawarkan di bidang fashion, kamu dapat mencoba membuat ide konten berupa tips and trick dari segi berpakaian dan hal lainnya yang berhubungan dengan bidang yang kamu tawarkan.
Hal tersebut juga harus bisa disesuaikan dengan minat dan ketertarikan konten dari konsumen yang telah dibuat sebelumnya.
4. Buat Personalized Content
Apabila dari tahap 1 sampai 3 sudah selesai dilakukan, maka kamu harus bersiap untuk pembuatan konten strategi marketing-mu.
Umumnya yang digunakan untuk strategi personalized marketing adalah melalui email dengan menggunakan fitur tool automation. Melalui tool ini, pengiriman ke banyak orang jauh lebih cepat sehingga bisa menghemat waktu yang ada.
Adapun konten yang akan dikirimkan diharuskan sepersonal mungkin dan juga harus cocok sesuai dengan kriteria penerimanya. Oleh karenanya, buatlah beberapa variasi konten dalam satu campaign yang sama.
Demikian penjelasan lengkap mengenai apa yang dimaksud dengan personalized marketing hingga cara dan tips untuk melakukan strategi tersebut. Bagaimana, apakah kamu tertarik untuk mulai menggunakannya?
Selain mengetahui apa yang dimaksud dengan personalized marketing, kamu juga bisa menyimak informasi menarik lainnya seputar teknologi, bisnis dan development di Blog Jagoan Hosting.
Jangan lupa cek tawaran layanan web hosting murah agar tidak ketinggalan diskon dan promonya ya!