Masih ingat dengan kejadian beberapa e-commerce yang dibobol datanya? Iya, kehebohan itu sempat menggemparkan betapa nggak aman security yang dipakai. Meskipun memang mungkin masih bisa di-hack tipis tipis, tapi resiko hacker kalau sampai skala besar tuh merugikan banget, Sob. Nggak bisa dipungkiri kalau resiko hacker akan selalu mengintai. Seberapa banyak security yang sudah dipakai oleh website, hacker selalu punya jalan tikus untuk sampai ke gudang makanan.
Siapa Hacker dan Apa yang Dicarinya?
Hacker adalah orang yang mempelajari, menganalisis dan menerobos masuk ke dalam jaringan komputer atau bahkan sampai ke komputer. Setelah berhasil masuk, ia akan melakukan modifikasi sesuai dengan keinginannya sendiri. Tentunya ada berbagai alasan yang menyebabkan hacker melakukan pekerjaannya.
Seperti ajang balas dendam, ingin terkenal, mencari uang, akuisisi akun kepemilikan bahkan sampai yang cuma sekedar iseng ada, Sob. Wah wah wah, emang sifat jahat susah banget dicerna akal sehat ya.
Hacker ini memang kerap dihubungkan dengan tindakan kejahatan di dunia digital. Rendahnya pengetahuan soal keamanan data di masyarakat, membuat hacker dengan mudahnya menyalahgunakan data pribadi.
Kasus umum yang sering terjadi dan skalanya masih rendah ialah bentuk bentuk akuisisi akun kepemilikan WhatsApp. Tapi, kalau sampai ini terjadi ke orang-orang penting yang memiliki wewenang tinggi, itu sih sudah another level, Sob. Satu timeline bahkan bisa ribut pasca seorang jurnalis dirampas data dan ranah privasinya.
Resiko Hacker dan Apa Saja Yang Dihancurkannya
Ketika hacker beraksi, banyak hal-hal yang dilakukan oleh mereka demi keuntungan pribadi. Berikut ini Mimin ulas apa saja sih resiko ketika hacker menyerang website.
Mencuri data pribadi
Menyelinap masuk tanpa izin adalah cara yang dilakukan hacker untuk mengambil data-data yang ada di website. Namun, ada juga hacker yang sengaja di-hire oleh perusahaan tertentu supaya keamanan sistem dijebol atau jaringannya diretas paksa. Tapi tentu berbeda sama para hacker yang di-hire, ya, Sob. Kebutuhan mencuri ini berangkat dari rasa penasaran hacker terhadap sesuatu yang diincarnya.
Merusak data
Setelah masuk, hacker biasanya mengobrak-abrik data yang dimiliki sebuah website. Pada umumnya, yang diotak-atik oleh hacker adalah logika atau susunan sistem yang sudah berjalan dengan baik. Namun, karena keisengan mereka, sistem akhirnya menjadi berubah dan nggak bisa lagi digunakan.
Menyalahgunakan data curian
Penyalahgunaan data adalah salah satu tujuan hacker yang paling besar resikonya. Ketika hacker berhasil meretas suatu sistem dan mencuri data, ada saja hacker yang berulah lebih jahat. Iya, mereka bisa saja menjual data-data pribadi tersebut hingga ke dark web.
Contoh lainnya adalah dengan berpura-pura menjadi orang lain. Beberapa akun media sosial kadang mampu ditembus keamanannya oleh hacker. Setelah berhasil masuk ke akun, yang dilakukan oleh hacker adalah mengelabui orang-orang yang ada di dalam kontak.
Yang paling klise dan ternyata masih sering digunakan adalah pura-pura meminjam uang untuk kebutuhan mendesak atau kabar mendadak bahwa ia sedang ada di rumah sakit. Jadi harus waspada ya Sob kalau dapat kabar seperti itu.
Nah, demi meminimalisir resiko hacker iseng, nggak ada salahnya untuk menghabiskan uang lebih. Security aman, data-data pribadi terjaga. Pastikan kamu menggunakan layanan Hosting Terbaik yang menjaga keamanan data kamu. Jangan lupa untuk menggunakan SSL biar website kamu makin aman, Sob!