Product Manager Wajib Tahu! Bagaimana Analisa dan Testing Produk

Analisa dan Testing Produk
Analisa dan Testing Produk

Secara garis besar, analisis sebuah product bisa dilakukan dengan dua metode. Yaitu dari sisi kuantitatif dan kualitatif. Sedikit penjelasan buat kamu yang masih belum tahu perbedaan dari keduanya. Data kuantitatif adalah data terukur yang bisa dilihat dengan angka.

Sedangkan data kualitatif, hasil yang didapat berupa penjelasan, catatan observasi, dokumen, dan juga wawancara atau angket. Atau bahasa keren nya, biasa dilakukan oleh orang-orang UX. Nah, dalam tulisan kali ini, penulis mencoba menjabarkan analisis product jika dilihat dari prespective kuantitatif.

1. Analisis

Mengapa PM belajar analisis? Dikutip dari berbagai sumber, tugas seorang product manager ada 25. Iya benar 25! Sangat banyak bukan?

Diantara 25 tugas Product Manager adalah :

  1. Komunikasi
  2. Bahasa pemrograman (Python, R, PHP, Go)
  3. Product management
  4. Memahami scope. (contoh, jika bekerja di bidang fintech, maka kamu harus paham aturan finansial di Indonesia)
  5. Memahami bagaimana cara melakukan uji coba
  6. Analisa

Nah, analisa yang dimaksud di sini tidak hanya dari segi product saja, melainkan juga dari sisi fitur. Sudah menjadi tugas kamu untuk mengganti atau menghapus sebuah fitur ada yang tidak banyak digunakan oleh user. Atau lebih parah, yang menggunakan fitur tersebut sangat banyak akan tetapi konversinya sangat rendah. Jadi, lakukanlah pengetesan pruduct secara terus menerus.

2. Prinsip Menjalankan Analisis

MVP adalah gabungan minimum and viable. Minimum yang dimaksud adalah sebuah fitur yang sederhana, akan tetapi calon user kita bisa menggunakan fitur itu dengan baik dan membantu mempermudah user kita. Jika kamu ingin membuat sebuat startup atau melakukan development sebuah product, maka sudah menjadi kewajiban untuk kamu mempunyai sebuah MVP atau minimum viable product.

Cek Konten Lainnya:
99+ Nama Website Keren yang Aesthetic dan Bagus

Mengapa MVP penting? Karena jika kamu menunggu hingga productmu lengkap secara fitur, maka akan membutuhkan waktu yang sangat lama agar produkmu bisa launch ke  pasar.

 

2.1. Lakukan tracking sehingga kamu bisa membuat analisa

Pasang sebuah metode untuk melakukan tracking pelanggan anda. mengapa ini penting? tentu saja untuk menunjang keputusan apa yang akan kamu ambil. Dari data tracking itu kamu bisa memahami apa saja yang dibutuhkan pelanggan.

2.2. Bersikap skeptis

Kok hasilnya bagus ya? kenapa trafiknya tiba-tiba naik ? Apakah ada sesuatu sehingga trafik naik? Apa cara kita trackingnya salah?

Jika ada sesuatu yang tiba-tiba berubah, sudah sewajarnya kamu bersikap skeptis. Jangan pasrah begitu saja terhadap situasi yang muncul dihadapan kamu.

Kamu harus mencari tahu, apa penyebab dari perubahan dan apa akibatnya. Ingat, ketidaktahuanmu terhadap sesuatu bisa menghancurkan produkmu!

2.3. Fokus

Akuisisi, aktifasi, revenue dan lainnya adalah hal yang harus kamu kejar sebagai Product Manager. Tapi ingat, fokuslah kemana kamu akan melangkah.

Jika ingin mendapatkan akuisisi, maka carilah cara agar akuisisimu tinggi. Jangan berharap akuisisi dan revenuemu tinggi secara bersamaan. Percayalah, dengan fokus ke satu hal, maka kamu bisa mencapainya dengan cepat. 

Lalu, bagaimana cara untuk menjalankannya? Sabar, di artikel selanjutnya akan penulis jabarkan alat yang bisa kamu gunakan untuk menunjang pekerjaanmu sebagai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Paper Prototyping
Read More
Developer Produk Wajib Cari Tahu! Apa itu Paper Prototyping
Ketika mengembangkan sebuah produk perangkat lunak, salah satu hal penting dalam siklus rekayasa perangkat lunak adalah melakukan pengetesan(testing).…
Backend Developer
Read More
Backend Developer: Tugas, Gaji, dan Skill yang Dikuasai
Buat Sobat yang kepo dengan besar gaji backend developer di Indonesia, ayo merapat! Kali ini kita akan membahas…