Berhubung banyaknya website di internet, performa website menjadi tolak ukur kesuksesan. Salah satu teknik yang ampuh memaksimalkan performa website yaitu dengan server side rendering (SSR). Bagaimana cara melakukannya?
Ini adalah teknik ketika server melakukan renderisasi seluruh halaman web menjadi HTML statis, lalu mengirimkannya ke pengguna yang membutuhkannya. Cara ini mempercepat proses loading secara signifikan.
Untuk itu, yuk kenali sama-sama cara kerja, keuntungan, dan perbedaannya dengan rendering di sisi klien!
Pengertian SSR
Server side rendering adalah pilihan renderisasi yang populer. CIri khasnya ada pada proses di mana halaman HTML diproses terlebih dulu dalam server, baru server mengirimnya ke pengguna.
Ini pilihan yang populer karena mempersingkat waktu pemrosesan halaman. Pasalnya browser tak perlu memuat konten halaman lagi, melainkan tinggal menampilkan halaman yang sudah te-render.
Adapun contoh kontennya seperti informasi pengguna, produk, artikel, dan lainnya bisa langsung muncul di layar pengguna.
Server Side vs Client Side Rendering
Kalau membahas teknik ini, pastinya kamu juga pernah dengar soal CSR atau client-side rendering. Penasaran keduanya berbeda dari segi apa? Guna menemukan yang tepat, mari kenali perbedaannya:
1. Lokasi Render
Server side rendering mengandalkan server untuk memproses konten. Sementara satunya lagi memprosesnya langsung di browser.
2. Kecepatan Loading
SSR tak butuh waktu lama untuk menampilkan konten, karena browser tinggal menampilkannya. Sedangkan proses CSR lebih lama, pasalnya browser butuh waktu untuk mengambil data dan mengolahnya untuk pengguna.
3. Implementasi SEO
Dari segi SEO, keduanya berbeda. Teknik ini memungkinkan mesin pencari melakukan indeksasi konten berdasarkan metadata. Sebaliknya CSR menghambat mesin pencari dalam proses ini, sebab konten harus melalui renderisasi terlebih dahulu.
4. Kepuasan Pengguna
Mengingat loading yang lebih cepat, performa server side rendering memang unggulan. Dengan teknik ini, web tetap akan melayani pelanggan dari berbagai daerah tanpa keluhan. CSR mungkin menyebabkan pengguna meninggalkan web akibat dari lamanya proses agar konten tampil sempurna.
Cara Kerja Server Side Rendering
Dari tadi sudah membahas kalau server side rendering melakukan proses render dalam server, tetapi bagaimana prosesnya? Biar tidak penasaran, yuk ikuti alur kerjanya sebagai berikut:
- Pengajuan HTTP: Kamu mengakses sebuah website, nantinya browser mengirim permintaan tertentu atau HTTP secara lengkap.
- Pemrosesan Permintaan: Server langsung menanggapi permintaan yang masuk. Server pun langsung memproses data-data terkait untuk nantinya berguna menampilkan halaman web.
- Pre-rendering: .Server akhirnya menarik data-data tersebut dan memulai pre-renderisasi menjadi hasil HTM statis yang siap pakai.
- Pengiriman ke Browser: Selanjutnya server akan mengirim HTML statis tadi ke browser.
- Pemuatan Halaman: Browser pengguna menerima HTML dan menampilkannya tanpa ada prosesan tambahan.
- Hidrasi: Browser ada kalanya mengontrol konten-konten yang ada. Tujuannya fitur=fitur interaktif mengalami render supaya memastikan fitur interaktif seperti tombol, form, dan lainnya berfungsi dengan baik.
Proses ini akan terulang lagi kalau pengguna melakukan navigasi di halaman tersebut.
Keuntungan Server Side Rendering
Penggunaan server side rendering cocok untuk web yang memiliki banyak interaksi. Karena web yang memiliki konten melimpah pastinya butuh kecepatan prima juga. Dengan menggunakannya, kamu akan menikmati keuntungan berikut:
1. Kemampuan Loading Cepat
Website mampu memuat halaman dengan cepat, sehingga mengurangi bounce rate. Pengguna tak perlu menunggu lama untuk melihat konten di web, sehingga mereka sangat mungkin menjelajahi website lebih dalam.
