Dalam mengelola server memastikan kecepatan dan keamanan adalah yang terpenting. Aspek- aspek tersebut yang turut menentukan kepercayaan user pada website atau aplikasi yang kamu buat.
Syukurnya sekarang sudah ada teknologi yang mempermudah kamu untuk mengoptimalkan keduanya yaitu lewat RAID server.
Seperti apa teknologi Raid ini bekerja dalam melakukan optimasi? Mari temukan jawabannya dalam poin-poin bawah sini :
Definisi Raid Server
Sebelum membahas soal definisi, kamu perlu tahu dulu bahwa kata RAID di sini merupakan singkatan dari Redundant Array of Independent Disks. Bila dibahasaindonesiakan berarti susunan disk dalam jumlah berlebih yang berdiri secara independen.
Berdasarkan itu, storware menjelaskan RAID server adalah server yang dilengkapi teknologi untuk menyimpan sejumlah data yang tersebar pada beberapa hard drives.
Tujuannya untuk mengantisipasi terjadinya eror dengan lebih baik maupun untuk meningkatkan performa.
Secara umum teknologi RAID server banyak digunakan dalam lingkungan perusahaan karena pasti ada beberapa sektor yang berurusan dengan data-data sensitif customer.
Cara Kerja Raid Server
Jadi dalam menjalankan fungsinya, teknologi RAID server akan melibatkan penggabungan beberapa disk fisik. Mereka digabungkan menjadi 1 entitas logis yang terdiri atas sebuah hardware atau software khusus.
Untuk yang berbentuk hardware, entitas servernya akan memiliki beberapa versi. Ada yang terpasang pada motherboard tapi ada juga yang terdapat dalam server Network Attached Storage (NAS) atau Storage Area Network (SAN).
Dari disk-disk yang dimilikinya tersebut kemudian RAID akan mendistribusikan data-data yang tersimpan ke dalam beberapa disk. Dengan begitu tidak sampai terjadi tumpang tindih di salah satu jalur.
Untuk lebih jelasnya dalam pendistribusian di sini, ada dua tahapan yang terjadi yaitu mirroring dan stripping. Mirroring akan mereplikasi data identik ke beberapa drive, selanjutnya striping akan memisahkan data-data dalam masing-masing drive secara lebih spesifik.
Dengan memisahkan data tersebut, striping membantu menyebarkan data ke beberapa drive disk. Ruang penyimpanan setiap drive dirampingkan menjadi unit yang berkisar dari 512 byte hingga beberapa megabyte. Setelah itu, seluruh disk disusun dan diurutkan sesuai dengan urutan pembuatan data.
RAID server melakukan pemotongan data menjadi kecil-kecil tersebut bertujuan agar sistem pencatatan dapat membaca data dengan lebih cepat. Pembacaan yang lebih cepat akan menyebabkan aksesibilitas servernya juga akan lebih lancar.
Pentingnya Raid Server
Jadi dari definisi dan cara kerja yang sudah dijelaskan di atas maka bisa disimpulkan beginilah fungsi raid pada server :
- Menghemat alokasi anggaran karena karena harga disk relatif lebih rendah.
- Menggunakan beberapa hard drive memungkinkan RAID ikut menaikkan performa hard drive tunggal.
- Menjamin peningkatan kecepatan server secara signifikan.
Jenis Raid Server
RAID server terbagi lagi ke dalam 2 kategori besar yaitu berdasarkan level fungsionalnya dan kedua berdasarkan perangkat di mana ia terpasang.
Berikut pemaparannya lebih lanjut sebagaimana yang dilansir techtarget :
1. Berdasarkan Level Fungsional
Maksudnya level fungsional di sini mengacu pada kompetensi yang RAID tersebut miliki. Mencakup pada sampai sejauh apa toleransinya pada eror, meningkatkan performa server, dan kapasitas penyimpanannya. Apa saja level-levelnya?mari simak pembahasannya menurut red switches :
RAID 0
RAID dalam level ini sudah memiliki sistem data striping tapi tidak menyediakan redudansi data dan toleransi kesalahan.
RAID 1
RAID server level 1 sering dikenal juga sebagai disk mirroring di mana konfigurasinya terdiri atas paling sedikit dua drives yang menduplikasi penyimpanan data. Hal yang mebuat performa pembacaan datanya meningkat karena dari kedua disk bisa kamu baca pada saat yang bersamaan. Sayangnya di sini tidak memiliki sistem data striping.
RAID 2
Konfigurasi ini menggunakan striping di seluruh disk dan sementara beberapa disk bertanggung menyimpan informasi serta melakukan pemeriksaan dan perbaikan kesalahan (ECC).
