Mau nggak mau, digitalisasi pendidikan harus dilakukan. Nggak cuma karena pandemi, tapi karena kemajuan teknologi saat ini memang mendorong dunia pendidikan untuk segera melakukan proses digitalisasi. Mau nggak mau, cepat atau lambat bidang pendidikan harus menyesuaikan diri dengan teknologi terkini.
Digitalisasi pendidikan, konsekuensi era teknologi
Sebenarnya, proses digitalisasi adalah hal yang wajar. Kamu pasti juga berpendapat begitu, kan? Bukan hanya karena pendidikan, tapi juga karena digitalisasi adalah konsekuensi dari kemajuan teknologi dan gaya hidup di era modern. Ditambah dengan situasi pandemi yang membuat semua hal jadi serba online, digitalisasi pendidikan menjadi hal yang sangat wajar untuk segera dilakukan.
- Tanpa pandemi pun, semua sudah serba online
Digitalisasi pendidikan itu bukan cuma karena kita sedang ada di masa pandemi. Digitalisasi pendidikan itu memang udah sewajarnya dilakukan. Tanpa pandemi pun, semua hal sudah serba online, termasuk juga bidang pendidikan. Dimulai dari yang sederhana, proses seleksi sekolah sudah dilakukan secara online. Begitu juga dengan proses pengarsipan yang terpusat.
- Teknologi semakin maju
Gaya hidup modern dan kemajuan teknologi adalah alasan utamanya. Pekerjaan masa kini menuntut masyarakat untuk menghabiskan banyak waktu untuk urusan pekerjaannya. Hal ini membuat masyarakat menjadi lebih memilih cara online dibandingkan cara konvensional. Termasuk untuk urusan mendaftarkan anak-anaknya ke sekolah. Termasuk juga untuk para siswa yang akan mendaftarkan diri ke perguruan tinggi.
Nggak ada yang salah dengan gaya hidup ini, semuanya sudah didukung dengan teknologi terkini. Semua prosesnya jadi lebih cepat dan praktis. Gaya hidup saat ini memang udah nggak bisa dipisahkan dari teknologi.
- Persaingan di dunia semakin luas
Di luar sana, para siswa sudah terbiasa dengan sistem pendidikan yang sudah didigitalisasi. Hampir semua negara sudah terbiasa dengan teknologi di bidang pendidikan. Nggak mungkin Indonesia menutup mata dengan hal itu. Mau nggak mau, digitalisasi pendidikan memang perlu dilakukan.
Siapkah pelajar Indonesia?
Pertanyaannya, apakah orang Indonesia siap dengan hal itu? Beberapa pihak mengatakan bahwa digitalisasi pendidikan bisa memberikan dampak negatif. Namun, jangan lupa bahwa semua hal pasti punya konsekuensinya masing-masing. Begitu pula dengan risiko yang mungkin terjadi karena proses digitalisasi itu.
Walaupun begitu, bukan berarti digitalisasi pendidikan nggak punya dampak baik. Sebaliknya, sebenarnya digitalisasi malah memberikan dampak baik untuk sistem pendidikan Indonesia. Mulai dari efektifitas hingga kepraktisan prosesnya sampai kemudahan akses belajar. Prosesnya mungkin nggak akan mudah, tapi lambat laun seluruh tenaga pendidikan dan siswa akan terbiasa dengan hal tersebut.
Siapa yang bertanggung jawab?
Nggak cuma sekolah, semua pihak punya andil dalam proses digitalisasi. Mulai dari yang tertinggi yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hingga siswa-siswi yang terlibat. Semua pihak punya tanggung jawab untuk bersama-sama melakukan proses digitalisasi ini.
Apa aja yang perlu dipersiapkan?
Ada tiga hal yang paling penting dalam proses digitalisasi pendidikan ini. Apa saja?
- Kurikulum pendidikan
Kurikulum pendidikan yang dilakukan secara online dan offline pasti berbeda. Kita harus memiliki kurikulum yang tepat untuk diterapkan dalam pendidikan yang sudah melalui proses digitalisasi.
- Platform pembelajaran
Jika biasanya sekolah dilakukan secara tatap muka di sekolah, maka pendidikan modern membutuhkan tempat lain untuk belajar. Platform e-learning adalah tempatnya. Platform ini akan menjadi “bangunan sekolah” versi online. Membangung platform bukan hal yang mudah. Sekolah harus memastikan bahwa siswa bisa mengakses platform ini.
Banyak hal yang mendukung kesuksesan platform tersebut. Salah satunya adala server dan hosting yang tangguh. Server dan hosting ini akan menjadi salah satu penunjang platform e-learning yang digunakan. Butuh server terbaik dengan layanan hosting yang terbaik pula. Jagoan Hosting juga punya paket siap pakai khusus untuk sekolah. Cek penawarannya DI SINI.
- Perangkat yang akan digunakan
Satu lagi yang nggak boleh ketinggalan! Untuk melakukan digitalisasi kita perlu perangkat atau teknologi yang akan digunakan. Para tenaga pendidikan dan siswa juga harus punya perangkat yang bisa digunakan untuk mengakses pendidikan. Contohnya dengan smartphone atau gadget lainnya.