2. Meningkatkan Skor SEO
Konten yang sudah melalui render dalam bentuk HTML turut meningkatkan skor SEO. Pasalnya mesin pencari untuk mudah melakukan indexing konten-konten kamu. Dengan skor SEO yang tinggi turut meningkatkan visibilitas di mesin pencarian.
3. Memaksimalkan Pengalaman Pengguna
Dengan server side rendering, pastinya pengguna puas menggunakan layanan atau melakukan navigasi di web. Dengan website yang nyaman, pastinya pengguna betah berlama-lama dan meningkatkan engagement.
4. Mengurangi Beban Browser
Browser tidak perlu memproses banyak kode, sehingga performa website lebih optimal. Ini sangat berpengaruh, khususnya kalau menjalankan browser di perangkat mobile dengan spesifikasi minim.
5. Menjaga Keamanan
Pengguna tak bisa langsung mengakses data sensitif yang ada di website. Karena data-data ini telah melalui render terlebih dulu di server. Teknik ini turut meningkatkan keamanan website secara keseluruhan.
Kekurangan SSR
Meskipun lebih banyak keuntungan menggunakan teknik ini, tetap saja masih ada beberapa kekurangan yang patut menjadi pertimbangan sebelum menggunakannya.Beberapa kekurangannya yaitu:
1. Membebani Server
Mengingat konten akan diproses di server, jelas kalau server side rendering membutuhkan server yang bagus. Ini bisa menjadi masalah kalau trafik web sedang tinggi, karena tandanya server harus menangani lebih banyak permintaan render dan bukan sekadar mengirimkan HTML statis.
2. Bergantung pada JavaScript
Meskipun SSR mengirimkan halaman yang sepenuhnya dirender ke browser, fungsi dinamis dan interaktivitas halaman masih bergantung pada JavaScript. Itu artinya kalau terjadi gangguan saat eksekusi JavaScript di browser, penampilan halaman bisa terganggu.
3. Membutuhkan Infrastruktur yang Lebih Mahal
Teknik ini membutuhkan lebih banyak sumber daya dari sisi server karena setiap halaman harus melalui render di server. Hal ini bisa menyebabkan biaya hosting dan maintenance server lebih mahal.
Manfaat Server Side Rendering untuk SEO
Server side rendering bukan hanya membahas tentang pent9ngnya peran dalam strategi SEO. Berikut beberapa manfaatnya:
- Memudahkan mesin pencari dalam mengindeks konten, karena datanya sudah lengkap
- Meningkatkan kecepatan muat halaman sehingga meningkatkan pengalaman pengguna
- Mendorong visibilitas web karena mendapat skor SEO yang baik
Contoh Penggunaan
SSR lebih cocok untuk beberapa jenis website, seperti website e-commerce, aplikasi single-page, portal berita, hingga landing page. Intinya ini adalah jawaban untuk website besar dengan konten melimpah yang membutuhkan kecepatan dalam memuat halaman. Sedangkan web yang cenderung statis masih aman menggunakan CSR.
Kelola Server Side Rendering dengan VPS
Menggunakan SSR tidaklah mahal, kalau kamu bisa mengaturnya. Pilih hosting yang tepat untuk memfasilitasi proses kerjanya. VPS adalah pilihan terbaik karena skalabilitas yang mudah. Bebas upgrade atau downgrade mengikuti trafik website.
Pastikan juga pilih VPS Terbaik dari provider hosting berkualitas dan terpercaya, seperti Jagoan Hosting. Kamu akan mendapat garansi uptime dan stabilitas sehingga website tak mudah crash yang menyebabkan pengguna tak betah.
Padahal server side rendering sendiri tujuannya guna memaksimalkan performa. Dengan VPS murah dari Jagoan Hosting, performa website bisa semakin cepat dan reliabel di mesin pencarian. Kalau tak sabar punya website yang ramai, yuk klonsultasi sekarang!
FAQ
Apa itu SSR dalam pemrograman?
Yaitu teknik di mana proses renderisasi terjadi sepenuhnya di sisi server. Tujuannya supaya waktu muat halaman lebih cepat dan pengguna betah menjelajahi web.
Apa itu CSR dan SSR?
Teknik ini melakukan render di sisi server, sedangkan CSR melakukannya di sisi client atau klien. Keduanya mempunyai fungsi dan performa berbeda, tinggal kamu sesuaikan lagi dengan karakteristik web.
Apa yang dimaksud dengan server side?
Ini adalah sebutan untuk bagian yang ada di sisi server. Di dalamnya terjadi proses pengolahan data sebelum data tampil di browser.