Selain itu, RAID 2 juga menggunakan paritas yang terdedikasi ke dalam kode Hamming , bentuk linear dari ECC.
Saat ini versi berikut sudah tidak terpakai karena sudah kalah bersaing dengan versi-versi yang lebih modern lainnya.
RAID 3
RAID 3 dalam level RAID server menekankan pada proses striping dan kemudian cederung mengalokasikan penyimpanan datanya pada satu jalur saja. Di samping itu level yang satu ini juga memiliki kelebihan lain seperti :
- Telah terpasang sistem informasi ECC untuk mengantipasi terjadinya eror
- Dapat melakukan pemulihan data dengan menghitung informasi eksklusif yang direkam pada drive lainnya.
- Cocok digunakan untuk sistem pengguna tunggal dengan aplikasi rekaman yang panjang. Alasannya karena kinerja operasional dari RAID ini yang mengakses semua drive secara bersamaan, tidak dapat melakukan penumpukan di salah satu jalur.
RAID 4
Tingkat RAID 4 menggunakan stripe besar, yang memungkinkan pengguna dapat membaca catatan dari setiap drive tunggal. Selain itu juga karena sistem operasi yang mengizinkan adanya tumpang tindih sehingga dapat membantu performa pembaca data oleh server.
RAID 5
Merupakan sebuah level RAID server yang cara kerjanya berdasarkan parity block-level striping. Informasi paritas ini tersebar di seluruh drive, memungkinkan array tersebut tetap berfungsi walaupun satu drive mengalami kegagalan.
Arsitektur array memungkinkan operasi baca dan tulis melintasi beberapa drive. Ini menghasilkan kinerja yang lebih baik daripada satu drive meskipun tidak secepat array RAID 0.
Biasanya RAID 5 membutuhkan setidaknya tiga disk, tetapi sering disarankan untuk menggunakan setidaknya lima disk. Alasannya untuk lebih meningkatkan kualitas kinerja.
RAID 6.
Teknis bagaimana server berikut berfungsi kurang lebih mirip dengan RAID 5 tapi di sini melibatkan skema distribusi paritas yang kedua ke semua drive dalam array.
Adanya tambahan paritas membuat array tetap bisa berfungsi baik meskipun dua disk secara berturut-turut mengalami kegagalan. Namun adanya perlindungan tambahan juga membawa konsekuensi di mana RAID jadi lebih lambat performanya dibanding RAID 5.
2. Berdasarkan Perangkat Di Mana RAID Terpasang
RAID Hardware
Raid jenis hardware ini lebih baik daripada jenis software dari segi kecepatan baca dan tulis ke storage. Raid hardware juga dilengkapi baterai untuk menyimpan cache storage yaitu bbu atau cache vault.
RAID Software
Membangun sebuah raid dari sisi software/OS. biasanya jika kita menggunakan linux, pada awal setup partisi. Kamu akan jadi lebih mudah menentukan instalasi raid sejumlah dengan kebutuhanmu.
Mengingat fungsi raid server yang begitu mantap, tidak ada salahnya kamu pakai ke dalam sistemmu sendiri.
Tapi sebelum itu, jangan lupa kalau server ini punya levelnya sendiri dengan masing-masing kelebihan dan kekurangannya. Kamu harus tahu dulu kebutuhanmu sejauh apa sehingga bisa tentukan dengan tepat levelnya.
FAQ
1. Apa keuntungan menggunakan RAID di server?
- Keandalan Tinggi: Kemampuan untuk tetap beroperasi jika ada kegagalan disk.
- Kinerja yang Meningkat: Dapat meningkatkan kecepatan baca/tulis data, terutama dalam konfigurasi RAID yang menggunakan striping.
- Skalabilitas: Memungkinkan penambahan kapasitas penyimpanan dan/atau kinerja dengan menambah disk ke dalam array.
2. Apa risiko atau kelemahan dari menggunakan RAID di server?
- Biaya: Konfigurasi RAID dapat lebih mahal karena membutuhkan lebih dari satu disk.
- Kompleksitas: Konfigurasi dan manajemen RAID memerlukan pemahaman teknis yang baik dan pemantauan yang rutin.
- Performa Tertentu: Beberapa level RAID seperti RAID 5 dapat mengalami degradasi performa saat melakukan pemulihan data setelah kegagalan disk.
3. Apakah RAID menggantikan kebutuhan backup?
Tidak, RAID tidak menggantikan kebutuhan akan backup yang terpisah. Meskipun RAID menyediakan tingkat redudansi data, backup yang terpisah tetap diperlukan untuk melindungi data dari ancaman yang lebih luas seperti bencana alam, serangan ransomware, atau kesalahan manusia